✔ Konsep Dan Langkah Menentukan Model Pembelajaran
A. Konsep Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual (bingkai) yang melukiskan mekanisme yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman berguru untuk mencapai tujuan belajar.
Dikatakan sebuah model pembelajaran berdasarkan naskah model pembelajaran kajian konstitusional oleh Dit. PSMA tahun 2016 apabila memenuhi lima unsur dasar sebagai berikut:
1. Syntax atau fase yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran yang akan dilaksanakan
2. Social system yaitu suasana dan norma yang berlaku dalam pembelajaran
3. Principles of reaction, menggambarkan bagaimana seharusnya guru memandang, memperlakukan, dan merespon penerima didik
4. Support system yaitu segala , bahan, alat, sarana atau lingkungan berguru yang mendukung pembelajaran, dan
5. Instructional dan nurturant effects yang merupakan hasil berguru yang diperoleh langsung berdasarkan tujuan yang ditetapkan (instructional effects) dan hasil berguru di luar yang ditetapkan (nurturant effects)
Sedangkan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 perihal model Pembelajaran yakni kerangka konseptual dan operasional pembelajaran yang mempunyai nama, ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya.
Untuk lebih jelasnya kita perhatikan mekanisme pembelajaran yang dilakukan oleh guru A dan guru B pada mata pelajaran matematika dengan materi jarak antara titik dan garis dalam ruang dimensi tiga sebagai berikut.
Guru A dan guru B telah melakukan pembelajaran sesuai dengan prosedurnya masing-masing, namun belum bisa disebut telah menerapkan model pembelajaran tertentu.
Alasannya yakni bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh guru A dan guru B belum memenuhi di antara lima unsur dasar model pembelajaran, yaitu syntax, social system, principles of reaction, support system, dan instructional dan nurturant effects.
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual (bingkai) yang melukiskan mekanisme yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman berguru untuk mencapai tujuan belajar.
Dikatakan sebuah model pembelajaran berdasarkan naskah model pembelajaran kajian konstitusional oleh Dit. PSMA tahun 2016 apabila memenuhi lima unsur dasar sebagai berikut:
Baca Juga
1. Syntax atau fase yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran yang akan dilaksanakan
2. Social system yaitu suasana dan norma yang berlaku dalam pembelajaran
3. Principles of reaction, menggambarkan bagaimana seharusnya guru memandang, memperlakukan, dan merespon penerima didik
4. Support system yaitu segala , bahan, alat, sarana atau lingkungan berguru yang mendukung pembelajaran, dan
5. Instructional dan nurturant effects yang merupakan hasil berguru yang diperoleh langsung berdasarkan tujuan yang ditetapkan (instructional effects) dan hasil berguru di luar yang ditetapkan (nurturant effects)
Sedangkan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 perihal model Pembelajaran yakni kerangka konseptual dan operasional pembelajaran yang mempunyai nama, ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya.
Untuk lebih jelasnya kita perhatikan mekanisme pembelajaran yang dilakukan oleh guru A dan guru B pada mata pelajaran matematika dengan materi jarak antara titik dan garis dalam ruang dimensi tiga sebagai berikut.
Guru A | Guru B |
1. Setelah memberi salam, berdoa, dan mengecek kehadiran penerima didik, guru meminta penerima didik duduk berdasarkan kelompok yang telah ditentukan sebelumnya 2. Guru membagikan bangkit ruang dimensi tiga (kubus, balok, limas, dll) kepada setiap kelompok, dan masing-masing kelompok menerima bangkit ruang yang berbeda. 3. Guru meminta penerima didik untuk menentukan jarak sebuah titik terhadap garis yang harus didiskusikan dalam kelompok. 4. Peserta didik mengerjakan kiprah dengan berdiskusi dalam kelompok, sambil sesekali bertanya kepada guru, atau mencari dari buku penerima didik maupun buku lain yang relevan, atau dari internet. 5. Sambil berjalan berkeliling guru mengarahkan penerima didik untuk menemukan jarak tersebut dengan berbagai cara, termasuk mengukur, atau dengan memakai hukum yang telah dipelajarinya. 6. Guru meminta perwakilan kelompok mengemukakan hasil diskusi masing-masing kelompok untuk ditanggapi oleh kelompok lain, (guru mencatat hasil dari semua kelompok sambil sesekali memberi arahan atau masukan). 7. Setelah semua kelompok memaparkan hasil diskusinya, guru mengulas kembali hasil paparan kelompok dan meminta penerima didik menyimaknya. 8. Guru dan penerima didik membuat simpulan berdasarkan hasil diskusi kelas. 9. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memperlihatkan kiprah dan meminta penerima didik mempelajari materi yang akan dibahas pada kegiatan selanjutnya, kemudian memberi mengakhiri dengan memberi salam. | 1. Setelah memberi salam, berdoa, dan mengecek kehadiran penerima didik, guru meminta penerima didik untuk membuka buku Matematika penerima didik halaman yang memuat materi dimensi tiga. 2. Guru meminta penerima didik membaca dan mempelajari materi tersebut, kemudian duduk di kursinya sambil memeriksa hasil ulangan kelas lain. 3. Peserta didik membaca buku sesuai dengan yang ditugaskan guru. Setelah 30 menit, guru (sambil tetap duduk) meminta salah seorang penerima didik menjelaskan isi halaman yang dibacanya, dan meminta penerima didik lain untuk menanggapinya. Sambil masih duduk di kursinya guru bertanya mengerti atau tidak, kemudian menjelaskan materi yang sedang dipelajari penerima didik di buku. 4. Guru meminta penerima didik untuk mengerjakan soal-soal yang ada di buku (waktu yang disediakan hingga jam pelajaran selesai). 5. Setelah bel berbunyi namun penerima didik belum selesai mengerjakan, maka guru meminta melanjutkan pekerjaannya di rumah. 6. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberi salam. |
Alasannya yakni bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh guru A dan guru B belum memenuhi di antara lima unsur dasar model pembelajaran, yaitu syntax, social system, principles of reaction, support system, dan instructional dan nurturant effects.
Dari pola di atas maka semakin terang bagi kita perihal pengertian model pembelajaran, harus memenuhi 5 kriteria. Jika tidak memenuhi maka lebih sempurna bila digolongkan ke pendekatan pembelajaran.
Model pembelajaran yang dipilih hendaknya sanggup membuat lingkungan belajar berbasis acara berdasarkan karakteristik (1) interaktif dan inspiratif; (2) menyenangkan, menantang, dan memotivasi penerima didik untuk berpartisipasi aktif; (3) kontekstual dan kolaboratif; (4) memperlihatkan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian penerima didik; dan (5) sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, serta perkembangan fisik serta psikologis penerima didik. Hal tersebut sesuai dengan tuntutan permendikbud nomor 22 tahun 2016.
Model pembelajaran yang dipilih hendaknya sanggup membuat lingkungan belajar berbasis acara berdasarkan karakteristik (1) interaktif dan inspiratif; (2) menyenangkan, menantang, dan memotivasi penerima didik untuk berpartisipasi aktif; (3) kontekstual dan kolaboratif; (4) memperlihatkan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian penerima didik; dan (5) sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, serta perkembangan fisik serta psikologis penerima didik. Hal tersebut sesuai dengan tuntutan permendikbud nomor 22 tahun 2016.
B. Langkah Pemilihan Model Pembelajaran
Pemahaman perihal konsep model pembelajaran akan membantu guru dalam menentukan model yang dipakai dalam pembelajaran. Cara menentukan sebuah model pembelajaran yang akan dipakai dalam kegiatan pembelajaran berbeda untuk setiap mata pelajaran, alasannya yakni tiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Untuk itu guru perlu menyesuaikan model pembelajaran yang dipilih dengan karakteristik mata pelajaran yang diajarkanya. Secara umum langkah-langkah menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yakni sebagai berikut:
Untuk itu guru perlu menyesuaikan model pembelajaran yang dipilih dengan karakteristik mata pelajaran yang diajarkanya. Secara umum langkah-langkah menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yakni sebagai berikut:
1. Memahami Karakteristik Mata Pelajaran
Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik pasangan KD pada KI-1 dan/atau KD pada KI-2 yang sanggup membuatkan kompetensi sikap, dan kesesuaian materi pembelajaran dengan tuntutan pada pasangan KD pada KI -3 dan/atau KD pada KI- 4 untuk membuatkan kompetensi pengetahuan dan/atau keterampilan.
2. Cermati Indikator Pencapaian
Kesesuaian model pembelajaran dengan indikator pencapaian Kompetensi yang telah dijabarkan dar KD, sanggup dilihat dari tuntutan indikator yang digambarkan oleh kata kerja operasional.
3. Cermati Tujuan Pembelajaran yang Disusun
Kesesuaian model pembelajaran dengan tujuan pembelajaran yang spesifik dalam membuatkan potensi dan kompetensi, contohnya untuk membuatkan interaksi sosial, atau mengolah informasi maka sanggup dipilih model pembelajaran yang cocok.
4. Memahami karakterisitik Peserta didik
Kesesuian model pembelajaran dengan karakteristik dan modalitas penerima didik, dan sarana pendukung berguru lainnya dimana abjad dan kemampuan penerima didik yang berbeda sanggup kuat terhadap kebermanfaatan penggunaan model pembelajaran.
5. Kesesuaian model pembelajaran dengan pendekatan yang akan digunakan
Penggunaan model pembelajaran diadaptasi dengan pendekatan yang akan digunakan. Pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang yang dipakai seorang guru untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan kasatmata dan mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran misalkan menyesuaikan dengan pendekatan berbasis keilmuan yang membuatkan pengalaman berguru penerima didik melalui kegiatan mengamati/menanya/mengumpulkan data/mengasosiasi/mengomunikasikan, ataupun dengan menyesuaikan pendekatan berbasis genre yang bertujuan mengoptimalkan kompetensi berbahasa penerima didik, dan lain-lain.
6. Kesesuaian dengan dimensi pengetahuan
Kesesuaian dengan tuntutan dimensi pengetahuan, contohnya untuk mendorong kemampuan penerima didik menghasilkan karya kontekstual maka disarankan memakai model Project Based Learning, menyingkap sesuatu konsep yang belum mengemuka memakai Discoveri Learning, menemukan sesuatu konsep secara sistematis memakai Inquiry Learning, melatihkan keterampilan menuntaskan dilema memakai Problem Based Learning, melatih kerjasama memakai Cooperatif Learning, dan lain-lain.
7. Kesesuaian dengan pendekatan evaluasi yang dilakukan
Hal yang terakhir yang menjadi pertimbangan adalah Kesesuaian pendekatan evaluasi dengan model pembelajaran dan/atau metode pembelajaran. Penilaian Penilaian seharusnya dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu assessment of learning (penilaian tamat pembelajaran), assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan assessment as learning (penilaiansebagai pembelajaran).
Demikian konsep dan pemilihan model pembelajaran yang sanggup diterapkan guru, sehingga tercipta pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan bagi penerima didik.
Belum ada Komentar untuk "✔ Konsep Dan Langkah Menentukan Model Pembelajaran"
Posting Komentar