✔ Bagaimana Guru Melakukan Proses Pembelajaran ?

Judul goresan pena ini sengaja  dibuat berupa pertanyaan, dan pertanyaan untuk menggiring pembaca (guru) merefleksi diri itu  yang secara rutin tiap hari melaksanakan proses pembelajaran. Mereka sanggup mengukur diri sendiri apakah sudah memenuhi tuntutan standar atau belum.

Tidak sanggup dipungkiri sangat banyak ragam kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran , ada yang berkreativitas hingga sudah melebihi standar, ada yang sudah sesuai standar namun masih banyak yang belum memenuhi standar proses. Hal ini bukan tanpa alasan, alasannya ialah hasil supervisi yang dilaksanakan pengawas masih banyak guru yang memerlukan proteksi dalam pelaksanaan pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran (model, pendekatan, metode, teknik, media dll.)tidak ada yang baku, yang sanggup bertahan dari dulu hingga kini akan tetapi seiring perubahan kurikulum dan teknologi maka pelaksanaan pembelajaran menyesuaikan terhadap perubahan  sesuai jamannya.

Dalam hal ini guru dituntut untuk senantiasa mengikuti perkembangan kurikulum dan informasi maupun teknologi. Untukr  memenuhi tuntutan perubahan kurikulum (kurikulum 2013) Pemerintah melalui Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 telah menciptakan standar minimal sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran ada kewajiban dan alternatif pilihan yang sanggup dipakai dan dikembangkan.

1.Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, mencakup kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Ini berarti RPP yang disusun guru harus menjadi contoh untuk melaksanakan proses pembelajaran, maka guru yang melaksanakan pembelajaran tidak sesuai dengan RPP yang dibentuk terperinci tidak sesuai dengan standar.

2.Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Tiga tahapan ini harus terperinci terlihat, dan saling terkait satu sama lain. Sesuai Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 ketiga tahapan tersebut diatur sebagai berikut:

A. Kegiatan Pendahuluan 

Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib:

1.Menyiapkan akseptor didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;

2.Memberi motivasi berguru akseptor didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi latih dalam kehidupan sehari-hari, dengan memperlihatkan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta diadaptasi dengan karakteristik dan jenjang akseptor didik;

3.Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;

4.Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan

5.Menyampaikan cakupan materi dan klarifikasi uraian kegiatan sesuai silabus.

Kelima kegiatan tersebut sanggup diistilahkan dengan introduksi, motivasi, apersepsi dan pemberian acuan. Agar pelaksanaan pembelajaran sukses maka kegiatan di atas harus direncanakan dalam RPP dan dilaksanakan

B. Kegiatan Inti 

Kegiatan inti memakai model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber berguru yang diadaptasi dengan karakteristik akseptor didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan problem (project based learning) diadaptasi dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.

1. Sikap 
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih ialah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh kegiatan pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong akseptor didik untuk melakuan kegiatan tersebut.

2. Pengetahuan 
Pengetahuan dimiliki melalui kegiatan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas berguru dalam domain pengetahuan ini mempunyai perbedaan dan kesamaan dengan kegiatan berguru dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan berguru berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong akseptor didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan yang menghasilkan karya berbasis pemecahan problem (project based learning).

3.Keterampilan 
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong akseptor didik untuk melaksanakan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melaksanakan pembelajaran yang menerapkan modus berguru berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan problem (project based learning).

Dalam pelaksanaan kegiatan inti terperinci terlihat perubahan  paradigma pengajaran menjadi pembelajaran . Hal ini penting dipahami oleh guru, dimana perubahan paradigma pengajaran menjadi pembelajaran digambarkan sebagai berikut:

No
Pengajaran
Pembelajaran
1
Berpusat pada pendidik.
Berpusat pada akseptor didik.
2
Pendidik mayoritas dalam bintang film kelas.
Pendidik sebagai fasilitator (penulis skenario).
3
Suasana “tertib”, tenang, kaku dan membosankan
Suasana “hidup”, menyenangkan, dan interaktif
4
Peserta didik terlibat dalam kompetisi dengan akseptor didik lain, dengan motivasi mengalahkan teman.
Peserta didik didorong bekerja sama mencapai tujuan. Tolong menolong dalam memecahkan problem dan bertukar pikiran.
5
Peserta didik ialah daerah pendidik mencurahkan pengetahuan (banking system). Prestasinya ialah sejumlah hapalan/produksi pengetahuan.
Peserta didik ialah pelaku proses pengalaman mengambil keputusan, memecahkan masalah, menganalisis dan mengevaluasi. Kegiatan intelektual memproduksi pengetahuan.
6
Evaluasi oleh Pendidik bersifat menyeleksi dan merangking kuantitas hapalan.
Evaluasi oleh akseptor didik bersifat refleksi dan berperan memperbaiki proses untuk meningkatkan prestasi.
7
Sumber berguru buku teks dan buku.
Sumber berguru ialah pengalaman eksplorasi sanggup bangun diatas kaki sendiri dan pengalaman keberhasilan temannya memecahkan masalah.
8
Tempat berguru sebatas ruangan kelas.
Tempat berguru tidak terbatas ruang kelas tetapi seluas jagat raya.


 C. Kegiatan Penutup 

Dalam kegiatan penutup, guru bersama akseptor didik baik secara individual maupun kelompok melaksanakan refleksi untuk mengevaluasi: 

1.Seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat eksklusif maupun tidak eksklusif dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; 

2.Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 

3.Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik kiprah individual maupun kelompok; dan 

4.Menginformasikan planning kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. 

Dalam kegiatan epilog nomor satu merujuk kepada refleksi yang dilakukan oleh akseptor didik mencermati/merenungkan apa makna /hasil yang sanggup mereka petik dari pembelajaran yang diikuti. Umpan balik ialah kegiatan guru memperlihatkan konfirmasi/penguatan terhadapa apa yang sudah dipelajari akseptor didik mulai dari awal hingga simpulan pembelajaran. Kemudian guru memperlihatkan tindak lanjut berupa pemberian kiprah untuk menguatkan kompetensi yang telah dipelajari yang dilanjutkan memperlihatkan informasi kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 

Semoga rekan-rekan guru sanggup melaksanakan proses pembelajaran sesuai standar yang sudah ditetapkan pemerintah sehingga tujuan pembelajaran itu sendiri sanggup dicapai. 


Bahan Bacaan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016



Belum ada Komentar untuk "✔ Bagaimana Guru Melakukan Proses Pembelajaran ?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel