✔ Antara Bahasa Di Whatsapp Dan Unggah - Ungguh Bahasa

 penggunaan bahasa yang baik dan benar dikala bercakap  ✔ Antara Bahasa di Whatsapp dan Unggah - Ungguh Bahasa



Oleh : Wiwik Ekawati S.Pd.SD
Kepala Sekolah SDN 2 Kedungmenjangan

Apa itu unggah – ungguh berbahasa?
Unggah – ungguh berbahasa adalah penggunaan bahasa yang baik dan benar dikala bercakap –cakap atau berbicara dengan orang lain, baik orang sebaya , orang lebih muda atau kepada orang yang lebih bau tanah usianya. Terutama dalam bahasa Daerah ,  di Jawa Tengah atau Dairah spesial Yogyakarta dalam berbahasa dab berbicara ada tingkatannya. Di dalam bahasa Indonesiapun juga ada hukum dalam bercakap – cakap dengan orang lain.

Apa itu WhatsApp? WhatsApp adalah aplikasi pesan instan untuk smartphone, kalau dilihat dari fungsinya WhatsApp hampir sama dengan aplikasi SMS yang biasa dipakai di ponsel lama. Tetapi whatsApp tidak memakai pulsa, melainkan data internet. Jadi, di aplikasi ini tidak perlu khawatir soal panjang pendeknya karakter. Tidak ada batasan, selama data internet memadai.

Meskipun merupakan aplikasi pesan instan, ada yang unik dari WhatsApp. Jadi, sistem pengenalan kontak, verifikasi dan pengiriman pesan tetap dilakukan melalui nomor ponsel yang sudah terlebih dahulu didaftarkan. Cara ini berbeda dengan BBM yang memakai PIN, ataupun LINE yang selain nomor ponsel juga mendukung email, dan nama pengguna.

Di periode kini ini terabaikan berbahasa yang baik dan benar berdasarkan ejaan maupun tata krama berbahasa. Sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan akan adanya tuntutan berbahasa yang baik dan benar. Sejak jaman dahulu kala bahasa santun selalu diterapkan di keluarga, di sekolah dan di masyarakat. Baik berbahasa dengan orang tua, orang yang lebih tua, maupun dengan orang – orang yang sebaya. Melalui Muatan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang ada di Tematik K13 maupun dalam Mata Pelajaran Bahasa Daerah, di sampaikan Kompetensi Dasar yang isinya mengenai kosa kata dan tata bahasa yang baku dan benar.. Ini dibutuhkan generasi bangsa melalui pendidikan di sekolah untuk dapat memakai bahasa yang baik dan benar baik dalam keseharian maupun di dunia maya yang lebih dikenal sebagai bahasa WhatsApp.

Terutama di sekolah bapak ibu guru berusaha memberikan bahan –materi ini kepada para siswa , selain alasannya yaitu tuntutan kiprah menuntaskan dan memberikan isi silabus dan buku guru serta buku siswa, guru dan tentunya sekolah bertujuan semoga siswa – siswanya tidak rusak dalm berbahasa.

 Apa yang di maksud tidak rusak dalam berbahasa?
Sekarang alat komunikasi telah hadir di kehidupan kita, dimana anak – anak dan siswa di sekolah telah ikut mempunyai alat tersebut, yang dinamakan Hand Phon ( HP ). Karena tuntutan kebutuhan dan perkembangan tehnologi anak –anakpun telah pula memegang atau dipegangi HP oleh Orang tuamasing –masing.

Alat inilah yang merupakan salah satu penyebab berubahnya bahasa baku bahasa resmi menjadi bahasa yang gaul.Terlebih anak- anak muda, kalau sudah mengirim pesan melalui WhatsApp maka sering memakai bahasa yang tidak baku. Alasan mereka bahasa ini lebih menarik untuk di baca sebagai pesan. Jika yang di beri kiriman pesan itu orang yang lebih bau tanah dengan memakai bahasa tersebut, maka unggah ungguh bahasa sudah tidak sesuai lagi dengan bahasa tingkatan usia. Inilah yang akan merusak susunan bahasa Indonesia maupun bahasa daerah  kita. Di dalam bahasa WhatsApp seringkali muncul kata – kata “ Elu gue, iyah, okre, oce, begono dan lain – lain. Walaupun si peserta pesan itu sudah mengerti artinya, tetapi secara kebahasaan yang benar akan menciptakan anak –anak terbiasa dengan bahasa tersebut, hingga suatu ketika mengucapkan secara  langsung ke orang lain akan terbawa . Disaat inilah unggah – ungguh generasi kita dalam berbahasa menjadi rusak. Misalnya, ketika seorang gturu memerintahkan siswanya untuk mengerjakan tugas, si siswa akan menjawab dengan kata “ Okre Bu, Okre Pak”Di sinilah tata krama akan terancam. Atau bahkan sudah tidak ada lagi. Salah satu imbas bahasa WA akan terbawa pada dunia nyata. Sangat berbahaya bagi anak –anak kita dalam berbahasa yang baik dan benar dengan seorang yang seharusnya dituakan dan  di hormati.

Sebagai seorang bau tanah dan seorang guru, sudah waktunya untuk mengarahkan siswa dan anak – anaknya dalam berpesan ber WhatsApp dengan memakai bahasa yang baik. Menguunakan Hp bagi anak – anak  tidak dihentikan sama sekali, asalkan kita dapat mengarahkan dalam menggunakannya, terlebih dalam menulis kata –kata dalam ber pesan melalui WhatsApp.

Sangat penuh ketelatenan dalam mengarahkan dan melatihnya, di rumah orang bau tanah mengarahkan dan membimbingnya, di sekolah dikala berkomunikasi dengan siswa di ajari dan di bimbingnya pula sehingga ada kerjasama antara orang bau tanah dan guru. Di sekolah guru dapat mempraktikannya secara pribadi dengan alat peraga Hp, guru memberikan pesan, siswa diminta untuk menjawabnya dengan bahasa yang benar pribadi dengan isyarat dan pengawasan.

Cara guru ini sangat efektif dan akan berhasil kalau berpraktik dengan alat peraga pribadi dengan latihan yang terkontrol. Baik dengan bahasa Indonesia maupun dengan bahasa Jawa kalau di Jawa tengah ataupun Yogyakarta. Jangan segan-  segan kita selaku orang bau tanah selalu mengawasi pura – putrinya dalam ber WhatsApp, jangan hingga pesan yang di sampaikan anak ke orang yang lebih bau tanah atau dengan gurunya memakai bahasa yang tidak benar.

Sering kali guru juga menciptakan grup dengan walimurid dan dengan para siswanya di Hp Android. Hal ini dapat dipakai juga sebagai ajang atau arena  untuk melatih anak – anak menulis dan mengirim pesan maupun WhatsApp dengan bahasa yang benar, kalau ada sebuah percakapan di grup masih ada kata – kata yang melenceng dari bahasa yang benar dan meninggalkan unggah – ungguh berbahasa, guru pribadi dapat mengarahkan dengan pelan dan terarah.

Suatu kali sekoalah - sekolah dapat juga mengadakan WorkShop yang temanya penggunaan bahasa santun dalam Hp. Dengan peserta para walimurid, guru dan siswa secara bertahab. Ini juga salah satu cara yng menunjukkan kepedulian kita terhadap penggunaan WhatsApp yang sesuai dengan unggah – ungguh berbahasa.Yang tentunya workshop ini mengundang nara sumber andal bahasa dan budayawan.Memang sulit melawan maraknya bahasa di WhatsApp yang melenceng jauh dari bahasa yang baik dan benar, apalagi dengan kata sudah terbiasa. Tetapi dengan perjuangan yang sungguh – sungguh dan kerjasama antara orang tua, guru dan sekolah , pelan namun Pasti, anak –anak kita akan menjadi terbiasa memakai bahasa baik, benar, santun kepada  orang yang dituakan di WhatsApp.




Belum ada Komentar untuk "✔ Antara Bahasa Di Whatsapp Dan Unggah - Ungguh Bahasa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel