✔ Apa Si Budaya 5S Di Sekolah Dasar ?

S di SD kadang hanya sebatas Slogan semata ✔ Apa si Budaya 5S di SD ?

Gurune.net - Budaya 5S di SD kadang hanya sebatas Slogan semata. Tapi Banyak Pula yang benar - benar menerapkan Slogan 5S di SD di terapkan sebenar-benarnya di dalam keseharian di sekolah tersebut.

Apasi budaya 5 S di SD ?

Sering kita melihat baner 5S yang terpapang besar di sebuah sekolah baik negeri maupun swasta.

Budaya 5S ialah budaya adaptasi diri di sekolah untuk selalu menerapkan 5S ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun ). 

Budaya tersebut bahu-membahu implementasi dari penerapan pendidikan abjad yang sangat manis kalau benar-benar diterapkan secara real dalam keseharian siswa dan guru di sekolah dasar.


Pendidikan karakter ialah suatu adaptasi perihal hal yang baik, dengan demikian penerima didik akan paham perihal mana yang benar dan mana yang salah. Peserta didik akan sadar dan peduli untuk menerapkan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan abjad merupakan perjuangan untuk mendidik penerima didik biar mereka mengerti, mencicipi dan menerapkan nilai-nilai yang baik dalam kehidupannya.

Disekolah pendidikan abjad bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting sehingga menjadi kepribadian penerima didik.

Maka dengan diterapkanya adaptasi penerapan Budaya 5S di SD akan sangat sejalan dengan tujuan pendidikan abjad yang sedang diterapkan di Indonesia.

Penerapan budaya 5S di sekolah dasar antara lain :

Senyum

Senyum itu indah, senyum itu sanggup menebarkan aura positif, senyumpun ialah ibadah yang bernilai pahala yang paling gampang alasannya dalam pendidikan Islam senyum ini merupakan bab dari Shodaqoh yang paling mudah. Praktis untuk orang yang terbiasa tetapi akan sulit bagi orang yang enggan dan terbiasa menerapkan budaya ini.

adapun penerapan adaptasi senyum bagi siswa antara lain :

  • pembiasaan tersenyum kalau bertemu sesama sobat di kelas maupun di lingkungan sekolah baik dengan guru maupun karyawan yang lain.
  • mengawali sapaan dengan senyuman kalau ada tamu yang masuk kelingkungan sekolah.
  • berkomunikasi selalu dengan raut muka ceria dan senyuman.


Senyum menjadi bab yang wajib dilakukan di lingkungan sekolah. Tidak hanya siswa gurupun harus menerapkan hal ini. Sesama sobat sejawa harus saling menebar senyum, tapi jangan berlebihan ya sob hehehe....sewajarnya saja.

Jika budaya senyum sudah menjadi adaptasi maka akan terasa nyaman, damai, dan sejuk dipandang. Coba saja apa reaksi sobat cika melihat orang yang selalu cemberut ? hehehe jawab sendiri saja di benak hati masing - masing. Maka akan lebih bahagia melihat orang lain tersenyum dibanding cemberut. Pembiasaan Budaya 5S pertama ini memang sangat manis untuk meningkatkan aura faktual di lingkungan sekolah.

Salam

Pembiasaan budaya salam bisa mencairkan suasana kaku menjadi indah. Sapaan berupa salam ini memang sudah diterapkan dalam adaptasi disekolah semenjak dari dahulukala coba saja sobat disaat sekolah sesudah berdoa pemimpin doa atau ketua kelas selalu mengucapkan " Beri salam " hehehe kalau di film ipin upin " Selamat pagi ceghu " kalau di Indonesia " Selamat pagi pak guru / buguru " ini merupakan adaptasi salam yang umum dan sebagian besar sekolah menerapkan ini. 

Budaya salam yang lain juga bisa memakai salam yang diajarkan setiap agama. Seperti Islam mengajarkan salam " Assalamualaikum " itu juga budaya salam yang sangat manis lantaran hal tersebut merupakan penanaman budaya abjad perihal melakukan perintah agama.

Inti dari budaya salam ialah membiasakan saling menyapa satu sama lain. Budaya ini berlaku seluruh warga sekolah dari Kepala Sekolah, Guru dan Siswa. 

Maka tak heran kalau banyak anak yang sudah benar-benar menarapkan budaya ini, kalau bertemu gurunya dijalan ia mengucapkan " Assalamualaikum Pak Guru " manis bukan budaya ini. Semoga budaya 5S yang kedua ini selalu diterapkan dalam kehidupan sehari - hari baik di sekolah maupun dirumah.

Sapa

Tegur sapa ialah kebiasaan dan budaya yang sangat kental kalau dijawa. 

Pembiasaan Budaya 5S yang ke tiga ini memang sudah berlangsung lama. Kita kalau dijawa awal bertemu pembuka kata sesudah salam ialah mengucapkan kabar. 

Dalam bahasa jawa sering mendengar kata " Pripun Kabare ?" ini ialah budaya sapa yang lumrah dan umum. Gurune yakin setiap tempat di Indonesia memiliki kebiasaan ini. Budaya tegur sapa dalah budaya yang manis alasannya sangat sanggup membawa keakraban diantara satu sama lain. 

Begitu pula disekolah adaptasi ini wajib dilakukan sebagai bab dari adaptasi Budaya 5S di Sekolah Dasar. 

Contoh seorang guru yang beberapa hari ditugaskan diluar tempat untuk emngikuti diklat. Saat pulang setiap guru menyalami dan menanyakan " Bagaimana Kabarnya pak/bu ? Bagaimana diklat kemarin ?" itu salah satu budaya sapa. Begitu juga siswa sesudah temanya tidak berangkat beberapa hari awal pertama berangkat siswa lain dikelasnya menanyakan dengan ungkapan " Bagaimana sekarang, dah sehat ?" manis bukan adaptasi menanyakan kabar. Tandanya sesama sobat saling memperhatikan.

Sopan

Budaya ini wajib diterapkan disekolah. Ingat sob untuk seorang anak bahu-membahu sangat penting mendahulukan susila sebelum ilmu. Maka negara jepang di tingkat pendidikan dasarnya fokus pada pendidikan abjad ini. Sebetulnya budaya sopan di Indonesia sangat kental.

Akhir - final ini budaya ini sedikit luntur. Dulu kalau ada orang remaja sedang duduk - duduk ada anak kecil liwat niscaya sedikit membungkukan badanya sambil mengucapkan "Permisi " atau " nuwunsewu" ini salah satu budaya kesopanan penerapan adaptasi budaya 5S yang pokok.

Selayaknya sekolah terus mengajarkan budaya ini hingga sekarang. Adab berbicara dengan sopan sangat penting. Di jawa ada tingkatan bahasa yang diperuntukan untuk seumuran dan untuk orang yang lebih bau tanah dan harus dihormati. Tingkatan bahasa itu bahu-membahu ialah pelajaran dari budaya sopan yang sangat luar biasa. Jika benar-benar diterapkan akan sangat bagus. 

Dipesantren pesantren seorang santri memandang wajah kyainya saja tdak berani alasannya mereka sangat menghormati gurunya. 

Jika adaptasi budaya sopan diterapkan maka kenakalan, sifat membangkang dan lainya akan bertahap hilang.

Santun

Apa si yang dimaksud dengan santun? Santun ialah berkata lemah lembut serta bertingkah laris halus dan baik.

Budaya santun harus diterapkan total disekolah, diawali dari seorang guru dikala berbicara dengan siswanya atau anak didiknya. 

Diawali dari Kepala Sekolah yang mengajarkan santun kepada bawahanya.

Diteruskan dengan sesama siswa berkomunikasi dan bertingkah laris dengan santun.

Jika budaya ini benar - benar diterapkan maka sekolah tersebut akan sangat "Adem " kalau kata orang jawa. Adem yang dimaksud yaitu hambar dan lembut yummy dirasakan dan dilihat serta didengar.

Tidak hanya berucap dan tingkah laris santun disini juga bisa menjaga perasaan sesama sobat dalam arti sesama sobat dihentikan saling mengejek yang sanggup melukai hati dan perasaan sobat yang lain. 

Teorinya manis sob, tapi lebih manis lagi dipraktekan secara real. 

Jika ke 5 buda S ( Senyum,salam,sapa sopan dan santun ) terpatri erat disemua warga sekolah gurune yakin penerapan pendidikan abjad pokok ini akan berdampak faktual dengan terciptanya sekolah nyaman,sekolah kondusif dan sekolah prestasi. Karena sekolah benar - benar mendahulukan susila sebelum ilmu.

Ok sob mungkin hingga disini duluya, kalau bermanfaat bisa kalian share ya. Untuk saling menyebarkan kebaikan.


Belum ada Komentar untuk "✔ Apa Si Budaya 5S Di Sekolah Dasar ?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel