✔ 8 Keterampilan Dasar Guru Yang Dihentikan Dilupakan
Guru yaitu ujung tombak peningkatan mutu pendidikan, peningkatan mutu ini melalui proses yang dinamis di depan kelas. Ketika proses tersebut tidak produktif maka dipastikan mutu yang diperlukan tidak pernah tercapai.
Maka guru lebih bertindak sebagai fasilitator dan motivator semoga penerima didik mau dan sanggup belajar, dengan demikian guru bukan lagi mengajar tapi membelajarkan
Untuk itu selain penguasaan materi pembelajaran (kemampuan) professional, guru sangat penting mempunyai pengetahuan ihwal didaktik dan metodik. Sebagian dari ilmu didaktik dan metodik tersebut yaitu kemampuan guru dalam menerapkan delapan keterampilan dasar dalam pembelajaran yaitu:
Maka guru lebih bertindak sebagai fasilitator dan motivator semoga penerima didik mau dan sanggup belajar, dengan demikian guru bukan lagi mengajar tapi membelajarkan
Untuk itu selain penguasaan materi pembelajaran (kemampuan) professional, guru sangat penting mempunyai pengetahuan ihwal didaktik dan metodik. Sebagian dari ilmu didaktik dan metodik tersebut yaitu kemampuan guru dalam menerapkan delapan keterampilan dasar dalam pembelajaran yaitu:
1.Kemampuan membuka dan menutup pelajaran
Setiap proses pembelajaran selalu ada pembukaan dan penutup. Pembukaan pembelajaran yang baik sangat besar lengan berkuasa kepada kegiatan proses pembelajaran selanjutnya. Beberapa kegiatan pembukaan pembelajaran yang sanggup dilakukan guru yaitu introduksi (kegiatan mempersiapkan penerima didik dalam belajar), menunjukkan apersepsi, menunjukkan motivasi, dan pemberian contoh pembelajaran.
Sekarang ini sudah dikembangkan pelaksanaan literasi di kelas, dimana siswa diberi kesempatan membaca topik atau tema tertentu sebelum pembelajaran dimulai. Literasi menyerupai ini belum masuk bab pendahuluan pembelajaran.
Sekarang ini sudah dikembangkan pelaksanaan literasi di kelas, dimana siswa diberi kesempatan membaca topik atau tema tertentu sebelum pembelajaran dimulai. Literasi menyerupai ini belum masuk bab pendahuluan pembelajaran.
Sedangkan kegiatan epilog esensinya yaitu kegiatan untuk menuntut penerima didik memahami korelasi antara bahan-bahan atau pengalaman yang telah dimiliki dengan materi/kegiatan yang gres dilakukan.
Kegiatan epilog sanggup diberikan dengan cara menunjukkan umpan balik, refleksi, merangkum pembelajaran, menunjukkan kiprah untuk dikerjakan diluar pembelajaran dan informasi ihwal pembelajaran berikutnya.
Kegiatan epilog sanggup diberikan dengan cara menunjukkan umpan balik, refleksi, merangkum pembelajaran, menunjukkan kiprah untuk dikerjakan diluar pembelajaran dan informasi ihwal pembelajaran berikutnya.
Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran ini sangat penting dipahami guru dan harus diterapkan, semoga hal ini sanggup terealisasi maka setting waktu sangat penting disusun dalam sebuah RPP.
2. Keterampilan Bertanya
Salah satu kegiatan penerima didik dalam pembelajaran kurikulum 2013 mereka harus sanggup dan berani bertanya, maka komunikasi dalam pembelajaran menjadi multi arah tidak lagi hanya komunikasi satu arah yaitu antara guru dengan siswa.
Untuk membuat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan maka guru harus bisa mengajukan pertanyaan yang berkualitas. Pertanyaan yang berkualitas yaitu pertanyaan yang sanggup menggelitik, merangsang, dan membuat penerima didik berfikir. Guru sangat perlu merencakan menyusun pertanyaan yang baik, dan dihindari pertanyaan yang jawabannya bersifat koor/serenta
3. Keterampilan memberi penguatan
Penguatan (reinforcement) merupakan respon terhadap suatu sikap yang sanggup meningkatkan terulangnya kembali sikap baik tersebut. Pemberian penguatan bertujuan meningkatkan perhatian penerima didik terhadap pembelajaran, meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan produktivitas mencar ilmu dan membuat sikap baik terulang kembali.
Penguatan sanggup dilakukan dengan bentuk verbal yaitu dalam bentuk kata-kata, kalimat kebanggaan dan non verbal sanggup dilakukan dengan cara mendekati , sentuhan, acungan jempol dan kegiatan yang menyenangkan. Penguatan sanggup ditujukan kepada perorangan atau kepada semua penerima didik dalam satu kelas.
Penguatan diberikan dengan segera dan bervariasi ketika anak sedang atau telah melaksanakan kegiatan yang baik. Kalau kita jujur, banyak rekan-rekan guru yang terlalu miskin dan pelit menunjukkan penguatan.
4. Keterampilan Mengadakan Variasi
Variasi dalam pembelajaran yaitu perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan gairah belajar penerima didik serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan. Tujuan variasi ini diberikan guru adalah; meningkatkan perhatian penerima didik terhadap materi yang sedang dibahas, memberi kesempatan bagi perkembangan talenta penerima didik terhadap banyak sekali hal yang baik, memupuk sikap konkret dan kreatif, memberi peluang kepada penerima didik untuk mencar ilmu sesuai dengan tingkat kemampuannya.
Variasi pembelajaran ini sanggup diberikan guru dengan cara variasi gaya mengajar, variasi metode/pendekatan/model pembelajaran, variasi dengan pemanfaatn media pembelajaran, pola interaksi bahkan variasi kawasan duduk siswa. Oleh alasannya yaitu itu guru dituntut untuk senantiasa mencar ilmu dan mengikuti perkembangan ihwal metode/strategi/pendekatan dan model pembelajaran yang efektif, kreatif, aktif dan kolaboratif
5. Keterampilan Menjelaskan Materi Pembelajaran
Guru yan professional senantiasa meningkatkan keterampilan menjelaskan, mereka paham tentang apa dan kapan saatnya menjelaskan. Perlu di ingat orientasi pembelajaran ketika ini yaitu penerima didik, bukan guru.
Keterampilan menjelaskan yaitu kemampuan guru dalam mendeskripsikan secara verbal tentang suatu keadaan, fakta, konsep, prinsip, prosedur yang dikandung suatu materi sehingga pengetahuan dan keterampilan dan sikap sanggup dipahami dan dilakukan oleh penerima didik. Keterampilan menjelaskan sangat terkait dengan kemampuan guru dalam menguasai materi ajarnya dan kemampuan berkomunikasi yang baik.
6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok kecil
Pola pembelajaran ketika ini harus diarahkan ke dalam kemampuan bekerja sama (kolaboratif), bukan lagi menonjolkan kompetitif. Untuk itu guru harus bisa membentuk dan menggerakkan kelompok-kelompok mencar ilmu dalam kelas dan tetap dalam bingkai kebersamaan, penerima didik penting mencar ilmu berbagi, mendapatkan dan memberi gagasan/ide/tanggaban terhadap sesuatu yang dipelajari.
Agar hal ini sanggup dicapai maka guru sangat penting untuk memahami bagaimana penerima didiknya sanggup melaksanakan diskusi kelompok yang kondusif.
7. Keterampilan Mengelola kelas
Pengelolaan kelas merupakan kemampuan guru mengatur kondisi kelas (learning manager) sehingga menjadi lingkungan mencar ilmu yang kondusif, tertib dan bersemangat . Lingkungan dan kelas harus dikelola sebaik mungkin sehingga sanggup menantang dan merangsang penerima didik untuk belajar.
Fungsi manajerial dan pengawasan kelas secara menyeluruh harus terkelola baik termasuk administrasi waktu. Dalam hal ini guru harus bisa mengendalikan, menjaga, merubah dan memberi warna kegiatan penerima didik.
8. Melakukan Pendekatan Individual dan Kelompok
Kemampuan melaksanakan pendekatan individual dan kelompok sangat terkait dengan kemampuan guru mengorganisasikan , menunjukkan perhatian, menjalin korelasi bersahabat terhadap penerima didik dan antar penerima didik. Maka kegiatan guru disini yaitu menunjukkan bimbingan, membangun interaksi, memberi bantuan serta memahami karakteristik penerima didiknya.
Guru perlu bergerak untuk mendekati penerima didik ihwal apa dan bagaimana penerima didiknya belajar, bagi yang mengalami kesulitan diberi pinjaman dan yang cepat belajarnya disemangati dan diberi kiprah komplemen lain, bila perlu dimanfaatkan penerima didik yang cepat membantu yang mengalami kesulitan.
Demikianlah delapan keterampilan dasar guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas/sekolah yang peting diingat kembali , sehingga pembelajaran yang dilakukan menunjukkan hasil yang sesuai dengan keinginan . Semoga
Belum ada Komentar untuk "✔ 8 Keterampilan Dasar Guru Yang Dihentikan Dilupakan"
Posting Komentar