✔ Bagaimana Berbagi Kewirausahaan Di Sekolah ?

Salah satu tugas  kepala sekolah yang sangat penting  berdasarkan Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 yaitu melaksanakan pengembangan  kewirausahaan . Namun pelaksanaan kiprah tersebut bagi sebagian kepala sekolah masih mengalami kesulitan  bahkan masih meraba-raba apa yang harus dilakukan.

Untuk memudahkan pemahaman ihwal pengembangan kewirausahaan tersebut penulis mencoba menjelaskan melalui bentuk tanya jawab.

1. Apa yang dimaksud  dengan  Kewirausahaan  ?     
                                                     
Banyak teori ihwal konsep kewira usahaan namun yang paling sederhana bahwa kewirausahaan yaitu kemampuan membuat sesuatu yang gres secara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan nilai tambah(Overton, 2002).

Kreatif berarti menghasilkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Inovatif berarti  memperbaiki/ memodifikasi/mengembangkan sesuatu yang sudah ada. Nilai tambah berarti mempunyai nilai lebih dari sebelumnya, atau dengan kata laian bisa membuat perubahan ke arah yang lebih baik dan keluar dari cara-cara yang tidak sesuai dengan kondisi/menghambat pengembangan.

Ada juga berpendapat  bahwa istilah KEWIRAUSAHAAN itu merupakan akronim dari: Kreatif, Enerjik, Wawasan luas, Inovatif, Rencana bisnis, Agresif, Ulet, Supel, Antusias, Hemat, Asa, Ambisi, Negosiatif. (Anonim 1, 2005).

2. Apa yang dimaksud  dengan  Kepemimpinan Kewirausahaan  ?                                                           
Kepemimpinan kewirausahaan yaitu kepemimpinan dengan semangat, sikap, sikap dan kemampuan dalam menangani perjuangan dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produksi gres dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memperlihatkan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh laba yang lebih besar (Inpres nomor 4 tahun 1995)

3 . Apa tujuan pengembangan kewirausahaan bagi kepala sekolah? 

Tujuan pengembangan kewirausahaan bagi kepala sekolah menanamkan karakter  inovatif, kerja keras, mempunyai motivasi kuat, pantang menyerah, dan kreatif dalam mencari solusi terbaik sehingga bisa menjadi pola bagi warga sekolahnya. Hal ini akan membawa perubahan bagi sekolah menuju yang terbaik.

4. Apa saja karakteristik/dimensi-dimensi kewirausahaan tersebut ? 

Ada dua jenis karateristik atau dimensi kewirausahaan yaitu: (1) kualitas dasar kewirausahaan mencakup kualitas daya pikir, daya hati, dan daya fisik; dan (2) kualitas instrumental kewirausahaan yakni mempunyai ilmu pengetahuan yang luas di bidang pekerjaan yang menjadi kewenangan dan tanggung jawabnya.
      
5. Apa saja manfaat kompetensi kewirausahaan bagi Kepala sekolah
1) Mampu membuat kreativitas dan inovasi
2) Bekerja keras.
3) Memiliki motivasi yang berpengaruh .
4) Pantang menyerah,
5) Memiliki naluri kewirausahaan, dan
6) Menjadi teladan. 

6. Bagi mana kompetensi kewirausahaan ini di peroleh ? 

Kompetensi kewirausahaan diperoleh melalui peningkatan   pengetahuan kewirausahaan , keterampilan, dan sikap kewirausahaan. Seperti disiplin (pengendalian diri), berani mengambil risiko, inovatif, berorientasi perubahan, kerja keras, pemimpin visioner, dan bisa mengelola perubahan

7. Bagaimana cara berbagi kewirausahaan di sekolah ? 

 Agar kepala sekolah sanggup berbagi kewirausahaan di sekolah dibutuhkan tahapan berikut:
1) Kepala sekolah menggali potensi setiap komponen yang ada disekolah sekolah
2) Melakukan identifikasi terhadap setiap kompnen
3) Menyusun kegiatan pengembangan

8. Apa yang dimaksud dengan potensi sekolah 

Potensi adalah  kemampuan dasar  yang masih terpendam dan menunggu untuk dimunculkan menjadi sebuah kekuatan.
Potensi sekolah  yaitu kemampuan sekolah yang memungkinan untuk dikembangkan menjadi lebih baik dengan menerapkan Jiwa Kewirausahaan antara lain Bekerja Keras , Inovatif , Kreatif , Pantang Menyerah dan sanggup membaca Peluang ,

9. Bagaimana cara kepala sekolah mengidentifikasi potensi sekolah ? 

Untuk sanggup mengidentifikasi Potensi kolah ,maka  kepala sekolah harus bisa mengenali Kultur sekolah. Kultur sekolah yang dimaksud berupa norma-norma, sikap, ritual, kebiasaan-kebiasaan yang dibuat dalam perjalanan panjang sekolah.

Kultur dimaksud harus dikenali oleh kepala sekolah baik yang sudah menempel pada guru, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboran dan siswa. Pengenalan tersebut dipakai untuk memahami dan memecahkan banyak sekali kasus yang muncul di sekolah.

10.Apa potensi sekolah yang perlu dikembangkan ? 

Potensi sekolah dikembangkan dalam upaya  meningkatkan pelayan sekolah. Adapun lingkup Potensi sekolah yang sanggup dikembangkan yaitu   :
1) Pendidik dan Tenaga Kependidikan
2) Peserta Didik
3) Orang bau tanah / wali siswa dan Masyarakat
4) Sarana dan Prasarana
5) Pembiayaan

11. Bagaimana cara berbagi ?

a. Pendidik dan tenaga kependidikan 
Pendidik dan tenaga kependidikan sanggup dikembangkan pada peningkatan kualifikasi maupun peningkatan kompetensinya.

Misalnya,  kepala sekolah memotivasi dan memfasilitasi PTK untuk melanjutkan sekolah minimal sesuai standar minimal yang sudah ditentukan oleh pemerintah; mengikutkan pendidikan pelatihan,  mengadakan workshop, melaksanakan studi banding,. mengadakan supervisi, menyertakan guru ke MGMP/KKG,guru dibantu untuk  mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan dalam kegiatan pembelajaran, ekstrakurikuler, muatan lokal dan lain-lain

b. Peserta didik
Peserta didik sanggup dikembangkan jiwa kewirausahaanya melalui pembinaan maupun penyesuaian pada kegiatan  kurikuler,kokurikuler intrakurikuler maupun ekstra kurikuler.

c. Orang bau tanah / wali siswa dan Masyarakat / Komite Sekolah.
 Pengembangan kewirausahaan di sekolah  orang tua/ komite sekolah mempunyai kiprah yang sangat penting.  Orang tua/komite sekolah mendukung baik moril maupun materiil sehingga pelaksanaan pengembangan sekolah semakin kuat.

d. Sarana dan Prasaran sekolah.
Sarana dan prasarana sekolah merupakan komponen pendukung dalam pengembangan kewirausahaan sekolah, semakin lengkap sarana prasarana sekolah maka semakin besar potensi sekolah yang sanggup dikembangkannya.

e. Pembiayaan
Keuangan sekolah merupakan komponen pendukung dalam pengembangan kewirausahaan sekolah, semakin lancar pembiayaan sekolah maka semakin lancar pula dalam pengembangan nilai kewirausahaan sekolah sanggup dilaksanakan.

f. Membangun kemitraan 
Sekolah perlu membangun kerja sama/kemitraan dengan forum lain, baik yang bersifat formal maupun non formal.

12. Bagaimana format ini di buat?
Format identifikasi potensi sekolah dan rencana pengembangan 
No
Potensi sekolah
Komponen
Hasil identifikasi
Pengembangan
1
Pendidik



2
Peserta didik



3
Orang bau tanah / wali siswa



4
Sarpras



5
Pembiayaan






13. Setelah dilakukan identifikasi apalagi yang dilakukan ? 

Menyusun kegiatan kewirausaan dengan format (alternatif) sebagai berikut:  
Cover
Halaman pengesahan
Pengantar
Daftar Isi 

Bab I : Pendahuluan 
A. Rasional
B. Dasar hukum
C. Tujuan
D. Manfaat

Bab II. Analisis dan Pengembangan Kewirasahaan
A. Analisis kebutuhan
B. Ruang lingkup pengembangan 
C. Strategi pengembangan
D. Target pengembangan 

Bab III. Program Kewirausahaan
A. Nama kegiatan
B. Jenis kegiatan
C. Tujuan Kegiatan
D. Sasaran kegiatan 
E. Deskripsi kegiatan
F. Monev

Bab IV. Penutup 

Kepala sekolah perlu berbagi kewirausahaan di sekolah dengan cara berusaha melakukan  kreativitas dan membuat penemuan yang mempunyai kegunaan bagi pengembangan sekolah. 

Kepala sekolah tidak hanya mengandalkan barang yang sudah jadi (tinggal beli), tidak hanya menunggu arahan dari atasan atau lainnya, namun harus bisa bertindak kreatif, melaksanakan perubahan  untuk berbagi sekolah

Bahan bacaan : 

Alma, Buchari, (2009), Kewirausahaan. Bandung: Penerbit ALFABETA
Depdiknas. 1998. Kewirausahaan dalam Pendidikan: Materi Pelatihan Calon Kepala Sekolah. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum Dirjen Dikdasmen Depdiknas
Depdiknas. 2013. Modul Kewirausahaan Materi Pelatihan Calon Kepala Sekolah. Solo: LPPKS


Belum ada Komentar untuk "✔ Bagaimana Berbagi Kewirausahaan Di Sekolah ?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel