✔ Cara Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Siswa

Rasa Tanggung Jawab selayaknya harus dimiliki setiap insan ✔ Cara Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Siswa
cara menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa -

Gurune.net - Rasa Tanggung Jawab selayaknya harus dimiliki setiap manusia. Tanggung jawab ialah keadaan dimana setiap orang wajib menanggung segala sesuatu. Tanggung jawab merupakan sebuah perwujudan akan kewajiban. 

Sebagai pola seorang ayah yang setiap hari menafkahi keluarganya, seorang guru yang mengajar dari pagi samapi siang hari, Dokter yang rutin mengusut pasienya. Seua itu ialah pecahan dari wujud tanggung jawab setiap profesi terhadap apa yang di tugaskan terhadap mereka.

Seorang pemotor yang lantaran kelaleanya menyerempet seseorang dan dia dengan penuh kesadaran membawa seseorang tadi ke rumah sakit dan menanggung segal biaya pengobatan dan kerusakan. Itupun merupakan suatu pola rasa tanggung jawab seseorang tergadap resiko dari apa yang dilakukanya.

Berarti sudah paham kan sob, citra wacana tanggung jawab. 

Rasa tanggung jawab merupakan pecahan dari huruf penting yang harus dimiliki oleh seseorang terutama anak didik/siswa di kelas. Rasa tanggug jawab selayaknya sanggup dipupuk dari dini. Dengan cara menerapkan banyak sekali kegiatan yang sanggup memicu karangter tersebut.

Bagaimana si cara menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa?

Menumbuhkan rasa tanggung jawab seorang siswa sangat penting. Jika rasa ini semenjak dini sudah mulai diterapkan maka kelak mereka akan menjadi eksklusif - eksklusif yang tidak akan pernah lari dari suatu permasalahan, mereka berusaha menuntaskan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Cara menumbuhkan rasa tanggung jawab bahwasanya sudah dilakukan di sekolah - sekolah di indonesia. Antara lain :

1. Pemberian Pekerjaan Rumah
Pekerjaan Rumah ( PR ) ialah bentung kiprah yang bahwasanya pecahan dari penerapan pembelajaran yang tidak hanya sebatas mengejar nilai suatu mata pelajaran saja, lebih dari itu PR juga sanggup dijadikan salah satu indikasi siswa dalam hal tanggung jawab akan kiprah yang diberikan. Banyak anak yang kadang menyepelekan akan pekerjaan ini. Disini akan timbul banyak sekali alasan. 

Dan banyak pula anak dirumah ditemani orang tuanya dengan sunguh sungguh mengerjakan dirumah. Jelas ini merupakan penerapan rasa tanggung jawab yang memang diberikan kepada anak. 

Maka guru harus benar-benar memperlihatkan penghargaan lebih kepada belum dewasa yang rajin mengerjakan kiprah rumah tersebut. Pemberian nilai pada Pekerjaan Rumah anak sangatlah wajib. Sebab itu ialah HAK dari sebuah tanggung jawab berupa kewajiban mematuhi perintah guru yang sudah benar-benar dilaksanakan. 

PR sebetulnya tidak harus berjumlah banyak jikalau kaitanya dengan materi, ringankanlah beban mereka dan orang renta mereka, berilah PR sewajarnya.

PR bahwasanya majemuk tidak harus berupa bahan saja. Gurupun bahwasanya juga boleh memperlihatkan PR berupa kegiatan dirumah menyerupai membantu ibu dirumah menyerupai mencucui piring, baju,sepatu,menyapu,mengepel itu juga pecahan tugas. Tugas semacam itu sangatlah kasatmata bagi anak alasannya ialah selain menumbuhkan rasa tanggung jawab anak huruf lain menyerupai melatih kemandirian, kedisiplinan juga akan terlatih disini.

Akan tetapi kata PR sudah menempel akrab berupa bahan saja, hanya soal dan soal saja, pecahan lain berupa kiprah ketrampilan. Sebetulnya PR diluar itu sangat banyak. Coba kita lihat menugaskan anak untuk mencuci piring, belum tentu seorang anak terbiasa mencuci piring dirumah. Tugas menyerupai ini juga selyaknya harus menerima proteksi dari orang renta siswa dirumah. Jika tidak maka akan dikira sebagai kiprah yang mengada - ada. Dan orang renta jangan mengnggap sepele kiprah menyerupai ini, jikalau dirumah sudah ada pekerja rumah sendiri biarkan mereka melaksanakan pekerjaan tersebut sebagai latihan kemandirian. Sebab suatu ketika nanti anak akan dilepas berdikari dan jauh dari orang tua. Jika kebiasaan kiprah tersebut sudah dianggap biasa oleh anak, maka suatu ketika mereka tidak akan kaget dan merasa kewalahan.

2. Pembagian Pengurus Kelas
Membagi siswa dikelas kedalam kepengurusan sama halnya kita sedang membagi tanggung jawab kepada setiap siswa yang terpilih didalamnya. Seorang siswa yang di pilih oleh teman-temanya dengan proses voting menjadi ketua kelas, berarti anak tersebut sedang diberikan suatu kiprah sebagai pemimpin yang sanggup melatih dirinya untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Tugas ketua menyerupai menyiapkan barisan setiap pagi didepan kelas, memimpin berdoa, penyambung verbal wali kelas, dll harus dilaksanakn dengan penuh rasa tanggung jawab.

Bendahara kelas yang diberi tanggung jawab memegang kas kelas bahwasanya sedang dilatih melaksanakan tanggung jawab untuk sanggup mengatur dan mengelola uang kelas yang ada. 
Terlihat sepele jikalau dilihat dari sudut pandang orang dewasa, akan tetapi terlihat gembira dan penting jikalau dilihat dari cara pandang seorang anak. Manfaat dari kiprah tersebut disaat cukup umur nanti anak tersebut diberi kiprah yang sama. Maka anak tersebut minimal sudah tau tanggung jawabnya menyerupai apa. 

Dan pemberian tuagas lain terkait kepengurusan kelas harus benar - benar dijalankan sebagai ajang latihan untuk sanggup mempunyai rasa tanggung jawab.

3. Pembagian Tugas Piket
Tidak semua siswa sanggup menjalankan kiprah yang terlihat sederhana ini. Guru sanggup mengamati setiap anak yang sudah terencana dalam regu piket sebagai pengamatan akan rasa tanggung jawabnya. Banyak anak yang rajin melaksanakan kiprah piket dengan berangkat lebih awal, adapula anak yang secara sengaja berangkat di simpulan jam masuk untuk menghindari kiprah piket tersebut.

Tugas piket yang terbagi menjadi beberapa kelompok selain sanggup menumbuhkan kekompakan juga sanggup menumbuhkan rasa tanggung jawab anak terhadap tugasnya, dan rasa tanggung jawab untuk sanggup menjaga kebersihan kelasnya.

Dan masih banyak lagi kegiatan yang sanggup menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa, menyerupai kiprah adzan waktu sholat duhur berjamaah, kiprah mengambil air untuk basuh tangan, benar - benar menjalankan kiprah dalam upacara dan masih banyak lainya berupa adaptasi huruf yang sanggup menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa / anak didik di sekolah.

Jika rasa tanggung jawab sudah tertanam didalam siswa maka perilaku kasatmata akan tumbuh sendirinya, maka tidak akan ada anak yang mematahkan pensil temanya akan lari dari tanggung jawabnya untuk menganti, mengotori meja di kelasnya tidak lupa memberishkan kembali dan rasa tanggung jawab lain sekelas anak.

Karakter ini akan penting jikalau suatu ketika mereka terjun di kehidupan masyarakat. Pribadi yang tumbuh dengan rasa tanggung jawab yang tinggi maka mereka akan melaksanakan kiprah dengan penuh pengabdian dan kesungguhan, segala perbuatanya dilandasi dengan penuh rasa tanggung jawab.

Semoga anak - anak kita menajdi anak yang mempunyai huruf yang baik dan tumbuh dengan rasa tanggung jawab yang tinggi. 

Belum ada Komentar untuk "✔ Cara Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Siswa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel