✔ Saat Dapat Mencar Ilmu Bersama Perwakilan Guru Se Asean ( Seameo 2018 )

Sebuah pengalaman yang cukup berharga bagi penulis dikala sanggup berguru bersama perwakilan ✔ Ketika Bisa Belajar Bersama Perwakilan Guru se ASEAN ( SEAMEO 2018 )

Senyum Samar Solehan - Perwakilan SEAMEO
dari Indonesia, Asli Kab. Purbalingga

Samar Solehan - Sebuah pengalaman yang cukup berharga bagi penulis dikala sanggup berguru bersama perwakilan guru se Asia Tenggara. Kesempatan tersebut kami peroleh dikala menjadi salah satu perwakilan guru Indonesia dalam aktivitas Regular Course di SEAMEO RECSAM, Penang, Malaysia. Berikut sekilas saya paparkan pengalaman saya

SEAMEO RECSAM

ASEAN memiliki organisasi menteri pendidikan se Asia Tenggara yang bernama South East Asia Ministers of Education Organisation (SEAMEO). The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) adalah sebuah forum antar pemerintah yang meliputi wilayah regional Asia Tenggara dan didirikan pada tahun 1965 atas akad antara pemerintah negara-negara Asia Tenggara dalam rangka mempromosikan kerjasama di bidang pendidikan dan kebudayaan (seameo.kemdikbud.go.id). Sekretariat SEAMEO berada di Bangkok, Thailand.

Saat ini SEAMEO mempunyai 24 forum seorang mahir (Pusat Regional) yang menyelenggarakan aktivitas training dan penelitian di banyak sekali bidang pendidikan dan budaya yang tersebar di beberapa negara di Asia Tenggara. Setiap Pusat Regional mempunyai spesialisasi masing-masing. Salah satunya ialah South East Asia Ministers of Education Organisation Regional Center of Science and Mathematics (SEAMEO RECSAM) yang terletak di Penang, Malaysia. Sesuai namanya forum ini khusus membidangi program training dan penelitian untuk Sains dan Matematika.

RECSAM menyelenggarakan diklat setiap tahun dengan mengundang penerima perwakilan guru dari seluruh negara di Asia Tenggara. Tahun 2018, RECSAM telah menyelenggarakan dua aktivitas diklat yaitu Fostering Higher Order Thinking Skills in Secondary Science Education (RCPM 143-1) dan Enhancing Primary Mathematics Teaching and Learning Through Professional Learning Community (RCPM-143-2) pada tanggal 2- 27 Juli 2018. Indonesia Mengirimkan 4 (empat) perwakilan untuk 2 (dua) program. RCPM 143-1 diwakili oleh Bapak Wawan Gunawan, S.Pd., M.Pd dari SMPN 1 Baleendah, Jawa Barat dan Deni Kurniyawan, S.Pd dari SMPN 2 Magelang, Jawa Tengah. Saya dan Ibu Lusia Eni Setyowati , S.Pd., M.Pd dari SMPN 2 Surakarta terpilih untuk mengikuti aktivitas RCPM-143-2.

Dalam aktivitas RCPM-143-2 kami berdiskusi, menyebarkan pengalaman, dan berguru bersama mengenai animo dan isu yang berkembang terkait pembelajaran matematika di kurun sekarang. Kami juga berguru bersama untuk memahami dan mengimplementasikan tugas guru sebagai pendidik sekaligus sebagai peneliti. Kami berkolaborasi mengadakan lesson study, khususnya model Collaborative Lesson Research.

Gambar 1: Pembelajaran di kelas matematika

Menjadi lebih berkesan lagi alasannya pada kesempatan tersebut saya ditunjuk menjadi guru model dalam pelaksanaan school tryout di Sekolah Kebangsaan Sungai Ara, Pulau Penang. Namun, dengan segala keterbatasan yang saya miliki, saya tetap percaya diri menjalankan RPP yang disiapkan alasannya dalam proses persiapan, kami merencanakan dan merumuskannya benar-benar secara tim tidak asal dipasrahkan brongkos keong kepada salah satu guru. Sebelum melakukan pembelajaran di sekolah, kami diberi kesempatan untuk mencoba menjalankan RPP dalam peer tryout.

Banyak pelajaran yang kami peroleh dalam diskusi terkait pembelajaran yang akan dan telah dilaksanakan dalam lesson study. Pengalaman saya, diskusi berlangsung benar-benar untuk mencari ide/solusi terbaik bukan berdebat saling mempertahankan pendapat masing-masing.

Gambar 2: Suasana Pembelajaran Ketika School Tryout di SK Sungai Ara, Penang.

Selain berinteraksi di dalam kelas, kami juga memanfaatkan kesempatan di luar kelas untuk berdialog, menyebarkan informasi, bersosialisasi, dan berusaha saling mempelajari bahasa serta budaya penerima dari negara lain. Timbul pujian dikala penerima negara lain mencoba memakai bahasa Indonesia dalam percakapan meskipun sekedar kata terima kasih, selamat pagi, atau berhitung dari 1 (satu) hingga 10 (sepuluh). Kadang kami lupa sedang berada di miniatur lingkungan ASEAN sehingga memakai bahasa masing-masing yang diikuti tawa renyah dikala menyadarinya. Namun, ternyata Bahasa Melayu dipakai tidak hanya di Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Timor Leste. Menurut penerima dari Thailand, Wigran Jornthapa dan Rakcharti Nargchuay menyampaikan ada lima provinsi di Thailand bab selatan yang juga memakai bahasa Melayu.

Gambar 3: Diskusi bersama Ms Teh Kim Hong (paling kiri, Course Supervisor), Zu Zu Hlaing Htung (Myanmar), Joao Dos Santos (Timor Leste), Rakcharti Nargchuay (Thailand), dan Dr. Maureen Chong SF (Brunei Darussalam)

Di sela kesibukan terkait bahan dan tagihan diklat, pada final pekan pertama RECSAM membawa kami berjalan-lajan selama dua hari ke Kuala Lumpur dan Putra Jaya untuk mengenal lebih akrab ibukota Malaysia tersebut. Akhir pekan kedua, kami dibawa berkeliling pulau Penang mengunjungi museum dan banyak sekali kawasan bersejarah di pulau paling barat Malaysia tersebut.

Rangkaian kegiatan regular course diakhiri dengan aktivitas penyerahan akta dan pertunjukan budaya negara peserta.

Bagi pembaca yang berminat mengikuti diklat di RECSAM sanggup memantau informasinya di www.recsam.edu.my. Perlu dicatat bahwa meskipun penyelenggaranya RECSAM, namun kita diwajibkan mendaftar melalui Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) Kemendikbud. BPKLN selanjutnya menyeleksi dan mengirimkan calon penerima terpilih ke RECSAM. Calon penerima terpilih diseleksi lagi oleh pihak RECSAM. Jika Lolos, RECSAM akan mengirim pemberitahuan ke Kemdikbud dan penerima yang bersangkutan. Tertarik? Selamat mencoba agar sukses!( Ar/G.net/Solehansamar )