✔ Penerapan Pendekatan Pdca Dalam Pengelolaan Sekolah
A. Konsep PDCA
PDCA ialah abreviasi dari “ Plan, Do, Check, dan Act” ( Rencanakan, Kerjakan, Cek, dan Tindak Lanjuti), merupakan suatu proses pemecahan duduk kasus melalui empat tahap dalam pengendalian kualitas. PDCA sering disebut sebagai “ siklus Shewhart” alasannya ialah pendekatan ini pertama kali dikemukan oleh Walter Shewhart dan penerapannya lebih banyak digunakan
1. P (Plan) n = Rencanakan)
Merencanakan sasaran (goal= tujuan) dan proses apa yang dibutuhkan untuk menentukan hasil
yang sesuai dengan spesifikasi tujuan yang ditetapkan. Perencanaan dilakukan untuk
mengidentifikasi sasaran dan proses dengan mencari tahu hal-hal apa saja yang tidak beres
kemudian mencari solusi atau ide-ide untuk memecahkan duduk kasus tersebut.
Dengan demikia Plan harus diterjemahkan secara rinci dan per sub sistem sehingga sasaran gampang dicapai. Ada empat hal yang harus dilakukan dalam tahap perencanaan:
a. Penetapan topik permasalahan
b. Mencari faktor penyebab masalah
c. Urutan penyebab masalah
d. Perumusan masalah.
Disusun planning yang akan dilakukan yang didalamnya telah termuat duduk kasus yang akan diatasi atau kelemahan yang akan diperbaiki, dan solusi untuk mengatasi masalah.
2. D (Do = Kerjakan)
Melakukan perencanaan proses yang telah ditetapkan sebelumnya dan menghindari penundaan.
Melaksanakan planning yang telah disusun sebelumnya dan memantau proses pelaksanaan,
mengacu pada penerapan dan pelaksanaan acara yang direncanakan. Maka pada tahap “do” berarti mengerjakan apa yang telah direncanakan dan memantau proses pelaksanaanya.
dalam manajemen perusahaan
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan taktik dalam peningkatan mutu sekolah , maka PDCA menjadi sebuah alternatif yang sanggup diterapkan dalam peningkatan mutu disekolah.
Konsep PDCA dalam bentuk operasional ialah sebagai berikut:
Konsep PDCA dalam bentuk operasional ialah sebagai berikut:
Plan | : | menyusun, merencanakan, mensosialisasikan, mengkoordinasikan mengkomunikasikan, |
Do | : | melakukan, melaksanakan, menerapkan, memantau, mengimplementasikan |
Check | : | memeriksa, memonitor, mengecek, mengukur, mengevaluasi, mengoreksi |
Act | : | melaporkan, mempertanggungjawabkan, menindaklanjuti, memperbaiki, meningkatkan, |
Dengan demikian PDCA , merupakan satu siklus yang tidak terputus dan saling berinteraksi satu sama lain. PDCA sebagai proses penyelesaian dan pengendalian duduk kasus dengan referensi runtun dan sistematis.
1. P (Plan) n = Rencanakan)
Merencanakan sasaran (goal= tujuan) dan proses apa yang dibutuhkan untuk menentukan hasil
yang sesuai dengan spesifikasi tujuan yang ditetapkan. Perencanaan dilakukan untuk
mengidentifikasi sasaran dan proses dengan mencari tahu hal-hal apa saja yang tidak beres
kemudian mencari solusi atau ide-ide untuk memecahkan duduk kasus tersebut.
Dengan demikia Plan harus diterjemahkan secara rinci dan per sub sistem sehingga sasaran gampang dicapai. Ada empat hal yang harus dilakukan dalam tahap perencanaan:
a. Penetapan topik permasalahan
b. Mencari faktor penyebab masalah
c. Urutan penyebab masalah
d. Perumusan masalah.
Disusun planning yang akan dilakukan yang didalamnya telah termuat duduk kasus yang akan diatasi atau kelemahan yang akan diperbaiki, dan solusi untuk mengatasi masalah.
2. D (Do = Kerjakan)
Melakukan perencanaan proses yang telah ditetapkan sebelumnya dan menghindari penundaan.
Melaksanakan planning yang telah disusun sebelumnya dan memantau proses pelaksanaan,
mengacu pada penerapan dan pelaksanaan acara yang direncanakan. Maka pada tahap “do” berarti mengerjakan apa yang telah direncanakan dan memantau proses pelaksanaanya.
3. C (Check = Evaluasi)
Melakukan penilaian terhadap sasaran dan proses serta melaporkan jadinya , mengecek kembali apa yang sudah dikerjakan, sudahkah sesuai dengan standar atau masih ada kekurangan. Apabila masih menemukan kelemahan-kelemahan. Kelemahan tersebut diidentifikasi mengapa sampai terjadi, menurut hasil penilaian maka disusunlah planning perbaikan untuk dilaksanakan pada btahap berikutnya.
Melakukan penilaian terhadap sasaran dan proses serta melaporkan jadinya , mengecek kembali apa yang sudah dikerjakan, sudahkah sesuai dengan standar atau masih ada kekurangan. Apabila masih menemukan kelemahan-kelemahan. Kelemahan tersebut diidentifikasi mengapa sampai terjadi, menurut hasil penilaian maka disusunlah planning perbaikan untuk dilaksanakan pada btahap berikutnya.
4. A(Action = menindaklanjuti)
Kegiatan dalam tahap ini ialah menindaklanjuti hasil untuk menciptakan perbaikan yang diperlukan. Meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya. Menindaklanjuti hasil berarti melaksanakan standarisasi perubahan, menyerupai mempertimbangkan cara yang telah dilakukan apakah sudah sempurna atau belum. Melakukan monitoring perubahan dengan melaksanakan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur.
Kegiatan dalam tahap ini ialah menindaklanjuti hasil untuk menciptakan perbaikan yang diperlukan. Meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya. Menindaklanjuti hasil berarti melaksanakan standarisasi perubahan, menyerupai mempertimbangkan cara yang telah dilakukan apakah sudah sempurna atau belum. Melakukan monitoring perubahan dengan melaksanakan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur.
Keunggulan pendekatan PDCA ialah sebagai berikut:
1. Dapat disusun planning kerja yang rinci mengenai cara penyelesaian duduk kasus yang telah ditetapkan sehingga gampang dilaksanakan
2. Dapat diketahui pelaksanaan cara penyelesaian sehingga apabila ditemukan penyimpangan segera sanggup diperbaiki sesuai dengan kebutuhan
3. Tujuan acara menjaga mutu sehingga meningkatnya mutu pelayanan sanggup dicapai secara bertahap.
4. Untuk memudahkan pemetaan wewenang dan tanggungjawab dalam sebuah organisasi,
5. Sebagai referensi kerja dalam perbaikan suatu proses atau sistem di sebuah organisasi,
6. Untuk menuntaskan serta mengendalikan suatu permasalahan dengan referensi yang runtun dan sistematis,
7. Menghapuskan pemborosan waktu di kawasan kerja dan peningkatan prokduktivitas.
Sedangkan kelemahannya atau factor-faktor yang menghambat pelaksanaan PDCA adalah:
1. Apabila tim pelaksana yang ditunjuk tidak mempunyai kesepakatan yang tinggi terhadap tanggungjawab yang diberikan maka planning yang sudah disusun dengan baik bisa tidak terlaksana.
2. Monitoring dan penilaian yang tidak dilaksanakan secara baik dan kontinu setiap simpulan satu siklus.
C. Implementasi PDCA dalam Pengelolaan Sekolah
Siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA) merupakan langkah-langkah penyelesaian duduk kasus yang bersiklus dalam konteks semangat perbaikan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu suatu pekerjaan, dan harus diiringi keseriusan serta kreativitas.
Untuk sanggup menerapkannya dibutuhkan pemahaman perihal siklus PDCA dan pengetahuan perihal penggunaan instrument /alat yang dibutuhkan. Adapun yang harus dipersiapkan kepala sekolah pada setiap tahap adalah:
Siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA) merupakan langkah-langkah penyelesaian duduk kasus yang bersiklus dalam konteks semangat perbaikan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu suatu pekerjaan, dan harus diiringi keseriusan serta kreativitas.
Untuk sanggup menerapkannya dibutuhkan pemahaman perihal siklus PDCA dan pengetahuan perihal penggunaan instrument /alat yang dibutuhkan. Adapun yang harus dipersiapkan kepala sekolah pada setiap tahap adalah:
1. Tahap Plan
Kegiatan pada tahap “Plan” ialah menyusun, merencanakan, mengkoordinasikan,
mensosialisasikan, mengkomunikasikan. Pada tahap Plan ini ada empat hal yang harus dilakukan
kepala sekolah yaitu:
Penetapan sasaran atau tema yang harus dilakukan, mencari faktor penyebab kesulitan/kendala,urutan penyebab, dan perumusan duduk kasus yang harus diselesaikan. Artinya kepala sekolah harus mengetahui apa kesulitan selama ini dalam proses penelolaan sekolah, dan bagaimana perbaikannya serta bagaimana melakukannya.
Untuk itu kepala sekolah harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan perencanaan sekolah menyerupai penyusunan RKS/RKJM, RKT, RKAS, KTSP, Program
supervisi/monitoring, acara ekstrakurikuler dll.
Jika akar masalahnya ialah ketidakmampuan kepala sekolah dalam melaksanakan perencanaan maka
kepala sekolah perlu membangun tim work dengan guru-guru, tenaga manajemen dan para pakar
atau tokoh masyarakat. Tim kerja ini perlu dikuatkan dengan surat keputusan kepala sekolah
sehingga tim mempunyai legalitas dalam melaksanakan tugasnya.
Kegiatan pada tahap “Plan” ialah menyusun, merencanakan, mengkoordinasikan,
mensosialisasikan, mengkomunikasikan. Pada tahap Plan ini ada empat hal yang harus dilakukan
kepala sekolah yaitu:
Penetapan sasaran atau tema yang harus dilakukan, mencari faktor penyebab kesulitan/kendala,urutan penyebab, dan perumusan duduk kasus yang harus diselesaikan. Artinya kepala sekolah harus mengetahui apa kesulitan selama ini dalam proses penelolaan sekolah, dan bagaimana perbaikannya serta bagaimana melakukannya.
Untuk itu kepala sekolah harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan perencanaan sekolah menyerupai penyusunan RKS/RKJM, RKT, RKAS, KTSP, Program
supervisi/monitoring, acara ekstrakurikuler dll.
Jika akar masalahnya ialah ketidakmampuan kepala sekolah dalam melaksanakan perencanaan maka
kepala sekolah perlu membangun tim work dengan guru-guru, tenaga manajemen dan para pakar
atau tokoh masyarakat. Tim kerja ini perlu dikuatkan dengan surat keputusan kepala sekolah
sehingga tim mempunyai legalitas dalam melaksanakan tugasnya.
2. Tahap Do
Kata kunci dalam tahap “Do” adalah melaksanakan melaksanakan ,menerapkan, mengimplementasikan semua planning yang telah disusun pada tahap Plan dan memantau proses pelaksanaannya. .
Melakukan perencanaan proses yang telah ditetapkan sebelumnya dan menghindari penundaan, serta memantau proses pelaksanaan, biar senantiasa mengacu pada penerapan dan pelaksanaan acara yang direncanakan.
Tahap “do” berarti mengerjakan apa yang telah direncanakan dan memantau proses pelaksanaanya. Pemantauan proses inilah yang disebut dengan monitoring.
Selain itu kepala sekolah perlu menggerakkan, dan memotivasi tim biar bekerja sesuai dengan rencana. Ketuntasan kerja tim sangat diperlukan, alasannya ialah jikalau di ulur maka akurasi data bisa kabur.
Kata kunci dalam tahap “Do” adalah melaksanakan melaksanakan ,menerapkan, mengimplementasikan semua planning yang telah disusun pada tahap Plan dan memantau proses pelaksanaannya. .
Melakukan perencanaan proses yang telah ditetapkan sebelumnya dan menghindari penundaan, serta memantau proses pelaksanaan, biar senantiasa mengacu pada penerapan dan pelaksanaan acara yang direncanakan.
Tahap “do” berarti mengerjakan apa yang telah direncanakan dan memantau proses pelaksanaanya. Pemantauan proses inilah yang disebut dengan monitoring.
Selain itu kepala sekolah perlu menggerakkan, dan memotivasi tim biar bekerja sesuai dengan rencana. Ketuntasan kerja tim sangat diperlukan, alasannya ialah jikalau di ulur maka akurasi data bisa kabur.
3. Tahap Check
Kata kunci dalam tahap ini ialah : memeriksa, memonitor, mengecek, mengukur, mengevaluasi, dan mengoreksi. Kepala melaksanakan penilaian terhadap sasaran dan proses yang telah dilakukan oleh tim kerja. Meneliti apa yang telah dilaksanakan dan menemukan kelemahan-kelemahan untuk sanggup disusun planning selanjutnya.
Pada tahap ini kepala sekolah mengecek kembali apa yang sudah dikerjakan, sudahkah sesuai dengan standar atau masih ada kekurangan. Apabila masih menemukan kelemahan-kelemahan. Kelemahan tersebut diidentifikasi mengapa hingga terjadi, menurut hasil penilaian maka segetra disusun planning perbaikan untuk dilaksanakan pada tahap berikutnya.
Ada tiga kemungkinan hasil yang sanggup diamati dari implementasi tahap check ini yaitu: 1) Hasil yang dilakukan sudah baik sesuai dengan standar atau hukum yang berlaku sehingga mekanisme pekerjaan tersebut sanggup digunakan untuk masa yang akan datang, 2) jadinya belum baik atau belum sesuai dengan standar, tidak sesuai dengan yang direncanakan maka perencanaan atau proses harus diganti pada hari yang akan datang, 3) Prosedur yang dilakukan mungkin sanggup digunakan tapi dalam situasi berbeda.
Kata kunci dalam tahap ini ialah : memeriksa, memonitor, mengecek, mengukur, mengevaluasi, dan mengoreksi. Kepala melaksanakan penilaian terhadap sasaran dan proses yang telah dilakukan oleh tim kerja. Meneliti apa yang telah dilaksanakan dan menemukan kelemahan-kelemahan untuk sanggup disusun planning selanjutnya.
Pada tahap ini kepala sekolah mengecek kembali apa yang sudah dikerjakan, sudahkah sesuai dengan standar atau masih ada kekurangan. Apabila masih menemukan kelemahan-kelemahan. Kelemahan tersebut diidentifikasi mengapa hingga terjadi, menurut hasil penilaian maka segetra disusun planning perbaikan untuk dilaksanakan pada tahap berikutnya.
Ada tiga kemungkinan hasil yang sanggup diamati dari implementasi tahap check ini yaitu: 1) Hasil yang dilakukan sudah baik sesuai dengan standar atau hukum yang berlaku sehingga mekanisme pekerjaan tersebut sanggup digunakan untuk masa yang akan datang, 2) jadinya belum baik atau belum sesuai dengan standar, tidak sesuai dengan yang direncanakan maka perencanaan atau proses harus diganti pada hari yang akan datang, 3) Prosedur yang dilakukan mungkin sanggup digunakan tapi dalam situasi berbeda.
4.Tahap Act
Kegiatan dalam tahap ini ialah menindaklanjuti hasil untuk menciptakan perbaikan yang diperlukan. Meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya.
Menindaklanjuti hasil berarti melaksanakan standarisasi perubahan, menyerupai mempertimbangkan cara yang telah dilakukan apakah sudah sempurna atau belum, dalam hal ini perlu dibandingkan dengan standar yang ada selanjutnya dilakukan diskusi bersama tim.
Pada tahap “Action” kepala sekolah melaksanakan monitoring perubahan dengan melaksanakan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur. Bagaimana tindak lanjut untuk menjadi lebih baik, dan planning perbaikan terhadap kelemahan yang telah ditemukan. Maka pada tahap act, terbuka kemungkinan dilakukan standarisasi ulang proses dan persiapan terhadap perbaikan berikutnya.
Kegiatan dalam tahap ini ialah menindaklanjuti hasil untuk menciptakan perbaikan yang diperlukan. Meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk memperbaikinya.
Menindaklanjuti hasil berarti melaksanakan standarisasi perubahan, menyerupai mempertimbangkan cara yang telah dilakukan apakah sudah sempurna atau belum, dalam hal ini perlu dibandingkan dengan standar yang ada selanjutnya dilakukan diskusi bersama tim.
Pada tahap “Action” kepala sekolah melaksanakan monitoring perubahan dengan melaksanakan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur. Bagaimana tindak lanjut untuk menjadi lebih baik, dan planning perbaikan terhadap kelemahan yang telah ditemukan. Maka pada tahap act, terbuka kemungkinan dilakukan standarisasi ulang proses dan persiapan terhadap perbaikan berikutnya.
Simpulan
Konsep PDCA pada hakekatnya ialah siklus kegiatan yang dilaksanakan secara kontiniu untuk peningkatan mutu suatu sekolah.
Plan (perencanaan ) yaitu apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya,
Do (melaksanakan) yaitu mengerjakan apa yang sudah direncanakan.
Check (memeriksa) apakah hasil yang terjadi sesuai dengan yang direncanakan.
Action (tindak lanjut) yaitu apakah tindak lanjut yang akan diambil dengan hasil yang diperoleh dan upaya yang dibutuhkan untuk meningkatkan hasil yang diperoleh.
Nah, kepala sekolah sanggup menerapkan konsep PDCA untuk menuju sekolah yang lebih bermutu. Semoga.
Plan (perencanaan ) yaitu apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya,
Do (melaksanakan) yaitu mengerjakan apa yang sudah direncanakan.
Check (memeriksa) apakah hasil yang terjadi sesuai dengan yang direncanakan.
Action (tindak lanjut) yaitu apakah tindak lanjut yang akan diambil dengan hasil yang diperoleh dan upaya yang dibutuhkan untuk meningkatkan hasil yang diperoleh.
Nah, kepala sekolah sanggup menerapkan konsep PDCA untuk menuju sekolah yang lebih bermutu. Semoga.
Belum ada Komentar untuk "✔ Penerapan Pendekatan Pdca Dalam Pengelolaan Sekolah"
Posting Komentar