✔ Memahami Multi Kecerdasan Akseptor Didik Dalam Pembelajaran


Dalam acara pembelajaran guru perlu memahami banyak sekali jenis kecerdasan penerima didik, lantaran kecerdasan penerima didik yang satu berbeda dengan kecerdasan  peserta didik yang lain. Pemahaman akan jenis kecerdasan tersebut sangat membantu guru dalam  menerapkan taktik pembelajaran tepat dan  bervariasi sehingga masing-masing penerima didik sanggup mencar ilmu sesuai dengan  potensi  yang ada dalam dirinya.  Menurut para jago ada beberapa jenis kecerdasan dalam diri penerima didik yaitu:
1.    Kecerdasan Linguistik (Linguistic Intelligence)
Kecerdasan Linguistik merupakan kemampuan berpikir dalam bentuk kata-kata dan penggunaan bahasa untuk mengekspresikan dan memberi makna yang kompleks. Kecerdasan lingguistik ini sanggup dikenali dengan karakteristik kemampuan sebagai berikut:
a.  Memiliki kemampuan yang baik dalam mendengarkan dan merespon setiap bunyi dan banyak sekali ungkapan kata;
b.    Memiliki kemampuan yang lebih dalam menirukan suara, bahasa, membaca dan menulis;
c.    Mampu belajar melalui menyimak, membaca dan menulis serta diskusi;
d.  Menyimak secara efektif, memahami, menguraikan, menafsirkan dan mengingat apa yang diucapkan;
e.    Membaca secara efektif, memahami, meringkas, menafsirkan atau menerangkan;
f.     Berbicara secara efektif kepada bermacam-macam pendengar, bermacam-macam tujuan, dan mengetahui cara berbicara secara sederhana, fasih, dan bergairah;
g.    Dapat menulis secara efektif, memahami dan menerapkan aturan-aturan tata bahasa, ejaan, tanda baca dan kosa kata yang efektif;
h.    Memperlihatkan kemampuan untuk mempelajari bahasa lainnya;
i.      Menggunakan keterampilan menyimak, berbicara, menulis dan membaca.

Peserta didik yang mempunyai kemampuan menyerupai di atas perlu dikelola dengan lingkungan yang kaya akan bahasa kawasan penerima didik berbicara, berdiskusi dan menjelaskan dan yang paling penting yaitu mendorong rasa ingin tahunya. Hal tersebut sanggup dilakukan dengan cara:
-  Kondisikan penerima didik untuk menceritakan suatu kisah atau suatu problem yang terkait dengan materi pelajaran;
-     Memberi kesempatan penerima didik untuk memimpin suatu diskusi atau debat;
-     Menugaskan penerima didik untuk membuat sebuah artikel;
-    Memberi kesempatan kepada penerima didik untuk menghubungkan suatu artikel/cerita dengan realita atau materi pelajaran;
 -     Menugaskan penerima didik untuk mempresentasikan sesuatu pokok bahasan;
 -     Mengkondisikan acara ”talk show” dalam suatu program/materi;
 -     Menyusun suatu laporan/ resume/kajian pada suatu topik/ materi yang relevan.

2.   Kecerdasan Logika Matematika (Logical Mathematic   Intelligence)
Kecerdasan logika matematika sanggup terlihat dari  kemampuan dalam menghitung, mengukur dan mempertimbangkan proposisi dan hipotesis, serta menuntaskan operasi-operasi matematika.
Karakteristik orang yang mempunyai kecenderungan kecerdasan matematika antara lain adalah:
a.   Merasakan banyak sekali tujuan dan fungsi mereka dalam lingkungannya;
 b.    Mengenal konsep-konsep yang bersifat kuantitatif, waktu dan korelasi lantaran akibat;
 c.    Menggunakan simbol-simbol abnormal untuk mengatakan realita;
 d.    Menunjukkan keterampilan memecahkan problem secara
logis;
 e.    Memahami pola-pola dan hubungan-hubungan;
 f.     Mengajukan dan menguji hipotesis;
 g.   Menggunakan bermacam-macam keterampilan matematis,
seperti memperkirakan, perhitungan logaritma, menafsirkan statistik, dan informasi visual dalam bentuk grafik;
 h.   Berpikir secara sistematis dengan mengumpulkan bukti,
membuat hipotesis dan merumuskan banyak sekali model;
 i.     Mengungkapkan ketertarikan dalam karir, menyerupai akuntansi,
teknologi informasi, mesin dan ilmu kimia.
Agar kemampuan tersebut sanggup bertumbuh maka lingkungan mencar ilmu perlu diupayakan berupa menu-menu yang terkait dengan logika matematis, antara lain:
 -          Menggunakan  suatu simbol/lambing  atau kode.
 -          Penggunaan  rumus matematika;
 -          Merencanakan kegiatan dalam bentuk  eksperimen;
 -          Menggunakan diagram/alur  untuk menjelaskan;
 -          Menggunakan analogi untuk menjelaskan;
 -          Mengkategorikan fakta-fakta;

3.  Kecerdasan Spasial (Spatial Intelligence)
Kecerdasan ini memungkinkan seseorang mencicipi bayangan eksternal dan internal, melukiskan kembali, mengubah dan memodifikasi bayangan dan obyek melalui ruang untuk menghasilkan suatu gambar/grafik ataupun suatu benda.
Beberapa karakteristik orang yang mempunyai kecenderungan kecerdasan spasial antara lain yaitu :
a.   Belajar dengan melihat dan mengamati;
 b.    Mengarahkan dirinya pada benda-benda secara efektif dalam ruangan;
 c. Merasakan dan menghasilkan sebuah bayangan mental, berpikir dalam gambar dan memvisualisasikan detail;
 d.    Membaca grafik, bagan, peta, dan diagram visual;
 e.    Menikmati gambar-gambar tak beraturan, lukisan, tabrakan atau obyek repro lain dalam bentuk yang sanggup dilihat;
 f.     Menikmati bentukan hasil tiga dimensi, menyerupai obyek origami, jembatan tiruan dan maket;
 g.    Cakap mendesain secara abstrak;
 h.    Menciptakan bentuk gres dari media visual spasial.
 Peserta didik yang mempunyai kecerdasan spasial  belajar perlu diupayakan dengan cara
  -       Menciptakan sebuah pertunjukkan;
  -       Merancang sebuah poster, buletin, dan sejenisnya;
  -       Menggunakan suatu sistem memori untuk mempelajari;
menciptakan suatu karya;
  -       Membuat variasi bentuk dan ukuran dari suatu objek;
  -       Membuat suatu ilustrasi, sketsa, denah dari suatu obyek;
  -       Menggunakan proyeksi untuk mengajar.
4.  Kecerdasan Kinestetik Tubuh (Bodily Kinesthetic Intelligence)
Kemampuan seseorang untuk menggerakkan suatu obyek dan keterampilan-keterampilan fisik yang halus. Beberapa karakteristik orang yang mempunyai kecenderungan kecerdasan kinestetik antara lain yaitu :
a.   menjelajahi lingkungan dan sasaran melalui sentuhan dan gerakan;
 b.    mengembangkan kerjasama dan rasa terhadap waktu;
 c.    belajar dengan lebih baik, kalau terlibat pribadi dan berpartisipasi;
 d.    menikmati secara konkrit dalam mempelajari pengalaman-pengalaman, menyerupai perjalanan ke alam bebas, berpartisipasi dalam bermain tugas dan permainan ketangkasan;
 e.    menunjukkan keterampilan atau mendemonstrasikan keahlian dalam bidangnya.
       Kondisi mencar ilmu atau lingkungan belajar yang  perlu  diupayakan guru adalah  :
   -    Model pembelajaran   bermain tugas atau menirukan;
   -     Demonstrasi/praktik langsung 
   -      Menciptakan suatu model;
   -      Merancang suatu produk;
   -      Merencanakan dan menghadiri suatu perjalanan lapangan;
   -      Membuat suatu permainan atau sejenisnya.
5.   Kecerdasan Musik (Musical Intelligence)
 Merupakan kecerdasan yang mempunyai sensitivitas pada pola titian nada, melodi, ritme, dan nada .Beberapa karakteristik orang yang mempunyai kecenderungan kecerdasan musikal antara lain yaitu :
a.   Kemampuan mendengar dan merespon dengan ketertarikan terhadap banyak sekali bunyi;
 b.    Menikmati dan mencari kesempatan untuk mendengarkan musik atau suara-suara alam pada suasana belajar;
 c.    Merespon terhadap musik secara kinestetik;
 d.    Mengenali dan mendiskusikan banyak sekali gaya musik, aliran dan variasi budaya;
 e.    Mengoleksi musik dan informasi mengenai musik dalam banyak sekali bentuk;
 f.     Mengembangkan kemampuan menyanyi atau memainkan instrumen secara sendiri;
 g.    Mengembangkan rujukan kerangka berpikir pribadi untuk mendengarkan musik;
 h.    Mengembangkan improvisasi dan bermain dengan suara/bunyi.
      Lingkungan mencar ilmu perlu diupayakan berupa :
      -     Meyajikan suatu pertunjukkan dengan iringan musik yang tepat;
      -      Menyanyikan sebuah kritikan atau lagu;
      -     Menyajikan kelas musik dalam waktu singkat pada suatu materi/pokok bahasan;
      -      Menggunakan musik untuk mempertinggi semangat belajar;
      -     Menuliskan suatu lirik lagu untuk suatu pokok bahasan/materi.

 6.  Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence)
        Kecerdasan interpersonal yaitu kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain secera efektif.
 Karakteristik orang yang mempunyai kecenderungan kecerdasan interpersonal antara lain yaitu :
a.   Sangat tertarik untuk berinteraksi dengan orang lain;
b.   Membentuk dan menjaga korelasi sosial;
c.   Mengetahui dan memakai cara-cara yang bermacam-macam dalam berafiliasi dengan orang lain;
d.   Merasakan perasaan, pikiran, motivasi, tingkah laris dan gaya hidup orang lain;
e. Berpartisipasi dalam acara kolaboratif dan mendapatkan bermacam tugas yang perlu dilaksanakan;
 f.    Mempengaruhi pendapat dan perbuatan orang lain;
 g.   Memahami dan berkomunikasi secara efektif, baik secara lisan maupun non verbal;
 h.   Menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan group yang berbeda;
 i.    Mempelajari keterampilan yang berafiliasi dengan penengah sengketa;
 j. Tertarik pada karir yang berorientasi interpersonal, menyerupai mengajar, pekerjaan sosial dan  konseling.
Lingkungan mencar ilmu diupayakan berupa menu-menu yang terkait dengan kecerdasan interpersonal, antara lain:
  -       Memimpin suatu rapat;
  -    Bersama seorang rekan memakai penyelesaian problem berat;
  -    Bermain peranan dengan banyak sekali perspektif;
  -    Mengatur dan ikut serta dalam sebuah kelompok;
  -    Mengajarkan orang lain wacana suatu hal;
  -    Berlatih memberi dan mendapatkan umpan balik;
  -    Menciptakan suatu sistem /prosedur dari suatu kegiatan.

7.  Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence)
Merupakan kemampuan untuk membuat persepsi yang akurat wacana diri sendiri dan memakai pengetahuannya untuk merencanakan dan mengarahkan kehidupan seseorang, menyerupai yang dimiliki oleh jago agama, jago psikologi dan jago filsafat.
Beberapa karakteristik orang yang mempunyai kecenderungan kecerdasan intrapersonal antara lain yaitu :
a.   Sadar akan wilayah emosinya;
b.    Menemukan cara-cara dan jalan keluar untuk mengekpresikan perasaan dan pemikirannya;
c.    Mengembangkan model diri yang akurat;
d.    Termotivasi untuk mengidentifikasi dan memperjuangkan tujuannya;
e.    Membangun dan hidup dalam suatu sistem nilai sopan santun (agama);
f.     Bekerja mandiri;
g.    Mengatur secara kontinyu pembelajaran dan perkembangan tujuan personalnya;
h.    Berusaha mencari dan memahami pengalaman batinnya sendiri;
i.      Berusaha untuk mengaktualisasikan diri;
j.      Memberdayakan orang lain (memiliki tanggung jawab kemanusiaan).
  Lingkungan mencar ilmu diupayakan berupa menu-menu yang terkait dengan kecerdasan intrapersonal, antara lain:
 -     Menggambarkan bahwa kemampuan yang dimilikinya sanggup membantu menuju kesuksesan;
 -     Merangkai dan mengejar suatu tujuan;
 -     Menggambarkan perasaannya wacana sesuatu;
 -     Menggunakan teladan belajar;
 -     Membuat suatu jurnal;
 -     Menerima umpan balik dari orang lain;
 -     Mengomentari atau menilai hasil pekerjaannya.

8.  Kecerdasan Natural  (Naturalistic Intelligence)
Kecerdasan natural yaitu kemampuan untuk melaksanakan sesuatu yang terkait dengan lingkungan alam. Kecerdasan ini terkait dengan sensitifitas terhadap alam dan faktor lingkungan, contohnya gampang berinteraksi dengan hewan, bisa memprediksi terjadinya perubahan alam, gampang mengenali banyak sekali spesies binatang maupun tumbuhan. Kecerdasan ini akan lebih gampang diwujudkan melalui pengumpulan dan penganalisaan suatu subjek yang berafiliasi dengan alam.
Lingkungan mencar ilmu diupayakan berupa gambar-gambar alam dengan banyak sekali fenomenanya sanggup dilakukan dengan:
-        Belajar diluar kelas
-        Karya wisata
-        Penelitian /observasi
Baca juga: Mengenal Gaya Belajar Peserta Didik dan Instrumennya
Pemahaman akan kecerdasan yang dimiliki penerima didik akan mendorong guru untuk membuat variasi taktik dan pendekatan individual sehingga potensi  peserta didik sanggup berkembang dengan baik.






Belum ada Komentar untuk "✔ Memahami Multi Kecerdasan Akseptor Didik Dalam Pembelajaran"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel