✔ Balasan Dari Bacaan Bank Sampah Buku Siswa Kelas V Sd/Mi K13 Revisi

Gurune.net - Jawaban Dari Bacaan " Bank Sampah " Buku Siswa Kelas V SD/MI K13 Revisi. Pada kesempatan kali ini gurune akan membahas mengenai acara ke 6 Tema 5 Kelas V SD / MI yaitu balasan dari pertanyaan perihal Bank Sampah.

Bank Sampah 

Penulis: Sam Edy Yuswanto

Suatu hari, ketika jam istirahat di sebuah sekolah di Jakarta. 

“Jangan buang sampah sembarangan, Nita!” seru Luna ketika melihat Nita, sahabatnya, membuang bungkus masakan ringan di taman depan sekolah. “Kenapa?” 

sahut Nita cuek. 

“Kata ayah dan ibuku, bila setiap orang buang sampah sembarangan, itu sanggup mencemari lingkungan,” terperinci Luna.


Luna kemudian berjongkok memungut bungkus masakan ringan yang gres dibuang Nita. 

Sampah itu lantas ia masukkan ke dalam tas kresek yang gres saja ia ambil dari saku roknya. 

“Eh, buat apa bungkus masakan ringan itu, Luna?” tanya Nita heran.

 “Kalau mau tahu, nanti sepulang sekolah kau ikut aku, oke?” ujar Luna seraya mengajak Nita masuk kelas alasannya yaitu bel sekolah telah berbunyi.

“Wah! Bagus-bagus sekali tas dan dompetnya!” seru Nita takjub ketika melihat tas dan dompet beraneka warna yang terbuat dari anyaman plastik bekas bungkus permen, kudapan, deterjen, dan benda lainnya. “Makanya, Dik. Kalau di rumah punya sampah plastik dan kertas, bawa saja ke sini. Jangan dibuang, ya,” kata Bu Yeti, pemilik rumah kawasan penampungan sampah. 

“Iya, Bu,” ujar Nita. 

Setelah pulang sekolah, Nita memang diajak Luna mampir ke rumah Bu Yeti yang tak begitu jauh dari sekolah. Di rumah yang diberi nama “Bank Sampah” tersebut, Bu Yeti mengajak para tetangganya biar tidak membuang sampah secara sembarangan. Bu Yeti meminta mereka untuk menyetorkan sampah berupa plastik dan bungkus yang telah dibersihkan kepadanya. 

Ternyata, sampah-sampah itu dimanfaatkan Bu Yeti untuk menciptakan bermacam suvenir yang sangat menarik dan bernilai seni. Suvenir atau cindera mata itu antara lain berupa tas, dompet, kawasan bolpoin, dan lain-lain. 

“Oh, jadi tadi pagi kau mengumpulkan bungkus masakan ringan di sekolah untuk disetorkan ke sini, Luna?” tanya Nita pada Luna. 

Luna mengangguk dan tersenyum. 

“Oh, iya. Kalian mau tidak, Ibu ajari untuk menciptakan tas, dompet, maupun pernak-pernik kerajinan tangan lainnya dari materi sampah plastik?” ujar Bu Yeti. 

Luna dan Nita saling berpandangan sejenak, kemudian menjawab serempak dengan senang. “Mau..., mau, Bu!” 

“Kalau mau, ya, sudah besok sepulang sekolah, kalian sanggup tiba lagi ke sini. Tetapi, minta izin dahulu, ya, pada orang renta kalian. Jangan lupa juga bawa sampah-sampah plastik sebagai materi utama kerajinan tangan yang akan kalian buat,” lanjut Bu Yeti.


Luna dan Nita pun saling tersenyum. Mereka berdua bangga alasannya yaitu bakal memiliki acara gres yang menyenangkan, yaitu mendaur ulang sampah menjadi benda-benda yang menarik dan sanggup bermanfaat. Mereka juga sanggup turut berpartisipasi menyelamatkan lingkungan.

A. Jawablah pertanyaan berikut ini menurut bacaan tersebut! 

1. Siapakah tokoh utama pada dongeng tersebut?

Tokoh utama dongeng diatas yaitu Luna dan Nita

2. Permasalahan apakah yang timbul pada dongeng tersebut?

Permasalahan yang timbul pada dongeng diatas adalah  membuang sampah sembarangan sanggup mencemari lingkungan.

3. Bagaimanakah pemecahan duduk kasus menurut dongeng tersebut?

Kegiatan Bank Sampah sanggup menjadi solusi biar warga tidak membuang sampah sembarangan, sekaligus sanggup mendaur ulang sampah plastik menjadi barang kerajinan kreatif.

4. Pesan apakah yang sanggup kau petik dari dongeng tersebut?

Pesan yang sanggup kita petik dari bacaan " Bank Sampah" yaitu Kita Tidak boleh membuang sampah sembarangan, kita sanggup memanfaatkan sampah dengan mendaur ulang sampah menjadi barang - barang kerajinan yang kreatif.

Bagikan Artikel ini