✔ Sosok Guru Inspiratif Dari Magelang

https://pastekan.com/5IonQV
Gurune.net - Sosok yang satu ini "gurune" pertama kali lihat ketika program Skype A Thon Paris Pada bulan April 2019 kemarin. Segudang prestasi sudah pernah diraihnya baik di tingkat tempat maupun nasional. Solehuddin Al Ayyubi atau sering di kenal dengan panggilan Ayub ( 30 ) ialah seorang bapak dari Alby dan Qolby serta suami dari Miftachul Janah. Keseharianya mengajar di SD N Banyuwangi 1, Kec. Bandongan, Magelang.

Sepanjang tahun 2018-2019 Ayub menekuni pembelajaran tanpa batas berbasis Information Technology atau sering dikenal dengan ( IT ).Berbagai training dan seminar yang di fasilitasi oleh Office 365 yang mengantarkanya ke Paris, Prancis 2-4 April 2019 dalam perhelatan bertajuk Education Excance ( E2 ) Ayub bersama Imam Safii dan Deni Ranoptri menjadi wakil dari Indonesia mengambil bab dari program tersebut yang diikuti oleh 300 penerima dari 100 negara. 

Segudang pengalaman di bidang pendidikan menciptakan guru yang satu ini layak dijadikan sebagi sosok Inspiratif. Sosok yang penuh pengabdian dan semangat dalam meningkatkan dunia pendidikan di Indonesia dengan cara yang ia senangi.

Gurune merasa senang sanggup berdiskusi dengan beliau, menanyakan beberapa pertanyaan terkait pendidikan di Indonesia kedepan. Dalam kesempatan kali ini " gurune " akan mencoba meringkas hasil ngobrol santai dengan pak Ayub tadi malam. Ada satu hal yang mengganjal dibenak gurune gres teringat ketika goresan pena ini dibuat, gurune lupa memperlihatkan kopi hangat tadi malam. Jika Pak Ayub membaca goresan pena ini mungkin ia akan menjawab dalam hatinya " Sok - sokan le..le ngobrolmu wae lewat WhatsApp ( bahasa Magelangnya ) Gemagusan pisan rika anu ngobrol liwat whatApp bae nawani kopi ( bahasa Pemalangnya )". Semoga ia mau memaafkan.Supaya lebih santai ya sob gurune dengan gaya bahasa santai acak kadul ibarat ini akan membahas satu persatu diskusi kami. Oya sob Jika membahas artikel ide dengan penuh ketegangan akibatnya leher kaku, perut begah, kaki kesemutan, agak kunang kunang dikening, maka gurune sarankan santai saja sambil ngopipun gamasalah. Baiklah sob  kita akan uraikan hasil diskusi bersama ayah qolbi tadi malam.

Dalam kesempatan pertama gurune bertanya kepada Ayub wacana kesiapan guru di Indonesia menghadapi Revolusi Industri 4.0.Beliaupun menjawab dengan santainya " Menurut saya Guru di Indonesia sudah siap ya, walau belum semuanya tapi secara umum guru kini mau tidak mau dihadapkan pada teknologi, jadi sudah ibarat kebutuhan pokok. Itu sanggup saya buktikan setiap saya ikut training banyak guru yg tidak muda lagi justru bersemangat mengikuti." Makara kesimpulan dari pertanyaan pertama berdasarkan ia guru di Indonesia secara umum sudah siap walau ada beberapa yang mungkin lantaran faktor tertentu mereka enggan atau masa terbelakang dengan adanya perubahan Zaman, akan tetapi dibuktikan dengan banyak sekali training yang dia ikuti banyak kalangan guru yang notabenya sudah sanggup dikatakan " Sepuh" tetapi jima muda untuk mengikuti perubahan zaman tetap ada, dan bahkan mereka semangat. Sangat senang gurune mendengar gosip ini sob, salut buat guru-guru kami yang sudah lanjut usia menghadapi masa - masa pensiun mereka melalui proses pendidikan yang panjang di Indonesia tetapi tetap bersemangat melewati tahapan ini semua. Dari zamanya manual tulis, beralih ke mesin ketik hingga ketemu komputer kerja,laptop dan smartphone ibarat kini ini. Tuntutan akan teknologi sanggup mereka buktikan kini lantaran mau tidak mau mereka harus lalui. Salam hormat kami kepada guru-guru kami diseluruh Indonesia.

Apa saja yg harus disiapkan oleh guru di Indonesia untuk menghadapi abad disrupsi teknologi,seperti dikalangan guru yang masih muda-  muda biar lebih semangat.

" Tips -nya sesungguhnya sederhana Tholabul ilmi, kalau kita niatnya mencari ilmu niscaya akan terus berguru hingga ke Paris pun akan ku kejar 😅 & jgn lupa untuk selalu, berbagi. Ini yang kadang orang sering ikut diklat dimana-mana tapi hanya untuk sendiri, jd tdk semata-mata mengejar karir / mencari selembar kertas akta akan tetapi nawaitu nya ibadah jadi nanti berkah jalannya dimudahkan juga"

Intinya berguru sob, dan berbagi. Sekecil apapun ilmu yang kita miliki kalau kita sanggup membuatkan akan ada barokah ilmu yang kita sampaikan kepada oranglain, abjad mantap dari pak ayub ibarat ini yang seharusnya sanggup menjadi pola untuk kita semua, biar tidak sungkan dalam berbagi. memang kadang tantanganya berat sob, untuk membuatkan saja kadang banyak penolakan iyaga? ada yang nganggap sok pinterlah, nambah-nambah pekerjaan sajalah. Diapun memberikan jangankan berbuat jahat berbuat baik saja kadang menjadi omongan. Tapitu tidak menjadi halangan guru inspiratif yang satu ini untuk tersus berbagi. Tapi kembali lagi keniat kalau niatnya benar-benar dijalankan dan berhasil dan dibuktikan barulah mereka percaya.

Beliau pun menyampaikan 
"Mungkin mereka juga sesungguhnya mau membuatkan tp gak ada wadah / yang mau memfasilitasi ". tapi niatnya membuatkan dia buktikan dengan bergerilya dari kampung ke kampung untuk membuatkan ilmu kepada rekan - rekan sejawatnya.

Semoga mulai hari ini siapa saja yang membaca goresan pena ini sanggup mengambil hikmah dari sosok guru Inspiratif yaitu pak ayub, tanpa lelah dia mau berguru dan terus belajar, mengabdikan diri penuh pengabdian dan sangat kekeh dengan cita - citanya untuk berprestasi dan yang paling penting ialah niat yang baik. Setelah ilmu didapat bagikan ke teman - teman kita selain menambah teman juga bernilai ibadah. 

Terahir lantaran asal usulnya sama dari bumi "ngapak" maka gurune sampaikan salam ngapak, orangapak ora kepenak.

Belum ada Komentar untuk "✔ Sosok Guru Inspiratif Dari Magelang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel