✔ Ini Profil Ali Mohamed Zaki, Ilmuwan Mesir Penemu Virus Corona


Virus corona atau coronavirus masih jadi ancaman terbesar dunia dikala ini, meski China mengklaim telah ada yang sembuh. Apalagi sejumlah kasus benjol coronavirus masih terus dilaporkan dari seluruh dunia.

Jenis virus corona yang awalnya ditemukan di Wuhan ini nyaris sama dengan penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Serangan virus corona yang menjadikan problem pernapasan ini pertama kali berhasil diidentifikasi ilmuwan muslim Prof Dr Ali Mohamed Zaki.

Dikutip dari banyak sekali sumber, berikut profil dan fakta lain seputar ilmuwan asal Mesir ini.
1. Profil Ali Mohamed Zeki
Dikuti dari situs Egyptian Society of Virology (ESV), Ali Mohamed Zeki yaitu hebat virus dari Fakultas Kedokteran Universitas Ain Shams. Ali lahir pada 1 Desember 1953 dan berhasil menamatkan kuliah di Departemen Mikrobiologi universitas tersebut.

Ketertarikan utama Ali yaitu pada bidang diagnosis molekuler benjol virus. Di organisasi profesi hebat virus tersebut, riset terkini Ali yaitu pada bidang MERS CoronaVirus. Ali tercatat tidak punya kawan lokal, namun punya rekan abnormal dari Erasmus Medical Centre.

2. Prestasi Ali Mohamed Zeki
Virus Corona yang berhasil diidentifikasi pada 2012 bergotong-royong bukan satu-satunya jenis yang berhasil diketahui Ali Mohamed Zeki. Sebelumnya, Ali berhasil mendiagnosis demam dengue untuk kali pertama di Arab Saudi pada 1994. Pada 1997, Ali mengisolasi flavivirus gres yang lahir dari kutu dan disebut alkhurma. Virus ini menjadikan demam berdarah yang cukup parah pada pasien.

Saat berhasil mengidentifikasi virus corona yang menjadikan MERS, Ali menjabat kepala laboratorium virus rumah sakit Dr Soliman Fakeeh, Jedah, Arab Saudi. Dikutip dari Nature Middle East, rumah sakit swasta tersebut punya laboratorium virus sehabis menangani kasus demam berdarah Krimea -Kongo pada 1990. Ali lalu bekerja untuk membangun lab tersebut dengan memanfaatkan tiga ruang kosong di lantai enam rumah sakit.

3. Cerita Ali Mohamed Zeki mengidentifikasi virus corona
Dikutip dari The Guardian, Ali awalnya menerima panggilan dari dokter di rumah sakit tempatnya bekerja pada pertengahan Juni 2012. Dokter tersebut sedang menangani pasien berusia 60 tahun yang mengalami pneumonia parah tanggapan virus. Ali lalu diberi kiprah mengidentifikasi jenis virus tersebut.

Semua hasil tes yang dilakukan Ali mengatakan hasil negatif, sehingga sampel dahak pasien lalu dikirim ke Erasmus Medical Centre di Rotterdam. Sambil menunggu hasilnya, Ali melaksanakan tes lagi yang mengatakan hasil positif. Hasil tes mengatakan virus tersebut berasal dari keluarga patogen yang disebut coronavirus. Serangan virus sanggup menjadikan demam biasa, namun juga sanggup mengakibatkan SARS. Ali lalu memberi tahu Erasmus biar waspada.

Hasil tes Erasmus membenarkan virus tersebut berasal dari famili coronavirus. Namun virus tersebut beda dan belum pernah dilihat dalam keluarga corona virus sebelumnya.

4. Ali Mohamed Zeki dipecat
Setelah mengetahui bahaya virus corona, Ali mengunggah hasil identifikasinya di proMED, sistem pelaporan internet untuk mengembangkan kasus benjol dan outbreak dengan cepat. Sistem yang sanggup diakses peneliti dan kantor kesehatan publik ini memungkinkan warta peringatan dini pada masyarakat. Sayangnya yang dilakukan Ali berbuah pahit, alasannya yaitu beliau dipecat dari pekerjaannya dikala sedang mudik ke Mesir.

"Pemerintah setempat tidak suka kasus ini muncul di proMED dan memaksa rumah sakit menghentikan kontrak saya. Selanjutnya saya terpaksa meninggalkan pekerjaan saya alasannya yaitu identifikasi dan menyebarkan warta adanya virus berbahaya. Tapi ini yaitu kiprah saya dan virus tersebut berbahaya," kata Ali.

5. Aktivitas Ali Mohamed Zeki selanjutnya
Pasien yang diketahui mengalami MERS tersebut meninggal 11 hari sehabis dirawat di rumah sakit. Kesehatannya semakin jelek dengan napas yang makin pendek, gagal organ, dan tak sanggup labi ditolong dengan ventilator.

Ali selanjutnya kembali ke Mesir sehabis lab rumah sakit tempatnya bekerja ditutup. Saat ini Ali kembali ke posisi akademiknya sebagai profesor mikrobiologi di Ain Shams University. Dia berharap punya cukup dana untuk membangun lab sendiri dan meneliti MERS serta virus corona lebih lanjut. Namun kalau tidak, beliau ingin hidup hening menjalankan tanggung jawab akademiknya sehari-hari.

Sumber : https://news.detik.com

Belum ada Komentar untuk "✔ Ini Profil Ali Mohamed Zaki, Ilmuwan Mesir Penemu Virus Corona"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel