✔ Enam Kemampuan Suplemen Yang Harus Dimiliki Guru Sekolah Dasar
Gurune.net - Menjadi seorang guru yaitu idaman dan cita - cita bagi sebagian orang di negeri ini
dari guru TK,SD/MI,SMP/MTS, SMA/SMK dan sederajat. Ada dua jenis guru menurut jenisya, yaitu guru kelas dan guru mapel. Perbedaanya apa kalau guru kelas dibebani semua mata pelajaran yang ada dikelas itu dan bertanggung jawab juga sebagai walikelas secara otomatis sedangkan guru mapel hanya mengampu satu atau dua bidang khusus. Guru kelas lebih banyak di tempatkan di SD/MI sedangkan guru mapel ada di jenjang diatasnya.
Kali ini gurune akan membahas seorang guru kelas beserta kemampuan yang harus dimiliki selain mengajar di dalam kelasnya. Secara umum guru SD/MI di Indonesia merupakan guru kelas.
Guru SD ( SD ) di tuntut untuk bisa di tempatkan di banyak sekali tigkatan kelas di SD dari kelas 1-6 disini ada dua pembeda menurut tingkatanya ada kelas rendah dan juga ada kelas tinggi.
Yang dimaksud guru kelas rendah yaitu mereka yang di beri kiprah mengajar kelas 1-3 sedangkan yang diberi kiprah mengajar kelas 4-6 biasa disebut sebagai guru kelas tinggi.
Perbedaanya apa kelas rendah dan tinggi ?
Perbedaanya ada pada kemampuan anak dan Psikologinya, selain itu juga menurut materi yang diajarkanya. Ada sebagian orang yang tidak paham diluar guru menganggap pekerjaan guru itu mudah, tinggal ngomong sana - ngomong sini digaji besar.
Bahkan ada pula dari guru jenjang sekolah menengah yang menggap guru SD remeh dan mengira Mengajar di Sekolah dasar itu lebih mudah. Tapi bekerjsama sama - sama sulit.
Gurune saja yang juga mengajar di SD sudah bisa mencicipi apa kesulitan mengajar dikelas rendah dan apa kemudahanya dan apa kesulitan di kelas tinggi beserta kemudahanya.
Guru dikelas arendah ( 1-3 ) lebih diharapkan kemampuan kesabaran, keteladanan lebih, tenaga ekstra. Mengapa tahap ini yaitu tahap dasar jikalau pola didik dan didik di tahap ini kurang maksimal akan ber efek domino di tingkat atasnya.
Secara materi memang lebih gampang kalau di lihat dari kacamata orang dewasa, tapi perlu diketahui sob, disini kesulitanya bukan problem mudahnya materi yang dicerna oleh kita sebagai orang yang lebih cukup umur akan tetapi kesulitan memberikan kepada mereka semoga mereka paham, semoga mereka tahu, semoga mereka hafal, semoga mereka teringat dan seterusnya.
Disinilah tantangan guru kelas rendah. Dan gurune yakin khusus kelas satu semisal didalam kelas terisi 30-35 siswa saja dan dipasrakah ke orang lain selain guru atau bukan guru kelas belum tentu mereka bisa menguasai kelas. Kemampuan pedagogik akan berbeda dengan andragogik dimana pedagogik lebih diharapkan sosok keteladanan dari gurunya dan kesabaran lebih.
Syarat untuk kelas satu siapkan energi ekstra ya sob kalau mau nyoba ngajar dikelas satu.
Suatu ketika ada yang pernah berceletuk ke gurune mengenai kritikan ke guru SD, dia menyampaikan kepada gurune bahwa dia menganggap mengajar di kelas satu gampang tinggal ngajar penjumlahan pengurangan beres trus selesainya lebih awal, Eit..eit tunggu dulu.. gurune pribadi membela dong sesama guru hehehe... gurune hanya bisa menjawab mau mencoba barang satu hari pak? atau mau mencicipi jadi guru kelas satu pak? dia hanya tertawa. Dan akibatnya gurune terangkan gamblang kepada mereka wacana betapa harus tekunya guru kelas satu.
Beliaupun menyangkal," kan anak sd dah banyak yang bisa baca tulis dan hitung sudah diajarkan dari TK?" perlu diketahui sob, bekerjsama Taman Kanak-kanak itu hanya Taman Kanak-kanak yang seharusnya anak pada tahap ini yaitu tahap bermain. Walau pada kenyataanya kini sudah dibekali juga anak-anaknya dengan kemampuan calistung yang seharusnya itu harus diawali di Sekolah Dasar...
Lihat saja Peraturan Pemerintah No 51 Tentang PPDB. Didalam BAB dan salah satu pasalnya menyebutkan bahwa anak yang diperbolehkan mendaftar di kelas 1 SD yaitu bagi yang mereka berumur paling muda 6,5 Tahun - 7Th mengapa diusahakan umur segitu sob? Sebab menurut psikologi anak di umur - umur tersebut secara fisik anak sudah siap mendapatkan materi ajar, sudah mulai berkonsentrasi secara fisik dan psikis.
Jadi yang paling pas anak dibebani matapelajar yaitu anak kelas satu SD yang benar-benar sudah sesuai dan kriteria umurnya.
Menjadi Guru Kelas satu mengapa harus ekstra dalam mengajar, disini kita diawal masuk benar-benar harus bersaing bunyi dengan mereka, harus bisa menguasai kelas secara penuh semoga apa? Agar mereka bisa kita arahkan.
Berbeda dengan guru zaman dahulu sob hanya dengan bilah bambu yang dihantamkan ke papan tulis semua tangan diatas meja. Sekarang sudah tidak diperbolehkan sob, alasannya yaitu akan menciptakan siswa takut berlebihan.
Lanjut membahas percakapan tadi sob, Guru Kelas satu di pedesaan yang kadang benar-benar mendapatkan siswa dari keluarga pribadi tanpa Taman Kanak-kanak awalnya ini akan lebih tertantang sob, dan mereka benar - benar dari nol dan higienis belum terekam secara penuh materi ajar.
Berbeda dengan anak Taman Kanak-kanak yang sudah diajarkan calistung. Tetapi perlu diketahui kesulitanya akan sama, baik dari yang diawali dari Taman Kanak-kanak maupun yang tidak kesulitan apa sob, pertama pengendalian kelas..Bisa di bayangkan satu anak nangis bisa juga lainya ikut nangis sob heheh apa coba yang akan teman lakukan jikalau teman bukan seorang guru disuruh mengatasi kegaduhan dikelas dean didalamnya kacau banyak yang menangsi? hehehehe....
Ok sob itu sepintas wacana kelas rendah, kini apasi kesulitan dikelas tinggi? problem materi kayaknya seorang guru akan bisa sob, mengatasi problem dikelas juga kayaknya ampu sob pernah sih kami di ajari wacana Psiologi anak. Yang sulit justru materi di luar rutinitas sob. Dikelas 4-5 guru dituntut menjadi sosok yang benar-benar serba bisa sob.
Mengapa???
selain harus bisa menguasai semua mata pelajaran yang ada dan bisa menguasai seluruh tingkatan kelas dengan aksara dan sifat anak yang berbeda Guru SD Juga harus bisa menguasai bidang - bidang lain yang tidak di ajarkan di Bangku perkuliahan.
Inilah Kemampuan Tambahan Seorang Guru Yang Tidak di Ajarkan Saat Kuliah
1. Ahli Dalam Olah Data
Guru Merangkap OPS
Banyak pekerjaan yang hubunganya dengan Data Pokok Pendidik dan entri data lainya yang membutuhkan ketrampilan IT ( Penguasaan aplikasi beserta lainy ). Kedua jikalau guru dibebankan kiprah ganda menjadi seorang Operator Sekolah / " ops " maka guru tersebut harus benar-benar berakal memahami aplikasi dan berakal memahami IT secara luas dan tidak absurd dengan kata - kata dibidang ini. Guru kiprah ganda inipun juga harus bisa membagi waktu didik dan entri, harus berakal juga menuntaskan problem data.
2. Ahli dalam Bidang Keuangan
Guru Merangkap Bendahara BOS
Disini guru dituntut andal dibidang keuangan dengan seluruh keruwetan didalamnya. Dibangku kuliah Fakutas Keguruan atau Fakultas Pendidikan tidak diajarkan Ekonimi akuntasi komples sob, tapi pada ketika bekerja menjadi Guru Kita menemukan kiprah ganda yang dituntut secara instan harus bisa mengelola keuangan dengan hukum yang ribet dan menyita banyak awaktu dan tenaga.....
Kalau memang guru yang dibebani kiprah ini bisa membagi waktunya terperinci tidak menajdi maslah, mempelajari hal gres ibarat ini buat guru kayaknya butuh waktu yang tidak lama, akan tetapi harus telaten dan sabar. Cuma yang tidka sabaran justru " Yang Disana " sob hehehe.....mereka hanya taunya ingin segera beres dan benar. Padalah perlu diketahui kiprah mengajar dikelas dengan segudang manajemen kelas saja sudah runyem heheh ditambah menjadi bendahara. Gurune apresiasi dan beri penghargaan setinggi -tingginya kepad Gurubendahara yang dengan pengabdian yang tinggi mau berkorban memegang kiprah rangkap ini. Tapi kelemahanya jikalau tidak bisa membagi waktu justru SISWA lah yang akan menjadi korban. Menjadi korban dalam hal apa ? Materi didik akan tersendat - sendat alasannya yaitu tuntutan laporan hehehe.
3. Ahlinya Ahli dibidang Seni
guru dituntut harus bisa menguasai materi Menyanyi, Menari, Ketrampilan, dan Lukis/Gambar dan Ketrampilan Seni lain yang sering dilombakan ditingkat Sekolah Darsar
Kita akan bahas seni lain sob alasannya yaitu Gambar, Menari, Seni bunyi ada materinya sob ketika kuliah. Tapi bidang seni lain ini yang memang tidak ada ketika kuliah. Sebagai pola PANTOMIM di SD ada lomba pantomim lho sob, Lomba ini hingga tingkat Nasional Juga. Berarti disini mau tidak mau salah satu guru harus bisa menguasai pantomim minimal pahamlah untuk bekal mengajarkan
ke siswanya.
Kan bisa sewa instruktur ru?
hadeh cerdas seklai pertanyaanya. Eit tapi jangan samakanlah kota dengan desa, Jumlah murid dan sebagainya tidak lho semua sekolah dapet uang bos yang besar misalnya jikalau sekolah berjumlah sedikit siswanya maka terperinci boro - boro sewa instruktur tidak tekor saja ngurus kelngkapan sekolah saja sudah bersyukur, tidak sanggup maslah dibidang keuangan saja sudah Alhamdulillah.
Lho kan wali muridnya yang bayarin ?
Buat apa lomba ini ada kalau memang tidak melibatkan guru, "Kan talenta itu harus diasah ru, gimana si? malah nyalahin lomba ini ada atau tidak, gimana si ru?"
eit tunggu dulu, alangkah baiknya dan berkesanya jikalau mereka diajari oleh guru kelasnya sendiri dan atau guru dalam satu sekolah itu sendiri baik bisa juara atau tidak. Boleh si sewa instruktur tapi tetep gurunya juga harus ikut terlibat didalamnya minimal ikut berlatih juga.
4. Ahlinya andal dibidang IT
Di kala ibarat kini ini guru dituntut untuk mahir dibidang IT sob, kalau tidak bisa mengikuti maka akan tertinggal sob,
Lho guru kan paling cuma ngetik doang susahnya apa kiprah kaya gitu ?
Kamu ini pinter sekali, kalau guru lagi ngomong menitik nitik mulu hehehhe
Gapapa sob namanya juga bawah umur bertanya itu anggun hehe
Ya... perlu ditegaskan pembuatan media pembelajaran yang kreatif, dan kekinian harus melibatkan IT dan kemampuan di dalamnya. Bagaimana mau menciptakan vidio pembelajaran kalau penguasaan software, perekaman yang pas, editingnya dan lainya belum bisa.
5. Ahli Dalam Psikologi dan Sosial
Dari zaman dahulu hingga kini problem didialam sekolah itu ada, salah satu yang sering terjadi yaitu tidak terimanya orang renta jikalau anaknya tidak naik? iya tidak?
Maka saran gurune siapkan data yang akurat untuk tameng seorang guru atau wali siswa jikalau ada protes dari wali siswa nantinya. Kadang diluar dugaan namanya emosi kadang mereka melaksanakan hal - hal diluar dugaan.
Cara paling ampuh dalam menghadapi seseorang yang emosi yaitu biarkan mereka berbicara hingga habis membisu dulu hingga mereka selesai meluapkan unek - uneknya. Setelah selesai santai saja terangkan pelan - pelan dan jangan lupa senyumin hehehe
Terangkan secara rinci menurut data nilai yang teman punya harus detail. Guru yaitu sosok yang harus tau persis setiap anak didiknya.
Tips dari gurune dulu disaat belum ada kurtilas gurune selalu memiliki buku catatan harian selain buku nilai. Ini bisa dijadikan pedoman untuk menjelaskan secara detail wacana anak tersebut beserta masalah-masalah yang ada.
Jika sudah diterangkan baik - baik dan tetap bertindak anarkhis maka perlu melibatkan KS dan Komite. Maka bangunlah dari awal pola kejujuran dan keteladanan serta kerjasama dengan banyak sekali elemen masyarakat.
Kita dalam bekerja niscaya menemukan hal-hal ibarat ini. Maka jikalau sudah memiliki kekerabatan baik dengan masyarakat dan lingkungan sekitar jikalau timbul suatu problem bisa diatasi secara cepat dan mudah.
6. Menjadi Ahli Pemimpin di Lingkungan
Tidak dipungkiri lagi bantuan guru di lingkunganya sangat banyak. Keterlibatan dalam masyarakat sangat banyak, Dari menjadi ketua RT/RW, BPD kalau di desa, Tokoh Masyarakat, hingga disuruh pasrahin calon pengantin segala hehehe.. maka perlu dipersapkan dari kini jikalau ada yang mau masuk menjadi guru belajarlah berbicara di depan khalayak ramai dan memiliki kemampuan berbicara dan komunikasi yang baik.
Mungkin hingga enam dulu sob yang gurune tulis, selanjutnya akan gurune lanjutkan di artikel gurune berikutnya. Untuk berlangganan teman bisa ikuti blog gurune ya klik saja tombol ikuti di cuilan kanan atas. Kalu tidak ikuti fanspage kami ada di wigdeg kolom sebelah kanan. Sampai ketemu di artikel berikutnya yasob wacana guru.
Belum ada Komentar untuk "✔ Enam Kemampuan Suplemen Yang Harus Dimiliki Guru Sekolah Dasar"
Posting Komentar