✔ Mengenal Gaya Berguru Penerima Didik Dan Instrumennya

Gaya berguru ialah kemampuan seseorang dalam mendapatkan informasi dan  mengolah informasi tersebut menjadi sesuatu yang sanggup diterima oleh pemikiranya  menurut sifat dan kemampuan yang telah ada dalam dirinya sesuai dengan kepribadian yang telah tumbuh dalam diri seseorang. 

Gaya berguru merupakan karakteristik penting dari banyak sekali ciri yang mempengaruhi cara  berguru penerima didik. Ada tiga gaya berguru yaitu Visual, Auditorial dan Kinestik. 

Gaya berguru visual yaitu berguru dengan cara melihat (menggunakan mata).  Seseorang yang memiliki gaya berguru visual akan lebih baik melalui apa yang mereka lihat, 

Gaya berguru auditorial yaitu berguru dengan cara mendengar (menggunakan telinga). Peserta didik auditorial akan lebih mengerti melalui apa yang mereka dengar. 

Gaya berguru kinestik yaitu penerima didik dalam berguru lebih bahagia dengan  cara bergerak, menyentuh dan memakai sesuatu. 

Sebelum proses pembelajaran, sebaiknya langkah pertama yang harus dilakukan oleh seorang guru ialah mengenali gaya belajar  penerima didik apakah sebagai  visual, auditorial atau kinestik.

Walaupun masing-masing dari mereka berguru dengan memakai ketiga gaya tersebut, pada tahapan tertentu kebanyakan akan lebih cenderung pada salah satu diantara ketiganya. Untuk sanggup mengenali dengan baik, berikut ini diuraikan ciri-ciri sikap yang cocok dengan gaya berguru seseorang
1. Peserta Didik  dengan Gaya Belajar Visual
Rapi dan teratur cenderung berbicara dengan cepat serta seorang perencana dan pengatur jangka panjang yang baik, teliti terhadap hal-hal yang detail dan lebih mementingkan penampilan baik dalam hal pakaian atau presentasi. 

Pelajar visual merupakan pengeja yang baik dan sanggup melihat kata-kata yang bergotong-royong dalam pikiran mereka, mengingat apa yang dilihat, dari pada yang didengar. Mengingat dengan asosiasi visual biasanya tidak gampang terganggu oleh keributan, membaca cepat dan tekun serta mencoret-coret tanpa arti selama berbicara ditelpon.

Secara umum  orang bergaya visual dalam menyerap informasi menerapkan taktik visual yang berpengaruh dengan gambar dan ungkapan yang berciri visual. Strategi visual menurunkan kegiatan berciri ungkapan visual menyerupai memakai peta konsep untuk menyatakan gagasan atau menggambar sebuah sketsa, atau menciptakan charta, grafik, atau diagram

2. Peserta Didik Dengan Gaya Belajar Auditorial
Berbicara kepada diri sendiri ketika bekerja serta gampang terganggu dengan keributan lebih suka menggerakan bibir dan mengucapkan goresan pena di buku ketika membaca, bahagia membaca dengan keras dan mendengarkan. 

Pelajar auditorial juga bisa mengulangi kembali dan menirukan nada atau irama, mereka merasa kesulitan untuk menuliskan sesuatu, tetapi andal dalam bercerita. Pelajar tipe ini juga berbicara dalam irama yang terpola, biasanya berbicara fasih dan lebih suka musik dari pada seni. Belajar dengan  mendengarkan dan mengingat juga lebih suka gurauan verbal dari pada membaca komik.

Peserta didik  yang bergaya berguru auditorial sanggup dikenali dari ciri-cirinya yang lebih banyak memakai modalitas berguru dengan kekuatan indra pendengaran yakni telinga. Orang bergaya berguru auditorial lebih akrab dengan ciri menyerupai lebih suka berbicara sendiri, lebih menyukai ceramah atau seminar dari pada membaca buku, dan atau lebih suka berbicara dari pada menulis.

Kata-kata khas yang dipakai oleh orang auditorial dalam pembicaraan tidak jauh  dari ungkapan “aku mendengar apa yang kamu katakan” dan kecepatan bicaranya sedang. Dalam menyerap informasi umumnya orang bergaya berguru auditorial menerapkan taktik pendengaran yang berpengaruh dengan bunyi dan ungkapan yang berciri pendengaran. 

Strategi auditorial menurunkan kegiatan berciri ungkapan bunyi atau pendengaran menyerupai membaca sebuah informasi keras-keras dengan cara dramatis. Dengan mengenal ciri-ciri siswa auditorial dikelas akan memperlihatkan pedoman pada guru untuk menentukan taktik pembelajaran yang memperlihatkan variasi yang bersifat auditorial.

3. Siswa Dengan Gaya Belajar Kinestik
Pelajar tipe kinestetik umumnya berbicara dengan perlahan. Menanggapi perhatian fisik serta menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka atau dengan cara bangkit dekat, ketika berbicara dengan orang lain. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak dan memiliki perkembangan awal otot-otot yang besar.

Belajar melalui manipulasi dan praktik, dan menghafal dengan berjalan memakai jari mereka sebagai petunjuk ketika membaca. Pelajar tipe ini lebih banyak memakai isyarat badan dan tidak sanggup duduk membisu dalam jangka waktu lama.  

Peserta yang bergaya berguru kinestetik sanggup dilihat dari ciri-ciri utama yaitu memakai modalitas berguru melalui kegiatan fisik dan keterlibatan langsung. Orang bergaya berguru kinestetik lebih akrab dengan ciri menyerupai ketika berpikir lebih baik ketika bergerak atau berjalan, lebih menggerakkan anggota badan ketika bicara dan merasa sulit untuk duduk diam.

Umumnya orang bergaya berguru kinestetik dalam menyerap informasi menerapkan taktik fisikal dan ekspresi yang berciri fisik. Strategi kinestetik menurunkan kegiatan berciri ekspresi fisik atau keterlibatan pribadi menyerupai siswa berjalan atau bergerak ketika membaca atau mendengar.

Untuk orang-orang yang memiliki karakteristik , pendekatan berguru yang mungkin dilakukan ialah berguru menurut pengalaman dengan memakai banyak sekali model atau peraga, bekerja dilaboratorium atau bermain sambil belajar.

4.Contoh  Instrumen untuk Mengetahui Gaya Belajar.

IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR

Nama             : ........         Kelas :........
No. Induk       :

Bacalah setiap pernyataan dari 36 nomor berikut. Lingkarilah ‘Y’ di sebelah kanan pada salah satu kolom A,B atau C  apabila pernyataan tersebut sesuai dengan Anda (anda setuju). Bila Anda tidak setuju, Anda tak perlu melingkari apapun

No
Pernyataan
A
B
C
1
Jika akan mengerjakan sesuatu, saya selalu membaca instruksinya terlebih dahulu.
Y


2
Saya suka mencatat perintah atau intruksi yang disampaikan kepada saya.
Y


3
Saya lebih suka mendengarkan informasi yang ada di kaset daripada jikalau harus membaca buku.

Y

4
Saya lebih bahagia musik daripada seni lukis.

Y

5
Saya lebih suka membaca daripada mendengarkan kuliah/ceramah.
Y


6
Bila sendiri, saya biasanya memainkan musik/lagu atau bernyayi.

Y

7
Saya lebih suka berolah raga daripada membaca buku.


Y
8
Saya selalu sanggup menerangkan arah mata angin dimanapun saya berada.
Y


9
Saya suka menulis surat atau jurnal.
Y


10
Bila berbicara, saya suka mengatakan,saya mendengar Anda , itu terdengar bagus, itu bunyinya cantik ‘.

Y

11
Ruangan/meja dan kamar saya biasanya berantakan/ tidak teratur.


Y
12
Saya bahagia merancang, mengerjakan serta menciptakan sesuatu dengan kedua tangan saya.


Y
13
Saya tahu hampir semua lirik dari lagu yang saya dengar.

Y

14
Ketika mendengar orang lain berbicara , saya biasanya menciptakan citra dari apa yang mereka katakan dalam benak saya.
Y


15
Saya suka olah raga secara teratur


Y
16
Saya bahagia berbicara di telepon dalam waktu yang usang dengan mitra saya

Y

17
Saya sangat bahagia berkumpul dan biasanya sanggup dengan gampang berbicara dengan siapapun.

Y

18
Saat melihat objek dalam bentuk gambar, saya sanggup dengan  gampang mengenali objek yang sama walaupun posisi objek itu diputar atau diubah.
Y


19
Saya biasanya mengatakan, ‘Saya rasa saya perlu menemukan pijakan atas hal ini, atau saya ingin bisa  menangani hal ini.


Y
20
Saat mengingat suatu pengalaman , saya sering kali melihat pengalaman  itu  dalam bentuk gambar di benak saya.
Y


21
Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali mendengar bunyi dan berbicara pada diri  saya mengenai pengalaman itu.

Y

22
Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali ingat bagaimana  perasaan saya terhadap pengalaman  itu.


Y
23
Saya sering mencoret-coret kertas ketika berbicara di telepon atau dalam suatu rapat/pertemuan.
Y


24
Saya lebih suka melaksanakan pola peragaan daripada jikalau harus menciptakan laporan tertulis atas suatu peristiwa.


Y
25
Saya lebih suka membacakan dongeng daripada mendengarkan cerita.
Y


26
Saya biasanya berbicara dengan perlahan.


Y
27
Saya lebih suka berbicara daripada menulis.

Y

28
Tulisan tangan saya biasanya tidak rapi.


Y
29
Saya biasanya memakai jari saya untuk nenunjuk kalimat yang saya baca.


Y
30
Saya sanggup dengan cepat melaksanakan penjumlahan dan perkalian dalam benak saya.
Y


31
Saya suka mengeja dan saya pikir saya arif mengeja kata-kata.
 Y


32
Saya akan sangat terganggu apabila ada orang yang berbicara pada ketika saya sedang menonton televisi.


33
Saya sanggup mengingat dengan gampang apa yang dikatakan orang.
Y


34
Saya paling bahagia berguru apabila pribadi disertai praktek.


Y
35
Sangat sulit bagi saya untuk duduk dan membisu dalam waktu yang lama.


Y
36
Hari-hari tanpa musik, terasa amat membosankan

Y


Bila Anda telah selesai, jumlahkan  ‘Y’ yang telah anda lingkari pada masing-masing  kolom A, B dan C.
Jumlah Pilihan A =
Jumlah Pilihan B =
Jumlah Pilihan C =

Misalnya : Anda  mendapatkan A=18, B=10 C=8
Ini berarti :
Gaya Belajar Anda :
A=visual = 18
B=Auditorial = 10
C=Kinestesia = 8

Jadi, dominasi gaya berguru lebih banyak didominasi Anda ialah Visual, dan berpadu dengan gaya Auditorial.

Misalnya : Anda  mendapatkan A= 9, B=6 C=21
Ini berarti :
Gaya Belajar Anda :
A=visual = 9
B=Auditorial = 6
C=Kinestesia = 21
Jadi, dominasi gaya berguru lebih banyak didominasi Anda ialah kinestetrik

Dengan mengetahui gaya berguru penerima didik maka guru akan sanggup mengelola pembelajaran dengan membuatkan variasi metode/pendekatan/model, media pembelajaran sehingga sanggup membuatkan potensi penerima didiknya. Semoga



Belum ada Komentar untuk "✔ Mengenal Gaya Berguru Penerima Didik Dan Instrumennya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel