✔ Pidato Awal Periode Kedua, Presiden Jokowi: Kerja Keras Dan Dobrak Rutinitas


Presiden Joko Widodo, yang telah resmi dilantik sebagai presiden untuk periode keduanya bersama Wapres Ma'ruf Amin, memberikan pidato pada Sidang Paripurna MPR RI dalam rangka Pelantikan Presiden dan Wapres Terpilih Periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, pada Minggu, 20 Oktober 2019. Presiden optimistis bahwa Indonesia sanggup menggapai cita-citanya untuk menjadi negara maju pada tahun 2045 mendatang, bertepatan dengan satu masa kemerdekaan Indonesia.

"Mimpi kita di tahun 2045, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai USD7 triliun. Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen. Kita harus menuju ke sana," ujarnya.

Kepala Negara mengatakan, tujuan tersebut tidak dicapai dengan cara yang mudah. Butuh kerja keras dan kerja cepat seluruh pihak untuk menjadi lebih produktif. "Dalam dunia yang penuh risiko, yang sangat dinamis, dan yang kompetitif, kita harus terus membuatkan cara-cara baru, nilai-nilai baru. Jangan hingga kita terjebak dalam rutinitas yang monoton," tuturnya.

Keberanian mendobrak rutinitas yang monoton yakni satu hal tersendiri yang menjadi perhatian selain meningkatkan produktivitas. Pekerjaan yang dilakukan jajaran pemerintah dimintanya untuk tidak lagi hanya bersifat rutinitas dan hanya berorientasi proses, tapi juga harus berorientasi pada hasil-hasil yang nyata.

Presiden menegaskan, kiprah birokrasi sekarang tak lagi hanya menjalankan aktivitas semata, melainkan memastikan bahwa aktivitas tersebut berjalan tanpa hambatan dan dirasakan keuntungannya oleh seluruh rakyat Indonesia. "Saya tidak mau birokrasi pekerjaannya hanya sending-sending saja. Saya minta dan akan saya paksa bahwa kiprah birokrasi yakni making delivered. Tugas birokrasi kita itu menjamin supaya manfaat aktivitas dirasakan oleh masyarakat," tandasnya.

Lima Fokus Kerja di Periode Kedua Pemerintahan

Presiden Joko Widodo memaparkan lima hal yang akan menjadi fokus kerja di periode kedua pemerintahan pada 2019-2024 bersama Wapres Ma'ruf Amin.

Pertama, Presiden Jokowi akan menimbulkan pembangunan sumber daya insan (SDM) sebagai prioritas utama. Dalam hal ini, Presiden Jokowi hendak membangun SDM yang pekerja keras, dinamis, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta akan mengundang talenta-talenta global untuk bekerja sama.

"Itu pun tidak sanggup diraih dengan cara-cara lama, cara-cara gres harus dikembangkan. Kita perlu endowment fund yang besar untuk administrasi SDM kita. Kerja sama dengan industri juga penting dioptimalkan. Dan juga penggunaan teknologi yang mempermudah jangkauan ke seluruh pelosok negeri," ujar Presiden Jokowi.

Kedua, pemerintah akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur. Menurut Presiden, infrastruktur tersebut akan menghubungkan daerah produksi dengan daerah distribusi, mempermudah jalan masuk ke daerah wisata, mendongkrak lapangan kerja baru, serta mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat.

Ketiga, Kepala Negara ingin supaya segala bentuk hambatan regulasi disederhanakan, dan dipangkas. Dalam hal ini, Presiden mengatakan, pemerintah akan mengajak dewan perwakilan rakyat untuk menerbitkan 2 undang-undang (UU) besar, yaitu UU Cipta Lapangan Kerja dan UU Pemberdayaan UMKM.

Keempat, Presiden Jokowi ingin penyederhanaan birokrasi terus dilakukan secara besar-besaran. Tak hanya itu, investasi untuk penciptaan lapangan kerja juga harus diprioritaskan di samping memangkas mekanisme dan birokrasi yang panjang.

Terkait penyederhanaan birokrasi, Kepala Negara berpandangan bahwa eselonisasi harus disederhanakan dan diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian dan kompetensi.

"Saya juga minta kepada para menteri, para pejabat, dan birokrat, supaya serius menjamin tercapainya tujuan aktivitas pembangunan. Bagi yang tidak serius, saya tidak akan memberi ampun. Saya pastikan, sekali lagi, niscaya akan saya copot," tegasnya.

Kelima yakni transformasi ekonomi. Menurut Presiden, Indonesia harus bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang memiliki nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Di pengujung pidatonya, Presiden Jokowi mengucapkan apresiasi tinggi atas dedikasi Bapak Jusuf Kalla sebagai wakil presiden periode 2014-2019 yang telah sebenarnya menjalankan pemerintahan bersamanya.

"Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh lembaga-lembaga negara, kepada jajaran abdnegara pemerintah, Tentara Nasional Indonesia dan Polri, serta seluruh komponen bangsa yang turut mengawal pemerintahan selama lima tahun ini sehingga sanggup berjalan dengan baik," tandasnya. (*)
*disiapkan Tim Komunikasi Pemerintah Kemenkominfo dan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

File sanggup download disini

Sumber : https://www.kemdikbud.go.id

Belum ada Komentar untuk "✔ Pidato Awal Periode Kedua, Presiden Jokowi: Kerja Keras Dan Dobrak Rutinitas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel