✔ Mekanisme Pelaksanaan Supervisi Akademik Untuk Guru Yunior

Tugas yang ke dua dari calon kepala sekolah ialah melaksanakan supervisi terhadap dua orang guru yunior di sekolah sendiri. Esensi supervisi akademik ialah membatu guru supaya sanggup mengelola pembelajaran ke arah yang lebih baik (professional). Kriteria guru yunior dimaksud dilihat dari sisi keprofesionalnya bukan dari segi umur atau usang kiprah sebagai guru. Penentuan guru yunior  sanggup dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut:

Guru yang gres di angkat di sekolah tersebut
  1. Guru yang masih mengikuti kegiatan induksi
  2. Guru yang belum profesional sanggup dilihat dari hasil PK guru atau hasil supervisi sebelumnya  dari kepala sekolah bersangkutan.
  3. Guru honorer sanggup target supervisi apabila guru yunior yang PNS tidak ada, dan guru PNS tidak selalu lebih professional dari guru honorer.
  4. Dari sisi kepangkatan guru, sebaiknya dipilih guru yang pangkatnya lebih rendah atau sama dengan calon kepala sekolah” hal ini untuk menghindari persepsi negatif(bukan aturan) sekaligus menghargai status jabatan guru”.
Bagaimana bila guru di sekolah tersebut sudah kategori senior semua, tidak apa-apa disitulah pentingnya calon kepala sekolah melaksanakan tindakan  mempengaruhi supaya mereka mau untuk di supervisi. Perlu melibatkan/koordinasi dengan mentor ( kepala sekolah) untuk memberi dukungan kepada calon dan menyakinkan guru-guru lain supaya sanggup saling bekerja sama melalui kegiatan supervisi.

Pelaksanaan supervisi akademik yang akan dilakukan menyangkut dua hal prosedur dan teknikal. Berkaitan dengan mekanisme supervisi akademik terdiri dari 1) perencanaan; 2) pelaksanaan; dan 3) tindak lanjut. Jika dikaitkan dengan teknik supervisi yang akan dilakukan calon kepala sekolah  yaitu observasi kelas maka prosedurnya adalah sebagai berikut: 

Langkah ke-1 : 
Menyusun kegiatan supervisi (untuk pelaksanaan 2 orang guru). Susunan kegiatan supervisi terdiri dari :

Bab I. Pendahuluan
    a. Latar belakang
    b. Tujuan
    c. Hasil yang di harapkan

Bab II. Rencana pelaksanaan
   a. Ruang Lingkup dan Sasaran Supervisi
   b. Teknik supervisi yang digunakan
   c. Tahapan Supervisi
       1) Pra-Observasi
       2) Observasi
       3) Post Observasi
   d. Komponen yang disupervisi
   e. Instrumen Supervisi
   f. Jadwal supervisi

Bab. III. Penutup 
Berisi kalimat pemfokusan akan pentingnya supervisi akademik dan keinginan adanya pengkatan mutu pembelajaran melalui supervisi akademk.

Langkah -2 

Setelah kegiatan disusun, tentu didalamnya sudah kita jelaskan guru yunior yang akan kita supervisi (Bab II), jadwal  dan instrument yang dipakai juga sudah disusun.Maka langkah selanjutnya ialah berkoordinasi dengan guru yang akan di supervisi dengan memastikan jadwal dan perlengkapan yang diharapkan dalam supervisi tersebut. Periksa kembali instrument yang akan dipakai apakah sudah lengkap instrument pra observasi, observasi dan instrument post observasi, dan instrumen tindak lanjut.  Instrumen yang dipakai sanggup menggunakan instrument ketika in-1 atau yang ada di modul dengan menyesuaikan kurikulum yang dipakai di sekolah. Bisa juga menggunakan instrument yang telah di gunakan selama ini dari sekolah atau dari dinas pendidikan. Sebaiknya skala dalam instrument pra- observasi dan observasi  mengunakan skala Likert 1-2-3-4 (kurang-cukup-baik-sangat baik) dengan tujuan lebih gampang pengolahannya dan interprestasi data.

Langkah ke-3

1. Melakukan pra observasi
Dalam melaksanakan pra observasi: calon kepala sekolah membangun komunikasi yang baik dengan guru yang disupervisi (ingat 14 prinsip supervisi akademik). Supervisi akademik harus bisa membuat hubungan kemanusiaan yang harmonis, bersifat terbuka, kesetiakawanan dan bersifat informal/ kekeluargaan. Diskusikan RPP yang akan dipakai guru, cermati RPP dengan seksama mulai dari identitas sampai evaluasi yang direncanakan guru. Gunakan  instrument pra observasi untuk mengumpulkan data. Catat hal-hal yang perlu direvisi pada RPP tersebut. Catatan : Instrumen supervisi akademik sanggup juga menggunakan instrument yang ada pada modul (format 1 s.d 4) hanya saja sesuaikan dengan  kurikulum yang berlaku di sekolah. 

2. Melakukan Observasi
Bersama guru yang akan di observasi memasuki ruang kelas. Ambil posisi duduk di bab belakang kawasan duduk siswa. Kehadiran supervisor dihentikan menggangu proses pembelajaran. Lakukan pengamatan dengan mencatat butir petunjuk konstruktif dan nyata yang nantinya akan didiskusikan dengan guru. Isi instrument dengan cermat sesuai kondisi yang ada. Bandingkan RPP yang disusun dengan realitas pembelajaran yang terjadi dengan derma instrument observasi. Lakukan analisis  hasil pengamatan untuk mengidentifikasi sikap yang nyata dan yang perlu di ubah. Observasi dilakukan mulai dari awal pembelajaran sampai simpulan pembelajaran( calon kepala sekolah dihentikan meninggalkan ruang kelas sebelum pembelajaran diakhiri guru). 

3. Melakukan Post Observasi 
Post observasi dilakukan sehabis selesai observasi dalam kelas, dimana calon kepala sekolah bersama dengan guru yang di observasi duduk bersama,  akan lebih baik bila dihadiri oleh kepala sekolah sebagai mentor untuk turut menawarkan saran perbaikan sekaligus motivasi. Pilih pendekatan yang sempurna ( Direktif, Kolaboratif dan Non- Direktif). Disarankan untuk menentukan pendekatan Non- Direktif, alasannya ialah posisi pendekatan ini memungkinkan calon kepala sekolah lebih banyak belajar, dan sangat menghargai guru yang disupervisi.

Instrumen yang dipakai berbeda dengan instrument pada dikala pra observasi dan observasi. Instrumen yang dipakai berupa interview (wawan cara), yaitu berupa pertanyaan-pertanyan perihal perasaan atau situasi yang dialami guru tersebut dikala melaksanakan proses pembelajaran. Misalnya menyangkut pesan dan kesan, kesesuaian RPP dengan pelaksanaan, ketercapaian tujuan pembelajaran, kesulitan siswa, kesulitan guru dan alternatif solusi. Kemudian pertemuan ini dipakai untuk membuat kesepakatan bersama perihal perbaikan dan pengembangan pada pertemuan berikutnya (siklus II).

Terakhir dalam post observasi, calon kepala sekolah harus menulis saran-saran dalam lembar saran instrument. Saran yang ditulis dihentikan keluar dari konteks analisis data yang ada dalam instrument. Misalnya, saran supaya dipertahankan prestasinya. Saran menyerupai ini kurang terperinci , prestasi
apa yang harus di pertahankan? Aspek apa? Caranya mempertahankan bagaimana?. Maka saran yang diberikan harus terperinci dengan menawarkan jalan keluar dari kesulitan yang dialami guru.

Langkah - 4

Setelah kegiatan pra observasi, observasi dan post observasi dilakukan calon kepala sekolah. Maka langkah selanjutnya  untuk melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi guru. Tindak lanjut hasil supervisi akademik dengan menggunakan format 4. Caranya ialah dengan memasukkan data dan informasi dari hasil pra observasi, observasi dan post observasi ke dalam tabel tersebut.  Berdasarkan data-data yang disajikan dalam tabel maka calon kepala sekolah sanggup merumuskan tindak lanjut perihal hasil supervisi. Misalnya meminta guru untuk merevisi kembali RPP, Menata kembali model pembelajaran yang dipakai dan lain-lain. Bisa juga tindaklanjut mengarah ke perbaikan dengan derma orang lain contohnya pendampingan guru senior, mengkuti MGMP dan lain-lain.

Demikian pelaksanaan supervsi akademik  untuk siklus I(lakukan untuk  masing-masing guru anabawang 1 dan 2). Siklus II dilakukan dengan langkah yang sama  menyerupai siklus I untuk guru yunior 1 dan 2

Lampiran  Kegiatan Supervisi Akademik Guru Yunior Yang Harus Ada Dalam Laporan 

1. Program supervisi  Akademik (2 orang guru yunior)
2. Instrumen telaah RPP yang telah diisi secara manual(lebih baik) dan ditandatangi
3. Instrument Observasi yang telahdiisi secara  manual(lebih baik) dan ditandatangan
4. Instrument hasil post-  observasi yang telahdi isi secara manual(lebih baik) danditandatangani
5. Instrument tindaklanjut yang telah disisi danditandatangani
6. RPP guru yunior pada siklus I dari guru ke-1
7. RPP guru yunior pada siklus I dari guru ke-2
8. RPP guru yunior pada siklus II( hasil perbaikan siklus I) dari guru ke-1
9. RPP guru yunior pada siklus II( hasil perbaikan siklus I) dari guru ke-1
10.Dokumentasi (foto-foto kegiatan)


       

Belum ada Komentar untuk "✔ Mekanisme Pelaksanaan Supervisi Akademik Untuk Guru Yunior"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel