✔ Keteladanan Guru Dan Tenaga Kependidikan (Gtk) Bagi Murid Dan Lingkungannya

Keteladanan guru dan tenaga kependidikan  ✔ Keteladanan guru dan tenaga kependidikan (GTK) bagi murid dan lingkungannya
sumber : Laman Kemendikbud 

Guru Kunci Penyelesaian Masalah Sumber Daya Manusia - siaran pers yang ditayangkan dalam laman kemendikbud pada tanggal 17 Agustus kemarin. Berikut ialah siaran pers kemendikbud pada tanggal 17 Agustus 2019



Keteladanan guru dan tenaga kependidikan (GTK) bagi murid dan lingkungannya merupakan kunci sukses dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh alasannya itu, di tengah fokus pemerintah untuk membangun kualitas sumber daya insan (SDM), langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan juga harus terus dipacu. Berkenaan dengan itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) kembali menggelar Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi di tahun 2019. Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi merupakan langkah kasatmata untuk menyukseskan visi Pemerintah yang sekarang fokus pada pembangunan manusia.

“Bila saudara tadi mendengarkan pidato Bapak Presiden pada Rapat Paripurna di DPR, ia dengan terang menegaskan bahwa ada beberapa poin yang berkaitan dengan jadwal pendidikan untuk periode Kabinet Kerja II, yang salah satunya ialah pentingnya segera meningkatkan kualitas SDM kita supaya mempunyai keunggulan, baik kompetitif maupun komparatif ketika harus disandingkan dengan SDM dari negara lain. Tentunya kita tidak akan bisa menyiapkan SDM yang unggul tanpa membenahi sektor guru. Kalau kita bicara perihal SDM dalam konteks pendidikan maka yang pertama harus dibenahi ialah kualitas gurunya. Kita mustahil melahirkan lulusan-lulusan dan generasi yang unggul tanpa ada sentuhan dari guru yang mempunyai pengabdian dan kualifikasi yang juga unggul,” demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, ketika menunjukkan sambutan pada jadwal malam Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019, di Jakarta, Jumat malam (16/08/2019).

Menurut Mendikbud, bila merujuk pada 8 standar nasional pendidikan (SNP), maka dari kedelapan poin itu yang paling penting ialah guru. “Kalau ada guru yang profesional dan bekerja berdasarkan panggilan hati nurani, maka 7 standar yang lain akan dengan sendirinya terpenuhi. Kaprikornus apa pun dari 8 standar itu tergantung pada guru, bahkan kurikulum yang sebenarnya ialah guru. Totalitas kehadiran guru, baik dari penampilan fisik, gestur, ucapan, semuanya itu ialah bab dari kurikulum,” ujar Mendikbud.

Diungkapkan Mendikbud, guru dan tenaga kependidikan yang hadir merupakan perwakilan terbaik di provinsinya masing-masing dan telah melewati aneka macam proses seleksi berjenjang. “Saya harap sehabis mendapat predikat sebagai guru dan tenaga kependidikan terbaik harus betul-betul bisa mempertahankan predikat itu dan menginspirasi guru-guru yang lain alasannya itu harus dilihat apakah guru terbaik ini mempunyai efek terhadap teman-teman sejawatnya. Jika kepintarannya hanya untuk dirinya sendiri maka dia bukan guru yang baik. Memang jago tapi jago untuk dirinya sendiri,” terang Mendikbud.

Dilanjutkan Mendikbud, permasalahan guru hingga sekarang masih banyak yang harus dibenahi dalam banyak sisi, tetapi apabila problem guru bisa dituntaskan maka 50% permasalahan pendidikan sudah selesai. “Mudah-mudahan pada periode Kabinet Kerja II di bawah pimpinan Bapak Presiden Jokowi, problem guru betul-betul menjadi prioritas. Bila problem guru ini tuntas maka kira-kira 50% problem pendidikan ini sudah selesai, bahkan bila berdasarkan saya 70% problem sudah selesai. Memang 90% problem pendidikan itu terkait guru. Oleh alasannya itu, mustahil kita melaksanakan penataan yang menyeluruh tanpa ada perubahan-perubahan dalam tata kelola guru. Dari sini saya sarankan kepada Bapak Dirjen siapapun yang nanti akan menjadi Mendikbud, tata kelola guru ke depannya harus betul-betul ditangani dengan sungguh-sungguh supaya tuntas,” pungkas Mendikbud.

Ditemui awak media usai acara, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Supriano, menjelaskan bahwa seleksi guru dan tenaga kependidikan cukup ketat dan dilaksanakan secara berjenjang. “Seleksinya dimulai dari tingkat kabupaten, provinsi, dan di tingkat nasional pun diuji lagi. Dan bisa kita lihat jadinya juga merata, ada perwakilan dari tiap provinsi. Artinya kompetensi guru alhamdulillah cukup merata,” ujar Supriano.

Dijelaskan Supriano, hasil yang didapat dari guru dan tenaga kependidikan terbaik ini akan didiskusikan kembali dan dijadikan model. “Nanti hasil-hasil mereka yang terbaik ini akan dibukukan, disebar, dan kita diseminasikan ke sekolah-sekolah lainnya sehingga bisa menjadi dokumentasi mengenai model-model pembelajaran yang dihasilkan teman-teman guru. Selain itu juga, jadinya akan kami masukkan ke dalam laman Kemendikbud dan siapapun bisa mengaksesnya sehingga mempermudah teman-teman di daerah,” pungkasnya.

Kegiatan Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi merupakan kegiatan rutin tahunan Ditjen GTK Kemendikbud. Kegiatan berlangsung di Jakarta pada 13 s.d. 16 Agustus 2019. Pada tahun ini mata lomba dibagi menjadi 28 kategori, antara lain: Guru Taman Kanak-kanak Berprestasi, Kepala Taman Kanak-kanak Berprestasi, Pengawas Taman Kanak-kanak Berprestasi, Guru Taman Kanak-kanak Berdedikasi, Kepala Taman Kanak-kanak Berdedikasi, Guru SD Berprestasi, Guru SD Berdedikasi, Guru Sekolah Menengah Pertama Berprestasi, Guru Sekolah Menengah Pertama Berdedikasi, Guru Sekolah Menengan Atas Berprestasi, Guru Sekolah Menengah kejuruan Berprestasi, Lomba Kreativitas Guru SDLB, Lomba Kreativitas Guru SMPLB, Lomba Kreativitas Guru SMALB, Guru Berprestasi di Sekolah Inklusif, Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Berdedikasi, Kepala SD Berprestasi, Kepala Sekolah Menengah Pertama Berprestasi, Kepala Sekolah Menengan Atas Berprestasi, Kepala Sekolah Menengah kejuruan Berprestasi, Kepala SLB Berprestasi, Kepala SD Berdedikasi, Kepala Sekolah Menengah Pertama Berdedikasi, Pengawas SD Berprestasi, Pengawas Sekolah Menengah Pertama Berprestasi, Pengawas Sekolah Menengan Atas Berprestasi, Pengawas Sekolah Menengah kejuruan Berprestasi, Pengawas SLB Berprestasi.

Kategori tersebut memisahkan tiap jabatan fungsional dan jenjang pendidikan. Terdapat pemenang juara I, II, dan III untuk semua kategori lomba. Setiap juara I,II, dan III masing-masing memperoleh hadiah Rp20 juta, Rp15 juta, dan Rp10 juta. Bagi seluruh akseptor yang tidak memperoleh juara akan diberikan apresiasi berupa imbalan prestasi senilai Rp3 juta.

Dalam evaluasi guru berprestasi, Kemendikbud tidak hanya berfokus pada kompetensi teknis dan akademis. Tiga kompetensi lain yaitu sosial, profesionalitas, dan wawasan kependidikan juga dinilai. Uji kemampuan tersebut juga tak hanya dilakukan monoton melalui tes tertulis. Dalam beberapa rangkaian kegiatan para guru dan tenaga kependidikan juga diminta menciptakan video aktivitasnya selama mengajar di sekolah untuk diunggah secara daring. Selain itu, ada juga kegiatan permainan dan kiprah kelompok.

Sumber : --- >> Laman Kemendikbud 

Belum ada Komentar untuk "✔ Keteladanan Guru Dan Tenaga Kependidikan (Gtk) Bagi Murid Dan Lingkungannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel