✔ Tips Membangun Kolaborasi Di Sekolah

Kerjasama adalah salah satu aspek dalam kompetensi sosial kepala sekolah yang sangat penting artinya. Mustahil suatu sekolah sanggup dikelola dengan baik tanpa melibatkan orang lain. 
Sekolah ialah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa komponen. Apabila salah satu komponen tidak berfungsi maka akan sangat mempengaruhi kinerja yang lain. 

Sekolah sebagai sistem sanggup diibaratkan sebuah  sepeda yang terdiri dari beberapa komponen stang, rantai,  ban dan sebagainya. Sepeda sanggup bergerak apabila semua komponen berfungsi. Andaikan pentil bab yang sangat kecil tidak berfungsi hingga ban sepedanya kempes pastilah sepeda tidak sanggup digerakkan. 

Demikian lah sebuah sekolah semua komponen harus turut ambil bab sesuai dengan kiprah dan tanggungjawab masing-masing.

Agar hal tersebut sanggup tercapai maka kepala sekolah harus bisa menjalin, menumbuhkan  berhubungan yang  baik dengan guru, pegawai, dan semua steak holders disekolah. Kerja sama yang baik tidaklah tumbuh dengan sendirinya akan tetapi harus ditumbuhkan, dirawat dan disemangati. 

Berikut ini ada beberapa tips yang sanggup dilakukan  kepala sekolah dalam menumbuhkan /membangun kolaborasi di sekolah : 

Menentukan visi, misi dan  tujuan sekolah secara  bersama dengan jelas. Visi ialah cita-cita, keadaan atau keinginan  bersama yang hendak diraih.  Visi memberi arah, wangsit dan petunjuk kemana sekolah itu dibawa. Misi ialah kiprah yang diemban untuk mencapai visi.   Tujuan memerupakan target, pernyataan apa yang harus diraih oleh tim, dan menunjukkan daya memotivasi setiap anggota untuk bekerja.


Membuat  rincian tugas  dan tanggung jawab anggota. Setiap anggota tim harus menjadi pemain di dalam tim. Masing-masing bertanggung jawab terhadap suatu bidang atau jenis pekerjaan/tugas. Di lingkungan sekolah, para guru selain melakukan proses pembelajaran biasanya diberikan tugas-tugas tambahan, mirip menjadi wali kelas, mengelola laboratorium, koperasi, dan lain-lain. Agar terbentuk kolaborasi yang baik, maka pinjaman kiprah pelengkap tersebut harus didasarkan pada keahlian mereka masing-masing.


Sediakan waktu untuk memilih cara/metode  bekerjasama. Meskipun setiap orang telah menyadari bahwa tujuan hanya bisa dicapai melalui kerja sama, namun bagaimana kolaborasi itu harus dilakukan perlu adanya pedoman. Pedoman tersebut sebaiknya merupakan akad semua pihak yang terlibat. Pedoman sanggup dituangkan secara tertulis atau sekedar sebagai konvensi.  

Hindari dilema yang bisa diprediksi. Artinya mengantisipasi dilema yang bisa terjadi.  Seorang pemimpin yang baik harus sanggup mengarahkan anak buahnya untuk mengantisipasi dilema yang akan muncul, bukan sekedar menuntaskan masalah. Dengan mengantisipasi, apa lagi kalau sanggup mengenali sumber-sumber masalah, maka organisasi tidak akan disibukkan kemunculan dilema yang silih berganti harus ditangani.


Sepakati hukum main tim secara  bersama. Peraturan tim akan banyak membantu mengendalikan tim dalam menuntaskan pekerjaannya dan menyediakan petunjuk dikala ada hal yang salah. Selain itu perlu juga  ada konsensus tim dalam mengerjakan satu pekerjaan.


Ajarkan rekan gres regulasi satu tim supaya anggota gres mengetahui bagaimana tim beroperasi dan bagaimana sikap antaranggota tim berinteraksi. Yang diharapkan anggota tim ialah citra terang perihal cara kerja, norma, dan nilai-nilai tim. 

Di lingkungan sekolah ada guru gres atau guru pindahan dari sekolah lain, sebagai anggota gres yang gres perlu ”diajari” bagaimana bekerja di lingkungan tim kerja di sekolah. Suatu sekolah terkadang sudah mempunyai budaya saling pengertian, tanpa ada perintah setiap guru mengambil inisiatif untuk menegur siswa jikalau tidak disiplin. 


Cara kerja ini mungkin belum diketahui oleh guru gres sehingga perlu disampaikan supaya tim sekolah tetap solid dan kehadiran guru gres tidak merusak sistem.

Membuka diri terhadap  gagasan orang lain. Tim  seharusnya membuat lingkunganyang terbuka dengan gagasan  setiap anggota. Misalnya sekolah sedang menghadapi dilema keamanan dan ketertiban, sebaiknya dibicarakan secara tolong-menolong sehingga kerjasama tim sanggup berfungsi dengan baik.


Wujudkan gagasan menjadi kenyataan. Caranya dengan menggali atau memacu kreativitas tim dan mewujudkan menjadi suatu kenyataan. Di sekolah aneka macam gagasan yang kreatif, alasannya ialah itu usahakan untuk diwujudkan supaya tim bersemangat untuk meraih tujuan. Dalam menggali gagasan perlu mencari kesamaan pandangan. 


Kelola perbedaan dengan baik. Perbedaan ialah sebuah potensi yang sanggup membawa kemajuan jikalau dikelola dengan baik. Indahnya pelangi alasannya ialah berbeda warna, maka  Perbedaan pandangan atau bahkan konflik ialah hal yang biasa terjadi di sebuah forum atau organisasi.


Organisasi yang baik sanggup memanfaatkan perbedaan dan mengarahkannya sebagai  kekuatan untuk memecahkan masalah. Cara yang paling baik ialah mengadaptasi perbedaan menjadi bab konsensus yang produktif.


Antisipasi adanya  konflik, dan jangan sekali-kali ”memproduksi” konflik. Di sekolah terkadang ada saja sumber konflik contohnya pembagian kiprah yang tidak merata ada yang terlalu berat tetapi ada juga yang sangat ringan. Ini sumber konflik dan perlu dicegah supaya tidak meruncing. Konflik sanggup melumpuhkan tim kerja jikalau tidak segera ditangani.


Berikan kepercayaan. Jika kepercayaan antar anggota hilang, sulit bagi tim untuk bekerja bersama. Apalagi terjadi, anggota tim cenderung menjaga jarak, tidak siap menyebarkan informasi,  tidak terbuka dan saling curiga.. Situasi ini tidak baik bagi tim. 


Sumber saling ketidakpercayaan di sekolah biasanya  berawal dari  kebijakan yang tidak transparan atau konsensus yang dilanggar oleh pihak-pihak tertentu dan kepala sekolah tidak bertindak apapun. Membiarkan situasi yang saling tidak percaya antar-anggota tim sanggup memicu konflik. 


Berikanlah penghargaan. Faktor nomor satu yang memotivasi rekan kerja  ialah perasaan bahwa mereka telah berkontribusi terhadap pekerjaan dan prestasi organisasi. Setelah sebuah pekerjaan besar selesai atau dikala pekerjaan yang sulit membuat tim lelah, kumpulkan anggota tim untuk merayakannya. Di sekolah sanggup dilakukan sesering mungkin setiap selesai acara besar mirip selesai semester, selesai ujian nasional, dan lain-lain.


Lakukan penilaian terhadap  tim secara teratur. Tim yang efektif akan menyediakan waktu untuk melihat proses dan hasil kerja tim. Setiap anggota diminta untuk beropini perihal kinerja tim, penilaian kembali tujuan tim, dan konstitusi tim. 


Miliki sikap pantang menyerah. Terkadang tim menghadapi kiprah yang sangat sulit dengan kemungkinan untuk berhasil sangat kecil. Tim bisa mengalah dan mengizinkan kekalahan dikala semua jalan kreativitas dan sumberdaya yang ada telah dipakai. Untuk meningkatkan semangat anggotanya antara lain dengan cara memperjelas mengapa tujuan tertentu menjadi penting dan begitu vital untuk dicapai. 


Tujuan merupakan sumber energi tim. Setelah itu bangkitkan kreativitas tim yaitu dengan cara memakai kerangka fikir dan pendekatan gres terhadap masalah.


Semoga rekan-rekan kepala sekolah sanggup membangun kolaborasi yang baik di sekolah sehingga sanggup melakukan semua agenda dengan baik hingga mencapai tujuan yang ditargetkan.

Bahan bacaan :
Anonim. 2008. Menumbuhkan Semangat Kerja Sama. Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.

Belum ada Komentar untuk "✔ Tips Membangun Kolaborasi Di Sekolah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel