✔ Evaluasi Aspek Keterampilan Kurikulum 2013 (Revisi Terbaru)
A. Pengertian
Penilaian aspek keterampilan yakni evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuannya untuk melaksanakan kiprah tertentu dalam banyak sekali konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi (KD yang berasal dari KI-4).
Penilaian keterampilan menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu, dengan maksud untuk mengetahui apakah pengetahuan yang sudah dikuasai peserta didik sanggup dipakai untuk mengenal dan menuntaskan dilema dalam kehidupan gotong royong (real life).
Ketuntasan berguru untuk keterampilan ditentukan oleh satuan pendidikan, Proses penyusunan KKM nya sama dengan aspek pengetahuan. Satuan pendidikan secara bertahap terus meningkatkan kriteria ketuntasan berguru dengan mempertimbangkan potensi dan karakteristik masing-masing satuan pendidikan.
B. Teknik Penilaian Aspek Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan dengan mengidentifikasi karateristik KD aspek keterampilan untuk menentukan teknik evaluasi yang sesuai contohnya dengan teknik evaluasi kinerja/praktik, proyek, produk dan porttofolio.
Tidak semua KD sanggup diukur dengan teknik yang sama. Penentuan teknik evaluasi didasarkan pada karakteristik kompetensi keterampilan yang hendak diukur. Hasil evaluasi ditulis dalam bentuk angka dengan rentang skor 0 hingga dengan 100 kemudan ditulis deskrips sngkat.
B.1. Penilaian Unjuk kerja/kinerja/praktik
Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara mengamati acara peserta didik dalam melaksanakan sesuatu. Alat yang dipakai yakni lembar pengamatan (lembar observasi dan rubrik penilaian).
Penilaian ini sanggup dipakai untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melaksanakan kiprah tertentu seperti: praktikum di laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi.
Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik perlu mempertimbangkan hal-hal berikut.
Untuk menilai unjuk kerja/kinerja/praktik di laboratorium dilakukan pengamatan terhadap penggunaan alat dan materi praktikum. Untuk menilai praktik olahraga, seni dan budaya dilakukan pengamatan gerak dan penggunaan alat olahraga, seni dan budaya.
Dalam pelaksanaan evaluasi kinerja perlu disiapkan format observasi dan rubrik evaluasi untuk mengamati sikap peserta didik dalam melaksanakan praktik atau produk yang dihasilkan.
B.4. Penilaian portofolio
Portofolio merupakan evaluasi berkelanjutan berdasarkan kumpulan isu yang bersifat reflektif-integratif yang mengatakan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Ada beberapa tipe portofolio yaitu portofolio dokumentasi, portofolio proses, dan portofolio pameran.
Pendidik sanggup menentukan tipe portofolio sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar dan/atau konteks mata pelajaran. Pada simpulan suatu periode, hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh pendidik bersama peserta didik.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, pendidik dan peserta didik sanggup menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melaksanakan perbaikan.
Dengan demikian portofolio sanggup menunjukkan perkembangan kemajuan berguru peserta didik melalui karyanya. Portofolio peserta didik disimpan dalam suatu folder dan diberi tanggal pembuatan sehingga perkembangan kualitasnya sanggup dilihat dari waktu ke waktu.
Portofolio sanggup dipakai sebagai salah satu materi penilaian. Hasil evaluasi portofoliobersama dengan evaluasi lainnya dipertimbangkan untuk pengisian rapor/laporan evaluasi kompetensi peserta didik.
Portofolio merupakan bab dari evaluasi autentik, yang secara pribadi dapat merepresentasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.
Penilaian portofolio dilakukan untuk menilai karya-karya peserta didik secara sedikit demi sedikit dan pada simpulan suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dipilih bersama oleh guru dan peserta didik.
Karya-karya terbaik berdasarkan pendidik dan peserta didik disimpan dalam folder dokumen portofolio.Pendidik dan peserta didik harus mempunyai alasan yang sama mengapa karya-karya tersebut disimpan di dalam dokumen portofolio.
Setiap karya pada dokumen portofolio harus mempunyai makna atau kegunaan bagi peserta didik, pendidik, dan orang bau tanah peserta didik. Selain itu, dibutuhkan komentar dan refleksi dari pendidik, dan orangtua peserta didik.
Karya peserta didik yang sanggup disimpan sebagai dokumen portofolio antara lain: karangan, puisi, gambar/ lukisan, surat penghargaan/piagam, foto-foto prestasi, dan sejenisnya.
Dokumen portofolio sanggup menumbuhkan rasa gembira bagi peserta didik sehingga sanggup mendorong untuk mencapai hasil berguru yang lebih baik. Pendidik sanggup memanfaatkan portofolio untuk mendorong peserta didik mencapai sukses dan membangun pujian diri.
Secara tidak langsung, hal ini berdampak pada peningkatan upaya peserta didik untuk mencapai tujuan individualnya. Di samping itu pendidik merasa lebih mantap dalam mengambil keputusan evaluasi alasannya yakni didukung oleh bukti-bukti autentik yang telah dicapai dan dikumpulkan peserta didik.
Agar evaluasi portofolio menjadi efektif, pendidik dan peserta didik perlu menentukan ruang lingkup penggunaan portofolio antara lain sebagai berikut:
Hasil evaluasi setiap KD pada KI-4 berdasarkan nilai optimal(tertinggi) kalau evaluasi dilakukan dengan teknik yang sama pada KD yang sama yang dilakukan beberapa kali penilaian.
Jika evaluasi KD yang sama dilakukan dengan teknik yang berbeda, contohnya proyek dan produk atau praktik dan produk, maka hasil simpulan evaluasi KD tersebut dirata-ratakan.
Untuk memperoleh nilai simpulan keterampilan pada setiap mata pelajaran yakni dengan cara merata-ratakan dari semua nilai KD pada KI-4 dalam satu semester.
Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada rapor memakai angka lingkaran pada skala 0 – 100 dan predikat, serta dilengkapi deskripsi singkat capaian kompetensi.
Penilaian aspek keterampilan yakni evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuannya untuk melaksanakan kiprah tertentu dalam banyak sekali konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi (KD yang berasal dari KI-4).
Penilaian keterampilan menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu, dengan maksud untuk mengetahui apakah pengetahuan yang sudah dikuasai peserta didik sanggup dipakai untuk mengenal dan menuntaskan dilema dalam kehidupan gotong royong (real life).
Ketuntasan berguru untuk keterampilan ditentukan oleh satuan pendidikan, Proses penyusunan KKM nya sama dengan aspek pengetahuan. Satuan pendidikan secara bertahap terus meningkatkan kriteria ketuntasan berguru dengan mempertimbangkan potensi dan karakteristik masing-masing satuan pendidikan.
B. Teknik Penilaian Aspek Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan dengan mengidentifikasi karateristik KD aspek keterampilan untuk menentukan teknik evaluasi yang sesuai contohnya dengan teknik evaluasi kinerja/praktik, proyek, produk dan porttofolio.
Tidak semua KD sanggup diukur dengan teknik yang sama. Penentuan teknik evaluasi didasarkan pada karakteristik kompetensi keterampilan yang hendak diukur. Hasil evaluasi ditulis dalam bentuk angka dengan rentang skor 0 hingga dengan 100 kemudan ditulis deskrips sngkat.
B.1. Penilaian Unjuk kerja/kinerja/praktik
Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik dilakukan dengan cara mengamati acara peserta didik dalam melaksanakan sesuatu. Alat yang dipakai yakni lembar pengamatan (lembar observasi dan rubrik penilaian).
Penilaian ini sanggup dipakai untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melaksanakan kiprah tertentu seperti: praktikum di laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi.
Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik perlu mempertimbangkan hal-hal berikut.
- Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan peserta didik untuk mengatakan kinerja dari suatu kompetensi.
- Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
- Kemampuan-kemampuan khusus yang dibutuhkan untuk menuntaskan tugas.
- Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga sanggup diamati.
- Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan langkahlangkah pekerjaan yang akan diamati.
Untuk menilai unjuk kerja/kinerja/praktik di laboratorium dilakukan pengamatan terhadap penggunaan alat dan materi praktikum. Untuk menilai praktik olahraga, seni dan budaya dilakukan pengamatan gerak dan penggunaan alat olahraga, seni dan budaya.
Dalam pelaksanaan evaluasi kinerja perlu disiapkan format observasi dan rubrik evaluasi untuk mengamati sikap peserta didik dalam melaksanakan praktik atau produk yang dihasilkan.
No | Nama | Skor | Jumlah Skor | Nilai | |||
1. | Badu | Persiapan | Pelaksanaan | Hasil | Laporan | ||
…. | …. | …. | …. |
B.2. Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan acara evaluasi terhadap suatu kiprah mencakup acara perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu pemeriksaan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, dan penyajian data.
Penilaian proyek sanggup dipakai untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, penemuan dan kreativitas, kemampuan penyelidikan dan kemampuan peserta didik menginformasikan matapelajaran tertentu secara jelas.
Penilaian proyek sanggup dilakukan dalam satu atau lebih KD, satu mata pelajaran, beberapa mata pelajaran serumpun atau lintas mata pelajaran yang bukan serumpun.
Penilaian proyek umumnya memakai metode berguru pemecahan dilema sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan gres berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
Pada evaluasi proyek setidaknya ada empat hal yang perlu dipertimbangkan yaitu pengelolaan, relevansi, keaslian, inovasi, dan kreativitas.
1. Lakukan penelitian mengenai permasalahan sosial yang berkembang pada masyarakat di lingkungan sekitar daerah tinggalmu, contohnya pengaruhkeberadaan pasar modern (mall) bagi masyarakat sekitarnya (kamu bisa menentukan dilema lain yang sedang berkembang di ingkunganmu).
2. Tugas dikumpulkan sebulan sesudah hari ini. Tuliskan planning penelitianmu, lakukan, dan buatlah laporan. Laporan sekurang-kurangnya memuat latar belakang, perumusan masalah, cara pengumpulaninformasi/data, kelengkapan data, penyajian informasi, pengolahan data, dan simpulan.
Dalam menciptakan laporan perhatikan sistematika laporan, penggunaan bahasa, dan tampilan laporan.
Contoh rubrik evaluasi kinerja.
Penilaian proyek sanggup dipakai untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, penemuan dan kreativitas, kemampuan penyelidikan dan kemampuan peserta didik menginformasikan matapelajaran tertentu secara jelas.
Penilaian proyek sanggup dilakukan dalam satu atau lebih KD, satu mata pelajaran, beberapa mata pelajaran serumpun atau lintas mata pelajaran yang bukan serumpun.
Penilaian proyek umumnya memakai metode berguru pemecahan dilema sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan gres berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
Pada evaluasi proyek setidaknya ada empat hal yang perlu dipertimbangkan yaitu pengelolaan, relevansi, keaslian, inovasi, dan kreativitas.
- Pengelolaan yaitu kemampuan peserta didik dalam menentukan topik, mencari isu dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
- Relevansi yaitu kesesuaian topik, data, dan akibatnya dengan KD atau mata pelajaran.
- Keaslian yaitu proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karya sendiri dengan mempertimbangkan bantuan guru dan pihak lainberupa bimbingan dan pertolongan terhadap proyek yang dikerjakan peserta didik.
- Inovasi dan kreativitas yaitu proyek yang dilakukan peserta didik terdapat unsur-unsur gres (kekinian) dan sesuatu yang unik, berbeda dari biasanya.
1. Lakukan penelitian mengenai permasalahan sosial yang berkembang pada masyarakat di lingkungan sekitar daerah tinggalmu, contohnya pengaruhkeberadaan pasar modern (mall) bagi masyarakat sekitarnya (kamu bisa menentukan dilema lain yang sedang berkembang di ingkunganmu).
2. Tugas dikumpulkan sebulan sesudah hari ini. Tuliskan planning penelitianmu, lakukan, dan buatlah laporan. Laporan sekurang-kurangnya memuat latar belakang, perumusan masalah, cara pengumpulaninformasi/data, kelengkapan data, penyajian informasi, pengolahan data, dan simpulan.
Dalam menciptakan laporan perhatikan sistematika laporan, penggunaan bahasa, dan tampilan laporan.
Contoh rubrik evaluasi kinerja.
No | Nama | Skor | Jumlah Skor | Nilai | ||
1. | Ana | Persiapan | Pelaksanaan | Pelaporan | ||
…. | …. | …. |
B.3. Penilaian Produk
Penilaian produk melibatkan keterampilan aktual yang mencakup evaluasi kemampuan peserta didik menciptakan produk-produk teknologi dan/atau seni, seperti: makanan (contoh: tempe, kue, asinan, baso, dan nata de coco), pakaian, sarana kebersihan (contoh: sabun, pasta gigi, cairan pembersih, dan sapu), alat-alat teknologi (contoh: adaptor ac/dc dan bel listrik), hasil karya seni (contoh: patung, lukisan, dan gambar), dan barang-barang terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau logam.
Pengembangan produk mencakup 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan evaluasi yaitu:
Penilaian produk melibatkan keterampilan aktual yang mencakup evaluasi kemampuan peserta didik menciptakan produk-produk teknologi dan/atau seni, seperti: makanan (contoh: tempe, kue, asinan, baso, dan nata de coco), pakaian, sarana kebersihan (contoh: sabun, pasta gigi, cairan pembersih, dan sapu), alat-alat teknologi (contoh: adaptor ac/dc dan bel listrik), hasil karya seni (contoh: patung, lukisan, dan gambar), dan barang-barang terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau logam.
Pengembangan produk mencakup 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan evaluasi yaitu:
- Tahap persiapan, meliputi: evaluasi kemampuan peserta didik dalam merencanakan, menggali, menyebarkan gagasan, dan mendesain produk.
- Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: evaluasi kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan memakai bahan, alat, dan teknik.
- Tahap evaluasi produk (appraisal), meliputi: evaluasi produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan, contohnya berdasarkan tampilan, fungsi, dan estetika.
No | Aspek | Skor | |||
1 | 2 | 3 | 4 | ||
1. | Perencanaan Bahan | ||||
2. | Proses Pembuatan a. Persiapan Alat dan Bahan b. Teknik Pengolahan c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan Kebersihan) | ||||
3. | Hasil Produk a. Bentuk Fisik b. Bahan c. Warna d. Pewangi e. Kebaruan | ||||
Total Skor |
B.4. Penilaian portofolio
Portofolio merupakan evaluasi berkelanjutan berdasarkan kumpulan isu yang bersifat reflektif-integratif yang mengatakan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Ada beberapa tipe portofolio yaitu portofolio dokumentasi, portofolio proses, dan portofolio pameran.
Pendidik sanggup menentukan tipe portofolio sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar dan/atau konteks mata pelajaran. Pada simpulan suatu periode, hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh pendidik bersama peserta didik.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, pendidik dan peserta didik sanggup menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melaksanakan perbaikan.
Dengan demikian portofolio sanggup menunjukkan perkembangan kemajuan berguru peserta didik melalui karyanya. Portofolio peserta didik disimpan dalam suatu folder dan diberi tanggal pembuatan sehingga perkembangan kualitasnya sanggup dilihat dari waktu ke waktu.
Portofolio sanggup dipakai sebagai salah satu materi penilaian. Hasil evaluasi portofoliobersama dengan evaluasi lainnya dipertimbangkan untuk pengisian rapor/laporan evaluasi kompetensi peserta didik.
Portofolio merupakan bab dari evaluasi autentik, yang secara pribadi dapat merepresentasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.
Penilaian portofolio dilakukan untuk menilai karya-karya peserta didik secara sedikit demi sedikit dan pada simpulan suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dipilih bersama oleh guru dan peserta didik.
Karya-karya terbaik berdasarkan pendidik dan peserta didik disimpan dalam folder dokumen portofolio.Pendidik dan peserta didik harus mempunyai alasan yang sama mengapa karya-karya tersebut disimpan di dalam dokumen portofolio.
Setiap karya pada dokumen portofolio harus mempunyai makna atau kegunaan bagi peserta didik, pendidik, dan orang bau tanah peserta didik. Selain itu, dibutuhkan komentar dan refleksi dari pendidik, dan orangtua peserta didik.
Karya peserta didik yang sanggup disimpan sebagai dokumen portofolio antara lain: karangan, puisi, gambar/ lukisan, surat penghargaan/piagam, foto-foto prestasi, dan sejenisnya.
Dokumen portofolio sanggup menumbuhkan rasa gembira bagi peserta didik sehingga sanggup mendorong untuk mencapai hasil berguru yang lebih baik. Pendidik sanggup memanfaatkan portofolio untuk mendorong peserta didik mencapai sukses dan membangun pujian diri.
Secara tidak langsung, hal ini berdampak pada peningkatan upaya peserta didik untuk mencapai tujuan individualnya. Di samping itu pendidik merasa lebih mantap dalam mengambil keputusan evaluasi alasannya yakni didukung oleh bukti-bukti autentik yang telah dicapai dan dikumpulkan peserta didik.
Agar evaluasi portofolio menjadi efektif, pendidik dan peserta didik perlu menentukan ruang lingkup penggunaan portofolio antara lain sebagai berikut:
- Setiap peserta didik mempunyai dokumen portofolio sendiri yang memuat hasil berguru pada setiap mata pelajaran atau setiap kompetensi.
- Menentukan jenis hasil kerja/karya yang perlu dikumpulkan/disimpan.
- Pendidik memberi catatan (umpan balik) berisi komentar dan masukan untu ditindaklanjuti peserta didik.
- Peserta didik harus membaca catatan pendidik dengan kesadaran sendiri dan menindaklanjuti masukan pendidik untuk memperbaiki hasil karyanya.
- Catatan pendidik dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik diberi
- tanggal, sehingga sanggup dilihat perkembangan kemajuan berguru peserta didik
- Dokumen portofolio berupa karya/tugas peserta didik dalam periode tertentu, dikumpulkan dan dipakai oleh pendidik untuk mendeskripsikan capaian kompetensi keterampilan.
- Dokumen portofolio disertakan pada waktu penerimaan rapor kepada orangtua/wali peserta didik, sehingga mengetahui perkembangan berguru putera/puterinya.
- Orangtua/wali peserta didik diharapkan sanggup memberi komentar/catatan pada dokumen portofolio sebelum dikembalikan ke sekolah.
- Pendidik pada kelas berikutnya memakai portofolio sebagai isu awal peserta didik yang bersangkutan
Hasil evaluasi setiap KD pada KI-4 berdasarkan nilai optimal(tertinggi) kalau evaluasi dilakukan dengan teknik yang sama pada KD yang sama yang dilakukan beberapa kali penilaian.
Jika evaluasi KD yang sama dilakukan dengan teknik yang berbeda, contohnya proyek dan produk atau praktik dan produk, maka hasil simpulan evaluasi KD tersebut dirata-ratakan.
Untuk memperoleh nilai simpulan keterampilan pada setiap mata pelajaran yakni dengan cara merata-ratakan dari semua nilai KD pada KI-4 dalam satu semester.
Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada rapor memakai angka lingkaran pada skala 0 – 100 dan predikat, serta dilengkapi deskripsi singkat capaian kompetensi.
Contoh pengolahan penlaan aspek keterampilan.
Nama | Praktik | Proyek | Produk | Portofolio | Nila Akhir | ||||
KD.4.1 | 87 | 82 | |||||||
KD.4.2 | 66 | 75 | 75 | ||||||
KD.4.3 | 92 | 92 | |||||||
KD.4.4 | 75 | 82 | 79 | ||||||
Nilai Rapor | 83 |
Keterangan:
- Praktik pada KD 4.1 sebanyak 1 kali dan KD 4.2 sebanyak 2 kali. KD 4.3 dan KD 4.4 dinilai melalui satu proyek. Selain itu KD 4.4 juga dinilai melalui satu kali produk
- Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Nilai Akhir KD diperoleh berdasarkan nilai optimum, karena materi dan teknik evaluasi yang dipakai sama serta dilakukan beberapa kali. Sedangkan untuk KD4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata alasannya yakni memakai proyek dan produk.
- Nilai simpulan semester (Rapor) didapat dengan cara merata-ratakan nilai simpulan setiap KD pada KI-
- Nilai rapor keterampilan dihitung berdasarkan rerata dari seluruh nilai KD dalam satu semester sebesar 83,5 dbulatkan menjad 83.
- Nilai keterampilan= 83 kemudian diberikan predikat (D, C, B, atau A) sesuai dengan interval predikat yang ditetapkan satuan pendidikan.
- Nilai rapor keterampilan dilengkapi deskripsi singkat kompetensi yang sangat baik dan kurang baik berdasarkan pencapaian KD pada KI-4 selama satu semester.
- Selanjutnya dituliskan deskripsi nilai keterampilan berdasarkan nilai KD yang menonjol. Pada tabel di atas yang tertinggi yakni KD 4.3
BACA JUGA: PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN
Kesimpulan:
Kesimpulan:
- Secara umum prosedur pelaksanaan evaluasi aspek keterampilan meliputi:
- Perancangan seni administrasi evaluasi yang dilakukan pada dikala penyusunan RPP berdasarkan silabus;
- Penilaian hasil berguru dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil berguru melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih KD
- Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai dan rubrk yang sesuai;
- Hasil evaluasi pencapaian keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi;
- Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedial.
Belum ada Komentar untuk "✔ Evaluasi Aspek Keterampilan Kurikulum 2013 (Revisi Terbaru)"
Posting Komentar