✔ Cara Budidaya Belut Di Air Higienis Tanpa Lumpur
Ada beberapa cara dalam pembudidayaan belut yang dikenal banyak orang diantaranya budidaya belut dalam lumpur, budidaya belut dalam tong, dan budidaya belut pada kolam. Namun yang akan saya ulas yakni Cara Budidaya Belut Di Air Bersih Tanpa Lumpur.
Ada beberapa keunggulan dalam budidaya belut di air higienis salah satunya kita dapat mengontrol pertumbuhan belut. Karena belut dapat kita lihat terperinci pertumbuhannya mana yang baik dan mana yang tidak baik. Dan juga dapat kita antisipasi ketidak beresan yang terjadi pada kolam.
Dalam pembudidayaan belut di air higienis pada bak kita dapat menebar benih lebih banyak ke bak dan dapat menghemat tempat. Pembudidayaan belut pada air higienis juga lebih efektif dan efisien dalam derma pakan alasannya yaitu belut dapat melihat pakan yang diberikan. Sehingga tidak ada pakan yang tersisa lagi.
Dalam pembudidayaan belut dalam air higienis kita juga dapat mengontrol kanibalisme yang terjadi dalam kolam. Jika tidak dikontrol kanibalisme akan terjadi ketidaksamaan dalam pertumbuhan belut.
Oke, pribadi saja Cara Budidaya Belut Di Air Bersih Tanpa Lumpur :
1. Persiapan kolam
Dalam budidaya belut yang niscaya kita persiapkan dulu kolam. Kolam yang kita persiapkan dapat dari terpal, tong, dan bak dari beton. Jika menggunakan bak dari beton sebaiknya sebelum kita tebar benih belut alangkah baiknya bak kita isi air dan dibiarkan hingga kolamnya berlumut.
Sedangkan jikalau menggunakan bak yang terbuat dari terpal kita dapat buat pagarnya dari bambu, kayu atau dari beton. Penggunaan pagar sendiri biar nanti tidak roboh ketika diisi air.
Untuk dasar bak kita dapat beri genteng atau benda lainnya yang gunanya untuk bersembunyi belut. Karena belut suka bersembunyi jadi kita berikan persembunyian.
2. Pengaturan Air
Dalam budidaya belut di air higienis tanpa lumpur air yaitu faktor utama pada pembudidayaan belut ini. Air yang dipakai pada pembudidayaan belut harus rutin kita kontrol jikalau tidak dikontrol maka perkembangan belut akan terganggu.
Air yang dipakai pada pembudidayaan belut sebaiknya dari sumber mata air. Dan jangan gunakan air PDAM alasannya yaitu air PDAM banyak mengandung kaporit yang tidak baik pada pertumbuhan belut. Air yang banyak kaporitnya itu banyak mengandung kimia.
3. Pemilihan Bibit
Pemilihan bibit yang baik akan memilih hasil panen nantinya. Untuk pemilihan bibit kita harus selektif dalam pemilihannya. Bibit yang dipilih sebaiknya mempunyai ukuran yang sama dan mempunyai pergerakan yang agresif.
Bukan hanya ukuran yang sama dan bernafsu saja yang kita pilih namun kesehatan bibit juga harus kita perhatikan. Dalam artian bibit yang sehat yaitu belut tidak luka atau lecet pada tubuhnya dan juga belut tidak lemas ketika dipegang.
4. Penebaran Benih belut
Pada budidaya belut di air higienis mempunyai keunggulan diantaranya penebaran benih belut dapat lebih banyak dibanding dengan media lumpur. Untuk menghindari ajal belut harus memperhatikan beberapa hal diantaranya kesehatan belut dan belut mempunyai ukuran yang seragam.
Dalam memasukkan bibit belut sebaiknya dengan pelan-pelan. Sedikit demi sedikit biarkan belut keluar dengan sendirinya. Penebaran benih belut sebaiknya pada ketika pagi hari atau sore hari alasannya yaitu disaat itu sinar matahari belum terasa panas.
5. Pemberian Pakan
Belut termasuk binatang nokturnal atau binatang yang mencari makan ketika malam hari. Maka derma pakan sebaiknya pada malam hari. Pakan yang dapat diberikan ada dua yakni pakan buatan dan pakan alami.
Pakan buatan yaitu pakan yang sudah jadi berbentuk voer. Pakan buatan dapat kita jumpai ditoko-toko yang jual pakan ikan atau poultry. Sedangkan pakan alami yaitu pakan yang tersedia dialam antara lain bekicot, keong, cacing, dan ikan-ikan kecil.
6. Pemeliharaan Kolam
Bukan hanya belutnya saja yang kita perhatikan namun air dalam bak juga harus kita perhatikan. Karena air dalam beberapa hari biasanya akan berubah warna itu dikarenakan pakan yang tidak habis, kotoran belut yang menumpuk dan lendir yang dihasilkan dari badan belut.
Karena budidaya belut di air higienis maka air dalam bak harus terjaga kebersihannya. Sebaiknya air dalam bak dalam 3 hari sekali diganti atau dapat juga jikalau sudah berbau atau berganti warna segera diganti. Jika air dalam bak tidak sering diganti maka akan mengganggu pertumbuhan belut.
7. Proses Pemanenan
Proses Pemanenan yaitu proses yang paling dinantikan oleh pembudidaya belut sehabis serangkaian proses yang telah dilalui. Pemanenan belut jikalau usia belut sudah mencapai 3 hingga 4 bulan. Pemanenan sendiri dapat dilakukan sedikit demi sedikit atau dapat juga sekaligus.
Demikianlah Cara Budidaya Belut Di Air Bersih Tanpa Lumpur yang dapat saya sampaikan semoga menjadi ide dan manfaat bagi yang ingin budidaya belut.
Terima kasih
Ada beberapa keunggulan dalam budidaya belut di air higienis salah satunya kita dapat mengontrol pertumbuhan belut. Karena belut dapat kita lihat terperinci pertumbuhannya mana yang baik dan mana yang tidak baik. Dan juga dapat kita antisipasi ketidak beresan yang terjadi pada kolam.
Dalam pembudidayaan belut di air higienis pada bak kita dapat menebar benih lebih banyak ke bak dan dapat menghemat tempat. Pembudidayaan belut pada air higienis juga lebih efektif dan efisien dalam derma pakan alasannya yaitu belut dapat melihat pakan yang diberikan. Sehingga tidak ada pakan yang tersisa lagi.
Dalam pembudidayaan belut dalam air higienis kita juga dapat mengontrol kanibalisme yang terjadi dalam kolam. Jika tidak dikontrol kanibalisme akan terjadi ketidaksamaan dalam pertumbuhan belut.
Oke, pribadi saja Cara Budidaya Belut Di Air Bersih Tanpa Lumpur :
1. Persiapan kolam
Dalam budidaya belut yang niscaya kita persiapkan dulu kolam. Kolam yang kita persiapkan dapat dari terpal, tong, dan bak dari beton. Jika menggunakan bak dari beton sebaiknya sebelum kita tebar benih belut alangkah baiknya bak kita isi air dan dibiarkan hingga kolamnya berlumut.
Sedangkan jikalau menggunakan bak yang terbuat dari terpal kita dapat buat pagarnya dari bambu, kayu atau dari beton. Penggunaan pagar sendiri biar nanti tidak roboh ketika diisi air.
Untuk dasar bak kita dapat beri genteng atau benda lainnya yang gunanya untuk bersembunyi belut. Karena belut suka bersembunyi jadi kita berikan persembunyian.
2. Pengaturan Air
Dalam budidaya belut di air higienis tanpa lumpur air yaitu faktor utama pada pembudidayaan belut ini. Air yang dipakai pada pembudidayaan belut harus rutin kita kontrol jikalau tidak dikontrol maka perkembangan belut akan terganggu.
Air yang dipakai pada pembudidayaan belut sebaiknya dari sumber mata air. Dan jangan gunakan air PDAM alasannya yaitu air PDAM banyak mengandung kaporit yang tidak baik pada pertumbuhan belut. Air yang banyak kaporitnya itu banyak mengandung kimia.
3. Pemilihan Bibit
Pemilihan bibit yang baik akan memilih hasil panen nantinya. Untuk pemilihan bibit kita harus selektif dalam pemilihannya. Bibit yang dipilih sebaiknya mempunyai ukuran yang sama dan mempunyai pergerakan yang agresif.
Bukan hanya ukuran yang sama dan bernafsu saja yang kita pilih namun kesehatan bibit juga harus kita perhatikan. Dalam artian bibit yang sehat yaitu belut tidak luka atau lecet pada tubuhnya dan juga belut tidak lemas ketika dipegang.
4. Penebaran Benih belut
Pada budidaya belut di air higienis mempunyai keunggulan diantaranya penebaran benih belut dapat lebih banyak dibanding dengan media lumpur. Untuk menghindari ajal belut harus memperhatikan beberapa hal diantaranya kesehatan belut dan belut mempunyai ukuran yang seragam.
Dalam memasukkan bibit belut sebaiknya dengan pelan-pelan. Sedikit demi sedikit biarkan belut keluar dengan sendirinya. Penebaran benih belut sebaiknya pada ketika pagi hari atau sore hari alasannya yaitu disaat itu sinar matahari belum terasa panas.
5. Pemberian Pakan
Belut termasuk binatang nokturnal atau binatang yang mencari makan ketika malam hari. Maka derma pakan sebaiknya pada malam hari. Pakan yang dapat diberikan ada dua yakni pakan buatan dan pakan alami.
Pakan buatan yaitu pakan yang sudah jadi berbentuk voer. Pakan buatan dapat kita jumpai ditoko-toko yang jual pakan ikan atau poultry. Sedangkan pakan alami yaitu pakan yang tersedia dialam antara lain bekicot, keong, cacing, dan ikan-ikan kecil.
6. Pemeliharaan Kolam
Bukan hanya belutnya saja yang kita perhatikan namun air dalam bak juga harus kita perhatikan. Karena air dalam beberapa hari biasanya akan berubah warna itu dikarenakan pakan yang tidak habis, kotoran belut yang menumpuk dan lendir yang dihasilkan dari badan belut.
Karena budidaya belut di air higienis maka air dalam bak harus terjaga kebersihannya. Sebaiknya air dalam bak dalam 3 hari sekali diganti atau dapat juga jikalau sudah berbau atau berganti warna segera diganti. Jika air dalam bak tidak sering diganti maka akan mengganggu pertumbuhan belut.
7. Proses Pemanenan
Proses Pemanenan yaitu proses yang paling dinantikan oleh pembudidaya belut sehabis serangkaian proses yang telah dilalui. Pemanenan belut jikalau usia belut sudah mencapai 3 hingga 4 bulan. Pemanenan sendiri dapat dilakukan sedikit demi sedikit atau dapat juga sekaligus.
Demikianlah Cara Budidaya Belut Di Air Bersih Tanpa Lumpur yang dapat saya sampaikan semoga menjadi ide dan manfaat bagi yang ingin budidaya belut.
Terima kasih
Belum ada Komentar untuk "✔ Cara Budidaya Belut Di Air Higienis Tanpa Lumpur"
Posting Komentar