✔ Optimalisasi Perpustakaan Sekolah Melalui Puscil Dan Aktivitas V3r Untuk Menumbuhkan Budaya Membaca Dan Menulis Siswa Sd Negeri 6 Yehembang

OPTIMALISASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH
MELALUI PUSCIL DAN PROGRAM V3R
UNTUK MENUMBUHKAN BUDAYA MEMBACA DAN MENULIS SISWA
SD NEGERI 6 YEHEMBANG
Oleh
I Wayan Ardika, S. Pd.
SD Negeri 6 Yehembang Kec. Mendoyo Kab. Jembrana Prov. Bali

1.     Pengantar
            Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sumber mencar ilmu yang sanggup dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran. Perpustakaan sanggup memperlihatkan informasi embel-embel kepada siswa perihal materi yang sedang dipelajari. Untuk itu, perpustakaan sekolah harus dikelola dengan baik biar sanggup dimanfaatkan sebagai sumber mencar ilmu oleh setiap warga sekolah. Namun tidak semua pepustakaan sekolah bisa dikelola dengan baik, salah satunya ialah perpustakaan SD Negeri 6 Yehembang. Perpustakaan ini belum bisa memperlihatkan pelayanan prima kepada pengunjung. Hal ini terjadi sebab kurangnya guru dan tenaga kependidikan, serta sekolah belum mempunyai petugas khusus (pustakawan). Kondisi ini menciptakan buku-buku tidak tertata dengan rapi dan perpustakaan lebih sering tutup, sehingga siswa tidak terbiasa untuk mencari informasi diperpustakaan dan berdampak pada rendahnya budaya membaca dan menulis siswa.
            Untuk itu, diharapkan suatu penemuan untuk mengoptimalkan kiprah perpustakaan sekolah dalam menunjang proses pembelajaran dan menumbuhkan budaya membaca dan menulis siswa.

2.     Masalah
Perpustakaan SD Negeri 6 Yehembang sebagai sumber informasi warga sekolah belum bisa memperlihatkan pelayanan yang optimal kepada setiap pengunjung. Hal ini menjadikan rendahnya budaya membaca dan menulis siswa.

3.     Pembahasan dan Solusi
1)  Pembahasan
Perpustakaan merupakan daerah yang tidak absurd lagi bagi setiap civitas akademika, sebab hampir setiap forum pendidikan mempunyai perpustakaan. Menurut Sutarno (dalam Riadi, 2012), “Perpustakaan ialah meliputi suatu ruangan, kepingan dari gedung/bangunan atau gedung tersendiri yang berisi buku-buku koleksi, yang diatur dan disusun demikian rupa, sehingga gampang untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diharapkan oleh pembaca”. Sedangkan dalam Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 2007 perihal Perpustakaan pada BAB I pasal 1 dijelaskan bahwa, “Perpustakaan ialah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka”. Dengan demikian perpustakaan merupakan suatu daerah yang berfungsi untuk mengelola karya tulis cetak maupun karya rekam yang dikelola secara profesional dengan suatu sistem yang baku untuk memenuhi kebutuhan pembaca.
Menurut Lasa (dalam Riadi, 2012), “Perpustakan bertujuan untuk; 1) menumbuhkembangkan minat baca dan tulis. Para siswa dan guru sanggup memanfaatkan waktu untuk menerima informasi di perpustakaan. Kebisaan ini bisa menumbuhkan minat baca mereka yang pada kesudahannya sanggup menjadikan minat tulis; 2) mengenalkan teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi harus terus diikuti pelajar dan pengajar. Untuk itu perlu proses pengenalan dan penerapan teknologi informasi dari perpustakaan; 3) membiasakan saluran informasi secara mandiri. Pelajar perlu didorong dan diarahkan untuk mempunyai rasa percaya diri dan sanggup berdiri diatas kaki sendiri untuk mengakses informasi. Hanya orang yang percaya diri dan mandirilah yang bisa mencapai kemajuan, 4) memupuk talenta dan minat. Bacaan, tayangan gambar, dan musik di perpustakaan bisa menumbuhkan talenta dan minat seseorang. Fakta dan sejarah pertanda bahwa keberhasilan seseorang itu tidak ditentukan oleh NEM yang tinggi melainkan melalui pengembangan talenta dan minat”.
Dalam Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 2007 perihal Perpustakaan pada BAB VII pasal 20 disebutkan jenis-jenis perpustakaan, yaitu “Perpustakaan terdiri atas: a. Perpustakaan Nasional; b. Perpustakaan Umum; c. Perpustakaan Sekolah/Madrasah; d. Perpustakaan Perguruan Tinggi; dan e. Perpustakaan Khusus”. Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang dikelola oleh sekolah, yang memuat banyak sekali koleksi buku teks pelajaran dengan jumlah yang memadai. Menurut Sutarno (dalam Riadi, 2012), “Perpustakaan sekolah berada di sekolah, dikelola sekolah, dan berfungsi untuk sarana acara mencar ilmu mengajar, penelitian sederhana, menyediakan materi bacaan, dan daerah rekreasi”. Makara selain sebagai daerah membaca banyak sekali koleksi buku pelajaran perpustakaan juga sanggup menjadi daerah rekreasi, contohnya dengan menonton banyak sekali video pembelajaran.
Perpustakaan SD Negeri 6 Yehembang sudah mempunyai gedung khusus, dengan akomodasi rak buku, meja belajar, dan banyak sekali koleksi buku pelajaran. Namun semua akomodasi tersebut belum maksimal dimanfaatkan oleh warga sekolah, sebab kurangnya tenaga guru dan tenaga kependidikan. Sekolah juga belum mempunyai petugas perpustakaan khusus (pustakawan), sehingga koleksi buku yang ada diperpustakaan belum tertata dengan rapi.

Gambar 01 Ruang Perpustakaan SD Negeri 6 Yehembang

      Kondisi tersebut menciptakan perpustakaan sering tutup dan siswa jarang tiba ke perpustakaan. Siswa pun lebih bahagia memanfaatkan waktu istirahat dengan bermain di halaman sekolah. Jarangnya siswa mencari informasi diperpustakaan, akan berdampak pada rendahnya minat membaca dan menulis siswa. Padahal membaca dan menulis merupakan syarat yang fundamental bagi siswa dalam mempelajari segala materi. Menurut Muliawan (2016: 61), “Membaca berarti melihat dengan indra (mata atau peraba lain) dan mengucapkannya dengan hati atau lisan”. Hal yang biasanya dibaca ialah tulisan, baik dalam bentuk buku, majalah, surat kabar, dan yang lainnya. Cara yang paling ampuh biar goresan pena yang dibaca siswa bermakna dan usang diingat siswa ialah dengan menuliskannya kembali. Makara sehabis membaca siswa diharapkan bisa menuliskan ringkasannya.


Gambar 02 Siswa Bermain di Halaman Sekolah Saat Waktu Istirahat


2)  Solusi
(1)  Puscil (Pustakawan Kecil)
Adapun solusi pertama yang sanggup dilakukan ialah dengan membentuk kelompok pecinta perpustakaan yang disebut Puscil (Pustakawan Kecil). Puscil berfungsi untuk membantu petugas perpustakaan dalam memperlihatkan pelayanan kepada pengunjung perpustakaan. Keanggotaan Puscil terdiri dari perwakilan siswa dari kelas V dan VI dengan jumlah masing-masing kelas sebanyak 3 orang siswa, sehingga diperoleh anggota Puscil sebanyak 6 orang siswa. Setelah anggota terpilih, maka selanjutnya ditentukan struktur organisasinya. Untuk itu guru pembina sanggup menentukan siswa sebagai ketua, sekretaris dan bendahara dari siswa yang telah dipilih. Berikut ialah sturktur organisasi Puscil SD Negeri 6 Yehembang.
Gambar 03 Struktur Organisasi Puscil SD Negeri 6 Yehembang

Dalam memperlihatkan pelayanan yang prima kepada setiap pengunjung perpustakaan, Anggota Puscil melakukan pelayanan menurut jadwal piket harian yang telah dibuat. Adapun jadwal piket hariannya sanggup dilihat pada tabel berikut.

Tabel 01 Jadwal Piket Puscil SD Negeri 6 Yehembang
NO.
SENIN & SELASA
RABU & KAMIS
JUMAT & SABTU
1.
Dewa Ayu Putu Sri Dewi Artini
Ni Luh Putu Juniawati
Ni Putu Ulandari
2.
Ni Putu Nanda Friska Dewi
Kadek Oka Putra Suwitra
I Gusti Putu Desta Adi Putra

(2)  Program V3R (Visit, Read, Resume, and Reward)     
Untuk menumbuhkan budaya membaca dan menulis siswa, maka sehabis membentuk Puscil, perlu diterapkan Program V3R (Visit, Read, Resume, and Reward). Program ini merupakan pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber mencar ilmu dengan memperlihatkan stimulus berupa hadiah kepada tiga siswa yang menerima poin tertinggi.
Adapun klarifikasi Program V3R sebagai berikut.
(1)  Visit (Berkunjung)
Tujuan pertama jadwal ini ialah bisa menciptakan siswa untuk berkunjung ke perpustakaan. Dengan berkunjung, maka selanjutnya akan muncul niat untuk membaca. Untuk itu, setiap siswa yang berkunjung ke perpustakaan dengan menuliskan namanya di buku kunjungan, maka akan diberikan poin 1.
(2)  Read (Membaca)
Ketika berada di perpustakaan, maka siswa diharapkan menentukan salah satu buku kemudian membacanya.
(3)  Resume (Meringkas)
Setelah membaca, maka siswa selanjutnya menciptakan ringkasan buku yang dibaca. Dalam menciptakan ringkasan siswa memulainya dengan menuliskan judul buku, nama penulis, hari/tanggal, dan isi ringkasan. Setiap ringkasan siswa diberikan maksimal poin 5. Untuk menentukan perolehan poin meringkas sanggup dilihat pada tabel berikut.

Tabel 02 Pedoman Penilaian Ringkasan
Kriteria
Skor
Keterangan
Meringkas dengan memenuhi 5 aspek, yaitu:
1.    Menuliskan identitas (nama dan kelas)
2.    Menuliskan judul buku yang diringkas
3.    Isi ringkasan sesuai dengan judul buku yang diringkas
4.    Ringkasan memuat minimal satu paragraf
5.    Ringkasan higienis dan rapi

5
Jika tidak memuat identitas, maka ringkasan tidak sanggup dinilai
Ringkasan memenuhi 4 aspek
4

Ringkasan memenuhi 3 aspek
3

Ringkasan memenuhi 2 aspek
2

Ringkasan memenuhi 1 aspek
1

Ringkasan tidak memenuhi kelima aspek
0


(4)  Reward (Hadiah)      
Reward atau hadiah diberikan kepada tiga siswa yang mempunyai poin tertinggi, yaitu sebagai juara I, II, dan III setiap bulannya. Poin tersebut merupakan akumulasi dari poin visit atau berkunjung (1 poin) dan poin resume atau meringkas (maksimal 5 poin).
Hadiah yang diberikan sanggup divariasikan setiap bulannya, contohnya berupa buku bacaan, buku tulis, dan alat tulis. Hadiah hanya berfungsi sebagai stimulus untuk merangsang siswa berkunjung, membaca, dan meringkas buku di perpustakaan. Tujuan utama dari jadwal ini ialah untuk membudayakan siswa membaca dan menulis.
Sebelum melakukan Puscil dan jadwal V3R maka, guru harus melakukan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, staf tata usaha, dan siswa. Melalui sosialisasi warga sekolah diharapkan sanggup memahami program, kemudian bisa ikut berpartisipasi dalam menjalankannya.

Gambar 04 Guru Pembina Memberikan sosialisasi terkait Puscil dan V3R kepada Siswa

4.     Kesimpulan dan Harapan penulis
1)    Kesimpulan
Perpustakaan SD Negeri 6 Yehembang merupakan perpustakaan yang dikelola oleh SD Negeri 6 Yehembang yang berfungsi untuk mengelola banyak sekali buku pelajaran untuk menunjang proses pembelajaran. Untuk mengoptimalkan pelayanan perpustakaan SD Negeri 6 Yehembang, maka dibuat kelompok pecinta perpustakaan, yang dinamakan Puscil (Pustakawan Kecil). Kemudian untuk menumbuhkan budaya membaca dan menulis siswa diterapkan jadwal V3R, yaitu Visit, Read, Resume, and Reward. Tujuan utama dari jadwal ini ialah menciptakan siswa mau berkunjung keperpustakaan, kemudian membaca dan meringkas buku. Agar siswa mau berkunjung, maka diberikan stimulus berupa hadiah kepada tiga siswa dengan poin tertinggi.

2)    Harapan Penulis
Melalui Puscil dan jadwal V3R penulis berharap; (1) Puscil sanggup berperan secara optimal dalam membantu pelayanan Perpustakaan SD Negeri 6 Yehembang, (2) Puscil dan jadwal V3R menerima respon yang baik dari siswa, sehingga sanggup menumbuhkan budaya membaca dan menulis siswa SD Negeri 6 Yehembang, dan (3) jadwal ini sanggup diadopsi dan diterapkan pada satuan pendidikan yang lain.
5.     Daftar Pustaka
Riadi, Muchlisin. 2012. “Pengertian Perpustakaan”. Tersedia pada https://aeroplasma1.blogspot.com/search?q=perpustakaan (diakses tanggal 5 Nopember 2016).
Muliawan, Jasa ungguh. 2016. 45 Model Pembelajaran Spektakuler. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 perihal Perpustakaan.

Belum ada Komentar untuk "✔ Optimalisasi Perpustakaan Sekolah Melalui Puscil Dan Aktivitas V3r Untuk Menumbuhkan Budaya Membaca Dan Menulis Siswa Sd Negeri 6 Yehembang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel