✔ Sejarah Sekolah Dan Mengapa Terjadi Pro Dan Kontara Terhadap Sekolah ?
sejarah sekolah - |
Gurune.net - Sejarahnya di awal adanya sekolah, sekolahpun mempunyai sebuah makna secara entimologis ( Ilmu yang mempelajari asal - permintaan kata ) yaitu SCHOLE yang berarti THE AGE OF LAISURE artinya memasuki suatu masa bersenang - bahagia dan bermain diluar rumah. Anak-anak mulai bergaul dengan sesama mitra sebayanya untuk bersosialisasi, bersenang - senang, bermain - main untuk menghabiskan waktu luangnya.
Lambat laun suasana yang menyenangkan risikonya menjadi semakin berkurang dan bahkan nyaris hilang alasannya yakni banyak titipan dan muatan yang dirancang untuk dimasukan ke dalam " kegiatan untuk bersenang - bahagia " tersebut.
Kemudian lahirlah konsep forum sekolah, yang mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pendidikan nonformal ( pendidikan luar sekolah ) dab pendidikan informal ( pendidikan dalam keluarga ). Sekolah moderen risikonya menampilkan karakteristik, antara lain harus memakai kurikulum tertentu, mempunyai guru, dengan jenjang waktu tertentu, dan dengan ijazah tertentu pula.
Akhirnya, lahirlah suatu pendekatan bahwa forum pendidikan sekolah menganut " education production function " atau fungsi produksi pendidikan sekolah yang tak ubahnya sebagai sebuah pabrik yang harus berlangsung dengan Raw input (Kualitas siswa yang akan mengikuti proses pendidikan ), Process, output tertentu.
Anak- anak sebagai penerima didik yakni masukan agresif ( raw input ).
Sedangkan guru,kurikulum, sarpras, yakni masukan instrumental ( instrumental input ).
Proses pengajaran dan pembelajaran yakni sebuah proses ( process ).
lulusan yang dihasilkan keluar ( output ) dan hasil ( outcomes).
Berdasarkan pendekatan tersebut, banyak sekolah telah berubah wajah menjadi " PABRIK PENDIDIKAN " yang menghasilkan poduk secara masal, dengan akta yang dikenal dengan nama ijazah. Akhirnya, anak berguru disekolah tidak untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat bagi kehidupanya, akan tetapi lebih terfokus untuk mendapat ijazahnya.
Ijazah menjadi satu - satunya tolok ukur keberhasilan pendidikan.
Makin banyak mengeluarkan ijazah, forum pendidikan dinilai telah berhasil dalam menjalankan fungsinya. Akibatnya , ukuran kemampuan anak , ukuran kompetensi yang berhasil di raih penerima didik tidak menjadi tujuan utama masuk di suatu sekolah.
Dampak ikutan yang terjadi di sekolah sudah menjadi proses prosedur yang berlangsung kurang manusiawi. Para guru yang mengajar di sekolah banyak yang hanya mengajar sasaran kurikulum.
Ibarat pabrik yang harus menghasilkan sasaran produksi yang telah di tentukan, sekolah mempunyai sasaran keluaran yang harus dihasilkan.
Proses pendidikanyang harus berlangsung secara manusiawi kurang mendapat perhatian. Akhirnya, banyak pakar mulai mempertanyakan keberadaan sekolah sebagai daerah yang nyaman untuk belajar.
Kewajiban berguru telah berubah total menjadi kewajiban untuk masuk sekolah.
Bahkan, terdapat kesan bahwa sekolah telah berubah menajadi semacam penjara.
Inilah awal dari munculnya pendapat yang kontra terhadap sekolah, yang secara vokal di kemukakan oleh " Ivan Illich " dalam bukunya bertajuk " Descholing society " dan " Rabidandranath Tagore " dalam sistem pendidikanya " Shanti Niketan atau Rumah Damai.
Jika dipelajari secara teliti , kritik terhadap sekolah bertujuan untuk menyebarkan suasana sekolah sebagai daerah tempat yang menyenangkan bagi sang anak, memperlakukan anak secara manusiawi, dan memerhatikan perpbedaan individu anank sesuai dengan keunikan anak sebagai insan yang mempunyai aneka ragam tipe kecerdasan.
Sumber Buku : Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Karya : Drs. Suparlan M.Ed.
Belum ada Komentar untuk "✔ Sejarah Sekolah Dan Mengapa Terjadi Pro Dan Kontara Terhadap Sekolah ?"
Posting Komentar