✔ Cara Ternak Ayam Kampung Bagi Pemula
Cara ternak ayam kampung, - Dalam beternak ayam kampung yang di lakukan di pedesaan biasanya hanya menggunakan cara yang biasa biasa saja. Artinya para peternak hanya menggunakan sangkar sederhana dan kebanyakan di umbar di luar kandang. Mereka dalam beternak hanya di ambil daging dan telurnya.
Metode ternak ayam kampung di desa desa yaitu dengan cara pada pagi hari ayam di umbar di luar sangkar lalu pada sore hari barulah di masukkan ke kandang.
Untuk dukungan pakan para peternak masih mengandalkan sisa sisa dari dapur misalnya, sisa nasi kemarin, dan juga sisa sisa sayuran. Selain sisa dapur mereka juga memberi pakan berupa dedak yang di berikan pada sore hari sebelum ayam masuk ke kandang. Untuk pagi hari jarang sekali mereka memberi makan ke ayam ayamnya, hal ini semoga ayam mencari makan sendiri di kebun kebun yang berupa cacing ataupun binatang hewan kecil lainnya.
Dengan seiringnya waktu banyak ajakan daging ayam kampung, cara ternak model di atas sudah banyak di tinggalkan. Sekarang sudah berbagai para peternak menggunakan sistem semi intensif dan intensif. Dalam ternak ayam kampung, untuk kini bukan hanya di ambil dagingnya saja melainkan ada juga yang di ambil telurnya.
Para peternak yang hanya di ambil telurnya, mereka menentukan jenis ayam yang produktivitas telurnya banyak menyerupai ayam arab dan ayam pocin. Dari kedua jenis ini telurnya menyerupai sekali dengan telur ayam kampung. Dengan perbandingan dalam produksivitas telur, ayam kampung sanggup menghasilkan telur rata rata 115 per tahun sedangkan ayam arab sanggup menghasilkan lebih dari itu atau 225 butir per tahun.
Pada sistem intensif, para peternak ayam kampung menggunakan pekarangan yang hanya di pagari di sekelilingnya semoga ayam tidak sanggup keluar dari sangkar tersebut. Pagar biasanya mereka menggunakan dari bambu ataupun dari jaring yang sudah jadi, yang di beli dari online maupun di kawasan jual beli kebutuhan ternak.
Pada sistem ini, bantalan pada sangkar biarkan beralaskan tanah yang sudah di taburi dengan jerami atau dengan sekam padi atau sanggup juga dengan rerumputan. Dimaksudkan semoga ayam sanggup mengais tanah atau mencari makan komplemen di dalam sangkar tersebut.
Biasanya ukuran sangkar 2 x 4 meter yang sanggup di isi ayam kampung jantan 1 dan ayam kampung betina 6 - 10 ekor. Dalam perkawinan ayam dalam sangkar biarkan saja secara alami, jikalau sudah begitu dalam beberapa hari ayam betina akan bertelur. Dengan begitu kita cuma menyiapkan kawasan untuk bertelur dengan menggunakan jerami atau materi lainnya yang empuk.
Jika sudah waktunya mengeram, kita biarkan saja di eram sendiri oleh induk ayam tersebut atau sanggup juga diambil dan di tetaskan dengan mesin penetas atau dengan menggunkan indukan lain. Ayam betina yang di ambil telurnya untuk di tetaskan lainnya maka dalam menghilangkan sifat ayam yang akan mengeram sanggup di lakukan dengan memandikan ayam betina tersebut dalam beberapa hari hingga sifatnya hilang.
Pada sistem intensif kita harus sanggup menguasai beberapa aspek dalam beternak ayam kampung mulai dari produksi hingga pemasaran. Pada proses produksi, kita sudah sanggup memikirkan dalam pengadaan bibit, menentukan kandang, dan perawatan. Dan yang terakhir dari ternak ayam kampung yakni pemasaran.
Dalam pengadaan bibit ayam atau Day Old Chicken (DOC) kita sanggup membeli atau sanggup menetaskan sendiri dengan cara sederhana atau menggunakan mesin penetas. Jika kita dalam pengadaan bibit dengan beli maka perhatikan luas sangkar yang akan di pakai. Jangan hingga luas sangkar tidak muat ketika ayam mulai dewasa. Jika sangkar sudah kepenuhan, hal tersebut akan mengganggu pertumbuhan ayam.
Jika dalam pengadaan bibit ayam kampung, menetaskan sendiri maka kita perlu menyiapkan induk ayam betina beberapa ekor. Kelebihan dengan menetaskan sendiri kita sanggup tahu induk tersebut ayam kampung orisinil atau sudah keturunan dari jenis ayam lain.
Pada peternakan ayam kampung juga sangat penting yaitu pemilihan sangkar yang akan di gunakan. Ada 3 jenis sangkar yang sanggup di pakai pada ternak ayam kampung sistem intensif ini yakni sangkar ren, sangkar postal dan sangkar baterai.
Dari ketiga jenis sangkar tersebut ada kelebihan dan kekurangan sendiri sendiri.
Kandang Ren, kita hanya menciptakan kawasan berteduh ayam saja dan menyerupai pada ternak ayam sistem semi intensif.
Kandang Postal, pada sangkar ini lebih efektif di gunakan sebagai pembesaran saja atau untuk ayam kampung pedaging.
Kandang Baterai, menggunakan sangkar baterai dalam ternak ayam kampung kurang efektif lantaran biaya produksi dengan penjualan tidak sebanding. Pada sistem sangkar ini tidak di pakai dalam ternak ayam kampung oleh para peternak.
Para peternak dalam perawatan sudah menyiapkan pakan dengan kualitas tinggi serta obat obatan jikalau ayam ternakannya terserang penyakit serta persiapan hal hal lain yang menentukan hasil dari ayam tersebut.
Ayam yang gres berumur 0-2 bulan, para peternak menunjukkan pakan produksi pabrik. Hal ini di lakukan semoga pertumbuhan ayam cepat besar serta tumbuh dengan besrnya sama semua. Dan jikalau ayam sudah berumur lebih dari 2 bulan hingga 3 bulan sanggup mencampur pakan pabrik dengan dedak dan bungkil jagung dengan perbandingan 1 : 3 : 1. Campuran pakan ini sanggup di pakai hingga ayam siap di jual atau kita sanggup menambahkan ijo ijoan menyerupai dedaunan yang di sukai ayam.
Jika ayam sudah waktunya untuk di jual, kita sanggup menjualnya eksklusif ke pasar ayam atau dengan cara di jual ke tukang ayam keliling. Cara ini akan kurang menguntungkan bagi kita sebagai peternak, lantaran pastinya harganya akan lebih murah.
Jika ingin laba kita lebih besar kita sanggup menjualnya sendiri eksklusif ke pelanggan atau rumah rumah makan yang menyediakan sajian ayam kampung. Atau kita sanggup menggunakan internet sebagai pemasaran.
Postingan Terkait :
cara ternak ayam
cara ternak ayam petelur
cara ternak ayam potong
cara ternak ayam bangkok
cara ternak ayam joper
cara ternak ayam jawa
cara ternak ayam kalkun
cara ternak ayam pejantan
cara ternak ayam jawa super
cara ternak ayam petelur pemula
cara ternak ayam alas
Metode ternak ayam kampung di desa desa yaitu dengan cara pada pagi hari ayam di umbar di luar sangkar lalu pada sore hari barulah di masukkan ke kandang.
Untuk dukungan pakan para peternak masih mengandalkan sisa sisa dari dapur misalnya, sisa nasi kemarin, dan juga sisa sisa sayuran. Selain sisa dapur mereka juga memberi pakan berupa dedak yang di berikan pada sore hari sebelum ayam masuk ke kandang. Untuk pagi hari jarang sekali mereka memberi makan ke ayam ayamnya, hal ini semoga ayam mencari makan sendiri di kebun kebun yang berupa cacing ataupun binatang hewan kecil lainnya.
Dengan seiringnya waktu banyak ajakan daging ayam kampung, cara ternak model di atas sudah banyak di tinggalkan. Sekarang sudah berbagai para peternak menggunakan sistem semi intensif dan intensif. Dalam ternak ayam kampung, untuk kini bukan hanya di ambil dagingnya saja melainkan ada juga yang di ambil telurnya.
Para peternak yang hanya di ambil telurnya, mereka menentukan jenis ayam yang produktivitas telurnya banyak menyerupai ayam arab dan ayam pocin. Dari kedua jenis ini telurnya menyerupai sekali dengan telur ayam kampung. Dengan perbandingan dalam produksivitas telur, ayam kampung sanggup menghasilkan telur rata rata 115 per tahun sedangkan ayam arab sanggup menghasilkan lebih dari itu atau 225 butir per tahun.
Cara Ternak Ayam Kampung Bagi Pemula
1. Sistem Semi Intensif
Pada sistem intensif, para peternak ayam kampung menggunakan pekarangan yang hanya di pagari di sekelilingnya semoga ayam tidak sanggup keluar dari sangkar tersebut. Pagar biasanya mereka menggunakan dari bambu ataupun dari jaring yang sudah jadi, yang di beli dari online maupun di kawasan jual beli kebutuhan ternak.
Pada sistem ini, bantalan pada sangkar biarkan beralaskan tanah yang sudah di taburi dengan jerami atau dengan sekam padi atau sanggup juga dengan rerumputan. Dimaksudkan semoga ayam sanggup mengais tanah atau mencari makan komplemen di dalam sangkar tersebut.
Biasanya ukuran sangkar 2 x 4 meter yang sanggup di isi ayam kampung jantan 1 dan ayam kampung betina 6 - 10 ekor. Dalam perkawinan ayam dalam sangkar biarkan saja secara alami, jikalau sudah begitu dalam beberapa hari ayam betina akan bertelur. Dengan begitu kita cuma menyiapkan kawasan untuk bertelur dengan menggunakan jerami atau materi lainnya yang empuk.
Jika sudah waktunya mengeram, kita biarkan saja di eram sendiri oleh induk ayam tersebut atau sanggup juga diambil dan di tetaskan dengan mesin penetas atau dengan menggunkan indukan lain. Ayam betina yang di ambil telurnya untuk di tetaskan lainnya maka dalam menghilangkan sifat ayam yang akan mengeram sanggup di lakukan dengan memandikan ayam betina tersebut dalam beberapa hari hingga sifatnya hilang.
2. Sistem Intensif
Pada sistem intensif kita harus sanggup menguasai beberapa aspek dalam beternak ayam kampung mulai dari produksi hingga pemasaran. Pada proses produksi, kita sudah sanggup memikirkan dalam pengadaan bibit, menentukan kandang, dan perawatan. Dan yang terakhir dari ternak ayam kampung yakni pemasaran.
A. Pengadaan Bibit / DOC
Dalam pengadaan bibit ayam atau Day Old Chicken (DOC) kita sanggup membeli atau sanggup menetaskan sendiri dengan cara sederhana atau menggunakan mesin penetas. Jika kita dalam pengadaan bibit dengan beli maka perhatikan luas sangkar yang akan di pakai. Jangan hingga luas sangkar tidak muat ketika ayam mulai dewasa. Jika sangkar sudah kepenuhan, hal tersebut akan mengganggu pertumbuhan ayam.
Jika dalam pengadaan bibit ayam kampung, menetaskan sendiri maka kita perlu menyiapkan induk ayam betina beberapa ekor. Kelebihan dengan menetaskan sendiri kita sanggup tahu induk tersebut ayam kampung orisinil atau sudah keturunan dari jenis ayam lain.
B. Kandang
Pada peternakan ayam kampung juga sangat penting yaitu pemilihan sangkar yang akan di gunakan. Ada 3 jenis sangkar yang sanggup di pakai pada ternak ayam kampung sistem intensif ini yakni sangkar ren, sangkar postal dan sangkar baterai.
Dari ketiga jenis sangkar tersebut ada kelebihan dan kekurangan sendiri sendiri.
Kandang Ren, kita hanya menciptakan kawasan berteduh ayam saja dan menyerupai pada ternak ayam sistem semi intensif.
Kandang Postal, pada sangkar ini lebih efektif di gunakan sebagai pembesaran saja atau untuk ayam kampung pedaging.
Kandang Baterai, menggunakan sangkar baterai dalam ternak ayam kampung kurang efektif lantaran biaya produksi dengan penjualan tidak sebanding. Pada sistem sangkar ini tidak di pakai dalam ternak ayam kampung oleh para peternak.
C. Perawatan / Pembesaran
Para peternak dalam perawatan sudah menyiapkan pakan dengan kualitas tinggi serta obat obatan jikalau ayam ternakannya terserang penyakit serta persiapan hal hal lain yang menentukan hasil dari ayam tersebut.
Ayam yang gres berumur 0-2 bulan, para peternak menunjukkan pakan produksi pabrik. Hal ini di lakukan semoga pertumbuhan ayam cepat besar serta tumbuh dengan besrnya sama semua. Dan jikalau ayam sudah berumur lebih dari 2 bulan hingga 3 bulan sanggup mencampur pakan pabrik dengan dedak dan bungkil jagung dengan perbandingan 1 : 3 : 1. Campuran pakan ini sanggup di pakai hingga ayam siap di jual atau kita sanggup menambahkan ijo ijoan menyerupai dedaunan yang di sukai ayam.
D. Pemasaran
Jika ayam sudah waktunya untuk di jual, kita sanggup menjualnya eksklusif ke pasar ayam atau dengan cara di jual ke tukang ayam keliling. Cara ini akan kurang menguntungkan bagi kita sebagai peternak, lantaran pastinya harganya akan lebih murah.
Jika ingin laba kita lebih besar kita sanggup menjualnya sendiri eksklusif ke pelanggan atau rumah rumah makan yang menyediakan sajian ayam kampung. Atau kita sanggup menggunakan internet sebagai pemasaran.
Postingan Terkait :
cara ternak ayam
cara ternak ayam petelur
cara ternak ayam potong
cara ternak ayam bangkok
cara ternak ayam joper
cara ternak ayam jawa
cara ternak ayam kalkun
cara ternak ayam pejantan
cara ternak ayam jawa super
cara ternak ayam petelur pemula
cara ternak ayam alas
Belum ada Komentar untuk "✔ Cara Ternak Ayam Kampung Bagi Pemula"
Posting Komentar