✔ Insiden Perlawanan Terhadap Belanda
Gurune.net - Pada Pembahasan kali ini gurune akan mengulas bahan kelas V pada tema 7 wacana insiden perlawanan terhadap belanda. Gurune akan membahas kiprah yang ada di buku tersebut wacana Tokoh - tokoh yang melaksanakan perlawanan terhadap belanda, pada kiprah tersebut siswa disuruh mencari informasi dari buku-buku yang ada di perpustakaan, media elektronik, guru, atau sumber lain berupa nama tokoh, asal daerah, alasan melaksanakan perlawanan, bentuk - bentuk perlawanan dan hasil perlawanan.
Berikut kita simak ulasan bahan " Perlawanan Terhadap Belanda ".
Ayo Berdiskusi
Bentuklah kelas menjadi 7 kelompok sesuai dengan jumlah tokoh pada peta tematik di atas. Bagilah satu tokoh kepada satu kelompok (bisa dengan diundi). Setiap kelompok mencari informasi wacana usaha para tokoh sesuai dengan bagiannya masing-masing. Carilah dari buku-buku yang ada di perpustakaan, media elektronik, guru, atau sumber lain. Tuliskan sebanyak mungkin informasi yang telah kau peroleh di bawah ini. Diskusikan hasilnya dengan temanmu! Agar informasi kalian wacana perlawanan para jagoan di banyak sekali tempat lengkap, pada tamat kegiatan, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
Informasi nama tokoh, asal daerah, alasan melaksanakan perlawanan, bentuk - bentuk perlawanan dan hasil perlawanan terhadap belanda.
Sultan Hasanudin
Nama dan Asal Daerah
Sultan Hasanuddin berjulukan orisinil I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe. Ia dilahirkan di Makasar. Ia merupakan putra kedua dari Sultan Malikussaid. Sultan Hasanuddin merupakan raja Gowa ke-16. Kerajaan Gowa merupakan kerajaan besar di wilayah Indonesia Timur yang menguasai jalur perdagangan. Setelah memeluk agama Islam, Sultan Hasanuddin menerima gelar Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana. Namun, ia lebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin. Karena keberaniannya, Sultan Hasanuddin dijuluki De Haantjes van Het Oosten oleh Belanda. Artinya, “ayam jantan/jago dari Benua Timur. Sultan Hasanuddin mengundurkan diri dari takhta kerajaan. Ia wafat pada 12 Juni 1670 dan dimakamkan di Katangka, Makassar.Alasan Perlawanan Sultan Hasanudin
Pada pertengahan kurun ke-17, Kompeni Belanda (VOC) berusaha memonopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku sesudah berhasil mengadakan perhitungan dengan orang-orang Spanyol dan Portugis. Kompeni Belanda memaksa orang-orang negeri menjual dengan harga yang ditetapkan oleh mereka, selain itu Kompeni menyuruh tebas pohon pala dan cengkeh di beberapa tempat, biar rempah-rempah jangan terlalu banyak. Maka Sultan Hasanuddin menolak keras kehendak itu, alasannya yaitu yang demikian yaitu bertentangan dengan kehendak Allah katanya. Untuk itu Sultan Hasanuddin pernah mengucapkan kepada Kompeni "marilah berniaga bersama-sama, mengadu untuk dengan serba kegiatan". Tetapi Kompeni tidak mau, alasannya yaitu dia telah melihat besarnya laba di negeri ini, sedang Sultan Hasanuddin memandang bahwa cara yang demikian itu yaitu kezaliman.Bentuk Perlawanan :
Untuk melawan upaya penjajahan Belanda, Sultan Hasanuddin mencoba mengumpulkan masing-masing kekuatan militer kerajaan tersebut untuk menyerang konsgi dagang VOC. Perang ini disebut dengan perang Makassar, yang berkecamuk antara VOC dan Makassar. Perang ini terus memburuk hingga Belanda meningkatkan kekuatan militer mereka dan melaksanakan politik devide et impera (politik berkelahi domba).Hasil Perlawanan :
Pada tahun 1660, VOC Belanda menyerang Makassar, tetapi belum berhasil menundukkan Kerajaan Gowa. Tahun 1667, VOC Belanda di bawah pimpinan Cornelis Speelman beserta sekutunya kembali menyerang Makassar. Pertempuran berlangsung di mana-mana, hingga pada hasilnya Kerajaan Gowa terdesak dan semakin lemah, sehingga dengan sangat terpaksa Sultan Hasanuddin menandatangani Perjanjian Bungaya pada tanggal 18 November 1667 di Bungaya. Gowa yang merasa dirugikan, mengadakan perlawanan lagi. Pertempuran kembali pecah pada Tahun 1669. Kompeni berhasil menguasai benteng terkuat Gowa yaitu Benteng Sombaopu pada tanggal 24 Juni 1669. Sultan Hasanuddin wafat pada tanggal 12 Juni 1670.Pangeran Antasari
Nama Dan Asal Daerah
Pangeran Antasari merupakan seorang pejuang dari Kalimantan Selatan. Beliau merupakan keturunan kesultanan Banjarmasin.Alasan Perlawanan
Beliau sangat membenci Belanda yang menerapkan politik berkelahi domba. Hal tersebut terlihat pada ketika terjadinya pengangkatan sultan baru. Pada ketika itu di Kerajaan Banjar sedang terjadi perselisihan antara Sultan Tamjidillah III dan Pangeran Hidayat. Atas campur tangan Belanda, terpilihlah Sultan Tamjidillah III sebagai sultan Banjar. Sebenarnya, Pangeran Hidayatlah yang lebih berhak untuk menjadi sultan Banjar.
Hasil Perlawanan :
Pangeran Antasari kemudian mempersiapkan pasukan untuk melaksanakan perlawanan pada Belanda. Beliau menghubungi setiap kepala tempat di Kalimantan Selatan ibarat Martapura, Barito, Kapuas, Kahayan, dan Pleihari.
Setelah semua persiapan selesai dilakukan, Pangeran Antasari memimpin pasukannya untuk menyerang Belanda sehingga terjadilah perang Banjar pada 18 April 1859. Dalam peperangan tersebut pihak Belanda berada dalam keadaan terdesak. Mereka kemudian mengajak Pangeran Antasari untuk melaksanakan perundingan. Namun, undangan tersebut ditolak oleh Pangeran Antasari. Pangeran Antasari dengan pemberian Pangeran Hidayat menciptakan rencana untuk menyerang Belanda dengan jumlah pasukan yang lebih besar. Namun, Pangeran Antasari meninggal lantaran penyakit cacar sebelum sanggup menjalankan rencana tersebut. Beliau meninggal pada 11 Oktober 1862 di Bayan Bebek.
Patimura
Nama dan Asal Daerah
Pattimura yaitu seorang pejuang dari Maluku. Nama aslinya yaitu Thomas Matulessy. Namun, dia dikenal dengan nama Kapitan Pattimura. Beliau yaitu seorang mantan sersan mayor pada dinas militer Inggris. Pengalamannya dalam medan pertempuran dia gunakan untuk memimpin rakyat Maluku untuk melawan penjajah Belanda.Alasan Perlawanan
Pattimura tidak rela melihat rakyat Maluku yang mengalami penindasan. Belanda telah bertindak otoriter pada rakyat Maluku. Belanda bahkan menciptakan Benteng Duurstede di kota Saparua.Hasil Perlawanan
Pertempuran demi pertempuran terus berkobar dan kemenangan terus diraih oleh pasukan Pattimura. Untuk menghadapi perlawanan Pattimura, Belanda memakai seni administrasi devide et impera (memecah belah). Belanda memperalat Raja Booi untuk mengetahui tempat persembunyian Pattimura. Dengan seni administrasi tersebut, Pattimura berhasil ditangkap dan dieksekusi mati pada 16 Desember 1817.
Sisingamangaraja
Nama dan tempat Asal
Sisingamangaraja XII merupakan seorang pejuang yang berasal dari Tapanuli, Sumatera Utara.Alasan Perlawanan
Hasil Perlawanan
Belanda menyerang Tapanuli pada 1878. Namun, serangan ini sanggup dipatahkan oleh rakyat Tapanuli. Pada 1889, pertempuran kembali berkobar dan Sisingamangaraja XII beserta pengikutnya bersikap bertahan. Akhirnya pada 1904, Belanda kembali menyerang, dalam serangan kali ini Sisingamangaraja XII gugur. Beliau kemudian dimakamkan di Tarutung.
Sultan Ageng Tirtayasa
Nama dan Daerah Asal
Sultan Ageng Tirtayasa dilahirkan di Banten pada tahun 1631. Pada waktu kecil, ia berjulukan Abdul Fath AbdulfatahAlasan Perlawanan
karena ketika itu voc ingin mengambil alih kekuasaan sultan dengan cara menjegat kapal kapal ajaib milik belanda di tempat banten . bahkan membayar sultan ageng untuk menghianati anak buah dan kerajaan, inilah yang menciptakan sultan murka besar dan mengadakan perlawanan terhadap VOCHasil Perlawanan
Banten diperintahkan untuk menyerang Belanda secara gerilya. Pada tahun 1655, dua buah kapal dagang Belanda berhasil dirusak oleh rakyat Banten. Akibatnya, korelasi antara Banten dan Belanda menjadi tegang. Belanda mulai menjalankan politik berkelahi domba. Pada tahun 1680, pecahlah perang antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Belanda yang dibantu Sultan Haji. Pada tahun 1683, Sultan Ageng tertangkap dan dipenjarakan di Jakarta. Pada tahun 1692, Sultan Ageng Tirtayasa meninggal dunia dalam penjara. Jasadnya dimakamkan di akrab Masjid Agung Banten.Pangeran Diponegoro
Nama dan Daerah Asal
Pangeran Diponegoro merupakan seorang pejuang dari Jawa Tengah. Nama orisinil dia yaitu Raden Mas Antawirya. Beliau merupakan putra Sultan Hamengkubuwono III.Alasan Perlawanan
Sudah semenjak usang Pangeran Diponegoro merasa geram melihat perilaku Belanda yang merendahkan martabat raja-raja di Jawa. Belanda juga merampas tanah perkebunan milik rakyat. Namun, dia lebih geram lagi melihat kehidupan para aristokrat Mataram yang telah menjadi kaki tangan Belanda. Pangeran Diponegoro juga murka lantaran melihat budaya barat yang mengakibatkan kemerosotan sopan santun masyarakat Jawa. Kemarahan Pangeran Diponegoro semakin memuncak ketika Belanda hendak membangun jalan gres dari Yogyakarta ke Magelang melalui Tegalrejo, terlebih lagi jalan ini melalui tanah dan makam leluhur Pangeran Diponegoro.Hasil Perlawanan
Akhirnya pada 1825, pecahlah Perang Diponegoro. Perang ini berlangsung selama 5 tahun, yaitu semenjak 1825 hingga 1830. Dalam peperangan tersebut, dia dibantu oleh Pangeran Mangkubumi, Sentot Alibasyah, dan Kyai Mojo.Pada 28 Maret 1830, Belanda mengajak Pangeran diponegoro untuk melaksanakan perundingan.di Magelang. Namun, hal tersebut hanya merupakan seni administrasi Belanda untuk menangkap Pangeran Diponegoro. Beliau ditangkap dan diasingkan ke Manado. Kemudian, dia dipindahkan ke Makasar dan meninggal dunia di sana pada 8 Januari 1855.
Silas Papare
Nama dan Daerah Asal
Silas Papare asal serui papua
Alasan Perlawanan
Alasan Silas Papare melaksanakan perlawanan yaitu untuk mencapai kemerdekaan dan menyatukan Irian (sekarang Papua) dengan IndonesiaHasil Perlawanan
Silas Papare yang memang sangat menginginkan cepatnya berakhir penguasaan Belanda di tanah leluhurnya itu dengan cepat mengambil bab dalam rencana pemerintah RI tersebut. Bahkan rupanya jauh-jauh hari, Silas malah sudah mempersiapkan diri akan perang terbuka ini dengan membentuk Kompi Irian di lingkungan Mabes Angkatan Darat.Namun pada ketika akhir-akhir hendak meletusnya perang terbuka tersebut, Belanda hasilnya bersedia berunding. Penandatangan persetujuan pun resmi di lakukan oleh keduabelah pihak pada tanggal 15 Agustus 1962. Dalam penantanganan Persetujuan New York itu, Silas Papare ikut terlibat sebagai anggota delegasi RI.
Tanggal 1 Mei 1963, Irian Barat pun resmi menjadi wilayah Republik Indonesia. Hal sesuai dengan isi persetujuan New York tersebut. Nama Irian Barat pun kemudian diganti menjadi Irian Jaya.
Belum ada Komentar untuk "✔ Insiden Perlawanan Terhadap Belanda"
Posting Komentar