✔ Model Pembelajaran Inquiry Learning (Penyingkapan)
Pengertian inquiry sanggup diartikan sebagai pernyataan, atau pemeriksaan, penyelidikan dan peningkapan. Inquiry Learning (penyingkapan) sebagai suatu proses umum yang dilakukan insan untuk mencari atau memahami informasi. Model pembelajaran Inkuiri Learning adalah suatu rangkaian acara berguru yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyidik secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka sanggup merumuskan sendiri inovasi dengan penuh percaya diri.
Joyce, Weil, dan Calhoun (2000:46) mengemukakan bahwa sumber energi utama inkuiri yakni tumbuhnya kesadaran diri siswa dalam mencari, menemukan, memeriksa, dan merumuskan cara pemecahan duduk kasus secara mandiri. tujuan memakai metode inkuiri antara lain untuk menyebarkan ketrampilan kognitif dalam penyelidikan dan memproses data, menyebarkan budi untuk menyerap konsep-konsep yang berkualitas.
Inquiry dibuat dan mencakup melebihi dari discovery. Dengan kata lain, inquiry yakni suatu ekspansi proses-proses discovery yang dipakai dalam cara lebih sempurna. Sebagai suplemen pada proses-proses discovery, inquiry mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, contohnya merumuskan problema sendiri, merancang eksperimen, melaksanakan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, memiliki sikap-sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya.
Ada 5 fase/sintaks dalam penerapan model pembelajaran inquiry learning
1. Tahapan penyajian masalah
2. Tahapan verifikasi data
3. Megadakan eksperimen dan pengumpulan data
4. Merumuskan penjelasan
5. Membuat laporan
Contoh pembagian terstruktur mengenai sintaks penerapan pembelajaran Inquiry
a. Tahapan penyajian masalah
Guru memperlihatkan pertanyaan-pertanyaan yang sanggup memancing siswa untuk mengumpulkan informasi. Keterlibatan siswa pada tahap ini adalah; (1) memberi respon positif terhadap duduk kasus yang dikemukakan, (2) mengungkapkan wangsit awal.
b. Tahapan verifikasi data
Guru memperlihatkan pertanyaan pengarah sehingga siswa bisa mengidentifikasi dan merumuskan hipotesis. Keterlibatan siswa pada tahap ini yaitu; (1)melakukan pengamatan terhadap duduk kasus yang diberikan, (2)merumuskan masalah, (3)mengidentifikasi masalah, (4)membuat hipotesis,dan (5)merancang eksperimen.
c. Megadakan eksperimen dan pengumpulan data
Pada tahap ini siswa diajak melaksanakan eksperimen atau mengumpulkan data dari permasalahan yang ada. Peran siswa dalam tahap ini yaitu; (1) melaksanakan eksperimen atau pengumpulan data, dan (2) melaksanakan kerjasama dalam mengumpulkan data.
d .Merumuskan penjelasan
Guru mengajak siswa untuk melaksanakan analisis dan diskusi terhadap hasil yang diperoleh sehingga siswa mendapat konsep dan teori yang benar sesuai konsepsi ilmiah.Keterlibatan siswa dalam tahap ini yakni (1) melaksanakan diskusi, dan (2) menyimpulkan hasil pengumpulan data.
e. Mengadakan analisis inquiry
Guru meminta kepada siswa untuk mencatat isu yang diperoleh serta diberi kesempatan bertanya ihwal apa saja yang berkaitan dengan isu yang mereka peroleh sebelumnya kemudian kemudian guru memperlihatkan latihan soal-soal jikalau dipelukan.Keterlibatan siswa dalam tahap ini yaitu; (1) mencatat isu yang diperoleh, (2) aktif bertanya, dan (3) mengerjakan latihan soal.
f. Membuat laporan
Siswa menciptakan laporan hasil temuan dalam seluruh proses pembelajaran dalam kompetensi dasar tersebut.
Bahan Bacaan:
Suherman, Dkk. (2001). Common Texbook Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika UPI Bandung.
Suprijono, A. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Rustaman, N. 2002. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang : FIPS UPI
Joyce, Weil, dan Calhoun (2000:46) mengemukakan bahwa sumber energi utama inkuiri yakni tumbuhnya kesadaran diri siswa dalam mencari, menemukan, memeriksa, dan merumuskan cara pemecahan duduk kasus secara mandiri. tujuan memakai metode inkuiri antara lain untuk menyebarkan ketrampilan kognitif dalam penyelidikan dan memproses data, menyebarkan budi untuk menyerap konsep-konsep yang berkualitas.
Inquiry dibuat dan mencakup melebihi dari discovery. Dengan kata lain, inquiry yakni suatu ekspansi proses-proses discovery yang dipakai dalam cara lebih sempurna. Sebagai suplemen pada proses-proses discovery, inquiry mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, contohnya merumuskan problema sendiri, merancang eksperimen, melaksanakan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, memiliki sikap-sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya.
Ada 5 fase/sintaks dalam penerapan model pembelajaran inquiry learning
1. Tahapan penyajian masalah
2. Tahapan verifikasi data
3. Megadakan eksperimen dan pengumpulan data
4. Merumuskan penjelasan
5. Membuat laporan
Contoh pembagian terstruktur mengenai sintaks penerapan pembelajaran Inquiry
a. Tahapan penyajian masalah
Guru memperlihatkan pertanyaan-pertanyaan yang sanggup memancing siswa untuk mengumpulkan informasi. Keterlibatan siswa pada tahap ini adalah; (1) memberi respon positif terhadap duduk kasus yang dikemukakan, (2) mengungkapkan wangsit awal.
b. Tahapan verifikasi data
Guru memperlihatkan pertanyaan pengarah sehingga siswa bisa mengidentifikasi dan merumuskan hipotesis. Keterlibatan siswa pada tahap ini yaitu; (1)melakukan pengamatan terhadap duduk kasus yang diberikan, (2)merumuskan masalah, (3)mengidentifikasi masalah, (4)membuat hipotesis,dan (5)merancang eksperimen.
c. Megadakan eksperimen dan pengumpulan data
Pada tahap ini siswa diajak melaksanakan eksperimen atau mengumpulkan data dari permasalahan yang ada. Peran siswa dalam tahap ini yaitu; (1) melaksanakan eksperimen atau pengumpulan data, dan (2) melaksanakan kerjasama dalam mengumpulkan data.
d .Merumuskan penjelasan
Guru mengajak siswa untuk melaksanakan analisis dan diskusi terhadap hasil yang diperoleh sehingga siswa mendapat konsep dan teori yang benar sesuai konsepsi ilmiah.Keterlibatan siswa dalam tahap ini yakni (1) melaksanakan diskusi, dan (2) menyimpulkan hasil pengumpulan data.
e. Mengadakan analisis inquiry
Guru meminta kepada siswa untuk mencatat isu yang diperoleh serta diberi kesempatan bertanya ihwal apa saja yang berkaitan dengan isu yang mereka peroleh sebelumnya kemudian kemudian guru memperlihatkan latihan soal-soal jikalau dipelukan.Keterlibatan siswa dalam tahap ini yaitu; (1) mencatat isu yang diperoleh, (2) aktif bertanya, dan (3) mengerjakan latihan soal.
f. Membuat laporan
Siswa menciptakan laporan hasil temuan dalam seluruh proses pembelajaran dalam kompetensi dasar tersebut.
Bahan Bacaan:
Suherman, Dkk. (2001). Common Texbook Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika UPI Bandung.
Suprijono, A. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Rustaman, N. 2002. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang : FIPS UPI
Belum ada Komentar untuk "✔ Model Pembelajaran Inquiry Learning (Penyingkapan)"
Posting Komentar