✔ Digitalisasi Sekolah Percepat Ekspansi Terusan Pendidikan Berkualitas Di Kawasan 3T



Dalam rangka menyiapkan sekolah memasuki masa revolusi industri 4.0 serta memenuhi Nawa Cita ketiga, yakni "Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah dan Desa dalam Kerangka Negara Kesatuan", Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuatkan kegiatan Digitalisasi Sekolah. Alokasi dana pengembangan kegiatan tersebut disiapkan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) berupa BOS Afirmasi dan BOS Kinerja.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyatakan kegiatan digitalisasi sekolah ini sejalan dengan aba-aba Presiden Joko Widodo untuk menyiapkan sumber daya insan menyongsong revolusi industri 4.0. Presiden meminta semua Menteri untuk menawarkan perhatian terhadap tempat 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) semoga mendapatkan fasilitas-fasilitas pembangunan termasuk di bidang pendidikan.

“Dua tahun yang lalu, Bapak Presiden Jokowi menawarkan aba-aba supaya segera merealisasikan penggunaan TIK (teknologi info dan komunikasi) untuk mempercepat susukan pelayanan pendidikan di wilayah-wilayah pinggiran,” terang Mendikbud Muhadjir Effendy.

Menurut Mendikbud, salah satu tantangan dunia pendidikan di Indonesia ketika ini yaitu susukan pendidikan di tempat pinggiran, pendidikan karakter, dan perkembangan teknologi yang harus diimbangi keahlian dan kemampuan.

"Oleh sebab itu, untuk mempercepat dan meningkatkan susukan (pendidikan) yang belum merata itu, kita akan bangun mulai dari pinggiran dulu melalui digitalisasi sekolah,” ujar Mendikbud. 

Pada tahun 2019, pengalokasian dana BOS sedikit berbeda dibandingkan sebelumnya. Selain alokasi dana BOS regular, juga disediakan dana BOS Afirmasi untuk mendukung operasional rutin dan mengakselerasi pembelajaran bagi sekolah yang berada di tempat tertinggal dan sangat tertinggal dengan alokasi dana sebesar Rp2,85 triliun. Serta disiapkan juga dana BOS Kinerja sebesar Rp1,49 triliun, yang dialokasikan untuk sekolah yang dinilai berkinerja baik dalam menyelenggarakan layanan pendidikan. Petunjuk teknis mengenai penggunaan BOS Afirmasi dan BOS Kinerja diatur melalui Peraturan Mendikbud Nomor 31 Tahun 2019. Sementara

Sebagai langkah awal, kegiatan Digitalisasi Sekolah akan direalisasikan kepada 30.227 sekolah melalui BOS Afirmasi dan 6.004 sekolah melalui BOS Kinerja. Melalui kegiatan ini, Pemerintah akan menawarkan sarana pembelajaran di sekolah berupa komputer tablet kepada 1.753.000 siswa kelas VI, kelas VII, dan kelas X di seluruh Indonesia, khususnya sekolah-sekolah yang berada di wilayah pinggiran. "Tahun depan jika bisa diperbanyak, bisa sepuluh kali lipat, dan kita ambilkan dananya bukan hanya dari BOS Afirmasi dan BOS Kinerja. Dengan begitu digitalisasi sekolah bisa berjalan secepat mungkin," terang Mendikbud.

Untuk memastikan penggunaan sarana pembelajaran berfungsi dengan baik, Kemendikbud bekerja sama dengan banyak sekali kementerian/lembaga pemerintah. "Untuk jaringan internet, kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi. Sedangkan untuk penyediaan listrik, Kementerian ESDM sudah menyanggupi untuk menyediakan pembangkit (listrik) tenaga surya," terang Muhadjir.

Terobosan Penyediaan Akses Pendidikan Bermutu di 3T 
Program Digitalisasi Sekolah merupakan terobosan gres yang memanfaatkan perkembangan teknologi info dan komunikasi (TIK) untuk mempermudah proses mencar ilmu mengajar.

“Guru dan siswa makin gampang mengakses materi ajar. Guru, siswa kepala sekolah dan unsur pendidikan juga bisa mengaksesnya. Selain itu, komunitas guru bisa bekerja sama menciptakan materi materi bimbing digital, menciptakan tes ujian harian secara bersama-sama, baik di luar jaringan atau offline maupun dalam jaringan atau online,” tutur Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbud Didik Suhardi yang juga selaku Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sebagai langkah awal, Kemendikbud telah meluncurkan kegiatan Digitalisasi Sekolah di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau pada tanggal 18 September 2019. Pada kesempatan ini, Mendikbud membagikan komputer tablet kepada 1.142 siswa yang terdiri dari 508 siswa kelas 6, 303 siswa kelas VII, dan 331 kelas X. Komputer tablet yang dibagikan telah diisi dengan buku elektronik dan aplikasi Rumah Belajar yang sanggup dipakai untuk mengakses materi dengan atau tanpa jaringan Internet.

"Pemberian tablet untuk siswa bertujuan semoga para siswa gampang membawanya, paling ringan, aplikasinya gampang untuk di-update, serta paling gampang untuk dimodifikasi. Para siswa sanggup dengan gampang menonton video pembelajaran melalui tablet," terang Didik Suhardi.  

Selain komputer tablet yang akan dipakai oleh masing-masing siswa, setiap sekolah juga akan mendapatkan satu unit PC server, satu unit laptop, harddisk,router, LCD, dan speaker. “Nanti penggunaanya untuk siswa kelas VI, kelas VII dan kelas X. tapi sifatnya dipinjamkan, jadi dihentikan dibawa pulang ke rumah,” terang Didik Suhardi.

Proses pengadaan komputer tablet sanggup dilakukan secara pribadi dan berdikari oleh sekolah dengan memakai Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) tanpa perlu melaksanakan lelang Pengadaan Barang. Sesjen Kemendikbud mengimbau semoga para Kepala Dinas Pendidikan sanggup aktif menawarkan training kepada para Kepala Sekolah. ”Juga, mengawasi sekolah semoga betul-betul menawarkan peralatan yang sesuai dengan yang diharapkan. Jangan hingga membeli yang tidak diperlukan,” ungkapnya.

Program digitalisasi sekolah yang diluncurkan Kemendikbud, tidak akan menghilangkan proses pembelajaran dengan tatap muka. Pembelajaran dengan tatap muka antara guru dan siswa di kelas tetap penting dan tidak tergantikan, dan akan diperkaya dengan konten-konten digital.

"Sekali lagi dengan digulirkannya platform digital ini bukan berarti proses mencar ilmu konvensional tidak berlaku, tetapi tetap penting. Karena tatap muka antara siswa dengan guru masih menjadi cara yang paling baik. Cara yang paling sempurna untuk mendidik anak terutama dalam rangka membentuk abjad siswa,” terang Mendikbud.

Peningkatan Kapasitas Guru di Era 4.0
Program digitalisasi sekolah akan didukung dan ditindaklanjuti dengan peningkatan kompetensi guru, khususnya di bidang penguasaan teknologi info dan komunikasi (TIK). Hal ini sebab guru merupakan ujung tombak dan penentu keberhasilan kegiatan digitalisasi sekolah untuk mempercepat terciptanya sumber daya insan Indonesia yang unggul.

“Kunci berhasil atau tidaknya kegiatan digitalisasi sekolah ada pada guru. Kaprikornus kompetensi guru harus baik. Guru harus mencar ilmu tiap hari baik bersama instruktur, mencar ilmu sendiri, ataupun mencar ilmu dengan koleganya dalam asosiasi guru,” tutur Mendikbud.

Menurut Mendikbud, tugas guru di masa revolusi industri 4.0 semakin penting dan vital. "Guru tidak hanya mengajar, namun kini guru harus menguasai sumber-sumber dimana belum dewasa bisa belajar. Anak-anak bisa mencar ilmu dari mana saja, dan guru mengarahkan," kata Muhadjir Effendy. Dengan kata lain guru berfungsi sebagai penghubung sumber mencar ilmu atau resource linker.

Guru juga berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran. "Peran guru memfasilitasi, mencari narasumber yang relevan, siswa harus mencar ilmu dengan siapa, kemudian memerlukan akomodasi apa," ujar Muhadjir Effendy.

Selain itu, tugas guru yang juga sangat penting yaitu sebagai penjaga gawang info atau gate keeper. "Informasi mana yang membahayakan harus dibendung oleh guru. Ancaman kita semakin usang sangat besar, efek ideologi yang bertentangan dengan Pancasila," imbuh Mendikbud.

Oleh sebab itu, guru harus terus meningkatkan kompetensinya, khususnya dalam penguasaan teknologi info dan komunikasi (TIK). "Mulai kini saya mohon kepada guru untuk mulai mempelajari dan menguasai materi yang tersedia di portal Kemendikbud, khususnya yang ada di dalam platform Rumah Belajar. Itu gratis tidak perlu membayar,” pesan Mendikbud.


Sumber : Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo

Belum ada Komentar untuk "✔ Digitalisasi Sekolah Percepat Ekspansi Terusan Pendidikan Berkualitas Di Kawasan 3T"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel