✔ Menciptakan Artikel Jangan Asal Kopas Dari Internet
Gurune.net - Tak dipungkiri dengan mudahnya saluran internet ibarat kini ini, seseorang leluasa mengakses banyak sekali sumber bacaan secara cepat dan beragam. Tapi sangat disayangkan bagi sebagian penulis mengabaikan " anggah - ungguh " dalam budaya menulis.
Maksudnya fasilitas tersebut mereka manfaatkan dengan cara yang kurang tepat. Mereka menciptakan artikel hanya asal kopi paste dari goresan pena - goresan pena yang dibentuk seseorang, penulis seenaknya " menyomot " beberapa paragraf goresan pena seseorang dan menaruh di dalam artikel mereka tanpa menyertakan sumber rujukan.
Sebetulnya boleh saja ambil goresan pena seseorang tapi jangan asal kopi paste saja, sumber goresan pena tersebut seharusnya dicantumkan dalam artikel yang mereka buat, Cara semacam itu lebih etis dan menghargai karya orang lain.
Hari ini sanggup ilmu dari salah satu wartawan senior dikotaku, ia yaitu wartawan lintas24.com.
Beliau sangat kecewa hasil juara lomba menulis yang di adakan oleh instansi tertentu. Artikel sang juara ternyata terdeteksi sebagian hasil " comot " sana - sini dari internet, parahnya tanpa menuliskan tumpuan atau daftar pustaka.
Sangat gampang mengecek artikel apakah itu original atau tidak, banyak aplikasi baik online maupun offline yang sanggup mengecek seberapa persen tingkat " uniqe " goresan pena mereka.
Beberapa kawasan pengecekan tingkat originalitas goresan pena antara lain " copyscape, Dusball, Plagscan, Plagiarism checker x dan masih banyak lagi tentunya.
Kadang kita membaca sebuah artikel di media cetak tertentu yang berisi artikel - artikel yang sangat bagus. Tapi kita tidak tahu seberapa tingkat " originalitas " goresan pena mereka.
Sangat mudahko kita cek goresan pena mereka.
Ni teladan hasil cek beberapa kalimat yang gurune buat di artikel ini lewat " Plagiarism checker x ".
Dari hasil pengecekan gurune di dalam software plagiarism, muncul sebuah diagram bulat dengan 2 warna sebetulnya, satu biru donker sebagai tanda ( plagiarized ) sedangkan hijau muda sebagai tanda kalau artikel yang di tes disini " uniqe ".
Hasil cek yang gurune dapatkan semua berwarna hijau muda, berarti 100 % goresan pena yang sedang gurune cek yaitu uniqe, orisinil karya ketikan dan fatwa sendiri tanpa comot sana - sini asal - asalan.
Data selanjutnya software tersebut juga sanggup mengambarkan jikalau didalam artikel tersebut terdapat hasil " comotan " atau uniqe akan ditampilkan dalam sebuah data ibarat di bawah ini.
Dari tabel data diatas terang seberapa persen tingkat duplikat sebuah goresan pena dan dari mana asal mula goresan pena tersebut.
Sebetulnya bagi pembaca kadang tidak mempedulikan hal - hal ibarat ini, akan tetapi kembali ke " susila " atau " anggah - ungguh " seorang penulis. Jika memiliki susila yang baik dikala mengutip beberapa rujukan, cantumkan sumber tumpuan atau kutipan tersebut.
Sebetulnya ada 2 cara pengutipan yang berasal dari internet.
contohnya :
contohnya :
dari kedua cara diatas hampir sama, perbedaan hanya pada menyalin sama persis, dan yang satunya mengganti gaya bahasa goresan pena saja.
Sebetulnya mudahkan....
Cara tersebut berlaku untuk kutipan yang akan dimuat di media cetak maupun elektronik ibarat website.
Maka dengan mudahnya cara mengutip tersebut, diharapkan para sahabat yang membaca goresan pena ini, disaat menciptakan artikel cantumkanlah sumbernya, dengan cara tersebut berarti kita sudah menghargai karya seseorang.
Jika itu sebuah website yang " termonetize ", kita akan terkena pelanggaran hak cipta, sebagai hukuman maka akun kita sanggup saja terkena baned permanen kalau terus nakal akan peringatan dari " mbah google "
Jika goresan pena itu "uniqe" maka google akan sukarela ikut menaikan rank goresan pena kita di " google searche ".
Maka diharapkan mulailah perbaiki goresan pena kita yang akan dimuat dimedia cetak maupun di website - website kita.
Khusus para rekan - rekan guru yang memang sedang berambisi mengejar " angka kredit guru " dengan menulis, dan gencar mengirimkan artikelnya ke media cetak hindari cara tidak etis dengan asal copas goresan pena seseorang.
Selayaknya seorang guru sanggup menjadi teladan dalam hal " susila " dalam menulis.
Mulailah dengan hal yang sederhana dan teruslah berguru demi pembiasan budaya menulis dan literasi.
Maksudnya fasilitas tersebut mereka manfaatkan dengan cara yang kurang tepat. Mereka menciptakan artikel hanya asal kopi paste dari goresan pena - goresan pena yang dibentuk seseorang, penulis seenaknya " menyomot " beberapa paragraf goresan pena seseorang dan menaruh di dalam artikel mereka tanpa menyertakan sumber rujukan.
Sebetulnya boleh saja ambil goresan pena seseorang tapi jangan asal kopi paste saja, sumber goresan pena tersebut seharusnya dicantumkan dalam artikel yang mereka buat, Cara semacam itu lebih etis dan menghargai karya orang lain.
etika menulis |
Hari ini sanggup ilmu dari salah satu wartawan senior dikotaku, ia yaitu wartawan lintas24.com.
Beliau sangat kecewa hasil juara lomba menulis yang di adakan oleh instansi tertentu. Artikel sang juara ternyata terdeteksi sebagian hasil " comot " sana - sini dari internet, parahnya tanpa menuliskan tumpuan atau daftar pustaka.
Sangat gampang mengecek artikel apakah itu original atau tidak, banyak aplikasi baik online maupun offline yang sanggup mengecek seberapa persen tingkat " uniqe " goresan pena mereka.
Beberapa kawasan pengecekan tingkat originalitas goresan pena antara lain " copyscape, Dusball, Plagscan, Plagiarism checker x dan masih banyak lagi tentunya.
Kadang kita membaca sebuah artikel di media cetak tertentu yang berisi artikel - artikel yang sangat bagus. Tapi kita tidak tahu seberapa tingkat " originalitas " goresan pena mereka.
Sangat mudahko kita cek goresan pena mereka.
Ni teladan hasil cek beberapa kalimat yang gurune buat di artikel ini lewat " Plagiarism checker x ".
Dari hasil pengecekan gurune di dalam software plagiarism, muncul sebuah diagram bulat dengan 2 warna sebetulnya, satu biru donker sebagai tanda ( plagiarized ) sedangkan hijau muda sebagai tanda kalau artikel yang di tes disini " uniqe ".
Hasil cek yang gurune dapatkan semua berwarna hijau muda, berarti 100 % goresan pena yang sedang gurune cek yaitu uniqe, orisinil karya ketikan dan fatwa sendiri tanpa comot sana - sini asal - asalan.
Data selanjutnya software tersebut juga sanggup mengambarkan jikalau didalam artikel tersebut terdapat hasil " comotan " atau uniqe akan ditampilkan dalam sebuah data ibarat di bawah ini.
Dari tabel data diatas terang seberapa persen tingkat duplikat sebuah goresan pena dan dari mana asal mula goresan pena tersebut.
Sebetulnya bagi pembaca kadang tidak mempedulikan hal - hal ibarat ini, akan tetapi kembali ke " susila " atau " anggah - ungguh " seorang penulis. Jika memiliki susila yang baik dikala mengutip beberapa rujukan, cantumkan sumber tumpuan atau kutipan tersebut.
Sebetulnya ada 2 cara pengutipan yang berasal dari internet.
# Pertama - Dengan cara kutipan langsung
Dengan cara ini penulis sanggup menuliskan dulu nama situs atau penulis asal gres menuliskan kutipan yang diambil.contohnya :
Menurut kang bejo dalam situsnya " susila menulis dibutuhkan sebagai bentuk penghargaan kepada karya seseorang "
#Kedua - Dengan cara mengutip tidak langsung
Hampir ibarat dengan cara diatas cuma perbedaanya bahasa yang dipakai memakai bahasa sendiri.contohnya :
Menurut kang bejo dalam situsnya menyampaikan " sebagai bentuk penghargaan terhadap karya seseorang, dalam mengutip sebuah artikel diharapkan mencantumkan sumber tumpuan "
dari kedua cara diatas hampir sama, perbedaan hanya pada menyalin sama persis, dan yang satunya mengganti gaya bahasa goresan pena saja.
Sebetulnya mudahkan....
Cara tersebut berlaku untuk kutipan yang akan dimuat di media cetak maupun elektronik ibarat website.
Maka dengan mudahnya cara mengutip tersebut, diharapkan para sahabat yang membaca goresan pena ini, disaat menciptakan artikel cantumkanlah sumbernya, dengan cara tersebut berarti kita sudah menghargai karya seseorang.
Apa si manfaat menulis tidak asal copas?
Banyak manfaat sebetulnya, pertama kita berlatih jujur untuk diri sendiri, ke dua kita sebetunya secara tidak sadar sedang menghindari duduk perkara melanggar hukum, coba kalau goresan pena tersebut benar - benar dilindungi secara hukum, kita ambil seenaknya, maka tau sendiri resiko yang bakal didapatkan.Jika itu sebuah website yang " termonetize ", kita akan terkena pelanggaran hak cipta, sebagai hukuman maka akun kita sanggup saja terkena baned permanen kalau terus nakal akan peringatan dari " mbah google "
Jika goresan pena itu "uniqe" maka google akan sukarela ikut menaikan rank goresan pena kita di " google searche ".
Maka diharapkan mulailah perbaiki goresan pena kita yang akan dimuat dimedia cetak maupun di website - website kita.
Khusus para rekan - rekan guru yang memang sedang berambisi mengejar " angka kredit guru " dengan menulis, dan gencar mengirimkan artikelnya ke media cetak hindari cara tidak etis dengan asal copas goresan pena seseorang.
Selayaknya seorang guru sanggup menjadi teladan dalam hal " susila " dalam menulis.
Mulailah dengan hal yang sederhana dan teruslah berguru demi pembiasan budaya menulis dan literasi.
Belum ada Komentar untuk "✔ Menciptakan Artikel Jangan Asal Kopas Dari Internet"
Posting Komentar