✔ Ini Pemenang Sayembara Desain Ibu Kota Negara (Ikn) Gres Yang Berlokasi Di Provinsi Kalimantan Timur

Sayembara desain ibu kota negara (IKN) gres yang berlokasi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) jadinya selesai. Pemerintah telah mengumumkan pemenang sayembara pada 23 Desember 2019 kemarin.

Ada lima desain terbaik dari 755 penerima yang daftar. Kelima penerima dengan desain terbaik sudah mempresentasikan konsepnya di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Lantas siapa pemenang yang terpilih? Seperti apa konsep desain IKN yang digagas?

Kelima pemenang desain IKN, yaitu: 
Juara I ialah Nagara Rimba Nusantara.
Juara II ialah The Infinite City, dan 

Juara III ialah Kota Seribu Galur

Lalu 

Harapan I ialah Zamrud Khatulistiwa dan
Harapan II ialah Benua Rakyat Nusantara 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyaksikan pengumuman pemenang desain IKN ini langsung.

"Hari ini saya bahagia, senang tapi terharu. Di ruangan ini kita menciptakan sejarah Indonesia sebab kita akan mulai dengan pekerjaan yang besar, memindahkan ibu kota negara," kata Basuki dalam sambutannya di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2019).

Dia mengapresiasi kelima penerima yang menjadi juara dalam sayembara desain ibu kota negara. Menurutnya ini merupakan langkah awal dalam planning besar memindahkan ibu kota.

Hadiah yang diterima masing-masing untuk Pemenang I Rp 2 miliar, Pemenang II Rp 1,25 miliar, dan pemenang III Rp 1 miliar. Sementara itu, Harapan I mendapatkan hadiah Rp 500 juta, dan Harapan II Rp 250 juta.

"Mohon maaf apabila ada yang 'lho kok itu yang dipilih, bukan saya. Sekali lagi mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang memuaskan dan menyenangkan tapi keputusan juri tidak sanggup diganggu gugat," tambahnya.

Desain Nagara Rimba Nusantara memenangkan sayembara ibu kotanegara (IKN) gres di Kalimantan Timur. Tim yang mendesain konsep IKN ini terdiri dari 10 anggota. Waktu pengerjaannya dilakukan selama sebulan.

"Dibutuhkan banyak ahli, ada 10 orang, kami sebagian tim kami dari kantor kita, Urban+, kemudian ada juga teman-teman, pernah bekerja di luar negeri, minta santunan sahabat luar negeri juga hadir, Hong Kong, Singapura, ada Malaysia," kata Funder Urban+ Sibarani Sofian di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2019).

Ide-ide dari seluruh anggota diramu menjadi satu hingga menghasilkan desain dari IKN. Mulanya ada tiga lokasi yang menjadi pola pembuatan desain ibu kota baru. Makara ada tiga konsep dan tiga lokasi. Akhirnya diputuskan yang di Sepaku.

Anggota pun ada yang diutus untuk terjun pribadi ke lokasi ibu kota negara untuk observasi kondisi riil di sana. Dia menuturkan, yang paling kompleks dari pembuatan desain ibu kota gres ini ialah tingkat kehati-hatian, mengingat letak geografis yang tidak mudah.

"Kita menyadari kita mendekati tepi air, sensitif secara lingkungan, bagaimana kita mewujudkan keseimbangan antara pembangunan sifatnya insan dengan alam," terangnya.

Dia menjelaskan bahwa konsep yang ingin diusung ialah menyandingkan antara insan dan alam, yang mana salah satu tidak menguasai yang lain. Intinya jangan hingga insan yang ada di ibu kota gres tidak mengorbankan alam.

"Bagaimana tidak menghalangi fatwa angin, bagaimana tidak mengambil air terlalu banyak dari alam, tapi dari lahan yang memang sudah kita tangkap secara natural," lanjut dia.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa pemerintah berencana membuka sayembara desain gedung-gedung pemerintahan di ibu kota negara (IKN) yang gres di Kalimantan Timur. Hal itu menyusul sayembara desain IKN.

"Setelah ini niscaya akan ada sayembara-sayembara gedung," kata Basuki.

Gedung-gedung yang dimaksud mencakup istana negara hingga gedung institusi penegak hukum. Tujuan dari sayembara ini untuk mendapatkan desain gedung terbaik.

"Istana kayak apa, gedung dewan perwakilan rakyat MPR kayak apa, Mahkamah Agung kayak apa, Kejaksaan Agung, itu niscaya kita harus perlu kita sayembarakan sehingga sanggup yang terbaik sesuai dengan kriteria yang kita sampaikan," jelasnya.

Namun Basuki tak mau gedung-gedung pemerintahan di IKN menyerupai museum. Dirinya ingin konsep yang modern. Dijelaskannya, untuk bangunan kepingan luar tidak apa mengusung tema tradisional. Namun kepingan dalamnya tetap modern.

"Kalau gedung kita mungkin tradisional baiklah tapi dalamnya harus modern. Makara semua sudah menunjukkan smart house ke depan walaupun soal luar mungkin etnik. Tapi dalamnya bukan museum, tapi rumah Indonesia ke depan," tambahnya.

Sumber : https://finance.detik.com/

Ini Penampakan Desain Ibu Kota Baru Pemenang Sayembara

Bagikan Artikel ini