✔ Sejarah Dan Mitos Perihal Otak Manusia

 Manusia secara biologis dirancang dengan kelengkapan yang cukup untuk sanggup mempertahanka ✔ Sejarah dan Mitos Tentang Otak Manusia



Gurune.net - Manusia secara biologis dirancang dengan kelengkapan yang cukup untuk sanggup mempertahankan hidupnya. Satu - satunya keunggulan daya saing yang dimiliki insan yang tidak makhluk hidup lain yang juga mempunyai otak ialah kemampuan untuk belajar. Berbicara mengenai otak manusia, maka kita akan dihadapkan pada banyak sekali mitos selama beribu-ribu tahun telah menjadi keyakinan hampir seluruh manusia. 

Mitos tersebut mengungkapkan 
" you are born with a that's. There's little or no way to alter its capabilities and functioning; thus, your chances in life are predestined, your fate sealed ". Otak merupakan organ insan yang sudah ditentukan permanen secara genetis oleh Sang Maha Pencipta tak sanggup berkembang dan berubah lagi, baik dalam hal ukuran maupun potensinya.

Dapat dikatakan bahwa remaja ini orang banyak sekali kalangan, baik peneliti pendidikan, psikologi, kesehatan, bisnis, olahraga dan sebagainya, telah melihat otak selama ini sebagai " the sleeping giant " atau raksasa tidur. Kenyataan ilmiah gres mengungkapkan bahwa " The brain is growing, changing organ, its capabilities and vitality dependent to a large degre on how you nourish and treat it. Thus, you can dramatically infuence your brain's functioning and your own destiny, The long- neglected brain is now being exposed to intense biological scrutiny, and the news is good for all of us " otak merupakan organ tubuh yang bisa tumbuh dan mengalami banyak sekali perubahan. Kekuatan dan kemampuannya sangat tergantung pada bagaimana insan bisa memelihara dan membangun kekuatanya ( brain power ).

Penelitian mengenai otak insan selama ini dilakukan untuk kepentingan kedokteran. Penelitian ini bahwasanya bukan barang gres alasannya ialah sekitar 2500 tahun yang kemudian Hippocrates telah melaksanakan penelitian wacana otak sekaligus menjadi koreksi atas perkiraan - perkiraan sebelumnya yang menyatakan bahwa jantung ialah organ yang berfungsi sebagai sentra berfikir dan perasaan manusia. 

Pendapat ini justru didukung oleh Plato. Namun Aristoteles murid plato justru menentangnya. Dia justru beropini bahwa hati insan yang menjadi sumber kecerdasan insan dan menjadi sistem syaraf pusat. Otak hanya berperan sebagai sentra pengatur suhu tubuh saja. Beratus - ratus tahun akibatnya kontroversi otak versus hati terus berjalan.

Tahun 1268 Sir Roger Bacon mengemukakan teorinya bahwa insan memakai dua cara pemahaman, yaitu melalui argumentasi dan melalui penglaman, atau dengan kata lain melalui cara lisan dan non verbal. Kemudia pada tahun 1500-an, Leonardo da Vinci membuat terobosan lebih jauh yakni membedakan antara otak dengan pikiran. Ini merupakan dasar dalam melihat otak secara fisikal atau anatomis dan secara fungsional atau fisiologis. Pada tahun 1684 Sir thomas Browne mempublikasikan bahwa kedua belahanotak masing - masing berperanterhadap sikap manusia. 140 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1844, Al. Wigan seorang dokter mengemukakan teori yang menekankan dua penggalan otak manusia. Dan pada tahun 1874, spesialis saraf John Hughlings-Jackson memperkenalkan gagasanya bahwa salah satu dari penggalan otak insan ialah penggalan yang lebih berperan untuk mengatur sehingga disebut sebagai " The leading hemisphere "

Memasuki masa ke - 20, penelitian wacana otak berkembang pesat. Pada tahun 1937, James Papez membuatkan teori emosi yang merupakan fungsi dari sistem limbik. Hasil penelitianya dijadikan dasar dalam memahami lebih jauh mengenai fungsi dan cara kerja otak dari sistem limbik pada insan dan berperan besar dalam penelitian mengenai " Kecerdasan emosional " atau EQ yang akhir-akhir ini tengah menjadi fokus pengembangan teori wacana kecerdasan. 


Belum ada Komentar untuk "✔ Sejarah Dan Mitos Perihal Otak Manusia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel