✔ Mengapa Pengecap Ular Bercabang?
Gambar Ular |
Pada suatu hari, ada seekor ular Piton sedang mengejar seekor tikus. Ia bergerak dengan cepat, namun tikus juga tidak mau menyerah. Tikus berlari sekuat tenaga semoga tidak tertangkap oleh ular. Akhirnya tikus berhasil lolos. Si Ular menyerah, lalu berkata dalam hati, “Aduh cepat sekali tikus itu berlari, bagaimana ya caranya semoga bisa menangkap mangsa dengan cepat?”
Sambil berpikir, tiba-tiba ia menerima pandangan gres untuk menghadap para Dewa di sorga. Ia bergegas berangkat ke sorga. Setibanya di sorga, ia eksklusif bertemu dengan dewa.
“Mohon maaf Dewa, hamba telah mengganggu,” kata ular menyapa.
“Ada apa gerangang kau tiba ke tempatku?” jawab Sang Dewa.
Si Ular Piton menceritakan niatnya, semoga ia bisa menangkap mangsa dengan cepat. Dewapun memenuhi permintaannya, dan menunjukkan sang ular racun bisa.
“Hai ular, minumlah racun bisa ini, maka engkau akan bisa membunuh mangsamu dengan cepat.” Kata Sang Dewa.
“Terima kasih Dewa, atas kebaikanmu,” jawab si Ular Piton.
Si Ular Piton sangat gembira. Ia segera pulang dan tak sabar ingin mencoba bisa tersebut.
Setibanya di bumi, ia melihat seorang petani yang sedang bekerja menanam padi. Si ular Piton mendekatinya, lalu menyemburkan bisa kepadanya. Karena saking kerasnya bisa itu, petani eksklusif mati berdiri. Si Ular Piton menyangka petani itu masih hidup, dan menganggap bisa yang diberikan oleh tuhan yaitu palsu. Ia pun membuang bisa itu di semak-semak ilalang.
Berita perihal si Ular Piton yang diberikan bisa oleh Dewa terdengar oleh ular yang lain. Merekapun beramai-ramai berangkat ke sorga untuk menghadap tuhan dan meminta bisa. Namun tuhan mengatakan, bahwa bisa sudah habis diberikan kepada si Ular Piton. Ular yang lainnya segera mencari sang ular Piton untuk meminta bab bisanya.
Setelah ular-ular ini bertemu dengan ular Piton, meraka pun bertanya, “Hai Ular Piton, dimana kau simpan bisa yang diberikan oleh Dewa, kami mau minta sedikit!”
“Bisa apa? Itu palsu, saya sudah membuangnya di semak alang-alang itu,” sahut ular Piton sambil menunjuk semak-semak rumput alang-alang.
Seketika semua ular eksklusif menuju semak-semak itu, dan menjilat bisa yang dibuang oleh si Ular Piton. Tak disadari, lidahnya telah bercabang akhir tajamnya daun rumput alang-alang. Darah ular menciptakan daun alang-alang memiliki warna merah.
Dari kejauhan, si Ular Piton tiba dan ingin kembali memakan bisa yang telah dibuangnya. Segera ia menjilat diantara rumput alang-alang, sehingga lidahnya ikut terbelah. Namun sayang bisanya sudah habis, sehingga ia tidak memiliki bisa.
Demikianlah kisah mengapa pengecap ular bercabang dan ada ular yang tak berbisa.
Diceritakan kembali oleh I Wayan Ardika, S. Pd. (Guru SDN 6 Yehembang).
Belum ada Komentar untuk "✔ Mengapa Pengecap Ular Bercabang?"
Posting Komentar