✔ Berkreasi Menciptakan Cover Buku Dari Kisah Penyandang Cacat Yang Sukses
membuat cover buku |
Gurune.net - Kemarin ngajar kelas V tema 1, sub tema 2 pembelajaran ke 2, sangat unik sob... salah satu kiprah dalam ayo berkreasi, anak - anak disuruh menciptakan cover buku sob.
Kita cek tugasnya, ...
oya materi yang gurune share ini sanggup jadi pandangan gres kecil buat bawah umur dirumah, orang renta yang mendampingi me ngerjakan kiprah dirumah, bahkan untuk bapak dan ibu guru kelas v di seluruh Indonesia.
ini tugasnya sob. lihat gambar di bawah ini ya..
tugas kelas 5 menciptakan cover buku |
Bacaan pada tema 1 sub tema 2 pembelajaran 2 :
Penyandang Cacat yang Sukses
Sidik lahir dengan kondisi yang memprihatinkan. Dia tak mempunyai kedua kaki mulai dari pangkal paha.
Boleh dibilang, tubuhnya hanya separuh. Sebelum memakai dingklik roda, beliau mengayunkan dua tangan guna menyeret tubuhnya untuk berjalan.
Meski tubuhnya tak sempurna, semenjak kecil Sidik tidak pernah mau merepotkan orang lain.
Ia selalu berusaha melaksanakan semua aktivitasnya sendiri. Dia juga tidak mau dipapah atau digendong.
“Saya tidak mau dikasihani orang. Saya ingin sukses bukan alasannya orang kasihan kepada saya, tetapi alasannya kerja keras saya,” katanya lugas.
Setelah bertahun-tahun bekerja di Yayasan Swa Prasidya Purna tetapi tidak menghasilkan materi berarti, Sidik menentukan keluar dan mencari pekerjaan lain.
Dengan bekal ijazah diplomanya, beliau diterima di sebuah perusahaan kontraktor sebagai staf personalia. Tapi belum usang beliau bekerja, krisis moneter tahun 1998 menghantam dan perusahaannya terpaksa tutup.
Maka, dimulailah periode Sidik menjadi pengangguran. Tetapi, beliau tak mau lama-lama menganggur, Sidik mulai mengikuti aneka macam kursus keterampilan yang diadakan oleh Pemerintah Daerah DKI bagi penyandang cacat.
Salah satu kursus yang memikat perhatian Sidik ialah kursus menciptakan kerupuk dari singkong.
Modalnya ketika itu sumbangan dari Pemerintah Daerah DKI sebesar satu juta rupiah.
Bersama istrinya, Sidik kemudian memulai perjuangan menciptakan kerupuk dari singkong. “Dulu belum ada merek, plastik pembungkusnya masih polos.”
katanya. Pada awal produksi beliau memproduksi sekitar 100 bungkus kerupuk berukuran 2 ons dari materi baku singkong sebanyak 10 kilogram. “Namanya juga pertama, kerupuk dagangan saya gres habis sesudah sebulan lebih,” katanya mengenang.
Namun kini, dari hanya mengolah 10 kilogram singkong, Sidik mengolah sedikitnya 50 hingga 100 kilogram singkong setiap bulannya. Dia juga sudah mempunyai merek lengkap dengan cap di pembungkus produknya.
“Saya beri nama merek Cap Gurame, ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan ikan gurame, tetapi gurame ialah akronim dari Gurih, Renyah, Enak,” katanya tersenyum. “Kalau nanti ada uang lebih, merek ini saya mau patenkan.” tambahnya. Beruntung, ada seorang pengusaha lokal yang melihat kegigihan Sidik dan kesudahannya menyumbangkan sebuah sepeda motor untuk operasional usaha.
“Namanya juga tidak punya kaki, saya sempat gundah juga, bagaimana mengendarainya?” Tetapi Sidik tak kehilangan akal, beliau mendesain motornya semoga tuas perseneling sanggup dioperasikan dengan tangan.
Dengan sumbangan tukang las, jadilah sebuah motor dengan tongkat besi pemanis yang ditempel di perseneling dan injakan rem. Tidak lupa beliau juga menempelkan gerobak di sampingnya untuk mengangkut muatan.
“Motor itu benar-benar membantu mobilitas dan produktivitas perjuangan saya.” ujar Sidik. Saat ini Sidik terus menyebarkan pemasaran produknya. Setiap hari beliau masih berkeliling ke koperasi-koperasi atau warung di seluruh pelosok Ibukota. Bahkan ketika Kabari mewancarainya, dua kali telepon selularnya berbunyi dari orang yang meminta semoga pasokan kerupuk “Cap Gurame” segera dikirim.
Kini, dari hasil usahanya, Sidik mengantungi laba berkisar 1 hingga 2 juta rupiah perbulan. Meski jumlahnya kecil, apa yang diperbuat Sidik termasuk luar biasa.
Dengan keadaan yang terbatas, beliau menjadi enterpreuner sejati. Meminjam rumusnya Pak Ciputra, pengusaha dan dosen mata kuliah enterpreunership, bahwa Indonesia membutuhkan sedikitnya 20 persen penduduknya menjadi enterpreuner, barulah menjadi negara makmur, maka Sidik telah memulainya bertahun-tahun lalu.
Jelaslah, Indonesia membutuhkan orang-orang gigih menyerupai Sidik.
( Sumber dongeng buku siswa kelas V edisi revisi 2017 )
Setelah membaca kiprah dan bacaan diatas kita lihat dulu uraian ihwal cover buku
Cover atau Sampul Buku
Cover atau sampul merupakan bab terluar dari buku yang terdiri atas dua sisi, yakni depan dan belakang.Kedua sisi ini saling mendukung dan melengkapi serta menguatkan isi dari buku.
Cover yang baik ialah yang sanggup menghipnotis dan menarik minat orang untuk membaca isi buku secara keseluruhan.
Untuk itu, maka sebuah cover harus memenuhi unsur-unsur berikut.
1. Terdapat judul dengan pemilihan jenis abjad yang menarik dan mencolok.
2. Terdapat kalimat penjelas judul yang singkat dan gampang dipahami.
3. Terdapat nama penulis.
4. Terdapat identitas penerbit.
5. Menyertakan gambar yang menarik.
6. Terdapat sinopsi isi buku pada sisi belakang.
7. Terdapat identitas buku pada punggung buku.
untu poin ke 5 gurune punya sampel gambar ilustrasinya ni sob sanggup dijadikan pandangan gres ya....full murni hasil karya anak...
maka patut kita hargai dan motivasi...
gambar : cover buku materi kelas 5 sd/mi |
gambar : cover buku materi kelas 5 sd/mi |
gambar : cover buku materi kelas 5 sd/mi |
gambar : cover buku materi kelas 5 sd/mi |
gambar : cover buku materi kelas 5 sd/mi |
gambar : cover buku materi kelas 5 sd/mi |
itu sob pembahasan dan rujukan materi tema 1 sub tema 2 pembelajaran ke 2 kelas V SD/MI tentang Berkreasi Membuat Cover Buku dari Cerita Penyandang Cacat yang Sukses .
Belum ada Komentar untuk "✔ Berkreasi Menciptakan Cover Buku Dari Kisah Penyandang Cacat Yang Sukses"
Posting Komentar