✔ Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud) Luncurkan Kegiatan Digitalisasi Sekolah


Dalam rangka pengembangan digitalisasi sekolah khususnya di tempat terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan aktivitas Digitalisasi Sekolah. Peluncuran perdana aktivitas ini dilakukan pribadi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, pada Rabu (18/9/2019), ditandai dengan pemberian sarana pembelajaran teknologi warta dan komunikasi (TIK) kepada sekolah serta komputer tablet kepada siswa.


“Digitalisasi Sekolah merupakan terobosan gres di dunia pendidikan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi warta dalam banyak sekali aspek pengajaran,” kata Mendikbud pada jumpa pers peluncuran aktivitas Digitalisasi Sekolah, di Perpustakaan Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2019).

Kelebihan sistem ini, kata Mendikbud, mempermudah proses mencar ilmu mengajar, alasannya para siswa sanggup mengakses semua materi didik ataupun materi ujian dalam satu jaringan. “Sarana pembelajaran TIK yang diberikan berupa PC, laptop, LCD, router, dan eksternal hard disk. Sekolah yang akan mendapatkan sarana pembelajaran tersebut di Kabupaten Natuna sebanyak 38 unit sekolah, terdiri dari 25 SD, 9 SMP, 3 SMA, dan 1 SMK. Sarana pembelajaran TIK ini bertujuan untuk mempermudah sekolah melakukan aktivitas Digitalisasi Sekolah,” terang Mendikbud.

Sedangkan untuk komputer tablet akan diberikan kepada 1.142 siswa, terdiri dari 508 siswa SD, 303 siswa SMP, 228 siswa SMA, dan 103 siswa SMK. Komputer tablet tersebut telah dipasangkan aplikasi rumah mencar ilmu yang menyediakan delapan fitur utama, yakni sumber belajar, buku sekolah elektronik, bank soal, laboratorium maya, peta budaya, wahana jelajah angkasa, pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan kelas maya.



“Mengingat letak geografis sekolah sasaran dan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, maka pemberian sarana pembelajaran TIK dan tablet akan diberikan kepada 18 sekolah dan 590 siswa. 20 sekolah dan 552 siswa yang terkendala faktor geografis dan cuaca akan tetap diberikan sumbangan digitalisasi sekolah,” ujar Mendikbud.

Digitalisasi Sekolah merupakan implementasi dari new learning, yang disiapkan untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Karakteristik new learning tersebut adalah student centered, multimedia, collaborative work, information exchange, dan critical thinking and informed decision making. Total anggaran untuk pembelian sarana pembelajaran TIK dan komputer tablet sebesar Rp 3.176.000.000.

“Dana tersebut diambilkan dari BOS Afirmasi dan BOS Kinerja. Tahun 2019 Kemendikbud telah menganggarkan sumbangan sarana pembelajaran TIK dan tablet melalui BOS Kinerja untuk 6.004 sekolah dan 692.212 siswa. Sedangkan BOS Afirmasi untuk 30.277 sekolah dan 1.061.233 siswa,” terang Mendikbud.

Selain aktivitas Digitalisasi Sekolah, Kemendikbud juga mencanangkan lima aktivitas lain. Program tersebut ialah percepatan pencairan Program Indonesia Pintar (PIP), Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP), seTARA Daring dan E Modul Pendidikan Kesetaraan, serta laman Sahabat Keluarga, dan Bimbingan Calon Fasilitator (BCF) Pendidikan Keluarga dalam Jaringan.

Digitalisasi Sekolah

Digitalisasi sekolah melalui Program Sekolah Digital merupakan balasan terhadap tantangan revolusi industri 4.0. Sasaran utama aktivitas ini ialah sekolah-sekolah di tempat 3T, namun secara umum aktivitas ini juga menyentuh satuan pendidikan di tempat selain 3T.

Penyediaan sarana pembelajaran di sekolah berupa PC server, tablet, laptop, LCD, router, dan eksternal harddisk akan dilakukan dengan dukungan aktivitas BOS Afirmasi dan BOS Kinerja. BOS Afirmasi ditujukan bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang berada di tempat 3T, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Sementara BOS Kinerja ditujukan bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang dinilai berkinerja baik dalam menyelenggarakan layanan pendidikan.

Sebanyak 30.227 sekolah menjadi sasaran akseptor BOS Afirmasi, dan sebanyak 1.060.253 siswa akan mendapatkan tablet. Sarana tersebut juga diharapkan sanggup difungsikan untuk mengakses Rumah Belajar, baik secara daring maupun luring.  

“Gurunya kita latih, tapi ini kan sangat terbuka. Ini yang kita wajibkan mereka untuk mengakses ‘Rumah Belajar’, tetapi bila ada yang ingin berlangganan dengan platform-platform digital yang berbayar silakan, asal tidak melanggar hukum saja,“ kata Mendikbud Muhadjir Effendy ketika membuka kegiatan Sosialisasi Program BOS Afirmasi dan BOS Kinerja Tahun 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis malam (12/9/2019).

Untuk memastikan ketersediaan jaringan internet di tempat 3T, Kemendikbud pun sudah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Kemenkominfo dengan aktivitas Palapa Ring telah berkomitmen untuk memprioritaskan pelayanan di bidang pendidikan. “Sudah ada akad dengan Kemendikbud bahwa nanti yang akan diprioritaskan ialah sekolah, kemudian gres puskesmas, sehabis itu gres administratif desa,” tutur Muhadjir.

Dari sisi pengawasan program, Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi dalam kesempatan yang sama menuturkan bahwa Inspektorat Jenderal dan kepala dinas pendidikan akan dilibatkan penuh. “Makanya ini kita undang, jadi minta kepala dinas ikut memberi training kepada sekolah, mengawasi sekolah biar betul-betul memperlihatkan peralatan yang sesuai dengan yang kita harapkan, jangan hingga membeli hal yang lain yang tidak diperlukan,” pungkas Didik.
Sumber : https://gtk.kemdikbud.go.id

Belum ada Komentar untuk "✔ Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud) Luncurkan Kegiatan Digitalisasi Sekolah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel