✔ Sistematika Laporan Ptk (Revisi Terbaru)

Setelah guru melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) , maka langkah selanjutnya yaitu menciptakan laporan ihwal apa yang telah dilaksanakan dari awal hingga final dan dilengkapi dengan lampiran-lampiran dokumen sebagai bukti pendukung bahwa penelitian yang dilakukan benar adanya dan telah memenuhi persyaratan.

Untuk mencapai hal tersebut maka  perlu diketahui sistematika laporan PTK yang memenuhi syarat sebagai karya ilmiah dan  sanggup diajukan undangan kenaikan naik pangkat guru untuk  dinilai angka kreditnya sebagai publikasi ilmiah.

Dibawah ini diuraikan sistematika laporan PTK dan  klarifikasi masing-masing komponen mulai dari serpihan pembuka, isi dan epilog serta serpihan penunjang atau  lampirannya.

1. Halaman Judul 
  • Halaman judul ditulis pada kertas HVS ukuran kwarto dimulai  nomor  halaman (i)
  • Halaman judul memuat: judul penelitian, dipakai untuk apa, siapa penelitinya, mana alamatnya.
  • Judul harus menonjol = di bolt atau dibesarkan
  • Jumlah kata  dibatasi 14 kata dan ditulis paling maksimal  4 baris
2. Lembar Pengesahan
  • Memuat apa yang disahkan dan milik siapa yang disahkan tersebut.
  • Memuat siapa yang menyesahkan dan apa jabatan yang mengesahkan tersebut.
  • Yang mengesahkan:  kepala dinas pendikan
3. Kata Pengantar 
  • Kata pengantar ditulis oleh peneliti
  • Kata pengantar yang sederhana minimal memuat ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan ucapan terima kasih kepada sesama insan ( siapa saja yang membantu penelitian tersebut)
  • Kata pengantar tidak harus ditanda tangani dan ditulis nama lengkap, cukup dengan nama singkatannya
4. Daftar Isi 
  • Dibuat daftar isi yang menggambarkan isi laporan penelitian dari halaman judul hingga lampiran-lampiran.
  • Sistematika penulisan daftar isi memakai sistematika yang lazim pada daftar isi menyerupai pada skripsi atau goresan pena ilmiah lainnya
5. Daftar Tabel ( bila ada )
  • Daftar tabel dibentuk pada halaman tersendiri apabila banyaknya tabel mininal dua tabel
  • Daftar tabel sanggup memuat nomor tabel, judul tabel dan halaman berapa tabel tersebut berada.
6. Daftar Gambar ( bila ada )
  • Daftar gambar dibentuk pada halaman tersendiri  apabila banyaknya gambar lebih dari satu gambar
  • Daftar gambar sanggup memuat nomor gambar, judul gambar dan halaman berapa gambar tersebut berada.
7. Daftar lampiran
  • Dibuat pada halaman tersendiri
  • Apa saja yang dilampirkan ditulis pada daftar lampiran.
  • Berisi nomor lampiran, judul lampiran, halaman berapa lampiran tersebut di lampirkan.
  • Lampiran-lampiran disusun secara kronologis
8. Abstrak 
  • Ditulis pada halaman tersendiri dan maksimal satu halaman
  • Ditulis satu spasi
  • Isi ajaib minimal memuat: (1) tujuan penelitian, (2) setting dan subyek penelitian, (3) mekanisme penelitian  termasuk analisis data,  dan (4) hasil penelitian
BAB I PENDAHULUAN 

A.Latar Belakang Masalah

Pada latar belakang minimal berisi klarifikasi atau uraian tentang:
  • Kondisi ideal (Das Solen)
  • Kenyataan (Das Sein)
  • Dampak/Akibat
  • Solusi yang ditawarkan /Pemecahan Masalah
Urutannya tidak harus hirarkis, artinya boleh duluan dijelaskan kenyataan yang terjadi kemudian dilanjutkan dengan kondisi yang diharapkan. Uraian cara menulis masing-masing sub serpihan akan dijelaskan  dalam goresan pena berikutnya.

B.Identifikasi  Masalah  (jika ada)
  • Umumnya berupa kalimat tanya dan lebih dari satu
  • Banyaknya pertanyaan lebih banyak dari banyaknya rumusan masalah
  • Kalimat tanya dimulai dari yang komplek  ke spesifik
  • Kalimat tanya tersebut tidak harus dijawab, sebab hanya sebagai identifikasi masalah
  • Kalimat tanya tersebut harus mengacuke variabel pada duduk kasus pokok
C.Pembatasan Masalah (Jika ada)
  • Pembatasan duduk kasus di buat supaya penelitian lebih terfokus
  • Langkah awal, membatasi banyaknya variabel yang diteliti, variabel apa saja.
  • Membatasi atau menjelaskan variabel terikat, contohnya untuk siswa mana, kelas berapa, semester kapan, tahun kapan, materi apa dsb.
  • Membatasi atau menjelaskan variabel bebas, alat peraganya apa, apa yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan tindakan itu dilakukan.
D.Rumusan Masalah 
  • Dikembangkan dari identifikasi dan pembatasan masalah
  • Umumnya berbentuk kalimat tanya
  • Kalimat tanya pada rumusan duduk kasus lebih rinci dikarenakan telah melalui identifikasi dan pembatasan masalah.  
  • Kata tanya yang  yang sering dipakai yaitu  Kata tanya “ Apakah”  digunakan  kalau dimulai dengan Variabel Tindakan, dan” Bagaimanakah” digunakan  kalau dimulai dengan variabel harapan
E.Manfaat Penelitian 

Manfaat penelitian diusahakan tidak terlalu luas cukup dalam ruang lingkup yang sanggup dijangkau yaitu:
  • Bagi guru, hasil penelitian ini sanggup dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas.
  • Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini sanggup dijadikan contoh dalam menciptakan kebijakan ihwal peningkatan kualitas sekolah.
  • Bagi siswa, hasil penelitian ini sanggup dijadikan pemicu motivasi berguru sehingga hasil berguru matematika meningkat
  • Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini sanggup dijadikan contoh dalam melaksanakan penelitian yang sejenis.
Baca juga: Teknik dan Alat Pengumpul Data Dalam PTK 

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 
  • Kebenaran berdasarkan metode ilmiah sanggup berupa kebenaran berdasarkan teori dan kebenaran berdasarkan empirik. Kajian teori sebagai dasar untuk mencari, kebenaran  berdasarkan  teori/ buku referensi  atau buku rujukan.
  • Teori yang ditulis merupakan klarifikasi sementara terhadap tanda-tanda yang menjadi obyek permasalahan, ditulis  memakai alur pikiran yang logis
  • Teori-teori yang diambil harus relevan dengan: (1) permasalahan dilihat dari isinya,  dan (2) variabel yang diteliti dilihat dari judul/sub judul yang ditulis pada kajian teori. 
  • Diambil dari teori-teori yang terbaru (mutakhir), yang merupakan pendapat para ahli  banyak sekali aliran
B. Penelitian yang relevan
  • Relevan dengan permasalahan dan  variabel yang diteliti
  • Untuk menghindari duplikasi
  • Penelitian relevan baik dilakukan oleh peneliti sendiri maupun oleh orang lain
C. Kerangka Konseptual 

Ada tiga hal yang dibahas dalam kegiatan ini:
  1. Kegiatan awal,  tindakan yang dilakukan peneliti dan kondisi akhir
  2. Dengan adanya pola berpikir untuk memudahkan memilih datanya ada berapa, ditulis bagannya atau alurnya menyerupai pola berpikir di atas data yang dikumpulkan ada 3,
  • Data 1 = pada siklus awal
  • Data 2 = pada siklus 1
  • Data 3 = pada siklus 2
E.  Hipotesis Tindakan

1.Berisi hipotesis tindakan , bukan hipotesis   statistik maupun hipotesis penelitian.
2.Merupakan balasan sementara berdasarkan pada kajian teori dan kerangka berpikir
3.Menjawab rumusan duduk kasus yang diajukan 
4.Merupakan hipotesis tindakan bukan hipotesis penelitian

BAB III. MMETODOLOGI PENELITIAN 

A.Waktu Penelitian 

1.Kapan penelitian itu dilakukan, dapat  diuraikan dari persiapan penyusunan  proposal, penyusunan instrumen, pengumpulan data, analisis data,  pembahasan dan laporan hasil penelitian.
2.Beri alasan mengapa pengumpulan data/pelaksanaan tindakan dilakukan  pada waktu itu .

B. Subyek Penelitian 

Pada PTK umumnya tidak menggunakan  populasi, sample, dan teknik sampling menyerupai pada  penelitian kuantitatif atau eksperimen tetapi memakai subyek penelitian. Pada PTK, populasi = sampel, merupakan  subjek penelitian. Perlu dijelaskan secara rinci contohnya berapa jumlahnya, jenis kelaminnya pria dan perempuan.

C. Jenis Penelitian 

Jelaskan jenis penelitian yang dilakukan dan siapa pelakunya. Penjelasan ihwal apakah penelitian dilakukan kolaboratif atau secara sanggup bangun diatas kaki sendiri dimana peneliti sekaligus observer. Jelaskan pula  model penelitian yang dipakai berdasarkan para hebat contohnya model yang dikemukakan Sturgat dll.

D. Prosedur Penelitian 
  1. Merupakan langkah-langkah yang harus dilalui peneliti.
  2. Langkah pertama memilih metode yang  dipakai dalam penelitian, yaitu metode penelitian tindakan kelas.
  3. Langkah selanjutnya memilih banyaknya tindakan yang dilakukan dalam siklus,minimal dua siklus.
  4. Langkah selanjutnya memilih tahapan dalam siklus, terdiri dari 4 tahapanyaitu:
  • Planning (perencanaan)
  • Acting (pelaksanaan)
  • Observing (observasi/pengamatan)
  • Reflecting (refleksi)
  • Dijelaskan secara singkat ihwal apa yang dilakukan peneliti tiap tahapan pada  setiap siklus.
Siklus I
  1. Perencanaan: mulai pendahuluan, kegiatan inti, penutup, materi alat/sarana  yang dipakai dll.
  2. Tindakan apa yang dilakukan peneliti
  3. Apa yang diobservasi/ diamati, siapa yang diamati, kapan pengamatan dilakukan , dengan apa diamati, apa hasil yang akan diperoleh dari observasi dsb
  4. Bagaimana cara merefleksi
Siklus II
  1. Perencanaan: pendahuluan, kegiatan inti, penutup, materi alat yang dipakai dll
  2. Tindakan apa yang dilakukan
  3. Apa yang diobservasi/ diamati, siapa yang diamati, kapan pengamatan dilakukan , apa hasil yang akan diperoleh dari observasi dsb
  4. Bagaimana cara merefleksi 
  5. Siklus (3) kalau ada. PTK minimal dua siklus dan tiap siklus minimal 2 kali pertemuan
E. Sumber Data 
  1. Sumber data sanggup berasal dari  subyek penelitian dan dari bukan subyek.
  2. Sumber data dari subjek penelitian merupakan   sumber data primer ( mis. nilai ulangan harian)
  3. Sumber data dari selain subyek   penelitian merupakan sumber data   sekunder (misalnya data hasil   pengamatan yang dilakukan oleh  sobat sejawat)
F. Teknik dan Pengumpul Data

1. Teknik pengumpulan data, sanggup berbentuk teknik tes maupun non tes.
  • Tes: (tertulis, lisan, perbuatan).
  • Non tes: ( wawancara, pengamatan, chek list, dst ….)
2.Alat pengumpulan data tergantung pada teknik yang digunakan:
  • Teknik tes, alatnya sanggup berbentuk butir soal tes pilihan ganda, uraian dll.
  • Teknik non tes, alatnya dapat   berbentuk pedoman dan  lembar observasi, pedoman  dan lembar wawancara, dll)
G. Validasi Data 
  1. Validasi diharapkan supaya diperoleh data yang valid.
  2. Validitas yang dipakai perlu sesuai dengan data yang dikumpulkan.
  3. Untuk data kuantitatif ( berbentuk angka) umumnya yang divalidasi instrumennya.
  4. Validitas yang digunakan, validitas teoretik maupun validitas empirik
  5. Data kualitatif (misalnya observasi, wawancara), sanggup divalidasi melalui triangulasi:
  6. Triangulasi sumber, data berasal dari beberapa sumber.
  7. Triangulasi metode, data berasal dari  beberapa metode.
H. Analisis Data
  1. Analisis yang dipakai sesuai dengan metode dan jenis data yang telah dikumpulkan.
  2. Pada PTK  data yang dikumpulkan sanggup berbentuk kuantitatif maupun kualitatif.
  3. Pada PTK  tidak memakai uji   statistik, tetapi dengan desdeskriptif
  4. Data kuantitatif memakai analisis diskriptif komparatif yaitu  membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes sehabis siklus 1    dan  nilai tes sehabis siklus 2.
  5. Data kualitatif hasil pengamatan maupun wawancara memakai analisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus
I. Indikator Kinerja 
  1. Merupakan kondisi final atau target  yang  diharapkan atau yang dapat  dicapai.
  2. Perlu pertimbangan untuk menetapkan
  3. Indikator kinerja jangan terlalu tinggi  maupun terlalu rendah
  4. Menjadi contoh dalam menghentikan tindakan penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

A.Deskripsi Kondisi Awal
  1. Dideskripsikan semua hasil pengamatan dari kondisi awal
  2. Deskripsi sanggup disajikan pula dalam bentuk tabel,  daftar, maupun dalam bentuk grafik atau  diagram
  3. Tabel : seberapa besar kompetensi yang rendah, tinggi, rata-rata berapa,  kemudian dilanjutkan degan  grafik atau tabel
B.Deskripsi Hasil Siklus I
  1. Dideskripsikan mengenai perencanaan siklus pertama, mencakup apersepsi, kegiatan inti, dan penutup.
  2. Dideskripsikan pelaksanaan tindakan pada siklus I, apa tindakan yang dilakukan, siapa yang melaksanakan tindakan, dengan memakai apa tindakan supaya berlangsung dsb.
  3. Bila memungkinkan usahakan  memuat foto kegiatan dikala pelaksanaan tindakan berlangsung.
  4. Dideskripsikan Hasil pengamatan/ observasi pada siklus I, hasil pengamatan sanggup berupa hasil pengamatan proses pembelajaran maupun nilai tes(hasil belajar).
  5. Hasil pengamatan sanggup disajikan dalam bentuk narasi, tabel, maupun gambar
B. Dideskripsikan hasil Refleksi siklus I

1. Perencanaan Tindakan 
  • Apa pendahuluan/ pembukaan/ apersepsinya yang dilakukan
  • Dideskripsikan kegiatan inti dalam perencanaan tindakan.
  • Dideskripsikan kegiatan apa yang dilakukan pada epilog kegiatan
2. Pelaksanaan Tindakan 
  • Pelaksanaan apersepsi/ pembuka
  • Pelaksanaan Inti dalam pengumpulan data, sanggup dilampirkan foto kegiatan dikala pelaksanaan tindakan berlangsungnya proses diceritakan apa adanya.
  • Pelaksanaan penutup, contohnya diakhiri dengan tes (hasil belajar)
  • Pelaksanaan pada umumnya tidak menyimpang jauh dengan perencanaan.
3. Hasil Pengamatan
  • Dideskripsikan hasil pengamatan yang diperoleh pada siklus I
  • Hasil pengamatan sanggup berupa pengamatan pada hasil pembelajaran maupun pengamatan pada proses pembelajaran
  • Hasil pengamatan pada hasil pembelajaran pada umumnya berbentuk nilai (nilai ulangan harian)
  • Hasil pengamatan pada proses pembelajaran sanggup berupa nilai/angka maupun bukan.
  • Hasil pengamatan ditulis apa adanya, belum ada refleksi maupun kesimpulan
  • Dapat disajikan dalam bentuk daftar atau tabel, maupun dalam bentuk grafik/ diagram
  • Hasil pengamatan secara lengkap disajikan dalam lampiran ( hasil pengamatan dan proses pembelajaran atau diklat). Jelaskan  rendah berapa, tinggi berapa, rata-rata berapa, frekuensi aktivitas.
  • Dibuat histogram dari frekuensi
  • Mencari rata-rata memakai rumus, ada keterangannya.
  • Tabel bisa dimasukkan tapi perlu diberi keterangan dengan penggunaan yang berbeda
4 .Refleksi
  • Refleksi didasarkan pada hasil observasi
  • Sudah diperoleh kesimpulan sementara
  • Dapat juga membandingkan antara kondisi awal dengan hasil yang diperoleh pada siklus I
  • Analisis deskriptif komparatif, dan deskriptif kualitatif kedua-duanya perlu ada namun stressing hasil atau proses yang didahulukan tergantung judul, yang direfleksikan proses dan juga hasil
  • Menjadi acuan/bahan untuk melaksanakan perbaikan atau kegiatan pada siklus berikutnya
C.Deskripsi Hasil Siklus II 
  1. Berisi perencanaan tindakan pada siklus II, pelaksanaan tindakan, hasil pengamatan, dan hasil refleksi.
  2. Langkahnya menyerupai pada siklus I, namun dijelaskan perbaikan atau pemantapan yang dilakukan
  3. Dapat membandingkan hasil siklus kedua dengan hasil siklus pertama.
D. Deskripsi Hasil Siklus III dst, menyerupai siklus I 

E. Pembahasan / diskusi
  1. Dapat dibahas mengenai pelaksanaan tindakan kondisi awal, siklus I dan  siklus –siklus selanjutnya.
  2. Dibahas hasil observasi/ pengamatan pada kondisi awal, siklus I dan siklus -siklus selanjutnya.
  3. Dibahas hasil refleksi siklus I dan siklus-siklus selanjutnta.
  4. Dapat dibahas mengenai pelaksanaan tindakan kondisi awal, siklus I dan  siklus –siklus selanjutnya.
  5. Dibahas hasil observasi/ pengamatan kondisi awal, siklus I dan siklus -siklus selanjutnya.
  6. Dibahas hasil refleksi siklus I dan siklus-siklus selanjutnta.
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Pada serpihan V peneliti menciptakan simpulan dan saran ada pun hal-hal yang harus dijelaskan yaitu sebagai berikut:

A. Simpulan 
  1. Merupakan sintesis dari berbagai  inovasi Penelitian
  2. Bersifat terpadu dan menyeluruh,  mengemukakan seluruh hasil penelitian   sebagai kesatuan yang utuh dari data yang bersifat terpisah (berbeda dengan hasil penelitian yang bersifat automistik dan sintetik tiap variabel)
  3. Merupakan balasan dari pertanyaan penelitian
B. Saran
  1. Di dasarkan pada kesimpulan penelitian yang diperoleh
  2. Di jabarkan secara terinci (misalnya untuk depdiknas, lembaga, Kepala Sekolah, guru, siswa)
  3. Bersifat operasional, gampang dimengerti
DAFTAR PUSTAKA 
Dua syarat utama harus dipenuhi oleh sumber bacaan;
  1. Adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan duduk kasus yang dibahas, dan
  2. Kemutahiran sumber bacaan, artinya sumber bacaan yang sudah kadaluwarsa harus ditinggalkan.
  3. Rujukan dari Buku :  Nama pengarang. (tahun terbit). judul buku (cetak miring). edisi buku. Kota penerbit: nama penerbit.
  4. Rujukan dari Artikel/Bab dalam suatu Buku :  Nama pengarang. (tahun terbit). judul artikel. In/dalam nama editor (Ed.). Judul  buku (cetak miring). Edisi. nama penerbit, kota penerbit, halaman.
  5. Rujukan  Artikel dari Jurnal ;  Nama pengarang, tahun, judul artikel, nama jurnal (cetak miring), volume jurnal,  halaman.
Baca juga : Cara Menulis Daftar Pustaka

Contoh Penulisan Daftar Pustaka

Dahlan, M.D. 1990. Beberapa Alternatif Interaksi Belajar Mengajar. Model-        model Mengajar. Bandung: CV. Diponegoro.
Depdiknas. 2004. Pendekatan Pembelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
------------. 2004. Wawasan Pendidikan. Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: P2LPTK Ditjendikti Depdiknas.
Mulyadi HP. 2002. Pengaruh Metode Trachtenberg Terhadap Hasil Belajar Matematika ditinjau dari Kemampuan Numerik Siswa. Jakarta:  Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.
---------------. 2005.  Pembelajaran Matematika Masa Kini.  Semarang: LPMP Jawa Tengah.

-------------. 2006. Pengembangan Model Pembelajaran pada Kurikulum Berbasis Kompetensi. Semarang: LPMP Jawa Tengah.

LAMPIRAN

Hal-Hal Yang Perlu Dilampirkan
  1. Rencana Tindakan yang telah disusun missal RPT
  2. Instrumen yang digunakan
  3. Bahan ajar/LKS yang digunakan
  4. Instrumen yang telah terisi
  5. Contoh hasil kerja peserta
  6. Daftar hadir peserta
  7. Foto-foto kegiatan
  8. Surat permohonan penelitian
  9. Surat izin penelitian dari Dinas Pendidikan
  10. Surat keterangan dari sekolah (tempat penelitian)
  11. Surat keterngan dari kepala perpustakaan bahwa PTK tersebut sudah didokumentasikan di perpustakaan sekolah
  12. Bukti seminar berupa info program /Daftar Hadir/Foto (khusus untuk PTK guru)
Tata Cara Pengetikan:

Menggunakan kertas ukuran A4
Margin Atas  : 4 cm,  Bawah: 3 cm
Margin Kiri   : 4 cm, Kanan : 3 cm
Jarak Spasi    : 1,5(align text Justify/rata kiri dan kanan)
, khusus ajaib hanya 1 spasi
Jenis aksara (font) : Times New Romans
Tiap Judul Bab Hurup Kapital  dan sub serpihan diawali aksara Kapital

Demikian sistematika laporan PTK edisi terbaru. Diharapkan guru sanggup menbuat laporan PTK yang sanggup memenuhi syarat untuk sanggup dinilai angka kredit sebagai publikasi ilmiah.

Belum ada Komentar untuk "✔ Sistematika Laporan Ptk (Revisi Terbaru)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel