✔ Susunan Usulan Dan Laporan Ptk
Bagi rekan guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah yang sedang menyusun penelitian tindakan berikut ini disajikan susunan tawaran dan laporannya. Di lain kesempatan akan dijelaskan pengertian satu-persatu komponen-komponen tersebut:
A. SUSUNAN PROPOSAL PTS/PTK
JUDUL PENELITIAN BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah (boleh ada/tidak ) C. Pembatasan Masalah(boleh ada/tridak) D. Rumusan Masalah E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Penelitian G. Ruang Lingkup (boleh ada/tidak) H. Definisi Operasional (jika ada) BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Uraian konsep/teori yang berkaitan dengan Masalah B. Uraian Konsep/Teori Tentang Tindakan C. Uraian Tentang Pengaruh Solusi Thd Penyelesaian Masalah D. Kerangka Berpikir E. Hipotesis Tindakan (boleh ada/tidak) | BAB III METODE PENELITIAN A.Setting Penelitian B.Subyek Penelitian C.Sumber Data D.Teknik dan Alat Pengumpulan Data E.Validasi Data (boleh ada /tidak) F.Analisis Data G.Indikator Keberhasilan H.Prosedur Penelitian I.Penyiapan Partisipan (boleh ada/tidak) J.Jadwal Penelitian Catatan : Warna merah dalam tawaran PTK/PTS boleh ada, penomoran boleh tidak pakai BAB, boleh eksklusif penomoran A, B, C, …. |
B. SUSUNAN LAPORAN SEBUAH PTS/PTK
BAGIAN AWAL LAPORAN: • Halaman (harus ada) • Lembar Pengesahan (harus ada) • Abstrak (harus ada) • Kata Pengantar (harus ada) • Daftar Isi (harus ada) • Daftar Tabel (kalau ada) • Daftar Gambar (kalau ada) • Daftar Lampiran (harus ada) BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah (harus ada) B. Identifikasi Masalah (boleh ada/tidak) C. Pembatasan Masalah ( boleh ada/tidak) D. Perumusan Masalah (harus ada) E. Tujuan Penelitian (harus ada) F. Manfaat Penelitian (harus ada) | BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori yang Relevan (harus ada) B. Kerangka Berpikir (harus ada) C. Hipotesis Tindakan (boleh ada/tidak) D. Penelitian Terdahulu (boleh ada/tidak) BAB III : METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian (Tempat, waktu, dan siklus) Penelitian(harus ada) B. Subyek Penelitian(harus ada) C. Jenis Penelitian(harus ada) D. Prosedur Penelitian (Siklus I, II...) (harus ada) E. Teknik &Alat Pengumpulan Data(harus ada) F. Analisis Data(harus ada) G. Indikator Pencapaian(boleh ada/tidak) BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan (harus ada) B. Saran(harus ada) DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN |
BACA: PENYUSUNAN BAB I PTK
Penjelasan komponen PTK/PTS yang ditulis berwarna merah:
1. Identifikasi duduk masalah dalam suatu penelitian tindakan maupun laporannya sanggup saja tidak dibuat, hal ini terjadi jika duduk masalah yang akan diteliti atau dibahas sudah fokus digambarkan pada latar belakang.Artinya sebelum peneliti melaksanakan penelitian, sudah terlebih dahulu mengenali/identifikasi duduk masalah yang dirasakan/dialaminya , lalu menentukan duduk masalah yang paling urgen dan fokus untuk menentukan duduk masalah tersebut.
2. Pembatasan duduk masalah mempunyai kegunaan memperlihatkan batasan dari beberapa duduk masalah yang telah terindentifikasi oleh peneliti. Maka apabila identifikasi duduk masalah tidak dituliskan, batasan duduk masalah tidak diperlukan.
3. Ruang lingkup dipakai untuk memperjelas komponen-komponen yang akan diteliti sipeneliti , . Apabila hal itu sudah tergambar di judul maka ruang lingkup boleh tidak dibuat. Penjelasan ruang lingkup sanggup diuraikan di potongan III pada setting penelitian.
4. Sama halnya dengan ruang lingkup, umumnya PTK/PTS tidak begitu rumit alasannya masalahnya ada diseputar peneliti, maka klarifikasi istilah/defenisi oerasional tidak perlu dituliskan kecuali hal-hal yang pengertiannya masih samar atau berkonotasi.
5. Hipotesis tindakan, PTK/PTS bergotong-royong tidak memerlukan hipotesis ibarat pada penelitian eksperimen, kalau pun ada maka hipotesis itu yaitu hipotesis tindakan, yaitu balasan sementara dari rumusan duduk masalah yang dirumuskan sebelum tindakan dilaksanakan.
6. Penelitian terdahulu sifatnya kondisional apabila sipeneliti belum pernah melihat/membaca penelitian yang serupa dengan yang dibuatnya maka tidak perlu dipaksanakan untuk dituliskan dalam PTK/PTS apalagi tidak relevan dengan apa yang diteliti.
7. Validasi data. Dalam penelitian eksperimen memang harus ketat, dan biasanya menggunakan uji statistik inferensial alasannya sasaranya untuk mencari teori baru. Dalam PTK/PTS tidak seketat itu, alasannya sasaranya yaitu perbaikan tindakan, maka validasi data cukup dilakukan dengan trianggulasi. Namun instrumen yang dipakai harus juga memenuhi unsur validitas dan reliabilitas.
8. Penyiapan partisipan uraiannya sanggup digabung dengan mekanisme penelitian, tanpa bangun sendiri
.
9. Indikator pencapaian fungsinya hampir sama dengan hipotesis tindakan, maka apabila peneliti tidak mencantumkan indikator pencapaian, untuk penghentian siklus sanggup dilihat dari hipotesis tindakan.
Demikian klarifikasi singkat, mengapa komponen-komponen yang bertulis di atas boleh tidak ditulis sipeneliti. Semoga bermanfaat.
Penjelasan komponen PTK/PTS yang ditulis berwarna merah:
1. Identifikasi duduk masalah dalam suatu penelitian tindakan maupun laporannya sanggup saja tidak dibuat, hal ini terjadi jika duduk masalah yang akan diteliti atau dibahas sudah fokus digambarkan pada latar belakang.Artinya sebelum peneliti melaksanakan penelitian, sudah terlebih dahulu mengenali/identifikasi duduk masalah yang dirasakan/dialaminya , lalu menentukan duduk masalah yang paling urgen dan fokus untuk menentukan duduk masalah tersebut.
2. Pembatasan duduk masalah mempunyai kegunaan memperlihatkan batasan dari beberapa duduk masalah yang telah terindentifikasi oleh peneliti. Maka apabila identifikasi duduk masalah tidak dituliskan, batasan duduk masalah tidak diperlukan.
3. Ruang lingkup dipakai untuk memperjelas komponen-komponen yang akan diteliti sipeneliti , . Apabila hal itu sudah tergambar di judul maka ruang lingkup boleh tidak dibuat. Penjelasan ruang lingkup sanggup diuraikan di potongan III pada setting penelitian.
4. Sama halnya dengan ruang lingkup, umumnya PTK/PTS tidak begitu rumit alasannya masalahnya ada diseputar peneliti, maka klarifikasi istilah/defenisi oerasional tidak perlu dituliskan kecuali hal-hal yang pengertiannya masih samar atau berkonotasi.
5. Hipotesis tindakan, PTK/PTS bergotong-royong tidak memerlukan hipotesis ibarat pada penelitian eksperimen, kalau pun ada maka hipotesis itu yaitu hipotesis tindakan, yaitu balasan sementara dari rumusan duduk masalah yang dirumuskan sebelum tindakan dilaksanakan.
6. Penelitian terdahulu sifatnya kondisional apabila sipeneliti belum pernah melihat/membaca penelitian yang serupa dengan yang dibuatnya maka tidak perlu dipaksanakan untuk dituliskan dalam PTK/PTS apalagi tidak relevan dengan apa yang diteliti.
7. Validasi data. Dalam penelitian eksperimen memang harus ketat, dan biasanya menggunakan uji statistik inferensial alasannya sasaranya untuk mencari teori baru. Dalam PTK/PTS tidak seketat itu, alasannya sasaranya yaitu perbaikan tindakan, maka validasi data cukup dilakukan dengan trianggulasi. Namun instrumen yang dipakai harus juga memenuhi unsur validitas dan reliabilitas.
8. Penyiapan partisipan uraiannya sanggup digabung dengan mekanisme penelitian, tanpa bangun sendiri
.
9. Indikator pencapaian fungsinya hampir sama dengan hipotesis tindakan, maka apabila peneliti tidak mencantumkan indikator pencapaian, untuk penghentian siklus sanggup dilihat dari hipotesis tindakan.
Demikian klarifikasi singkat, mengapa komponen-komponen yang bertulis di atas boleh tidak ditulis sipeneliti. Semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "✔ Susunan Usulan Dan Laporan Ptk"
Posting Komentar