✔ Kemendikbud Akan Mengirim 1.000 Guru Untuk Dilatih Di 15 Negara


Kemendikbud akan mengirim 1.000 guru untuk dilatih di 15 negara selama tiga pekan. Langkah ini dilakukan untuk penguatan metodologi dan kompetensi para pendidik tersebut. Negara-negara yang menjadi tujuan ialah Finlandia, Korea, Jerman, Jepang, Prancis, Singapura, China, Hong Kong. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menjelaskan, training yang akan diberikan kepada para guru ini akan berbeda-beda.

Kendati demikian, arahnya untuk penguatan metodologi serta untuk penguatan kompetensi. “Intinya, kalau dikirim ke luar negeri wawasannya lebih terbuka. Ini juga dikirim ke negara-negara yang bisa jadi referensi, contoh, bench mark oleh guru yang akan dikirim,” ujar dia.

Menurut dia, para guru yang dikirim merupakan para guru yang berprestasi dalam sejumlah program. Selain para guru yang juara, seleksinya juga dilakukan berdasar asesmen yang dilakukan Kemendikbud melalui rekam jejak.

“Kemendikbud akan terus berusaha semoga training guru ke luar negeri akan terus berlanjut, sehingga merekapun akan mempunyai banyak pengalaman,” kata mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.

Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Supriano mengungkapkan, para guru yang terpilih jadwal ini akan berangkat tamat bulan ini. Menurut dia, langkah ini di lakukan semata dalam rangka fokus ke pengembangan sumber daya manusia.

“Pendidikan yang baik itu pengaruhnya ke guru,” katanya di kantor Kemen dikbud kemarin. Supriano meminta para guru sanggup meningkatkan kompe tensinya dalam proses pembelajaran dengan melihat perbandingan dari beberapa negara lain yang sudah maju.

Menurut dia, proses pendidikan yang baik akan tercipta di sekolah oleh guru yang kualitasnya baik pula. “Selanjutnya, Kemendikbud berharap akan ada perubahan dalam proses pembelajaran di sekolah ketika para guru ini telah mendapat pembekalan ilmu baru,” ujar dia.

Sementara itu, pengamat pendidikan UPI Bandung Said Hamid Hasan beropini pengiriman guru untuk dilatih ke luar negeri memang akan bisa menambah wawasan guru.

Said pun berharap pengiriman guru ke luar negeri ini hanya sebatas apresiasi atau hadiah atas prestasi yang telah ditunjukkan oleh guru yang sudah diseleksi, dan bukan untuk menuntaskan dilema terkait kompetensi guru.

Ketua Divisi Smart Learning Center PB Persatuan Guru Republik Indonesia Richardius Eko Indrajit menyampaikan ketika ini siswa di Indonesia bisa dengan mudahnya mencari dan mempelajari materi latih melalui internet. Dia mengatakan, jikalau semua materi latih ada di You Tube maka guru pun semestinya tidak mengajarkan yang sudah ada di internet tersebut.

“Di masa disrupsi ini, guru harus menguasai siber pedagogi, yakni bagai mana cara kita mengajar ketika semua materi yang mau kita ajarkan sudah ada di internet,’’ katanya. Dia menjelaskan, di masa ketika ini pedagogi siber dibutuhkan semoga guru bisa menciptakan kiprah siswa yang lebih menarik, yakni kiprah yang tidak dengan mudahnya siswa mengopinya dari internet.

Guru harus berakal menciptakan kiprah yang menantang siswa berimajinasi untuk menjawabnya dan dikomparasi dengan ilmu yang dibaca melalui buku. Dia mengatakan, masa disrupsi ini juga mengubah posisi guru bukan lagi menjadi sumber ilmu, melainkan menjadi arsitek kelas dengan fungsi sebagai fasilitator dan sahabat.
Sumber : https://nasional.sindonews.com
====================================
PESAN MENDIKBUD DALAM PELEPASAN PROGRAM PELATIHAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KE LUAR NEGERI TAHUN 2019: “LURUSKAN NIAT”

Berikut beberapa pesan Bapak Profesor Muhadjir dalam jadwal Pelepasan Program Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan ke Luar Negeri Tahun 2019 di Gedung A Kemdikbud Jakarta, Rabu 27 Februari 2019

1. Luruskan Niat

Kepada para pendidik dan tenaga kependidikan yang dikirim ke luar negeri semoga meluruskan niat untuk mencar ilmu dan berlatih, mencari ilmu, mencari pengalaman, dan mencari hal-hal yang baik di negara yang dituju. Para pendidik dan tenaga kependidikan yang dikirim ke luar negeri bukanlah untuk jalan-jalan, tetapi untuk mendapat hal-hal yang baik, meningkatkan profesionalitas, dan bisa menjadi kekuatan untuk memperbaiki atau mengubah dunia pendidikan Indonesia menjadi lebih baik.

2. Bersyukur

Bahwa pendidik dan tenaga kependidikan yang dikirim ialah yang terpilih dari 3, 17 juta pendidik bahkan lebih. Perwujudan rasa syukur tersebut tidak hanya dalam bentuk ucapan, tetapi diwujudkan dalam tindakan untuk bersungguh-sungguh dalam melakukan kiprah dan memanfaatkan kesempatan mendapat pengalaman terbaik.

3. Berpikir Kritis

Selama di luar negeri dan sesudah pulang nanti diharapkan pendidik dan tenaga kependidikan tidak hanya menjiplak hal-hal yang baik, tetapi hendaknya bisa berpikir kritis dan inovatif untuk bisa melampaui apa yang didapatkan dari negara yang dituju.

4. Ingatlah bahwa Dibiayai Rakyat

Bahwa jadwal training pendididik dan tenaga kependidikan ke luar negeri tahun 2019 ialah dari dana APBN yang juga bersumber dari Rakyat Indonesia. Oleh alasannya itu, haruslah dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan nantinya menunjukkan manfaat untuk rakyat, khususnya menimbulkan pendidikan Indonesia yang lebih baik.

(Jakarta, 27 Februari 2019 ditulis oleh Muh Zuhri, Guru Bahasa Indonesia Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali, Jawa Tengah)

Belum ada Komentar untuk "✔ Kemendikbud Akan Mengirim 1.000 Guru Untuk Dilatih Di 15 Negara"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel