✔ Praktik Pembelajaran Dan Evaluasi Dalam K-13



 wacana Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah   ✔ Praktik Pembelajaran dan Penilaian Dalam K-13
Praktik Pembelajaran dan Penilaian Dalam K-13 

Berdasarkan Permendikbud nomor  103 tahun 2014 wacana Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah  -  Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran, pengertian pembelajaran yaitu proses interaksi antar pesertadidik, antara akseptor didik dengan tenaga pendidik dan sumber berguru pada suatu lingkungan belajar. 

Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu memakai prinsip sebagai berikut:

1. Peserta didik difasilitasi untuk mencaritahu;
2. Peserta didik berguru dari banyak sekali sumber belajar;
3. Proses pembelajaran memakai pendekatan ilmiah;
4. Pembelajaran berbasis kompetensi;
5. Pembelajaran terpadu;
6. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
7. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;
8. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan akseptor didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
9. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan menyebarkan kreativitas akseptor didik dalam proses pembelajaran (Tut Wuri Handayani);
10. Pembelajaran dengan penguatan Pendidikan Karakter melalui lima nilai utama, dan Penguatan Literasi.
11. Pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan kawasan serta budaya kearifan lokal.
12. Pemanfaatan teknologi warta dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
13. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya akseptor didik; dan
14. Suasana berguru menyenangkan dan menantang

Tahap pertama dalam pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan planning pelaksanaan pembelajaran (RPP), tahap selanjutnya yaitu Pelaksanaan pembelajaran. 

Tahap pelaksanaan pembelajaran mencakup kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Pada setiap tahap ada banyak sekali kegiatan yang harus dilakukan guru. Berikut yaitu uraian kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

A.   Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, kegiatan guru adalah:
1. Menyiapkan akseptor didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
2. Memberi motivasi berguru akseptor didik secara kontektual sesuai manfaat dan aplikasi materi bimbing dalam kehidupan sehari-hari, dengan memperlihatkan referensi dan perbandingan local, nasional, dan internasional, serta diubahsuaikan dengan karakteristik akseptor didik ;
3. Mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
5. Menyampaikan cakupan materi dan klarifikasi uraian kegiatan sesuai silabus.

B.   Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi akseptor didik  untuk berpartisi pasif aktif, serta memperlihatkan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis akseptor didik. 

Kegiatan inti memakai model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber berguru yang diubahsuaikan dengan karakteristik akseptor dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan / tematik terpadu dan /pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan duduk kasus ( project based learning) diubahsuaikan dengan karakteristik kompetensi .
1.  Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternative yang dipilih yaitu proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, sampai mengamalkan. 

Seluruh acara pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorog akseptor didik untuk melaksanakan acara tersebut.

2.  Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui acara mengetahui,memahami, menerapkan, menganalisa, mengevaluasi, sampai mencipta. Karakteristik acara berguru dalam domain pengetahuan ini mempunyai perbedaan dan kesamaan dengan acara berguru dalam domain keterampilan. 

Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan beljar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). 

Untuk mendorong akseptor didik menghasilkan karya kreatif, dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan yang menghasilkan karya berbasis pemecahan duduk kasus ( project based learning)
3. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya,mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik)mata pelajaran yang diturunkan dari ketrampilan harus mendorong akseptor didik untuk melaksanakan proses pengamatan sampai penciptaan. 

Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukam pembelajaran yang menerapkanmodus beljar berbasis penyingkapan/penelitian dan pembelajaran yang menhasilkan karya

C.   Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan epilog guru bersama akseptor didikbaik secara individual maupun kelompok melaksanakan refleksi untuk mengevaluasi :
1.   Seluruh rangkain acara pembelajaran dan hasil-hasil yang diperolehuntuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat pribadi maupun tidak alngsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
2.   Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
3.  Melakulan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pertolongan tugas, bail kiprah individual maupun kelompok;
4.   Menginformasikan planning kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

Penilaian proses pembelajaran memakai pendekatan penilaian otentik yang menilai kesiapan akseptor didik, proses, dan hasil berguru secara utuh. 

Keterpaduan penilaian ketiga komponen (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan berguru akseptor didik yang bisa menghasilkan dampak instruksional pada aspek pengetahuan dan dampak pengiring pada aspek sikap.

Hasil penilaian otentik dipakai guru untuk merencanakan agenda perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment, atau pelayanan konseling). 

Selain itu, hasil penilaian dipakai sebagai  bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. 

Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat  proses pembelajaran dengan memakai alat : lembar pengamatan, angket sebaya, rekaman, catatan anekdot, dan refleksi. 

Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan ketika proses pembelajaran dan di final satuan pelajaran dengan memakai metode dan alat : tes lisan/perbuatan, dan tes tulis. Hasil penilaian final diperoleh dari adonan penilaian proses  dan penilaian hasil pembelajaran.

Untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pelaksanaan pembelajaran, pada bimbingan teknis ini dilakukan praktik pelaksanaan pembelajaran dan penilaian. 

Pada tingkat guru sasaran, praktik pembelajaran dan penilaian sanggup dilakukan secara real teaching.

Belum ada Komentar untuk "✔ Praktik Pembelajaran Dan Evaluasi Dalam K-13"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel