✔ Bagaimana Mengelola Konflik Di Sekolah ?


Konflik sesuatu yang alamiah terjadi dalam sebuah organisasi termasuk sekolah. Konflik sanggup muncul dalam banyak sekali bentuk dan tingkat kekuatannya, sehingga perlu dikelola sebaik mungkin.

Dalam batas-batas tertentu konflik sanggup menunjukkan dampak faktual dalam perkembangan sekolah. Misalnya, konflik sanggup mendinamiskan organisasi sekolah sehingga tidak berjalan rutin dan statis, konflik memungkinkan munculnya suatu ketidakpuasan yang sudah usang tidak tersebunyi sehingga sekolah sanggup menyesuaikan.

Kepala sekolah sebagai pemimpin harus sanggup mengelola konflik dengan dengan baik. Jika tidak, maka konflik yang melewati batas sanggup menjadikan akhir fatal. Konflik yang terjadi di sekolah sanggup dibedakan dalam beberapa tingkat yaitu : 

1. Intrapersonal, yaitu konflik yang terjadi dalam diri seseorang menyerupai konflik antara mengutamakan kiprah sekolah atau program keluarga; 

2 Interpersonal, yaitu konflik yang terjadi antara dua individu atau lebih, contohnya permasalahan antara dua orang guru matematika. 

3. Intragrup, yaitu dua atau lebih dalam satu group. Misalnya permasalahan antara tim sepak bola; 

4. Konflik intergroup, yaitu konflik antar kelompok contohnya konflik antara tim sepak bola dengan tim kesenian; 

5. Konflik intraorganisasi, yaitu konflik yang terjadi antara unit organisasi, contohnya konflik antara pegawai tata perjuangan dengan guru. 

6. Konflik interorganisasi, yaitu konflik yang terjadi antara dua atau lebih organisasi contohnya konflik yang terjadi sekolah dengan sekolah, sekolah dengan masyarakat. 


BACA : TIPS MEMBANGUN KERJA SAMA DI SEKOLAH


Penyebab utama konflik berdasarkan Hunsaker (2003) yaitu 1) maslah komunikasi(salah pengertian, ketertutupan, penyampaian kasar, dan sebagainya); 2) disain struktur organisasi (posisi strategis dan tidak startegis), termasuk kategori kepanitian, 3) perbedaan personal contohnya , latar belakang, budaya, pendidikan, pengalaman, usia, keseniaoran dan lain-lain. 

Konflik ini tidak eksklusif terjadi namun mempunyai tahap munculnya kepermukaan. 

Tahap laten, yaitu adanya perbedaan faktor individu, perbedaan organisasi, lingkungan yang berpotensi untuk munculnya konflik. Tahap terasakan, konflik sudah perbedaan tersebut sudah mulai terasakan, tahap kontradiksi yaitu konflik yang terasakan menjelma sebuah pertentangan. Tahap terbuka, perbedaan yang terjadi diikuti dengan permusuhan secara terbuka. 

Jika konfik terbuka terjadi, dan terkelola dengan baik akan memberi laba misalnya, terjadi saling tukar pandangan gres dan mendorong kreativitas. Apabila tidak sanggup dikelola dengan baik maka permusuhan akan berlanjut dan berakibat jelek ke sekolah. 

Bagaimana taktik menuntaskan konflik yang efektif ? 

Ada 4 taktik untuk menuntaskan konflik secara efektif disekolah: 

1. Teknik konfrontasi: teknik ini dipakai kalau menginginkan penyelesaian konflik sama-sama menguntungkan (win-win). Langkahnya pendapat/konsep yang menimbulkan konflik didiskusikan bersama untuk menerima solusinya. Perlu dipakai bargaining (negosiasi) dengan tunjangan mediasi pihak ke tiga, atau memakai keputusan integrative. 

2. Perbaikan praktik organisasi. Hal ini dilakukan kalau dari hasil penilaian ditemukan bahwa penyebab konflik yaitu akhir praktik organisasi sekolah yang kurang tepat. Dalam hal ini perlu dilakukan perbaikan regulasi/aturan, kalrifikasi tugas, wewenang personil/kelompok, penyempurnaan kebijakan, rotasi personel, melaksanakan perbaikan dengan training atau sejenisnya. 

3Perubahan struktur organisasi. Hal ini diterapkan kalau konflik terjadi akhir struktur organisasi yang salah bukan sekedar praktiknya. 

4. Gaya penyelesaian alamiah. Dimana konflik dibiarkan sehingga penyelesaiannya secara alamiah. Gaya ini diambil tentunya dengan perhitungan yang matang, dimana konflik tidak berdampak luas dan sanggup terselesaikan seiring dengan perjalanan waktu. 

Ada tiga tahapan dalam mengelola konflik di sekolah 

1Lakukan perencanaan analisis konflik, dalam tahap ini dilakukan identifikasi konflik, sehingga sanggup diketahui sumber penyebab dan pihak yang terlibat dalam konflik. 

2. Evaluasi konflik. Dalam hal ini dilakukan penilaian terhadap konflik yang terjadi, apakah konflik sudah mendekati titik patah, hal menyerupai ini perlu diredam sehingga tidak menimblkan dampak negative. Jika konflik gres berada di sekitar titik kritis harus dikekendalikan sehingga sanggup memberi dampak positif. Jika posisi konflik masih tahap tersembunyi perlu diberikan stimulus sehingga sanggup dibuka. 

3.Penentuan derajat konflik di sekolah memang sulit ditentukan , alasannya yaitu tidak ada standar untuk memilih derajat konflik. Hal ini sanggup diketahui berdasarkan pengalaman pemimpin, insting/naluri yang ada dalam diri kepala sekolah dan pengamatan sehari-hari. Jika konflik belum hingga ke tahap kritis sebaiknya dilakukan pencegahan, untuk menghindari dampak yang lebih buruk. 

Kepala sekolah senantiasa akan menghadapi konflik, kecil atau besar, tersembunyi atau terbuka, kritis atau patah. Sebagai pemimpin kepala sekolah dihentikan menghindari konflik tapi harus dikelola dengan baik sehingga berdampak faktual untuk kemajuan sekolah. 


Kepala sekolah dihentikan mengeluh di depan bawahannya, alasannya yaitu keluhan bawahan juga lebih banyak, dan jangan hingga kepala sekolah yang mempunyai konflik atau sumber konflik tapi kepala sekolah harus bisa menyemanngati, memotivasi, menggerakkan, memberdayakan, dan mengarahkan bawahan bahkan menyebarkan semua warga sekolah. 

BACA JUGA : GAYA KEPEMIMPINAN  YANG EFEKTIF  DISEKOLAH

Memimpin berarti memberi pengaruh, dan harus membawa perubahan kearah yang lebih baik Selamat untuk semua kepala sekolah, semoga konflik sanggup diatasi. 

Belum ada Komentar untuk "✔ Bagaimana Mengelola Konflik Di Sekolah ?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel