✔ Artikel Ihwal Pendidikan





RENCANAKAN SEBELUM MELAKSANAKAN
Oleh Wiwik Ekawati, S.Pd.SD

          Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia ialah bagaimana meningkatkan mutu pendidikan di setiap jenjang, khususnya jenjang sekolah dasar supaya bisa bersaing di masa global. Agar mutu pendidikan sanggup tercapai perlu perjuangan keras khususnya dari kepala sekolah dan guru. Banyak hal yang berdasarkan saya perlu dibenahi, baik dari proses pembelajarannya, sarana dan prasarana, pengelolaan sumber daya manusia, dan manajemen sekolah yang merupakan salah satu laporan dalam sistem pendidikan di sekolah. Administrasi sekolah terdiri dari : Administrasi mengajar, Administrasi Kesiswaan, Administrasi Kepegawaian,  Administrasi Perlengkapan / Barang, Administrasi Keuangan, dan Administrasi Peran Serta Masyarakat.
          Sebagai guru setiap hari kita selalu bersentuhan dengan administrasi  pengajaran. Administrasi  pengajaran yang tertib dan teratur dalam pendidikan sangat diharapkan untuk meningkatkan pengelolaan pendidikan bagi kepala sekolah dan guru. Peningkatan kemampuan dalam mengelola manajemen aktivitas dan proses pengajaran akan berakibat posistif, yaitu makin meningkatnya efisiensi dan mutu pendidikan.
          Kinerja guru sanggup ditingkatkan dengan melengkapi manajemen mengajar. Karena manajemen mengajar berisi komponen – komponen yang mendukung peningkatan kerja seorang guru. Ada yang menyampaikan bahwa manajemen mengajar ini sebagai pedoman pembelajaran, peningkatan kinerja guru, dan alat penilaian kinerja guru.
           Kinerja guru ialah hasil kerja faktual secara kualitatif dan kuantitatif yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya yang mencakup menyusun aktivitas pembelajaran, pelaksanan pembelajaran, pelaksanaan evaluasi, dan analisis evaluasi
           Ukuran kinerja guru terlihat dari rasa tanggung jawabnya melaksanakan kiprah amanah, profesi yang sedang diembannya, serta rasa tanggung jawab moral di pundaknya. Semua itu akan terlihat dalam kepatuhan dan loyalitasnya di dalam menjalankan kiprah profesinya di dalam maupun di luar kelas. Sikap ini seiring dengan tanggung jawabnya dalam mempersiapkan segala perlengkapan pengajaran sebelum melaksanakan proses pembelajaran. Selain itu dalam menyusun planning pelaksanaan pembelajaran guru harus mempersiapkan dan mempertimbangkan metode, teknik atau taktik yang akan dilakukan dalam memberikan salah satu materi. Dalam pelaksanaan penilaian guru juga harus mempersiapkan teknik penilaian yang akan dilakukan.
           Bagi guru, keberadaan manajemen mengajar merupakan sebuah kewajiban yang harus dimiliki guru.  Bagi guru kelengkapan manajemen mengajar tersebut merupakan senjata guna melaksanakan kiprah dan kewajibannya.
      Administrasi mengajar atau perangkat pembelajaran merupakan hal yang penting dari sebuah proses pembelajaran. Namun tak bisa dipungkiri  bahwa masih banyak guru yang tidak menciptakan perangkat pembelajaran dikala mengajar. Bahkan manajemen mengajar tersebut  hanya sebatas formalitas.  Ada sebagian Guru menganggap mengajar ialah suatu pekerjaan rutin yang tidak perlu direncanakan. Permasalahan ini menjadi dilema klasik dalam dunia pendidikan  di mana guru tidak mempunyai waktu untuk menciptakan perencanaan pembelajaran.
      Alasan lain kadang ada guru yang beranggapan tidak menciptakan perencanaan mengajar ialah tidak adanya waktu alasannya ialah kiprah mengajar yang terlalu banyak.
Dari uraian di atas maka permasalahan yang ada ketika saya pertama kali diangkat sebagai kepala sekolah sanggup dirinci sebagai berikut :
a.       Guru masih beranggapan bahwa kegiatan mengajar ialah suatu pekerjaan rutin yang tidak membutuhkan perencanaan pembelajaran;
b.      Banyak guru tidak menciptakan manajemen mengajar alasannya ialah beranggapan manajemen mengajar hanyalah dipakai sebagai persyaratan administratif apabila sewaktu-waktu  ada pemeriksaan;
c.       Adanya beban kiprah mengajar yang terlalu banyak sehingga guru tidak punya waktu untuk menciptakan manajemen pembelajaran;
d.      Dengan tidak dibuatnya perencanaan pembelajaran  mengakibatkan ketidakefesienan guru dalam mengajar.
      Starategi  adalah tindakan atau kegiatan khusus atau pendekatan yang diambil oleh organisasi untuk mencapai tujuan dan target . Berdasarkan dilema dan harapan yang ada, maka tahapan taktik yang saya gunakan antara lain :
a.       Menyelenggarakan rapat guru khusus membahas dan mengidentifikasi kebutuhan manajemen pembelajaran yang diperlukan.
Dalam rapat didengarkan apa saja yang dikemukakan oleh guru, bisa berupa kelemahan, kesulitan, kesalahan, permasalahan dan apa saja yang dialami oleh guru termasuk yang ada kaitannya dengan manajemen pembelajaran.
b.      Mendorong kepada semua guru untuk saling bekerja sama dan berdiskusi untuk memecahkan permasalahan dalam hal kesulitan dalam pembuatan administrasai pembelajaran. Saling sharing dalam penyusunan manajemen sekolah dilakukan sehabis jam kegiatan pembelajaran final atau pada kegiatan rapat kerja sekolah yang rutin diselenggarakan minimal sebulan sekali.
c.        Memfasilitasi pengadaan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan oleh guru pada awal tahun pelajaran.
d.      Membangun kesepakatan-kesepakatan mengenai kiprah yang harus dilakukan oleh masing-masing guru kaitannya dengan manajemen pembelajaran.  Penekanannya ialah komitmen para guru dalam menuntaskan adminstrasi sempurna waktu (sesuai jadwal).
e.       Melakukan supervisi manajemen pembelajaran secara periodik baik mingguan, bulanan, ataupun tahunan tergantung karkteristik dari manajemen pembelajaran yang akan disupervisi.

Rapat guru sangat dibutuhkan dalam rangka menyambung komunikasi antar warga sekolah. Rapat guru merupakan taktik yang sempurna untuk membedayakan guru dalam mengkomunikasikan wangsit atau gagasan aneka macam kegiatan yang menunjang aktivitas sekolah. Dalam rapat guru dibahas aneka macam kebutuhan sekolah termasuk pengadaan perangkat pembelajaran dan permasalahan yang dihadapi guru dalam penyusunannya, serta alternatif pemecahan masalahnya. Pemecahan dilema akan menjadi efektif  apabila dilakukan dengan kolaborasi atau kooperatif dengan melibatkan semua guru. Dengan demikian guru yang mengalami kesulitan dalam pembuatan adminisrtasi  pembelajaran akan terbantu. Kegiatan pembuatan manajemen akan lebih lancar manakala sekolah memfasilitasi pengadaan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan sehingga guru tinggal mengisinya saja. Selanjutnya guru akan lebih bertanggung jawab mengerjakan manajemen pembelajaran alasannya ialah sebelumnya telah dibangun kesepakatan-kesepakatan mengenai kiprah yang harus dilakukan. Sedangkan supervisi secara periodik dan bersiklus dilakukan dalam rangka pemantauan untuk mengetahui apakah guru sudah komitmen dalam mengerjakan manajemen pembelajaran sesuai jadwal sekaligus untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi guru selama pembuatan manajemen pembelajaran dan melaksanakan pembimbingan.
Sekolah yang efektif dan bermutu menjadi cita-cita semua pemangku kepentingan pendidikan, baik pemerintah, pengelola sekolah, orang renta maupun masyarakat. Salah satu ciri dari sekolah yang bermutu ialah mempunyai budaya meraih prestasi yang tinggi baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Prestasi sekolah sanggup diraih manakala sekolah dikelola dengan baik termasuk dalam hal tertib manajemen pembelajaran. Hal ini didasarkan perkiraan bahwa jikalau manajemen pembelajaran baik maka pembelajaran menjadi terarah, mempunyai contoh yang jelas. Salah satu alasan utama mengapa guru harus tertib manajemen pembelajaran ialah kiprah seorang guru dalam pembelajaran ialah merencanakan, melaksanakan proses, dan mengevaluasi pembelajaran.

Belum ada Komentar untuk "✔ Artikel Ihwal Pendidikan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel