✔ Tips Melakukan Acara Ojl Calon Kepala Sekolah

Setelah calon kepala sekolah selesai melaksanakan inservice learning satu (in-1), maka calon kepala sekolah akan melanjutkan kiprah on the job learning di sekolah mangang-1 selama 150 jam dan sekolah magang-2 selama 50 jam. 

Untuk memudahkan pelaksanaan kiprah tersebut calon kepala sekolah harus menciptakan perencanaan yang baik dan gampang dilaksanakan. Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan calon kepala sekolah sehingga kegiatan  OJL  sanggup terealisasi dan laporannya sanggup disusun dengan baik.

1. Melakukan pemahaman ulang terhadap RTL dan RTK yang disusun ketika inservice learning-1. Jika RTK yang disusun ternyata tidak sesuai dengan kondisi sekolah sendiri (magang 1) sanggup dilakukan perbaikan dan terlebh dahulu koordinasi dengan MT masing-masing,
   
2. Melaporkan/koordinasi planning kegiatan calon  kepada  kepala sekolah magang 1 (mentor 1) dan kepala sekolah magang 2 (mentor 2)  perihal ruang lingkup kegiatan yang akan dilakukan disekolah magang 1 dan 2. Sekaligus mencari dukungan dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah,  pengawas sekolah maupun sobat sejawat.
3.  Mempelajari kondisi sekolah, kegiatan yang ada di sekolah sehingga sanggup menciptakan skala prioritas perihal apa yang duluan dilaksanakan, memang RTL sudah disusun namun tidak menutup kemungkinan bergeser sesuai kondisi lapangan.
4. Membuat format jurnal kegiatan yang nantinya di isi pada setiap  melaksanakan kegiatan dan jurnal ini dilampirkan pada laporan.
5. Membuat persiapan-persiapan sesuai aspek penugasanAda 5 aspek penugasan yang akan dilakukan calon kepala sekolah dilapangan :yait
6. 1)Melaksanakan RTK, 2) Supervisi guru ingusan untuk 2 orang guru masing-masing 2 sikulus; 3) Menyusun RPP satu KD lengkap hingga ke penilaian dan materi ajar, khusus untuk penerima dari SD dan Taman Kanak-kanak satu sub tema. 4)Melakukan kajian manajerial di sekolah magang 1 dan 2;  dan 5) Melaksanakan peningkatan AKPK di sekolah magang 2. Perlu di ingat: nomor 1), 2) dan 3) hanya dilaksanakan di sekolah sendiri(magang 1). Nomor 4) di sekolah magang 1 dan 2 sedangkan nomor 5) hanya dilaksanakan di sekolah magang 2). Berikut masing-masing penjelasanya:

A. Rencana Tindak Kepemimpinan (RTK)

RTK yaitu klasifikasi planning pengembangan sekolah secara operasional yang di dalamnya memuat tindakan-tindakan kepemimpinan calon kepala sekolah sebagai implementasi 4M (Mempengaruhi, Menggerakkan, Memberdayakan, dan Mengembangkan)  dalam menjalankan program/ kegiatan untuk peningkatan kinerja sekolah. 

Tindakan-tindakan kepemimpinan yang dilakukan calon kepala sekolah hendaknya mencerminkan nilai-nilai spiritual, kewirausahaan dan kepemimpinan pembelajaran, sebagai wujud dari perjuangan meningkatkan kompetensi kepribadian, sosial dan kompetensi kewira usahaan.

1. Periksa Judul RTK

Baca ulang judul RTK dan pastikan judul RTK telah bersumber dari salah satu  hasil EDS yang lemah dari 4 SNP (Standar Isi , Standar Proses,SKL dan Standar Penilaian ) sesuai visi, misi dan tujuan sekolah serta realistis dilaksanakan dengan waktu 40 jam. 

Kemudian coba usikan pertanyaan apakah judul tersebut sudah sanggup menjawab pertanyaan : Apa yang mau ditingkatkan ?, Siapa yang mau ditingkatkan, Bagaimana cara meningkatkan? dan Dimana ditingkatkan ?. Jika judul tersebut sudah sanggup menjawab 4 pertanyaan tersebut dan telah berasal dari salah satu hasil EDS 4 SNP  di atas maka sudah tepat, tidak perlu direvisi.  

2. Periksa Tujuan  RTK

Tujuan yaitu pernyataan perihal kompetensi/target yang hendak dicapai (pengetahuan, keterampilan, dan (‘sikap/bila memungkinkan’) sesudah calon kepala sekolah/ madrasah melaksanakan tindakannya.

Ada dua tujuan RTK disusun dan dilaksanakan oleh calon kepala sekolah yaitu:
a.  Peningkatan kompetensi kepribadian, sosial dan kewirausahaan calon kepala sekolah.
b.  Peningkatan kinerja sekolah.

 Untuk Tujuan pertama ini sama untuk semua penerima diklat. Sedangkan tujuan dua sangat tergantung dengan kinerja yang harus ditingkatkan di sekolah yang tergambar dalam judul masing-masing.

3. Periksa Rumusan Indikator Keberhasilan  

Indikator keberhasilan yaitu penanda/ciri/petunjuk pencapaian kompetensi yang ditandai oleh perubahan sikap yang sanggup diukur/diamati/dinilai. Indikator dirumuskan dalam kalimat pernyatan, menggunakan kata kerja operasional yang sanggup diukur atau diobservasi.  

Logikanya semakin banyak dirumuskan indikator akan semakin baik dan akan memudahkan kita menciptakan instrument monevnya. Sebaiknya buatlah indikator secara rinci dan runtut semoga gampang menyusun instrument monev.
Ada dua bab indikator yang harus dirumuskan calon kepala sekolah

a. Indikator yang berasal dari tujuan (1) yaitu peningkatan calon kepala sekolah terkait dengan kompetensi kepribadian, sosial dan kewirausahaan. Untuk rumusan indikator ini periksa indikator terkait kepribadian, sosial dan kewirausahaan dari AKPK  yang telah dibagikan ketika in-1. 

Tandai yang berkategori kurang, sedikit, kadang-kadang, jarang , cukup dari 3 kompetensi (kepribadian, sosial dan kewira usahaan) ini menjadi fokus untuk diperbaiki pada ketika melaksanakan kegiatan.Kalau sudah tergambar subtansi/usaha perbaikan  dalam indikator yang telah dirumuskan maka indikator tersebut sudah baik. Usahakan indikator harus ada yang mewakili kompetensi kepribadian, sosial dan kewira usahaan.

b. Indikator yang berasal dari tujuan (2) yaitu peningkatan kinerja sekolah. Rumusan indikator dari tujuan 2 ini hampir sama dengan rumusan indikator ketika kita menyusun RPP, gunakan kata kerja operasional, urutkan dari sederhana ke kompleks, cermati kalimat tujuan, apa gejala yang sanggup di ukur bahwa penerima (guru) sudah mencapai target. Jika sudah terpenuhi maka rumusan indikator dari tujuan 2 sudah baik.

4. Periksa Program Yang Akan Dilakukan 
Program kegiatan yaitu nama kegiatan tindakan untuk meningkatkan salah satu SNP yang masih lemah/kurang. Sesuaikan kegiatan dengan kondisi sekolah termasuk jumlah penerima dan keefektifan kegiatan tersebut jikalau dilaksanakan. Banyak jenis kegiatan yang sanggup diplih misalnya: worshop/lokakarya, IHT, bintek, pelatihan, FGD, pendampingan, seminar, coaching, mentor, tutor sebaya dan lain-lain

5. Periksa Skenario/Langkah-langkah Kegiatan
Ada 4 langkah kegatan pada setiap siklus : Persiapan, Pelaksanaan, Monev dan Refleksi.

a. Persiapan
Tulis semua persiapan apa yang kita perlukan dalam kegiatan tersebut misalnya:
1) Berkoordinasi dengan kepala sekolah dan sobat sejawat yang akan membantu pelaksanaan kegiatan
2) Membentuk kepanitiaan (kalau diperlukan)
3) Menyusun panduan kegiatan worksop (misal)
4) Menyiapkan materi-materi kegiatan (jika merangkap narasumber)
5) Membuat surat seruan untuk  nara sumber (kalau ada) dan peserta
6) menyiapkan materi peralatan tempat
7) dan lain-lain 

b. Pelaksanaan Tindakan

Tulis semua kiprah calon kepala sekolah pada ketika melaksanakan kegiatan contohnya :
a. Mengarahkan, menggerakkan penerima untuk mengikuti kegiatan “workshop” dengan sepenuh hati
b. Mengawal pelaksanaan “workshop” dengan penuh tanggungjawab.
c. Memberikan pendampingan/layanan  kepada guru-guru dengan semangat pantang menyerah
d. Dst.  yang menjadi kiprah calon kepala sekolah pada ketika pelaksanaan kegiatan

c. Monitoring & Evaluasi

Monitoring yaitu pemantauan rutin terhadap pelaksanaan kegiatan kegiatan untuk mengetahui perkembangan dan mengidentifikasi apakah kegiatan dijalankan sesuai perencanaan atau tidak. Jika terjadi pelaksanaan yang tidak sesuai dengan perencanaan, segera diatasi supaya tidak terjadi kesalahan yang lebih fatal. Monitoring umumnya dilakukan ketika proses sedang berlangsung.
Evaluasi yaitu penilaian terhadap pencapaian indikator keberhasilan. Evaluasi umumnya dilakukan  ketika kegiatan hampir atau telah selesai. Hasil penilaian dipakai untuk pengambilan keputusan.

Monitoring dan penilaian biasanya dilakukan pihak eksternal, dalam hal ini kepala sekolah atau guru senior yang ditugasi kepala sekolah untuk memonitoring dan mengevaluasi tindakan calon kepala sekolah.
Minimal ada tiga jenis monitoring pada ketika pelaksanaan kegiatan

a. Monev activities untuk calon kepala sekolah itu sendiri.
Untuk memonitoring calon kepala sekolah sanggup dilakukan dengan derma penerima atau kepala sekolah/pengawas. Calon kepala sekolah harus menyusun lembar monitoring dengan mempedomani indikator dari tujuan 1. Persiapkan lembar monevnya boleh menggunakan skala Likert, Tursdton, semantic difrensial atau yang lain.  Bagikan untuk peserta/kepala sekolah/pengawas  untuk di isi setiap final siklus dengan terlebih dahulu penjelasan.

b. Monev untuk peserta  
Monev untuk penerima di isi oleh calon kepala sekolah /narasumber setiap akhr siklus
c. Monev Penyelenggaraan 
Instrumen monev ini isi oleh penerima yang diberikan pada ketika kegitan
d. Monev narasumber ( jikalau nara sumber bukan calon) : 
Instrumen ini di isi oleh penerima yang diberikan pada ketika kegiatan

Tangungjawab/kegiatan  calon kepala sekolah dalam monev ini msalnya :
1) menyusun instrument monev
2) menyiapkan instrument monev
3) membagikan instrument monev
4) mengumpulkan instrument monev
5) merekap dan menganalisis data
6) menciptakan grafik hasil monev, dll.

d. Refleksi

Refleksi merupakan serangkaian kegiatan yaitu:

1. Merenungi dan mencermati setiap tahapan yang telah dilakukan.

2. Mencermati hasil monev dari kepala sekolah atau guru senior

3. Menganalisis hasil yang telah dan belum dicapai dengan proses tindakan yang telah dilakukan, lalu menciptakan rekomendasi untuk  ditindak lanjuti pada siklus kedua.

Jika hasil refleksi belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, maka perlu disusun planning tindak untuk siklus kedua menurut kelemahan atau kekurangan pada siklus pertama. Jika hasil refleksi telah mencapai indikator yang ditetapkan, siklus kedua juga sanggup terus dilakukan dengan meningkatkan atau menambah indikator keberhasilan.

6. Sumberdaya

Sumber daya mencakup sumber daya insan dan non-manusia yang diberdayakan untuk mendukung tindakan semoga tujuan sanggup tercapai.
Sumber daya insan contohnya : kepala sekolah, pengawas sekolah, nara sumber , guru senior,, dan lain sebagainya.
Non insan : buku, internet, LCD, komputer, peraturan menteri/juknis   dan lain sebagainya.


7. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yaitu cara untuk mengumpulkan data/ informasi perihal perencanaan, pelaksanaan, dan hasil program/ tindakan sebagai materi masukan perihal keberhasilan dan ketidakberhasilan program/ tindakan.
Misalnya :  interview(wawancara), studi dokument, observasi, kuesioner (angket) dan lain-lain.

8. Nilai-nilai Kepemimpinan:

Tuliskan nilai-nilai kepemimpinan spiritual, kewirausahaan dan kepemimpinan pembelajaran yang diterapkan pada langkah-langkah pelaksanaan program.
Nilai spiritual, contohnya visioner, yakin, cinta altruistik (saling menghargai, melayani, memaafkan, mementingkan kepentingan orang lain dari diri sendiri, merasa senang jikalau melihat orang lain bahagia, dll).
Nilai kewirausahaan, contohnya pantang menyerah, kerja keras, kreativitas  dan inovatif.
Nilai kepemimpinan pembelajaran, contohnya peduli/ fokus pada pembelajaran, terlibat aktif pada pengelolaan kurikulum, pengembangan guru, dan lain-lain.

DOWNLOAD PETUNJUK PENYUSUNAN RTL

Dokumen RTK yang dilampirkan dalam laporan /Fortofolio:

1. Jurnal kegiatan OJL
2. RTL dan Matriks RTK
3. Lembar AKPK yang telah dibagikan
4. Panduan pelaksanaan RTK
5. Lembar monev yang telah terisi dan di olah ( mewakili  5 orang) terdiri dari:
   a. Monev activities
   b. Monev peserta
   c. Monev penyelenggaraan
   d. Monev nara sumber
6. Undangan untuk nara sumber/peserta
7. Contoh hasil kegiatan peserta  
8. Daftar hadir peserta
9. Materi sajian
10. SK panitia  kegiatan yang diberntuk
11. Foto-foto kegiatan 

Baca Juga : B. Prosedur Pelaksanaan Supervisi Akademik Untuk Guru Yunior 

Bagikan Artikel ini