✔ Rawatan Burung Murai Kerikil Dikala Mengeram Sampai Menetas
Rawatan Burung Murai Batu Saat Mengeram Hingga Menetas -- Halo sobat kicau mania dimanapun berada? Pada ketika ini aku ingin membahas menyerupai pada judul yaitu Merawat Murai Batu Pada Saat mengeram hingga menetas. Burung murai ketika ditangkarkan memamng membutuhkan ketenangan apalagi ketika mengerami telurnya dan ketika meloloh anakannya.
Kandang ternak murai watu sebaiknya ditempatkan jauh dari kebisingan atau tempat-tempat yang ramai. Jika sangkar ternak murai ditempatkan didekat keramaian dipastikan burungnya akan merasa terganggu. Terkadang burung yang merasa terganggu tidak mau bertelur yang menjadikan burung stres. Maka buatlah sangkar ternak jauh dari keramaian semoga burung murai watu tidak merasa terganggu.
Jika murai watu sudah mulai bertelur dan mulai mengerami telurnya, burung ini juga sangat sensitif dengan kedatangan orang yang belum dikenal. Untuk itu jangan hingga ada orang lain yang masuk ke sangkar selain yang setiap hari memberi makan.
Selain orang lain sebagai pengganggu burung murai ketika mengeram adalagi yang sanggup mengganggunya yakni penyakit yang berasal dari parasit, serangga menyerupai semut, dan kutu. Untuk itu selalu bersihkan sangkar dan jauhkan dari serangan serangga dan semut. Dan untuk hasil yang diperlukan yaitu menetas burung murai watu harus diberikan ketenangan ketika mengerami telurnya dan hindari dari hal-hal diatas.
Parasit dan serangga yang mengganggu ketika murai watu mengerami telurnya tidak kita tangani dengan serius maka akan menimbulkan kegagalan untuk telur itu menetas. Sebab murai betina maupun jantan ketika mengeram tidak merasa nyaman sehingga burung akan selalu turun dari sarang yang menimbulkan suhu pada telur tidak stabil. Hal tersebut akan berakibat fatal sehingga telur murai watu tidak akan menetas.
Burung murai watu ketika mengerami telurnya juga harus dijaga birahinya semoga tidak tinggi. Cara menjaga birahi murai watu yakni dengan cara mengurangi Extra Fooding diantaranya jangkrik dan kroto. Serta berikan daerah untuk mandi dan ganti airnya setiap hari hal ini untuk menjaga suhu badan murai ketika mengerami telurnya.
Murai dalam mengerami telurnya hingga menetas itu membutuhkan waktu 14 - 16 hari. Dan biasanya burung murai sanggup menghasilkan telur 2 hingga 4 butir saja. Jika murai sudah mengerami telurnya selama 12 hari maka kita tingkatkan extra foodingnya berupa kroto dan jangkrik. Hal ini untuk jaga-jaga saja kalau dalam waktu erat telur menetas.
Jika telur burung murai watu sudah menetas kita juga harus menjaga dari predator-predator yang menganggu anakan murai. Disaat indukan murai watu meloloh anakan kita sediakan pakan yang lebih banyak dari biasanya alasannya ialah burung murai dalam meloloh anaknya itu membutuhkan asupan pakan yang berlebih.
Rawatan Burung Murai Batu Saat Mengeram Hingga Menetas
Kita sanggup mengambil anakan murai watu jikalau sudah berumur 6 hingga 10 hari. Sebab anakan burung murai jikalau kurang dari 6 hari biasanya masih dalam keadaan lemah untuk kita rawat atau loloh sendiri. Dan umur 6 hari juga masih rawan akan maut yang pas itu ialah diatas umur 7 hari dan jangan lebih dari 15 hari.
Sesudah kita ambil anakan dari sarangnya, anakan burung murai kita taruh wadah yang kehangaatan tempatnya sesuai dengan di sarangnya. Jika daerah yang buat wadah anakan murai terlalu cuek ini juga akan menciptakan anakan kedinginan kalau sanggup daerah untuk wadah diberi lampu semoga anakan burung murai watu merasa hangat.
Kita dalam meloloh anakan murai watu yang mberumur 6 hingga 15 hari berikan kroto saja semoga gampang ditelan dan dicerna. Sebab kroto mempunyai tekstur yang lembut dan gampang hancur sehingga baik untuk tenggorokan dan pencernaan anakan murai.
Setelah anakan murai watu berumur lebih dari 15 hari kita sanggup memperlihatkan adonan kroto dengan voer. Voer yang dipakai untuk adonan kroto harus mengandung mineral, vitamin, dan protein yang dibutuhkan anakan murai. Selain itu kita juga sanggup memperlihatkan jangkrik yang kita ambil perutnya saja. Sebab jikalau dengan kepalanya terkadang jangkrik menggigit verbal anakan burung murai batu.
Jika anakan murai watu sudah mulai mengepakkan sayapnya dan mulai keluar dari sarang atau wadahnya segera taruh dalam sangkar. Berikan tangkringan yang bertekstur berangasan semoga kaki-kaki murai watu anakan sanggup mencengkeram dengan baik. Dan jemur sebentar semoga anakan murai sanggup vitamin D yang dibutuhkan badan untuk pertumbuhan tulangnya.
Demikian gosip tentang Rawatan Burung Murai Batu Saat Mengeram Hingga Menetas yang sanggup aku sampaikan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita dalam beternak murai batu. Jika suka dengan artikel ini kalian sanggup share ke sosial media atau teman-teman kicau mania di seluruh penjuru Nusantara.
Terima kasih dan salam sukses selalu.
Kandang ternak murai watu sebaiknya ditempatkan jauh dari kebisingan atau tempat-tempat yang ramai. Jika sangkar ternak murai ditempatkan didekat keramaian dipastikan burungnya akan merasa terganggu. Terkadang burung yang merasa terganggu tidak mau bertelur yang menjadikan burung stres. Maka buatlah sangkar ternak jauh dari keramaian semoga burung murai watu tidak merasa terganggu.
Jika murai watu sudah mulai bertelur dan mulai mengerami telurnya, burung ini juga sangat sensitif dengan kedatangan orang yang belum dikenal. Untuk itu jangan hingga ada orang lain yang masuk ke sangkar selain yang setiap hari memberi makan.
Selain orang lain sebagai pengganggu burung murai ketika mengeram adalagi yang sanggup mengganggunya yakni penyakit yang berasal dari parasit, serangga menyerupai semut, dan kutu. Untuk itu selalu bersihkan sangkar dan jauhkan dari serangan serangga dan semut. Dan untuk hasil yang diperlukan yaitu menetas burung murai watu harus diberikan ketenangan ketika mengerami telurnya dan hindari dari hal-hal diatas.
Parasit dan serangga yang mengganggu ketika murai watu mengerami telurnya tidak kita tangani dengan serius maka akan menimbulkan kegagalan untuk telur itu menetas. Sebab murai betina maupun jantan ketika mengeram tidak merasa nyaman sehingga burung akan selalu turun dari sarang yang menimbulkan suhu pada telur tidak stabil. Hal tersebut akan berakibat fatal sehingga telur murai watu tidak akan menetas.
Burung murai watu ketika mengerami telurnya juga harus dijaga birahinya semoga tidak tinggi. Cara menjaga birahi murai watu yakni dengan cara mengurangi Extra Fooding diantaranya jangkrik dan kroto. Serta berikan daerah untuk mandi dan ganti airnya setiap hari hal ini untuk menjaga suhu badan murai ketika mengerami telurnya.
Murai dalam mengerami telurnya hingga menetas itu membutuhkan waktu 14 - 16 hari. Dan biasanya burung murai sanggup menghasilkan telur 2 hingga 4 butir saja. Jika murai sudah mengerami telurnya selama 12 hari maka kita tingkatkan extra foodingnya berupa kroto dan jangkrik. Hal ini untuk jaga-jaga saja kalau dalam waktu erat telur menetas.
Jika telur burung murai watu sudah menetas kita juga harus menjaga dari predator-predator yang menganggu anakan murai. Disaat indukan murai watu meloloh anakan kita sediakan pakan yang lebih banyak dari biasanya alasannya ialah burung murai dalam meloloh anaknya itu membutuhkan asupan pakan yang berlebih.
Rawatan Burung Murai Batu Saat Mengeram Hingga Menetas
Kita sanggup mengambil anakan murai watu jikalau sudah berumur 6 hingga 10 hari. Sebab anakan burung murai jikalau kurang dari 6 hari biasanya masih dalam keadaan lemah untuk kita rawat atau loloh sendiri. Dan umur 6 hari juga masih rawan akan maut yang pas itu ialah diatas umur 7 hari dan jangan lebih dari 15 hari.
Sesudah kita ambil anakan dari sarangnya, anakan burung murai kita taruh wadah yang kehangaatan tempatnya sesuai dengan di sarangnya. Jika daerah yang buat wadah anakan murai terlalu cuek ini juga akan menciptakan anakan kedinginan kalau sanggup daerah untuk wadah diberi lampu semoga anakan burung murai watu merasa hangat.
Kita dalam meloloh anakan murai watu yang mberumur 6 hingga 15 hari berikan kroto saja semoga gampang ditelan dan dicerna. Sebab kroto mempunyai tekstur yang lembut dan gampang hancur sehingga baik untuk tenggorokan dan pencernaan anakan murai.
Setelah anakan murai watu berumur lebih dari 15 hari kita sanggup memperlihatkan adonan kroto dengan voer. Voer yang dipakai untuk adonan kroto harus mengandung mineral, vitamin, dan protein yang dibutuhkan anakan murai. Selain itu kita juga sanggup memperlihatkan jangkrik yang kita ambil perutnya saja. Sebab jikalau dengan kepalanya terkadang jangkrik menggigit verbal anakan burung murai batu.
Jika anakan murai watu sudah mulai mengepakkan sayapnya dan mulai keluar dari sarang atau wadahnya segera taruh dalam sangkar. Berikan tangkringan yang bertekstur berangasan semoga kaki-kaki murai watu anakan sanggup mencengkeram dengan baik. Dan jemur sebentar semoga anakan murai sanggup vitamin D yang dibutuhkan badan untuk pertumbuhan tulangnya.
Demikian gosip tentang Rawatan Burung Murai Batu Saat Mengeram Hingga Menetas yang sanggup aku sampaikan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita dalam beternak murai batu. Jika suka dengan artikel ini kalian sanggup share ke sosial media atau teman-teman kicau mania di seluruh penjuru Nusantara.
Terima kasih dan salam sukses selalu.
Belum ada Komentar untuk "✔ Rawatan Burung Murai Kerikil Dikala Mengeram Sampai Menetas"
Posting Komentar