✔ Paikem Dan Penerapanya Di Kelas
Guru sebagai ujung tombak terdepan dalam peningkatan mutu pendidikan perlu membuat suasana pembelajaran yang kondusif, menyenangkan dan bermakna. Pembelajaran akan bermakna jikalau ada lesson point yang di sanggup oleh akseptor didik pada setiap pertemuan. Hal tersebut sanggup diperoleh jikalau guru dalam pembelajaran melibatkan semua indra dan aktivitas akseptor didik. Pembelajaran harus sanggup membentuk kepribadian akseptor didik menjadi pribadi yang religius, bekerja sama, mempunyai integritas, bijaksana dan berprikemanusiaan. Salah satu model pembelajaran yang sanggup membuat akseptor didik aktif dan efektif yaitu model PAIKEM.
A. Pentingnya Penerapan PAIKEM
Alasan mengapa PAIKEM perlu diterapkan pertama, pada dasarnya mencar ilmu yaitu proses individual, walaupun kebanyakan kelas disusun secara klasikal tetapi pendekatan dan perhatian guru tetap harus individual, lantaran setiap akseptor didik mempunyai kekhasannya sendiri, dan mmemiliki tingkat perkembangannya sendiri.
Kedua, belajar merupakan proses sosial. Belajar secara bersama dan memecahkan duduk kasus secara kelompok akan saling menunjang dan saling membelajarkan.
Ketiga, pembelajaran haruslah dalam suasana yang aman dan menyenangkan, sehingga setiap akseptor didik mempunyai kesiapan untuk belajar.
Keempat, mencar ilmu merupakan suatu proses yang terus menerus tiada henti, mencar ilmu sepanjang hayat, mencar ilmu sesuatu hal sebagai pijakan untuk mencar ilmu hal lain lebih lanjut.
Kelima, mencar ilmu yaitu suatu proses membangun makna, dimana setiap proses mencar ilmu harus bermakna bagi proses tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun psikis, dalam suasana yang menyenangkan, baik bagi siswa maupun guru.
Selain itu ada perubahan paradigma dalam pembelajaran yaitu dari mengajar (teaching) menjadi Pembelajaran ( learning), dan dalam penilaian proses dan hasil mencar ilmu harus berlangsung terus menerus dengan perbaikan-perbaikan pada setiap tahapnya
A. Pentingnya Penerapan PAIKEM
Alasan mengapa PAIKEM perlu diterapkan pertama, pada dasarnya mencar ilmu yaitu proses individual, walaupun kebanyakan kelas disusun secara klasikal tetapi pendekatan dan perhatian guru tetap harus individual, lantaran setiap akseptor didik mempunyai kekhasannya sendiri, dan mmemiliki tingkat perkembangannya sendiri.
Kedua, belajar merupakan proses sosial. Belajar secara bersama dan memecahkan duduk kasus secara kelompok akan saling menunjang dan saling membelajarkan.
Ketiga, pembelajaran haruslah dalam suasana yang aman dan menyenangkan, sehingga setiap akseptor didik mempunyai kesiapan untuk belajar.
Keempat, mencar ilmu merupakan suatu proses yang terus menerus tiada henti, mencar ilmu sepanjang hayat, mencar ilmu sesuatu hal sebagai pijakan untuk mencar ilmu hal lain lebih lanjut.
Kelima, mencar ilmu yaitu suatu proses membangun makna, dimana setiap proses mencar ilmu harus bermakna bagi proses tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun psikis, dalam suasana yang menyenangkan, baik bagi siswa maupun guru.
Selain itu ada perubahan paradigma dalam pembelajaran yaitu dari mengajar (teaching) menjadi Pembelajaran ( learning), dan dalam penilaian proses dan hasil mencar ilmu harus berlangsung terus menerus dengan perbaikan-perbaikan pada setiap tahapnya
B. Konsep PAIKEM
Mengenal Gaya Belajar Peserta Didik dan Instrumennya
PAIKEM yaitu singkatan Pembelajaran yang Aktif, Inovatif , Kreatif dan Menyenangkan. Suatu pembelajaran yang dirancang agar akseptor didik aktif , menyebarkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan. Selain itu juga diharapkan sanggup membuat lingkungan mencar ilmu yang kondusif/bermakna yang bisa memperlihatkan sikap, , pengetahuan dan keterampilan untuk hidup.
1. Pembelajaran yang aktif berarti pembelajaran perlu mengaktifkan semua siswa dan guru, baik secara fisik ( termasuk segenap indera) maupun mental, bahkan moral dan spiritual. Aktif ditandai dengan mengalami, adanya interaksi dan komunikasi serta refleksi. Misalnya kalau kelas sedang mencar ilmu wacana sifat-sifat air, kemudian ada percobaan atau eksperimen sederhana, sehingga secara fisik aktif semua indera terlibat, juga berfikir dan menganalisis kenapa permukaan air selalu datar walaupun wadahnya dimiringkan misalnya, terus dikaitkan dengan kebesaran Tuhan membuat air bagi kesejahteraan hidup manusia, oleh lantaran itu perlu dijaga kelestariannya.
2. Pembelajaran yang inovatif yaitu pembelajaran yang sanggup membawa akseptor didik kearah yang lebih baik, bisa memperlihatkan pandangan gres baru dan mau mencari peluang untuk meningkatkan dan memperkaya pengetahuannya.
3. Pembelajaran yang kreatif mempunyai makna, tidak sekedar melaksanakan dan menerapkan pola kurikulum, lantaran kurikulum sekedar dokumen dan rencana, maka perlu dikritisi, perlu dikembangkan secara kreatif, ada seribusatu jalan untuk mempelajari dan memperdalam satu kompetensi tertentu. Makara ada kreativitas pengembangan kompetensi dasar dan juga ada kreativitas dalam pelaksanaannya di kelas, termasuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber, materi dan sarana untuk belajar.
Lingkungan sanggup bermakna lingkungan fisik, dan sosial, fisik bisa berupa lingkungan alam dan tanda-tanda alam sedang lingkungan sosial merupakan segala sikap insan dan hubungannya dengan insan lain, maupun terhadap lingkungan alam. Misalnya pasar, sikap berlalulintas, pelestarian dan perusakan lingkungan oleh insan dan sebagainya.
4. Pembelajaran dikatakan efektif jikalau mencapai sasaran dan tujuan serta banyak hal yang yang “didapat” oleh akseptor ddik , bahkan guru pun pada setiap kegiatan pembelajaran mendapat “pengalaman baru” sebagai hasil interaksi multi arah dalam proses pembelajaran. Agar kita tahu apakah pembelajaran di kelas kita efektif atau tidak, setiap final pembelajaran perlu kita lakukan evaluasidan reflekasi. Evaluasi dan refleksi yang dimaksudkan disini bukan sekedar tes untuk akseptor didik , tetapi sejenis “perenungan” yang dilakukan oleh guru dan akseptor didik (refleksi) dan didukung oleh data catatan guru, salah satunya mungkin hasil latihan/sejenis tes lisan, tulis maupun perilaku.
5. Pembelajaran yang menyenangkan harus dimaknai secara luas tidak sekedar menyenangkan, tetapi pembelajaran juga harus sanggup “dinikmati” oleh pembelajarnya. Pembelajaran sanggup dinikmati jikalau pembelajaran tersebut “mengasyikkan”. Mengasyikkan tidak sekedar menyenangkan tetapi ada unsur ketekunan, inner motivation, sehabis mengetahui sesuatu hal selalu ingin tahu lebih lanjut, dan mempunyai ketahanan mencar ilmu lebih lanjut. mencar ilmu itu harus Menyenangkan, Mengasyikkan, Menguatkan dan Mencerdaskan. Selain itu akseptor didik harus dilatih Olah Pikir, Olah Hati, Olah Rasa dan Olah Raga.
B. Tujuan PAIKEM
PAIKEM yaitu singkatan Pembelajaran yang Aktif, Inovatif , Kreatif dan Menyenangkan. Suatu pembelajaran yang dirancang agar akseptor didik aktif , menyebarkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan. Selain itu juga diharapkan sanggup membuat lingkungan mencar ilmu yang kondusif/bermakna yang bisa memperlihatkan sikap, , pengetahuan dan keterampilan untuk hidup.
1. Pembelajaran yang aktif berarti pembelajaran perlu mengaktifkan semua siswa dan guru, baik secara fisik ( termasuk segenap indera) maupun mental, bahkan moral dan spiritual. Aktif ditandai dengan mengalami, adanya interaksi dan komunikasi serta refleksi. Misalnya kalau kelas sedang mencar ilmu wacana sifat-sifat air, kemudian ada percobaan atau eksperimen sederhana, sehingga secara fisik aktif semua indera terlibat, juga berfikir dan menganalisis kenapa permukaan air selalu datar walaupun wadahnya dimiringkan misalnya, terus dikaitkan dengan kebesaran Tuhan membuat air bagi kesejahteraan hidup manusia, oleh lantaran itu perlu dijaga kelestariannya.
2. Pembelajaran yang inovatif yaitu pembelajaran yang sanggup membawa akseptor didik kearah yang lebih baik, bisa memperlihatkan pandangan gres baru dan mau mencari peluang untuk meningkatkan dan memperkaya pengetahuannya.
3. Pembelajaran yang kreatif mempunyai makna, tidak sekedar melaksanakan dan menerapkan pola kurikulum, lantaran kurikulum sekedar dokumen dan rencana, maka perlu dikritisi, perlu dikembangkan secara kreatif, ada seribusatu jalan untuk mempelajari dan memperdalam satu kompetensi tertentu. Makara ada kreativitas pengembangan kompetensi dasar dan juga ada kreativitas dalam pelaksanaannya di kelas, termasuk pemanfaatan lingkungan sebagai sumber, materi dan sarana untuk belajar.
Lingkungan sanggup bermakna lingkungan fisik, dan sosial, fisik bisa berupa lingkungan alam dan tanda-tanda alam sedang lingkungan sosial merupakan segala sikap insan dan hubungannya dengan insan lain, maupun terhadap lingkungan alam. Misalnya pasar, sikap berlalulintas, pelestarian dan perusakan lingkungan oleh insan dan sebagainya.
4. Pembelajaran dikatakan efektif jikalau mencapai sasaran dan tujuan serta banyak hal yang yang “didapat” oleh akseptor ddik , bahkan guru pun pada setiap kegiatan pembelajaran mendapat “pengalaman baru” sebagai hasil interaksi multi arah dalam proses pembelajaran. Agar kita tahu apakah pembelajaran di kelas kita efektif atau tidak, setiap final pembelajaran perlu kita lakukan evaluasidan reflekasi. Evaluasi dan refleksi yang dimaksudkan disini bukan sekedar tes untuk akseptor didik , tetapi sejenis “perenungan” yang dilakukan oleh guru dan akseptor didik (refleksi) dan didukung oleh data catatan guru, salah satunya mungkin hasil latihan/sejenis tes lisan, tulis maupun perilaku.
5. Pembelajaran yang menyenangkan harus dimaknai secara luas tidak sekedar menyenangkan, tetapi pembelajaran juga harus sanggup “dinikmati” oleh pembelajarnya. Pembelajaran sanggup dinikmati jikalau pembelajaran tersebut “mengasyikkan”. Mengasyikkan tidak sekedar menyenangkan tetapi ada unsur ketekunan, inner motivation, sehabis mengetahui sesuatu hal selalu ingin tahu lebih lanjut, dan mempunyai ketahanan mencar ilmu lebih lanjut. mencar ilmu itu harus Menyenangkan, Mengasyikkan, Menguatkan dan Mencerdaskan. Selain itu akseptor didik harus dilatih Olah Pikir, Olah Hati, Olah Rasa dan Olah Raga.
B. Tujuan PAIKEM
Membantu akseptor didik menyebarkan kemampuan berpikir tahap tinggi, berpikir kritis dan berpikir kreatif (critical dan creative thinking), membangun literasi dan huruf kebersamaan, saling menghargai , keberanian beraktivitas.
C. Ciri Pembelajaran PAKEM
Ciri pembelajaran yang disebut PAIKEM antara lain memakai multi metode dan multi media, melibatkan semua indera, dengan praktik dan bekerja dalam tim, memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Pembelajaran juga perlu melibatkan multi aspek yaitu logika, kinestika, estetika dan etika.
Dengan kata lain PAIKEM mengaktifkan akseptor didik dan guru, pembelajaran menjadi kreatif , inovatif dan akibatnya efektif dan berlangsung dengan menyenangkan.
C. PrinsipPAIKEM
Dengan kata lain PAIKEM mengaktifkan akseptor didik dan guru, pembelajaran menjadi kreatif , inovatif dan akibatnya efektif dan berlangsung dengan menyenangkan.
C. PrinsipPAIKEM
1. Pembelajaran Berpusat pada akseptor didik semoga mencapai kompetensi yang diharapkan
2. Integratif semoga kompetensi yang dirumuskan dalam KI , KD dan indikator tercapai secara utuh.
3. Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual setiap akseptor didik
4. Pembelajaran dilakukan secara sedikit demi sedikit dan terus menerus
5. Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah
6. Pembelajaran dilakukan dengan multi taktik dan multimedia.
2. Integratif semoga kompetensi yang dirumuskan dalam KI , KD dan indikator tercapai secara utuh.
3. Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual setiap akseptor didik
4. Pembelajaran dilakukan secara sedikit demi sedikit dan terus menerus
5. Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah
6. Pembelajaran dilakukan dengan multi taktik dan multimedia.
1. Perencanaan yang dipersiapkan guru dengan matang sesuai kurikulum yang berlaku. Variasi pendekatan /metode pembelajaran yang sanggup membuat akseptor didik aktif.
2. Sarana dan prasarana yang diperlukan, media dan alat peraga yang dipersiapkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
3. Sumber daya Manusia,yaitu, guru dan tenaga kependidikan lainnya yang saling bekerja sama dan mendukung.
4. Manajemen yang tertib, teratur dan transparan serta akuntabel
5. Kepemimpinan kepala sekolah
6. Didukung penilaian yang berkelanjutan
Dalam pembelajaran guru perlu memperlihatkan tantangan kepada akseptor didik untuk berfikir, mencoba dan mencar ilmu lebih lanjut, penuh dengan percaya diri dan berdikari untuk menyebarkan potensi positifnya secara optimal. Menjadi insan yang berkarakter penuh percaya diri, menjadi dirinya sendiri dan mempunyai semangat kompetitif dalam nuansa kebersamaan
Pembelajaran juga perlu memperlihatkan tantangan untuk memotivasi rasa ingin tahu dan mencar ilmu lebih lanjut, kreatif dan inovatif, tekun dan menyadari potensi diri, yang perlu dikembangkan lebih lanjut. Pembelajaran juga harus memacu semangat kompetitif. Selain itu guru juga perlu memperlihatkan penghargaan kepada akseptor didik yang berhasil dan hukuman yang mendidik kepada akseptor didik yang menyimpang dari janji yang ditentukan bersama.
2. Sarana dan prasarana yang diperlukan, media dan alat peraga yang dipersiapkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
3. Sumber daya Manusia,yaitu, guru dan tenaga kependidikan lainnya yang saling bekerja sama dan mendukung.
4. Manajemen yang tertib, teratur dan transparan serta akuntabel
5. Kepemimpinan kepala sekolah
6. Didukung penilaian yang berkelanjutan
Dalam pembelajaran guru perlu memperlihatkan tantangan kepada akseptor didik untuk berfikir, mencoba dan mencar ilmu lebih lanjut, penuh dengan percaya diri dan berdikari untuk menyebarkan potensi positifnya secara optimal. Menjadi insan yang berkarakter penuh percaya diri, menjadi dirinya sendiri dan mempunyai semangat kompetitif dalam nuansa kebersamaan
Pembelajaran juga perlu memperlihatkan tantangan untuk memotivasi rasa ingin tahu dan mencar ilmu lebih lanjut, kreatif dan inovatif, tekun dan menyadari potensi diri, yang perlu dikembangkan lebih lanjut. Pembelajaran juga harus memacu semangat kompetitif. Selain itu guru juga perlu memperlihatkan penghargaan kepada akseptor didik yang berhasil dan hukuman yang mendidik kepada akseptor didik yang menyimpang dari janji yang ditentukan bersama.
E. Langkah - langkah PAIKEM
Langkah - langkah Paikem gotong royong tidak ada yang baku, esensinya yaitu guru harus berusaha membuat bagaimana akseptor didik dalam pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Model, pendekatan dan metode pembelajaran yang variatif , penggunaan media yang sesuai, pengelolaan kelas yang aman merupakan cerminan penerapan PAIKEM.
Dibawah ini alternatif /contoh langkah-langkah PAIKEM.
1. Review pembelajaran lampau
Guru bersama akseptor didik meninjau ulang pelajaran yang lampau, sanggup dimulai dengan tanya jawab atara guru dengan akseptor didiknya.
2. Pengembangan pembelajaran dan membangun komunikasi multi arah
Guru senantiasa menyajikan materi dengan pandangan gres baru dan ekspansi konsep, komunikasi hendaknya dibangun dengan komunikasi multi arah. .
3. Latihan terbimbing dan terkontrol
Guru memandu akseptor didik untuk melatih dan melaksanakan suatu kiprah individu atau kelompok , menilik kemungkinan terjadinya miskonsepsi dan pengawasan terhadap keseriusan siswa belajar.
4. Seat work
Peserta didik diberi ruang dan waktu bekerja berdikari atau dalam kelompok untuk pendalaman ekspansi konsep dengan bimbingan guru.
5. Laporan siswa perorangan atau kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pekerjaanya secara individu atau kelompok dan guru melakukan perbaikan.
6. Pendalaman materi melalui permainan atau simulasi
Peserta didik diajak melakukan permainan yang berkaitan dengan memperdalam materi.
7. Pajangan hasil karya akseptor didik
Hasil karya akseptor didik dipajangkan berfungsi sebagai apresiasi karya mereka dan membandingkan karya kelompoknya dengan kelompok lain
8. Pemberian tugas sebagai tindak lanjut.
Guru memperlihatkan tugas berupa kiprah terstruktur atau penugasan tidak terstruktur untuk dikerjakan akseptor didik.
Guru diharapkan sanggup menyebarkan langkah-langkah PAIKEM, yang sanggup membuat suasana pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran sanggup tercapai. Semoga.
Dibawah ini alternatif /contoh langkah-langkah PAIKEM.
1. Review pembelajaran lampau
Guru bersama akseptor didik meninjau ulang pelajaran yang lampau, sanggup dimulai dengan tanya jawab atara guru dengan akseptor didiknya.
2. Pengembangan pembelajaran dan membangun komunikasi multi arah
Guru senantiasa menyajikan materi dengan pandangan gres baru dan ekspansi konsep, komunikasi hendaknya dibangun dengan komunikasi multi arah. .
3. Latihan terbimbing dan terkontrol
Guru memandu akseptor didik untuk melatih dan melaksanakan suatu kiprah individu atau kelompok , menilik kemungkinan terjadinya miskonsepsi dan pengawasan terhadap keseriusan siswa belajar.
4. Seat work
Peserta didik diberi ruang dan waktu bekerja berdikari atau dalam kelompok untuk pendalaman ekspansi konsep dengan bimbingan guru.
5. Laporan siswa perorangan atau kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pekerjaanya secara individu atau kelompok dan guru melakukan perbaikan.
6. Pendalaman materi melalui permainan atau simulasi
Peserta didik diajak melakukan permainan yang berkaitan dengan memperdalam materi.
7. Pajangan hasil karya akseptor didik
Hasil karya akseptor didik dipajangkan berfungsi sebagai apresiasi karya mereka dan membandingkan karya kelompoknya dengan kelompok lain
8. Pemberian tugas sebagai tindak lanjut.
Guru memperlihatkan tugas berupa kiprah terstruktur atau penugasan tidak terstruktur untuk dikerjakan akseptor didik.
Guru diharapkan sanggup menyebarkan langkah-langkah PAIKEM, yang sanggup membuat suasana pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran sanggup tercapai. Semoga.
Belum ada Komentar untuk "✔ Paikem Dan Penerapanya Di Kelas"
Posting Komentar