✔ Akankah Pendidikan Watak Pancasila Di Hidupkan Lagi?

sumber : djejakmasa


Gurune.net - Bagi yang bersekolah di generasi 90-an niscaya tahu kalau mendengar kata PMP ( Pendidikan Moral Pancasila ) dan PSPB ( Pendidikan Sejarah dan Perjuangan Bangsa ). Kedua mata pelajaran tersebut menjadi mata pelajaran pokok yang harus di kuasai siswa pada jamanya. Keduapelajaran tersebut berisi ilmu mengenai nasionalisme, patriotisme dan sadar konstitusi.PMP dan PSPB nyatanya cukup ampuh untuk membangun sikap toleransi dan kepekaan siswa dalam memahami Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, hingga mengingat sejumlah pasal dalam Undang-Undang Dasar 45.Dahulu belum dewasa SD minimal mengetahui apa itu isi dan kandungan dari pasal 28, 29, 30, 31, 32, 33 , hingga pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945.Taklupa pula belum dewasa di abad itu hingga hafal dengan butir-butir pancasila yang selalu keluar dalam lomba cerdas cermat.Sekarang PMP digantikan dengan pelajaran Pendidikan Kewargenanegaraan yang lazim disebut PKN. Saat ini,PKN dinilai tidak berhasil membentuk mental dan aksara kebangsaan bagi para pelajar yang nantinya menjadi generasi bangsa di masa yang akan datang. Sedangkan kalau masa tahun 70-80 an kita mengenal pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila). Dari namanya saja terperinci “Pendidikan” yang mempunyai makna mendidik, mengarahkan, membimbing, mewarisi.Memberikan pemahaman Pancasila diusia dini ujar Basarah sebetulnya sama pentingnya ketika memperlihatkan dokrin nilai-nilai agama kepada anak semenjak usia dini.


“Kalau Pancasila tidak ditanamkan kepada anak didik usia dini bagaimana bisa menjadi pandangan hidup yang diakui dan dipraktekkan. Makanya Pancasila dimasukkan dalam usia dini sangat penting,” demikian Basarah. ( Pendidikandasar(dot)net ).

Moral (Bahasa Latin Moralitas) yakni istilah insan menyebut ke insan atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak mempunyai moral disebut amoral artinya ia tidak bermoral dan tidak mempunyai nilai positif di mata insan lainnya. Sehingga moral yakni hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Moral secara ekplisit yakni hal-hal yang bekerjasama dengan proses sosialisasi individu, tanpa moral insan tidak bisa melaksanakan proses sosialisasi. Moral dalam zaman kini mempunyai nilai implisit sebab banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan  dan insan harus mempunyai moral kalau ia ingin dihormati oleh sesamanya.
Moral yakni perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan sanggup diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. (gurupendidikan.co(dot)id )

Pengertian Moral Menurut KBBI

Pengertian moral berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) bisa diartikan sebagai berikut,
  • (ajaran tentang) baik jelek yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; akhlak; kebijaksanaan pekerti; susila:
  • kondisi mental yang menciptakan orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, dan sebagainya; isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap dalam perbuatan:
  • ajaran kesusilaan yang sanggup ditarik dari suatu cerita;

Pengertian Moral Menurut Para Ahli

  1. Menurut Chaplin (2006), Moral yang sesuai dengan aturan yang mengatur hukum sosial atau budbahasa atau perilaku.
  2. Menurut Hurlock (1990), Moral yakni sopan santun, kebiasaan, budbahasa istiadat dan aturan sikap yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya.
  3. Menurut Wantah (2005), Moral yakni sesuatu yang harus dilakukan atau tidak ada hubungannya dengan kemampuan untuk memilih siapa yang benar dan sikap yang baik dan buruk.
  4. Menurut W. J. S. Poerdarminta, Menyatakan bahwa anutan moral dari perbuatan baik dan jelek dan perilaku.
  5. Menurut Dewey, Mengatakan bahwa problem moral yang berkaitan dengan nilai-nilai moral.
  6. Menurut Baron dkk, Mengatakan bahwa moral yang terkait dengan pelarangan dan mendiskusikan tindakan yang benar atau salah.
  7. Menurut Magnis-Susino, Mengatakan bahwa moral selalu mengacu pada baik orang miskin sebagai manusia, sehingga aspek moral kehidupan insan dalam hal kebaikan sebagai manusia.
  8. Menurut Zainuddin Saifullah nainggolan, Moral yakni tradisi spiritual untuk melaksanakan serangkaian standar yang mengatur sikap orang dan masyarakat.
  9. Menurut Gunarsa, Moral yakni seperangkat nilai-nilai aneka macam sikap yang harus dipatuhi.
  10. Menurut Sonny Keraf, Moral yakni patokan yang dipakai oleh masyarakat sebagai penentu tindakan yang baik dan jelek atau masyarakat insan sebagai manusia.
  11. Menurut Imam Sukardi, Moral yakni kebaikan bahwa seorang laki-laki dengan langkah-langkah yang diadopsi oleh agresi bersama.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan pihaknya kini sedang membahas rencana penerapan dan pengaktifan kembali pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di sekolah-sekolah di Indonesia. Menurut Muhadjir Effendy, penerapan Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dalam acara mencar ilmu dan mengajar akan dibedakan dengan PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan). ( tribunnews.com )

Pendidikan Moral Panasila (PMP) itu termasuk afektif atau penanaman nilai serta pembentukan aksara anak-anak, sementara Kewarganegaraan yakni kognitif atau pengetahuan, ketika keduanya disatukan kami menilai bahwa ada problem sebab ranah keduanya berbeda sehingga kami berpikir perlu ada pemisahan,” ujar Muhadjir Effendy ditemui di Gedung dewan perwakilan rakyat RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/12/2018).

Pancasila menjadi pelajaran wajib di sekokah diharapakan akan menjadi titik balik tertanamnya kembali nilai-nilai moral, demokrasi, dan cinta tanah air pada diri siswa/mahasiswa. 

Belum ada Komentar untuk "✔ Akankah Pendidikan Watak Pancasila Di Hidupkan Lagi?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel