✔ Pendidikan Huruf Orang Jawa Yang Diajarkan Guru Dan Orang Renta Kepada Muridnya Atau Anaknya
Sumber Gambar : wajibbaca.com |
GURUNE.NET - Beberapa tahun ini kita sering mendengan istilah Pendidikan Karakter, Dunia pendidikan di Indonesia menyerukan Pentingnya pendidikan karakter, sekolah harus menerapkan pendidikan karakter, guru harus membentuk siswanya menjadi generasi yang berkarakter. Istilah Pendidikan Karakter begitu sering di serukan, apalagi kita sebagai seorang guru sangat-sangat sering mendengar istilah ini, guru harus memasukan muatan-muatan huruf kedalam pembelajaran. Apasi pendidikan huruf ? Pendidikan Karakter yakni Suatu Usaha yang disengaja untuk membantu seseorang / siswa sehingga ia sanggup memahami, memperhatikan dan melaksanakan nilai-nilai susila yang inti.
Orangtua Jawa dan Guru - guru jawa jaman dulu sebetulnya sudah menerapkan pendidikan huruf bagi anak-anaknya dan murid - muridnya. Apa saja si pendidikan huruf yang diajarkan orang renta dan guru pada jaman dahulu yang benar-benar di terapkan oleh murid / anak-anaknya :
1. Berjalan Membungkuk ( Mlaku mungkuk )
Orang renta dan guru dari Jawa pada jaman dulu memerintahkan anak / murid-muridnya untuk berjalan membungkuk disaat berjalan melewati orang renta dan biasanya mereka mengucapkan " Nuwun Sewu " ( Permisi ) maksud berjalan membungkuk di depan orang renta disaat berjalan yaitu sebagai rasa menghormati seorang anak / orang yang lebih muda kepada orang renta / orang yang lebih tua. Jika seorang anak melaksanakan menyerupai ini disaat berjalan melewati orang renta menunjukan mereka sudah melaksanakan Norma Kesopanan. Pendidikan Karakter yang sangat luar biasa berdasarkan saya. Sebab hal ini benar - benar dilakukan oleh belum dewasa pada jaman dulu. Sayang kebiasaan dan aliran - aliran menyerupai ini sudah mulai luntur di sekitar kita. Al hasil banyak anak yang bertingkah se enaknya di depan orang renta atau orang yang lebih tua.
2. Berbahasa sopan kepada orang renta ( Basa Krama Inggil )
Pendidikan huruf orang renta dan guru-guru jaman dahulu yang disampaikan kepada anaknya dan diajarkan betul-betul kepada anknya yakni berbicara yang sopan kepada orang yang lebih tua. Pendidikan orang renta jawa ini mengajarkan Nilai-nilai kesantunan. Dalam bahasa jawa terdapat beberapa tingkatan tingkatan semakin halus berarti di tujukan untuk orang renta / orang yang lebih di hormati. Walau berbeda dialekpun tetap prinsip ini diterapkan, Misal Jawa tengah pecahan selatan yang keseharianya memakai dialek banyumasan akan tetapi disaat anak - anak jaman dulu berbicara kepada orang yang lebih renta mereka diajarakan memakai basa krama. Contoh sederhana Orangtua jaman dahulu mengajarkan anaknya menata bahasanya sebelum di perintah membeli "latung " Minyak tanah ke warung niscaya ibu jaman dulu khususnya dari jawa mengajarkan tata bahasanya supaya berbicara yang benar kepada penjulanya misalnya kata " Tumbas ( beli ) ", Susuk ( kembalian ). Guru mengajarkan siswanya disaat diperintah kekantor mengambil sesuatu diajari dulu sebelum berangkat menyerupai kata " Matur" / ngomong, "Di kengken" diperintah dll. Nilai kesantunan yang luar biasa, biar masih banyak guru dan orang renta di jawa masih menjunjung nilai-nilai menyerupai ini.
3. " Maem - Lenggah" - Makan ya sambil Duduk
Sumber gambar : Kaskus |
Karakter yang sangat manis menyuruh anak makan sambil duduk, Orang renta atau guru kalau melihat anak sedang mengunyah makanan mereka akan mengingatkan kepada anak tersebut " Maem - Lenggah !! " maksudnya kalau lagi makan duduk. Dalam aliran Islam pun menyunahkan supaya makan sambil duduk. Ternyata benar sehabis di teliti berbagai makan sambil duduk.
4. Sangune Wonten Sing ditabung ( Celengan Bumbung / Celengan dari bambu )
Nilai Karakter hemat bahwasanya sudah diajarkan semenjak jama dahulu oleh ayah ibu kita, kakek nenek kita dengan dibuatkanya "Celengan Bumbung" atau alat menabung yang dibentuk dari bambu. Biasanya orang renta menyuruh kita menyisihkan uang yang kita punya untuk dimasukan ke celengan tersebut. Bahkan banyak diantara mereka yang membuatnya eksklusif di " Saka" rumahnya / penyangga rumah yang terbuat dari bambu dan sengaja di gergaji untuk dijadikan alat menabung. Budaya prihatin dengan menghemat sangat kental.
5. Tidak boleh bermain di waktu-waktu menjelang maghrib
sumber gambar : Muslim Media |
"Aja dolan - dolan pas sandekala mbok di gawa lampor " Banyak orang renta yang melarang anaknya keluar di waktu menjelang maghrib dengan menakut - nakuti kalau keluar di bawa lampor / cepet. Tapi tujuan orang renta melarang waktu-waktu itu kepada anak-anaknya mereka bahwasanya ingin mengajarkan kalau waktu-waktu itu dipakai untuk persiapan Sholat dan setelahnya dilanjutkan untuk mengaji nilai-nilai huruf Religi sangat kenthal.
Masih banyak lagi Nilai-nilai huruf sebagai pendidikan huruf orang jawa kepada belum dewasa mereka dan murid-murid mereka. Nilai-nilai huruf tersebut menempel akrab dan menyebabkan pribadi masing-masing sangat bagus. Semoga nilai-nilai huruf menyerupai itu masih sanggup kita jaga dan terapkan dikehidupan kini ini.
Belum ada Komentar untuk "✔ Pendidikan Huruf Orang Jawa Yang Diajarkan Guru Dan Orang Renta Kepada Muridnya Atau Anaknya"
Posting Komentar